97
4760 23405
7437 27300
8208 26263
5000 10000
15000 20000
25000 30000
Milyar Rupiah
2000 2006
2007 Non Migas
Migas
Besaran PDRB sering digunakan sebagai indikator untuk menilai kinerja perekonomian suatu wilayah, terutama yang dikaitkan dengan kemampuan suatu
daerah dalam mengelola sumberdaya yang dimilikinya. Perkembangan PDRB tahun 2000, 2006 dan 2007 dapat dilihat pada Gambar 16.
Sumber : Kutai Kartanegara Dalam Angka – BPS, 2007
Gambar 16. Perkembangan PDRB Tahun 2000, 2006 dan 2007 Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara pada Program Gerbang
Dayaku telah memberikan bantuan stimulus desa sebesar 2 miliar rupiah per tahun pada masing-masing desa. Bantuan ini digunakan untuk pembangunan
infrastruktur, walaupun dalam implementasinya masih belum optimal. Kontribusi terhadap PDRB relatif untuk desa sekitar lokasi dapat
dikelompokkan dalam lima kategori yaitu: 0 lebih rendah, 1 rendah, 2 sama, 3 tinggi, dan 4 lebih tinggi. Berdasarkan data dan pengamatan yang ada, di
Kecamatan Sebulu dan Kecamatan Tenggarong Seberang tergolong masih rendah dalam menerima hasil dari kontribusi relatif.
4.3.2. Sarana dan prasarana transportasi
Secara topografi, wilayah Kutai Kartanegara terdiri atas wilayah pantai, sungai dan daratan. Beberapa wilayah di pantai dan pedalaman hingga saat ini
masih ada yang harus ditempuh melalui jalur laut, sungai dan danau. Berdasarkan data kondisi jalan yang ada di Kabupaten Kutai
Kartanegara, terlihat bahwa masih banyak terdapat jalan yang rusak hingga rusak berat. Kondisi di Kecamatan Sebulu terlihat sangat nyata, bahwa jalan yang rusak
98 berat mencapai lebih dari 70. Sementara di Kecamatan Tenggarong Seberang,
kondisi jalan yang rusak dan rusak berat bisa mencapai 65,55. Kondisi jalan dapat dilihat pada Tabel 12. Hal ini terjadi akibat dilalui oleh alat transportasi
yang berat perusahaan pertambangan. Tabel 12. Kondisi Jalan di Kabupaten Kutai Kartanegara Km Tahun 2008
Lokasi Kondisi Jalan
Rencana Jalan
Jumlah Baik
Sedang Rusak
Rusak Berat
Kec. Sebulu 7,8 13,31 14,32 71,27
- 106,7
Kec. Tenggarong Seberang
30,88 19,49 52,05 43,77 - 146,19
Kab. Kutai Kartanegara
260,38 391,67 287,88 377,52 207,94 1.525,39
Sumber : Kabupaten Kutai Kartanegara dalam Angka, BPS, 2009.
Kondisi buruknya sarana dan prasarana transportasi juga ditunjukkan dengan jenis permukaan jalan di Kabupaten Kutai Kartanegara yang masih banyak
tidak beraspal. Jalan yang ada hanya berupa jalan kerikil, batu dan tanah, seperti terlihat pada Tabel 13.
Dalam kajian ini atribut sarana dan prasarana transportasi dapat dikelompokkan dalam empat kategori yaitu: 0 buruk, 1 cukup, 2 baik, 3
sangat baik. Berdasarkan observasi di lapangan dan didukung oleh data yang ada, sarana dan prasarana transportasi yang terdapat di lokasi pasca tambang batubara
tergolong kategori buruk. Tabel 13. Kondisi Jalan di Kabupaten Kutai Kartanegara Berdasarkan Jenis
Permukaan Jalan Km Tahun 2008
Lokasi Jenis Permukaan Jalan
Rencana Jalan
Jumlah Aspal Kerikil Batu Tanah Beton
Kec. Sebulu 25,81
18,51 13,92
48,46 -
- 106,7
Kec.Tenggarong Seberang
87,71 1 7,96 32 17,52 - 146,19 Kab. Kutai
Kartanegara 407,4 334,07 83,86 320,72 171,4 207,94 1.525,39
Sumber : Kabupaten Kutai Kartanegara dalam Angka, BPS, 2009.
4.3.3. Status penguasaan lahan