Norma-norma tumbuh dan berkembang seiring dengan kebutuhan komunitasnya guna menjaga keselarasan segala aspek didalamnya.
6.4 Ikhtisar
Para nelayan menjalin hubungan dengan orang-orang di sekelilingnya berdasar alasan-alasan tertentu misalnya berbasis hubungan kerja, hubungan
kekeluargaan, pertetanggaan, maupun dengan pihak pemerintahan. Dalam komunitas nelayan di Kelurahan Cilacap terdapat beberapa peran yang saling
berhubungan dalam suatu proses produksi penangkapan ikan hingga pada proses pemasaran maupun pengolahan hasil penangkapan. Hubungan yang terjalin
tersebut merupakan asset sosial yang dapat dimobilisasi menjadi modal sosial yang berkembang pada komunitas nelayan di Kelurahan Cilacap. Beserta modal
sosial lainnya jaringan-jaringan yang terbangun ini mampu menjadi jaminan keamanan sosial bagi komunitas nelayan yang ada.
Modal sosial yang berada di komunitas tersebut mengalami berbagai hal
seiring dengan perubahan sosial yang terjadi. Kondisi modal sosial serta peranannya tidak semuanya masih eksis berkembang.
Beberapa di antaranya telah sedikit demi sedikit mulai luntur dan mengalami penurunan fungsi. Berikut
disajikan matriks ketersediaan asset sosial yang dimobilisasi menjadi modal sosial pada komunitas nelayan Cilacap :
Tabel 5. Matriks Ketersediaan Asset Sosial yang Dimobilisasi Menjadi Modal Sosial Pada Komunitas Nelayan di Kelurahan Cilacap
Tipe Modal
Sosial Asset-Asset
Sosial yang
menjadi Modal Sosial
Ketersediaan Kemungkinan Perkembangan ke
Depan
Jaringan Sosial
Kelompok Nelayan
Berkembang dengan berbagai fungsinya yaitu menyelesaikan permasalahan anggotanya misalnya perselisihan antar kelompok nelayan, membantu
nelayan yang sakit atau meninggal, menyelesaikan perselisihan antara nelayan dengan kapal minyak yang biasanya terjadi saat jaring menyangkut
pada kapal minyak maka ketua kelompok akan bermusyawarah dengan pihak kapal minyak tersebut.
Kelebihan: kelompok ini memiliki keeratan yang cukup kuat sehingga permasalahan yang terjadi pada sesama anggotanya akan mendapat respon
yang cukup baik dari anggota lainnya dan memberikan manfaat bagi anggotanya untuk lebih mudah mendapat bantuan.
Kelemahan: kelompok nelayan seharusnya digunakan sebagai sarana untuk menyampaikan informasi dari koperasi yaitu mengajak anggotanya untuk
menjual ikan ke TPI, namun kurang berfungsi karena banyak nelayan yang menjual ke bakul-bakul ikan yang harganya relatif kebih murah.
Perkembangan ke depan akan lebih baik dalam hal keeratan hubungan antar
anggotanya. Karena perasaan senasib dengan kondisi mata pencaharian dan
musim paceklik yang sama maka akan semakin meningkatkan kerja sama dalam
berbagai hal. Selain itu, kelompok nelayan sudah menjadi sebuah
perkumpulan yang membentuk keluarga besar nelayan sehingga permasalahan
yang dihadapi nelayan dapat dengan mudah diungkapkan serta dengan segera
diselesaikan.
Kelompok Pengajian
Banyak terdapat pada masing-masing ke-RT-an atau masjid-masjid kampung. Kelompok ini mengalami perubahan yaitu selain sebagai sarana
mendapatkan pengetahuan agama, juga berkembang menjadi sebuah kelompok arisan pengajian.
Kelebihan: kelompok ini banyak yang berkembang pula menjadi kelompok arisan sehingga dalam satu waktu, para anggota mendapatkan manfaat yang
lebih berupa ilmu, teman, dan uang. Kelemahan: kelompok ini biasanya hanya diikuti oleh kalangan orang tua
saja atau yang telah berhenti menjadi nelayan, sehingga ruang lingkup jaringan ini kurang meluas.
Kelompok pengajian kemungkinan akan mengalami kemunduran karena pada saat
ini hanya orang-orang tua yang masih aktif mengikuti pengakian di masjid.
Nelayan mengikuti pengajian hanya saat tidak melaut saja dan para nelayan yang
sudah tidak melautlah yang masih aktif mengikuti kegiatan ini.
Kelompok Makin banyak berkembang dengan kelompok yang bervariasi. Dilaksanakan Kemungkinan ke depan akan lebih
Arisan dalam bentuk uang maupun barang sesuai kebutuhan, dengan berbagai
kelompok masing-masing tergantung status anggotanya, yaitu arisan ke-RT- an, pengajian, kelompok nelayan, atau ibu-ibu, hingga arisan keluarga.
