98 berat mencapai lebih dari 70. Sementara di Kecamatan Tenggarong Seberang,
kondisi jalan yang rusak dan rusak berat bisa mencapai 65,55. Kondisi jalan dapat dilihat pada Tabel 12. Hal ini terjadi akibat dilalui oleh alat transportasi
yang berat perusahaan pertambangan. Tabel 12. Kondisi Jalan di Kabupaten Kutai Kartanegara Km Tahun 2008
Lokasi Kondisi Jalan
Rencana Jalan
Jumlah Baik
Sedang Rusak
Rusak Berat
Kec. Sebulu 7,8 13,31 14,32 71,27
- 106,7
Kec. Tenggarong Seberang
30,88 19,49 52,05 43,77 - 146,19
Kab. Kutai Kartanegara
260,38 391,67 287,88 377,52 207,94 1.525,39
Sumber : Kabupaten Kutai Kartanegara dalam Angka, BPS, 2009.
Kondisi buruknya sarana dan prasarana transportasi juga ditunjukkan dengan jenis permukaan jalan di Kabupaten Kutai Kartanegara yang masih banyak
tidak beraspal. Jalan yang ada hanya berupa jalan kerikil, batu dan tanah, seperti terlihat pada Tabel 13.
Dalam kajian ini atribut sarana dan prasarana transportasi dapat dikelompokkan dalam empat kategori yaitu: 0 buruk, 1 cukup, 2 baik, 3
sangat baik. Berdasarkan observasi di lapangan dan didukung oleh data yang ada, sarana dan prasarana transportasi yang terdapat di lokasi pasca tambang batubara
tergolong kategori buruk. Tabel 13. Kondisi Jalan di Kabupaten Kutai Kartanegara Berdasarkan Jenis
Permukaan Jalan Km Tahun 2008
Lokasi Jenis Permukaan Jalan
Rencana Jalan
Jumlah Aspal Kerikil Batu Tanah Beton
Kec. Sebulu 25,81
18,51 13,92
48,46 -
- 106,7
Kec.Tenggarong Seberang
87,71 1 7,96 32 17,52 - 146,19 Kab. Kutai
Kartanegara 407,4 334,07 83,86 320,72 171,4 207,94 1.525,39
Sumber : Kabupaten Kutai Kartanegara dalam Angka, BPS, 2009.
4.3.3. Status penguasaan lahan
Jumlah sertifikat hak atas tanah menurut pendaftaran tanah pertama di kecamatan memberikan gambaran bahwa masyarakat yang mendaftarkan sebagai
99 hak milik relatif masih sedikit dibandingkan dengan jumlah luasan lahan yang ada
di Kabupaten Kutai Kartanegara. Hal tersebut dapat dilihat pada Tabel 14. Tabel 14. Jumlah Sertifikat Hak Atas Tanah Menurut Pendaftaran Tanah Pertama
di Kecamatan
Lokasi Hak Atas Tanah
Hak Milik
Hak Guna Bangunan
Hak Guna
Usaha
Hak Pakai
Hak Penggunaan
Lahan
Jumlah
Kec. Sebulu 4 - -
- - 4
Kec. Tenggarong Seberang
39 - - - - 39
Kab. Kutai Kartanegara 2.309 4 -
- - 2.313
Sumber : Kabupaten Kutai Kartanegara dalam Angka, BPS, 2008.
Berdasarkan informasi dari masyarakat, status penguasaan lahan sebelum dan setelah tambang batubara sekitar 30,77 berkurang, dan 7,69 bertambah,
seperti terlihat pada Tabel 15. Sedangkan sebanyak 61,54 masyarakat menyatakan bahwa penguasaan lahan mereka masih tetap, yaitu masih tetap
memiliki lahan. Dalam hal ini, status penguasaan lahan masyarakat dikategorikan tetap, tidak mengalami penambahan dan pengurangan secara signifikan.
Tabel 15. Status Penguasaan Lahan Masyarakat Sekitar Tambang Batubara
Status Penguasaan Lahan Pra - Pasca Tambang
Bertambah 7,69 Tetap
61,54 Berkurang 30,77
Sumber : Data Primer diolah, 2009
4.3.4. Sarana Perekonomian
Sarana perekonomian dapat dilihat dari banyaknya koperasi maupun pasar yang terdapat di lokasi. Jika dilihat data jumlah koperasi di Kabupaten
Kutai Kartanegara tahun 2007 sebanyak 509 unit, Koperasi Pertanian dan Koperasi Serba Usaha merupakan jenis koperasi yang banyak dijumpai. Dua jenis
koperasi tersebut juga mendominasi di Kecamatan Sebulu, sedangkan di Kecamatan Tenggarong Seberang jumlah dan jenis koperasi lebih beragam.
Keragaan koperasi selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 16.
100 Tabel 16. Jumlah Koperasi di Kecamatan Sebulu, Kecamatan Tenggarong
Seberang dan Kabupaten Kutai Kartanegara
Jenis Koperasi Kec. Sebulu
Kec. Tenggarong Seberang
Kab. Kutai Kartanegara
Jumlah Jumlah
Jumlah
KUD 5 14,29
6 15,00
63 12,38
Koperasi Serba Usaha 9
25,71 7
17,50 110
21,61 Koperasi Pegawai
Negeri 2 5,71
3 7,50
45 8,84
Koperasi Buruh Karyawan 0
0,00 3
7,50 24
4,72 Koperasi Wanita
0,00 1
2,50 6
1,18 Koperasi Pertanian
13 37,14
6 15,00
111 21,81
Koperasi jasa-jasa lainnya 1
2,86 6
15,00 52
10,22 Koperasi Simpan
Pinjam 1 2,86
1 2,50
11 2,16
Koperasi Sekolah 1
2,86 2
5,00 11
2,16 Koperasi
Pertambangan 2 5,71
5 12,50
25 4,91
Koperasi Lain-lain 1
2,86 0,00
17 3,34
Total 35 100
40 100
509 93,32
Sumber : Kabupaten Kutai Kartanegara dalam Angka, BPS, 2008
Pasar merupakan salah satu sarana perekonomian sebagai tempat transaksi perdagangan. Keberadaan pasar di Kecamatan Sebulu terdapat 11 yang hampir di
setiap desa tedapat pasar ini, kecuali di Desa Sebulu Modern dan Desa Lekaq Kidau. Keberadaan warungkedai serta toko juga menjadi sarana dalam rantai pemasaran
untuk mendistribusikan produksi kepada konsumen. Sarana perekonomian di Kecamatan Sebulu dapat dilihat pada Tabel 17. Data serupa untuk Kecamatan
Tenggarong Seberang tidak ditemukan. Dalam kajian ini, keberadaan sarana perekonomian pasca tambang
batubara dapat dikelompokkan dalam tiga kategori yaitu: 0 berkurang, 1 tetap, dan 2 bertambah. Berdasarkan informasi di lapangan, keberadaan sarana
perkonomian relatif tetap, artinya tidak banyak sarana perekonomian yang berubah signifikan.
4.3.5. Aktivitas perekonomian pasca tambang batubara