Karakteristik dan Keunikan Kelas Berjalan

23 sikap yang kurang produktif, 3 semakin efisien dan efektifnya pemanfaatan sarana dan fasilitas sekolah dan pembelajaran, 4 meningkatnya keoptimalan pembelajaran yang dilakukan guru dan peserta didik, 5 meningkatnya prestasi peserta didik yang mencerminkan mutu pendidikan sekolah.

2.1.4.3 Karakteristik dan Keunikan Kelas Berjalan

Kelas berjalan sebagai pilihan di dalam melaksanakan proses pembelajaran secara efisien dan efektif, yang diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar peserta didik, yang memiliki karakteristik, antara lain: 1 ruang kelas merupakan ruang mata pelajaran, sehingga namanya sesuai dengan nama mata pelajarannya, 2 ruang kelas berfungsi sebagai ruang laboratorium untuk melakukan kegiatan praktik, dan sekaligus sebagai perpustakaan untuk kegiatan kajian pustaka, 3 penataan ruang menunjukkan ciri khas dan identitas mata pelajaran yang bersangkutan, 4 guru selalu berada di ruang kelas baik saat jam pembelajaran maupun di luar jam pembelajaran, 5 guru memiliki otoritas terhadap pengaturan dan penempatan ruang kelas, 6 siswa berhak menempati ruang kelas pada saat atau selama pembelajaran berlangsung, 7 selain hal-hal tersebut di atas pembelajaran dengan model kelas berjalan menuntut adanya komitmen yang kuat dari seluruh unsur pendidikan, terutama tenaga pendidik, tenaga kependidikan, maupun peserta didik yang ada. Jika hal itu dapat terwujud, maka model kelas berjalan dapat menciptakan keunikan atau keistimewaan. Keunikan dan keistimewaan model kelas berjalan adalah dapat mencegah, mengatasi, atau meminimalisir kelemahanpermasalahan yang terjadi, yaitu: 1 penanganan ketertiban, kedisiplinan, dan kebersihan, 2 efesiensi dan 24 keefektifan sarana dan fasilitas belajar, 3 peningkatan peran serta guru dalam menangani masalah-masalah yang terjadi di sekolah dan lingkungannya. 2.2 Manajemen Kelas Berjalan 2.2.1 Pengertian Manajemen Pengertian manajemen menurut Stoner dalam Handoko, 2001:8, adalah: ”Proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan usaha- usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber-sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan”. Dari definisi di atas dapat disimpulkan, bahwa manajemen adalah suatu proses melalui perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan untuk mencapai tujuan tertentu melalui kerja sama dengan orang lain. Sedangkan hakikat manajemen adalah bagaimana seorang pimpinan mampu memanfaatkan sumber daya secara optimal, sehingga ia dapat mencapai tujuan organisasi. Definisi secara umum tersebut bila dianalogikan dalam suatu organisasiinstitusi pendidikan, baik secara makro maupun mikro adalah merupakan suatu pengelolaan proses penyelenggaraan pendidikan dan pembelajaran di suatu satuan pendidikan untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Seperti dikemukakan oleh Sagala 2000:80 yang menyatakan bahwa: ”Proses pendidikan di sekolah merupakan interaksi dari tiga level pokok, yaitu: 1 level kelas regulator yang merupakan representasi dari karakter pembelajaran di kelas yang banyak dipengaruhi oleh aturan main, atau regulasi yang dianut oleh guru, termasuk dalam level ini misalnya suasana psikologis kelas yang nyaman, pembelajaran yang menarik, motivasi siswa yang tinggi dan sebagainya; 2 level mediator provesi yang merupakan representasi dari karakter profesional pada pengelola sekolah, yaitu kepala sekolah, guru, konselor, dan tenaga

Dokumen yang terkait

Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi pada mata pelajaran Ekonomi SMA (studi kasus tentang pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran Ekonomi kelas X di Sekolah Menengah Atas Negeri 12 Semarang

8 81 72

KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA Kepemimpinan Kepala Sekolah Menengah Pertama (Studi Kasus pada di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Jumantono).

0 0 15

PENDAHULUAN Kepemimpinan Kepala Sekolah Menengah Pertama (Studi Kasus pada di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Jumantono).

0 0 13

PENGGUNAAN GOOGLE FORM SEBAGAI ALAT EVALUASI PEMBELAJARAN PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA : Studi Deskriptif Analitis pada Kelas VIII di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Lembang.

1 7 52

ANALISIS KEBUTUHAN KURIKULUM PENDIDIKANMULTIKULTURAL MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA KOTA SURAKARTA.

0 0 15

MUATAN NILAI-NILAI DALAM BUKU SISWA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KURIKULUM 2013 KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA.

0 0 152

MANAJEMEN PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI SE KABUPATEN SUKOHARJO.

0 0 161

PENGEMBANGAN MATERI AJAR DAN PENILAIAN MATA PELAJARAN IPS PADA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) DI KOTA SEMARANG (Studi Kasus pada SMP Negeri 7 Semarang dan SMP Negeri 41 Semarang)

0 0 65

SKRIPSI Ditulis dan Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan Program Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni

0 0 104

MANAJEMEN DANA BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH PADA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 3 SAMBAS

1 0 14