Patron-Klien dalam Komunitas Nelayan Solidaritas Sosial Antar Warga Nelayan

ekonomi mereka sehari-hari. Misalnya kelembagaan sosial setempat, jejaring keluarga, pertemanan, pola kelompok kerja dan seterusnya, pola patron-klien, kebiasaan saling tolong menolong dan unsur modal sosial lainnya yang banyak terdapat di masyarakat. Dengan menggunakan strategi sosial ini, tekanan sosial ekonomi memungkinkan bisa dihindari atau setidaknya memperingan beban hidup yang semakin berat, terutama beban ekonomi Iqbal, 2004.

2.6.1 Patron-Klien dalam Komunitas Nelayan

Patron-klien yang digambarkan Scott 1981 menunjukkan bahwa klien yang mengandalkan pada perlindungan dari seorang patron yang lebih berpengaruh, sekaligus juga berkewajiban untuk menjadi anak-buahnya yang setia dan selalu siap melakukan pekerjaan apa saja yang diberikan kepadanya. Dalam penelitian Iqbal 2004, klien yang umumnya rediri dari kaum nelayan buruh, tidak tergantung kepada jeragan patron para jeragan, meskipun sang patron telah banyak memberi fasilitas berupa pekerjaan, saprodi sarana produksi perikanan, jasa pemasaran dan bantuan teknis dan sebagainya. Klien masih mempunyai keleluasaan sewaktu-waktu untuk tidak terikat dengan patron. Adanya banyak pilihan dan jaringan sesama nelayan untuk melakukan pekerjaan bersama, membuat longgarnya hubungan patron-klien. Bentuk hubungan patron-klien pada komunitas tersebut telah mengalami perubahan. Hubungan yang terjalin bersifat lebih lunak dan norma atau aturan di dalamnya yang saat ini ada terlihat lebih baik bagi posisi klien buruh. Hubungan tersebut memastikan buruh mendapat perlindungan atau jaminan ekonomi serta dalam prosesnya tidak selalu berada dalam posisi tertindas.

2.6.2 Solidaritas Sosial Antar Warga Nelayan

Solidaritas pada komunitas nelayan menjadi bentuk modal sosial yang dapat membangun hubungan-hubungan sosial yang bermanfaat bagi komunitas tersebut. Solidaritas individual dalam komunitas nelayan misalnya dalam hal pemberian pinjaman uangdari nelayan yang along kepada nelayan yang kosong 6 , sedangkan secara kelompok misalnya pemberian bantuan tenaga untuk menarik kapal yang kesulitan memasuki muara akibat derasnya arus-balik air sungai pada saat surut Yulidar, 2003. Hubungan tersebut terjalin karena rasa toleransi yang membentuk solidaritas antar nelayan. Misalnya hubunga n itu terjalin karena antara nelayan yang satu dengan nelayan yang lainnya tolong-menolong untuk mendaratkan kapal. Hubungan tersebut membentuk suatu jaringan pertemanan antar nelayan yang akhirnya memunculkan sikap bekerja sama.

2.6.3 Jaringan Vertikal Nelayan dan Pedagang Ikan