Subtopik Terpilih dan Teknik Pengumpulan Data

hasil penelitian yang berhubungan dengan topik modal sosial, serta internet. Kajian literatur ini kemudian akan menjadi data sekunder dalam penelitian ini. Untuk membantu penulis dalam mengumpulkan data di lapangan, maka penulis membuat panduan pertanyaan yang digunakan sebagai pedoman dalam pengumpulan data. Selain menggunakan triangulasi metode dalam pengumpulan data kualitatif, penulis juga menggunakan metode diskusi kelompok yang dilaksanakan pada tanggal 26 Agustus 2006 di tempat nelayan berkumpul. Diskusi ini dilakukan untuk mendapatkan data-data mengenai stratifikasi sosial para nelayan, gambaran modal sosial yang terdiri dari kepercayaan, jaringan sosial, serta norma - norma sosial dalam kehidupan komunitas nelayan tersebut. Teknik Analisis Data Pada saat proses pengumpulan data di lapangan, penulis juga melakukan analisis terhadap data-data tersebut. Data-data yang didapat kemudian direduksi dengan tujuan menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu, dan mengorganisasikan data sedemikian rupa sehingga kesimpulan akhir yang terkait dengan modal sosial dapat dibangun. Data yang telah direduksi, kemudian disajikan dalam bentuk teks naratif maupun matriks yang menggambarkan modal sosial komunitas nelayan.

4.6 Subtopik Terpilih dan Teknik Pengumpulan Data

Berdasarkan kerangka analisis tentang modal sosial yang dibawa dalam penelitian, maka di bawah ini ditampilkan matriks subtopik penelitian yaitu sebagai berikut: Tabel 1. Matriks Subtopik Penelitian No. Topik dan Sub Topik Sumber Informasi Teknik Pengumpulan Data 1. Gambaran Umum Lokasi § Administrasi geografis dan topografi § Karakteristik masyarakat § Keadaan sosial ekonomi komunitas § Daftar Potensi Desa § Informan kunci : tokoh informal desa, tokoh pemerintahan, anggota masyarakat § Kajian literatur § Wawancara mendalam

2. Kepercayaan

dalam hubungan sosial § Tingkat kepercayaan antar anggota masyarakat nelayan untuk bekerja sama. § Tingkat kepercayaan antar anggota masyarakat dapat memudahkan kegiatan gotong-royong dan tolong menolong § Tingkat kepercayaan antar anggota masyarakat pada aturan-aturan untuk menjaga ketertiban masyarakat § Tingkat kepercayaan antar anggota masyarakat dalam menjaga keeratan hubungan antar elemen dalam masyarakat § Tokoh informal desa § Tokoh pemerintahan § Tokoh agama § Anggota masyarakat § Wawancara mendalam § Diskusi kelompok FGD § Kasus pada tingkat rumah tangga

3. Jaringan Sosial

§ Hubungan Pertemanan § Hubungan Kekeluargaan § Hubungan Kerja produksi § Hubungan Pertetanggaan § Hubungan Paguyubankolektivitas asosiasi § Hubungan dengan aparat pemerintahan § Tokoh informal desa § Tokoh pemerintahan § Tokoh agama § Tokoh masyarakat § Rumah tangga § Wawancara mendalam § Diskusi kelompok FGD § Kasus pada tingkat rumah tangga

4. Norma Sosial

§ Aturan-aturan tertulis dalam hubungan sosial dan dengan lingkungannya § Aturan-aturan tidak tertulis dalam hubungan sosial dan dengan lingkungannya § Nilai-nilai sosial tradisional dan agama yang diyakini masyarakat § Kebiasaan yang dimiliki masyarakat § Tokoh informal desa § Tokoh pemerintahan § Tokoh agama § Tokoh masyarakat § Wawancara mendalam § Diskusi kelompok FGD

5. Kesejahteraan Ekonomi Masyarakat

§ Tingkat nafkah kesejahteraan anggota masyarakat 10 tahun lalu § Tingkat nafkah kesejahteraan anggota masyarakat sekarang § Tingkat kecukupan dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari § Tokoh informal desa § Tokoh pemerintahan § Tokoh agama § Tokoh masyarakat § Rumah tangga § Data sekunder § Diskusi kelompok FGD § Kasus pada tingkat rumah tangga

BAB V PROFIL UMUM DAERAH PENELITIAN

5.1 Profil Umum Daerah Penelitian

5.1.1 Letak dan Kondisi Geografis

Kelurahan Cilacap merupakan desa pesisir karena berbatasan dengan laut , kelurahan ini terletak di Kecamatan Cilacap Selatan, Kabupaten Cilacap, Propinsi Jawa Tengah. Kabupaten Cilacap secara geografis terletak pada 108 4’ 30”-109 30’ 30” BT dan 7 30’-7 45’ 20” LS. Bagian barat berbatasan dengan Propinsi Jawa Barat. Sedangkan bagian timurnya berbatasan dengan Kabupaten Kebumen. Sebelah utara Cilacap berbatasan dengan Kabupaten Brebes dan Banyumas. Sebelah selatan Cilacap berbatasan dengan Samudera Hindia Lihat Lampiran 1. Kabupaten Cilacap terdiri atas 24 kecamatan, 269 desa, dan 15 kelurahan. Kegiatan perekonomian di kabupaten ini didominasi oleh kegiatan di bidang perikanan. Cilacap dikenal sebagai salah satu pemasok ikan terbesar di Indonesia. Laguna Segara Anakan yang terdapat di Kabupaten Cilacap merupakan tempat berpijahnya ikan dan udang yang berada di perairan selatan Jawa. Di Kabupaten Cilacap juga terdapat Pelabuhan Samudera untuk mendaratkan kapal-kapal besar. Pantai Pandanarang yang terdapat di Kelurahan Cilacap ini, selain sebagai sumber mata pencaharian penduduk sekitar juga sering dilewati kapal-kapal besar yang mengangkut dan mengambil minyak dari kilang minyak milik Perum Pertamina. Kecamatan Cilacap Selatan secara administratif terdiri atas 5 kelurahan, yaitu Kelurahan Cilacap, Sidakaya, Tegalkamulyan, Tegalreja, dan Tambakreja. Di antara kelurahan lainnya di Kecamatan Cilacap Selatan, Kelurahan Cilacap