Berfungsi sebagai penghimpunan uang dengan sistem yang mudah dan dapat dijadikan jaminan nafkah bagi komunitas nelayan.
Kelebihan: kelompok arisan yang beragam dengan anggota yang beragam pula akan dapat meningkatkan dan memperluar jaringan keeratan bagi
seluruh anggota komunitas. berkembang karena sistem yang mudah
dan menguntungkan sehingga banyak bermunculan kelompok-kelompok arisan
dengan variasi yang makin beragam. Berawal dari kelompok arisan
memungkinkan kelompok tersebut menjadi kelompok yang memiliki ciri
tersendiri misalnya membentuk suatu usaha bersama yang dapat mendukung
sistem kehidupan rumah tangga nelayan yang menjadi anggotanya.
Patron-Klien Terdapat dalam hubungan juragan dengan pandega. Juragan sebagai patron
bagi pandeganya, dimana patron yang memiliki sumberdaya lebih melindungi klien terutama dalam hal memenuhi kebutuhan hidup
pandeganya. Klien mengikuti semua perintah juragan yaitu pada saat penangkapan berlangsung maupun di luar penangkapan misalnya mengecat
kapal, membuat jaring, serta membetulkan kerusakan yang terjadi pada alat tangkap. Pandega tidak merasa terpaksa karena merasa berhutang budi atas
kebaikan juragan misalnya memberikan pinjaman uang untuk membeli obat atau membayar biaya sekolah anak, serta seringnya diberi ikan dan makanan.
Mereka hanya berusaha selalu bekerja baik dengan mengikuti perintah juragan. Hubungan yang terjadi juga lebih baik tanpa merasa saling
dirugikan satu sama lain. Kelebihan: hubungan ini menjadi jaminan sosial bagi pandega, karena
mereka dapat mengambil manfaat dari hubungan ini untuk membantu menyelesaiklan permasalahan hidupnya terutama dalam hal perekonomian
rumahtangga. Kelemahan: pandega memiliki posisi tawar yang rendah dalam hubungan
ini, sehingga banyak pula pandega yang pasrah menerima pembagian hasil yang kurang sesuai apabila mendapatkan juragan yang kurang adil.
Kemungkinan ke depan pada hubungan ini adalah dapat mengarah pada posisi
yang lebih baik pada beberapa nelayan pandega. Hal tersebut karena melihat dari
adanya sikap pada beberapa juragan yang memberikan beberapa ekor ikan kepada
juragan bila dalam kondisi melimpah hasil tangkapannya, maka memungkinkan
akan bertambah pula juragan yang bersikap sama dalam rangka
mempertahankan pandeganya agar selalu setia padanya Seorang juragan juga akan
selalu membutuhkan bantuan dari para pandega sehingga juragan kemungkinan
akan bersikap lebih baik dalam pembagian hasil serta pemberian bantuan
lainnya.
Nelayan Terdapat pula hubungan patron klien yang berkembang pada jaringan ini. Kemungkinan ke depan hubungan ini
dengan Bakul Bakul sebagai patron bagi nelayan yang menjual hasil melaut kepadanya.
Kelebihan: bakul sebagai pemberi modal dalam usaha penangkapan ikan para nelayan langganannya, selain itu juga menjadi “pelindung” bagi
nelayan dalam mengatasi masalah ekonominya misalnya nelayan meminjam uang untuk keperluan hidupnya.
Kelemahan: dalam hubungan ini bakul menentukan harga ikan yang dijual kepadanya, dan nelayan hanya bisa menerima keputusan sepihak tersebut
karena konsekuensinya sebagai klien bagi bakul. Seorang nelayan juga tidak boleh berpindah pada bakul lain jika belum melunasi hutang-hutangnya.
akan terus berlanjut karena kedua pihak masih saling membutuhkan. Apalagi
dengan degradasi alam serta persaingan dengan nelayan lainnya, maka kondisi
nelayan dapat semakin terhimpit dalam perekonomiannya dan akan semakin
membutuhkan jaminan nafkah yang mudah cara memperolehnya yaitu salah
satunya melalui hubungan ini.
Kekeluargaan Terdapat pertalian kekeluargaan yang semakin baik, karena keluarga adalah
hubungan yang paling dekat jalinannya dalam masyarakat kita. Kelebihan: hubungan ini melibatkan hubungan darah yang masih sangat
kental pada masyarakat Indonesia pada umumnya, sehingga jalinan hubungan ini akan terus bertahan dan tidak mudah menurun seperti
hubungan lainnya. Dalam perekrutan pandega pertalian keluarga juga berperan penting.
Kelemahan: dalam hubungan kekeluargaan, tidak semua keluarga tinggal dalam satu wilayah yang sama sehingga saat diperlukan tidak dapat lekas
dapat membantu keluarga yang membutuhkan. Kemungkinan ke depan dalam hubungan
kekeluargaan akan akan tetap sama bahkan mungkin berkembang. Munculnya
arisan keluarga akan
semakin meningkatkan keeratan antar anggota
keluarga.
