akan adanya hal yang menjadi acuan masyarakat tersebut berinteraksi. Norma selain digunakan untuk menjaga eksistensi suatu komunitas human capital juga
untuk menjaga keselarasan dengan modal lainnya yaitu modal alam dan modal fisik yang terdapat dalam suatu komunitas tertentu.
Dengan adanya keselarasan maka suatu komunitas akan tetap eksis dan berkembang sesuai keinginan masyarakatnya. Norma-norma sosial merupakan
elemen dalam modal sosial. Norma sosial menjadi tata cara atau aturan yang mampu menjadi pedoman masyarakat dalam berinteraksi dengan manusia maupun
dengan alam. Sehingga kehidupan sosial masyarakat dapat berjalan dengan baik serta teratur dengan saling memahami peran dan status masing-masing warga
komunitas.
6.3.1 Larangan Jumat Kliwon dan Selasa Kliwon
Modal sosial pada beberapa daerah ada yang sengaja dibuat oleh nenek moyang digunakan untuk menjaga keseimbangan lingkungan serta kelestariannya.
Hal tersebut bermanfaat positif bagi kelangsungan manusianya. Dengan adanya berbagai norma-norma sosial berupa aturan atau larangan-larangan dalam
berperilaku akan dapat menuntun manusia dalam menjalani kehidupan terutama dalam lingkup komunitasnya. Mitos ratu selatan sebagai penjaga pantai selatan
yang berkembang di komunitas nelayan Cilacap telah mendarah daging bagi kehidupan komunitas nelayan ini. Kepercayaan ini membuat mereka harus
melakukan beberapa ritual serta terdapat pantangan yang harus mereka lakukan supaya mereka tetap selamat dan terhindar dari kemarahan ratu selatan.
Salah satu pantangan yang harus mereka jalani adalah larangan adanya penangkapan ikan yang dilakukan pada Jumat kliwon
. Para nelayan
mempercayai adanya larangan tersebut secara turun temurun. Nelayan ada yang beranggapan bahwa apabila melaut pada Jumat Kliwon maka seorang nelayan
akan mendapatkan kecelakaan akibat tidak adanya penjagaan dari “penjaga” laut selatan. Hal tersebut membuat orang dan beberapa nelayan lainnya enggan bahkan
takut untuk melanggar peraturan yang telah tertanam di hati mereka tersebut. Di kawasan pantai selatan, para warga masyarakat mempercayai adanya larangan
menangkap ikan pada hari Jumat Kliwon. Seperti pernyataan Bapak Ty sebagai berikut :
“Kalau kata orang-orang ya...kalau Jumat Kliwon lautnya tidak ada yang menjaga...ya saya tidak tahu juga bagaimana kalau ada seorang nelayan yang tetap
melaut...wong saya tidak pernah melaut kalau Jumat Kliwon...katanya bisa kecelakaan kalau tetap berangkat menangkap ikan. Tapi ya...saya tidak tahu
persisnya.” diterjemahkan bebas ke dalam bahasa Indonesia
Sebagian orang beranggapan bahwa perlu adanya bentuk tindakan dari rasa penghormatan terhadap aturan nenek moyang yang telah turun temurun dilakukan.
Penghormatan itu merupakan kewajiban yang berhubungan langsung dengan adat yang harus dipatuhi dan dijalani
. Aturan ini banyak ditaati oleh seluruh komunitas nelayan. Menurut
beberapa informasi, seseorang yang tetap berangkat perahunya akan dibakar karena menurut para nelayan pada hari Jumat Kliwon jumlah ikan di laut akan
lebih melimpah. Ada juga yang mengatakan bila berangkat melaut pada hari tersebut maka dalam kegiatannya tidak akan mendapat penjagaan dari penunggu
pantai selatan. Sehingga apapun alasannya, para nelayan harus tetap mematuhi larangan tersebut. Para nelayan sampai saat ini masih tetap mematuhinya karena
hal tersebut adalah aturan turun temurun. Selain itu di dalam diri mereka juga telah tetanam tentang larangan tersebut sehingga mereka tidak akan pernah
melanggarnya.
Sisi lain dari larangan penangkapan ikan pada Jumat Kliwon ini adalah adanya berbagai kegiatan yang dapat dilakukan para nelayan secara bersama di
darat. Hal tersebut terlihat dari adanya berbagai kegiatan rapat, arisan, kerja bakti, maupun kegiatan lainnya yang melibatkan nelayan dalam kelompok-kelompok
masing-masing. Dengan adanya kegiatan tersebut membawa kerukunan dan
keeratan yang terjalin antar nelayan yang terlibat. Selain itu, dengan adanya larangan ini para nelayan memiliki aturan bersama untuk ditaati bersama
serta dapat saling mengingatkan sehingga terjalin keeratan yang lebih
mendalam di antara para nelayan. Selain larangan Jumat Kliwon, terdapat pula larangan melaut pada hari
Selasa Kliwon. Larangan adanya penangkapan ikan pada hari Selasa Kliwon ini juga telah ada sejak lama. Seperti halnya larangan Jumat Kliwon, larangan pada
Selasa Kliwon juga dahulu banyak di patuhi karena menghargai aturan nenek moyang. Hanya saja larangan ini tidak seke tat larangan Jumat Kliwon karena hari
Selasa Kliwon tidak tidak terlalu keramat sehingga lama -kelamaan larangan ini hilang dengan sendirinya dan hanya beberapa orang yang masih
mempercayainya terutama para orang yang sudah lanjut usia atau orang tua.
6.3.3 Nilai-nilai Sosial Lainnya