91
sebagainya. Dengan demikian pemantauan yang dilakukan secara komprehensif pelaksanaan kegiatan akan berjalan dengan lancar dan
setiap kendala dan hambatan ditempatkan sebagai tantangan yang harus dihadapi dan diselesaikan secara profesional.
Selain dengan menggunakan cara tersebut di atas, untuk melakukan pemantauan kegiatan kelas berjalan juga dilakukan dengan cara, Tim
mengadakan pertemuan rutin dalam minggu ke empat setiap bulan apabila tidak ada permasalahan yang memerlukan penanganan segera, atau
pertemuan mendadak apabila dipandang perlu untuk menangani hal-hal yang bersifat mendesak.
4.2.4.2 Supervisi
Kegiatan supervisi seyogyanya dilakukan secara struktural oleh lembaga atau orang yang memiliki kedudukan lebih tinggi, misalnya kepala
sekolah terhadap guru, guru terhadap murid, kepala TU terhadap karyawan, dan sebagainya. Supervisi terhadap pelaksanaan kelas berjalan
dikategorikan beberapa hal, yang antara lain: 1 supervisi kepala sekolah terhadap guru, yaitu melakukan supervisi proses pembelajaran yang
dilakukan guru dengan peserta didiknya. Di dalam supervisi ini selain proses pembelajaran juga perangkat dan administrasi mengajar yang
sesuai dengan komponen atau instrumen yang telah disusun sebelumnya. Ada lima hal yang menjadi tugas pokok guru dalam pembelajaran, yaitu
menyusun perencanaan, melaksanakan kegiatan, evaluasi, analisa hasil evaluasi, dan perbaikan pengayaan, 2 supervisi guru terhadap peserta
92
didik, yaitu melakukan pengecekan atau pemeriksaan terhadap kegiatan yang dilakukan siswa ataupun ketika siswa diberi tugas guru.
Perlunya supervisi dalam suatu kegiatan, agar eksistensi kegiatan dapat berjalan secara efektif, dan segera dapat diketahui atau ditemukan apabila
terjadi suatu penyimpangan atau kesalahan, sehingga segera dapat dilakukan perbaikan secepatnya agar tidak semakin merugikan.
4.2.4.3 Evaluasi Program
Evaluasi program adalah suatu proses pengumpulan, penyajian, penaksiran kegiatan pendidikan dan penilaian data atau informasi untuk
mengetahui indikator keberhasilan suatu program dalam rangka pengambilan keputusan. Jadi evaluasi program merupakan suatu
rangkaian kegiatan yang dilakukan dengan sengaja untuk melihat tingkat keberhasilan program. Fungsi evaluasi program adalah untuk
mengumpulkan informasi yang dapat digunakan untuk menentukan kebijakan selanjutnya terhadap program yang telah dilaksanakan dan
dievaluasi. Tujuan evaluasi dalam pembelajaran kelas berjalan secara empirik, adalah untuk mendapatkan gambaran nyata atau diskrepsi
empirik dan efektivitas penyelenggaraan pembelajaran Kelas berjalan sebagai bentuk layanan pendidikan terhadap peserta didik untuk
mewujudkan efesiensi dan efektifitas pembelajaran. Evaluasi program pembelajaran kelas berjalan lebih menekankan pada
bagaimana operasional kegiatan pembelajaran pada mata pelajaran
93
bahasa Indonesia. Program dikatakan berhasil jika telah memenuhi beberapa indikator.
Beberapa indikator keberhasilan Pembelajaran kelas berjalan, diantaranya adalah: 1 terwujudnya budaya tertib di sekolah dalam melaksanakan
proses pembelajaran, 2 semakin berkurangnya permasalahan akibat tindakan atau sikap yang kurang produktif, 3 semakin efisiensi dan
efektifnya pemanfaatan sarana dan fasilitas sekolah dalam pembelajaran, 4 meningkatnya keoptimalan pembelajaran yang dilakukan guru dan
peserta didik, 5 meningkatnya prestasi peserta didik yang mencerminkan mutu pendidikan sekolah.
Evaluasi program dilakukan pada akhir semester oleh Tim pengelola pembelajaran kelas berjalan, dan dilaporkan kepada kepala sekolah
melalui rapat dewan guru dan karyawan. Hal ini seperti dituturkan oleh ketu Tim pengelola Kelas berjalan sebagai berikut:
”Ya saya sebagai ketua Tim telah melaporkan pelaksanaan pembelajaran kelas berjalan yang sudah dilaksanakan selama satu semester. Dalam
laporan ini memuat hasil evaluasi program kelas berjalan terhadap segala sesuatu yang dapat dan berhasil kami laksanakan atau yang belum dapat
kami laksanakan, melalui suatu rapat dewan guru dan karyawan. Tujuan kami melakukan laporan di forum rapat agar mendapat tanggapan dan
sekaligus penilaian dari pelaksana pembelajaran kelas berjalan pada umumnya, dengan demikian hal-hal yang belum berhasil atau belum
terlaksana faktor penyebab dan kendalanya dapat diketahui bersama dan mendapatkan pemecahan secara komprehensif”. Kt.W.Was.18
Dilain pihak guru juga memberikan keterangan yang berkaitan dengan evaluasi program kelas berjalan, berikut ini penuturannya:
94
”Semula saya agak ragu dan kurang yakin betul terhadap program yang dicanangkan sekolah untuk melakukan pembelajaran kelas berjalan,
namun setelah dievaluasi bersama-sama ternyata apa yang direncanakan bisa dilaksanakan dan bahkan menurut saya keberhasilan dapat mencapai
hampir 90 ya. Contohnya: semula pergantian pelajaran itu bayangannya siswa semrawut, tetapi ternyata biasa-biasa saja, dan perilaku siswa ini
betul-betul ada perubahan, kelihatannya siswa semakin antusias segera masuk ruang mata pelajaran yang baru. Dan ini menurut saya, siswa
semakin dapat mandiri, semakin bertanggung jawab. Jadi ya itulah kenyataannya, apakah ini merupakan fenomena yang positif terhadap
prestasi belajarnya kita tunggu hasilnya setelah akhir tahun ajaran nanti”. Gr.W.Was.19
4.3 Manajemen Kelas Berjalan pada Pembelajaran Mata Pelajaran Bahasa
Indonesia Sebagaimana dijelaskan pada Bab I bahwa penelitian ini difokuskan pada
manajemen pembelajaran mata pelajaran Bahasa Indonesia yang akan memaparkan data-data dari hasil penelitian tentang: Perencanaan pembelajaran,
pengorganisasian, pelaksanaan, penilaian, dan tindak lanjut pengembangan. Adapun alasan dan pertimbangan ditetapkannya pembelajaran mata pelajaran
Bahasa Indonesia sebagai objek penelitian seperti dijelaskan pada bagian sebelumnya adalah: 1 pembelajaran pada mata pelajaran Bahasa Indonesia
memiliki keunikan dan kelebihan dari mata pelajaran lainnya, diantaranya adalah: ada kartu penilaian sebagai data penilaian proses, lebih banyak
menggunakan teknik penilaian individual, lebih banyak melayani siswa di luar jam pelajaran, memberdayakan siswa sebagai pusat pembelajaran, selalu
menggunakan komputer dan LCD, 2 guru mata pelajaran tersebut tampak menggunakan dan memanfaatkan otoritas dalam melaksanakan tugas profesinya,
misalnya: melakukan penyusunan silabus dan RPP, memberdayakan siswa dalam