Pertetanggaan Terdapat hubungan yang saat ini masih bertahan karena kondisi kedekatan
rumah tinggal mereka dalam satu wilayah ke-RT-an. Hubungan ini berfungsi untuk dapat saling tolong-menolong antar tetangga yang membutuhkan.
Kelebihan: melalui hubungan ini, seseorang dapat dengan cepat mendapatkan bantuan di rumahnya apabila terjadi sesuatu misalnya
kematian dalam menjaga keamanan rumah. Kelemahan: apabila terjadi permasalahan antar tetangga maka hubungan ini
akan cepat rusak karena hanya diawali dari basis kedekatan rumah tinggal. Dengan berkurangnya kegiatan gotong
royong serta makin sibuknya masing- masing warga dengan aktivitasnya dapat
memperlemah hubungan ini. Sehingga memungkinkan dapat terjadi sikap
individualis antar tetangga yang telah terjalin.
Pertemanan Hubungan ini masih banyak terdapat dalam komunitas nelayan. Fungsi dari
jalinan ini sangat beragam terutama dalam hal saling tolong menolong dalam menyelesaikan masalah rumahtangga mulai dari masalah hubungan pribadi
hingga pada pemenuhan kebutuhan hidup melalui pemberian pinjaman Kemungkinan ke depan hubungan ini
akan terus berlangsung, karena terjalin dengan diawali dari hubungan kerja
sesama nelayan, kelompok nelayan,
kepada teman lainnya. Kelebihan: hubungan ini menjadi jaminan sosial bagi rumahtangga nelayan
karena kedekatan hubungan ini maka seseorang akan mudah untuk saling meminta dan memberi pertolongan.
Kelemahan: biasanya hubungan ini dijalin oleh nelayan dengan sesamanya, hal ini menyebabkan apabila nelayan membutuhkan bantuan finansial,
kemungkinan nelayan yang lain juga mengalami hal sama mengingat mata pencaharian mereka yang sama-sama penuh ketidakpastian saat menghadapi
musim paceklik. kelompok pengajian, dan pertetanggaan.
Sehingga banyak hubungan lain yang mendukung jalinan pertemanan antar
nelayan.
Keper- cayaan
Pada Hubungan Juragan-
Pandega Kepercayaan pada hubungan ini saat ini masih terdapat pada komunitas
nelayan, karena perlu adanya kepercayaan antara kedua pihak untuk dapat berhubungan, misalnya juragan percaya bahwa pandeganya dapat melakukan
aktivitas penangkapan dengan baik serta yakin dapat membantunya bila juragan ikut melaut. Pandega juga percaya bahwa juragan akan selalu
membantunya dalam pemenuhan kebutuhan hidup. Kelebihan: adanya kepercayaan dalam hubungan juragan-pandega akan
mempermudah keduanya dalam menjalankan peranannya masing-masing. Kelemahan: kepercayaan seseorang mudah sekali rusak apabila pihak lain
melakukan suatu hal yang tidak menyenangkan pihak lainnya. Begitu pula pada hubungan juraga dan pandega ini.
Kemungkinan ke depan kepercayaan antara juragan dan pandega ini dapat
menurun. Dilihat dari kasus beberapa pandega yang merasa kurang adil dalam
pembagian hasil oleh juragan dan hanya bersikap menggerutu pada pandega
lainnya. Dalam setiap penangkapan, juragan yang tidak ikut melaut juga
mempercayakan pada salah satu pandega untuk mengatur dan mengawasi yaitu
seorang tekong, hal tersebut menunjukkan juragan tidak begitu saja percaya pada
semua pandega.
Pertetanggaan Hubungan antar warga dalam jalinan pertetanggaan masih tersedia di
komunitas nelayan. Fungsi hubungan ini adalah untuk dapat saling memberikan pertolongan saat tetangga yang lain membutuhkan misalnya
dalam kasus kematian serta tetangga yang sakit, yang pertama mengetahui dan menolong adalah tetangga terdekat.
Kelebihan: hubungan yang terjalin dari kedekatan tempat tinggal akan lebih mempermudah seseorang mendapatkan pertolongan dari seseorang lain yang
paling dekat yaitu tetangganya. Kelemahan: apabila terjadi kerenggangan akibat hilangnya kepercayaan
Kemungkinan ke depan kepercayaan dalam hubungan ini akan dapat menurun.
Bisa diakibatkan oleh persaingan serta meningkatnya kesibukan masing-masing
dalam mata pencahariannya.
dalam hubungan ini maka tetangga dapat menjadi musuh yang palaing dekat yaitu adanya pergunjingan antar tetangga yang dapat mengganggu hubungan
yang telah ada. Hubungan
Nelayan dan Pemerintah
Tersedia sedikit, karena kebanyakan warga sudah tidak percaya lagi terhadap pemerintahan termasuk partai-partai yang melakukan kampanye di wilayah
mereka. Fungsi kepercayaan ini adalah untuk menjalin hubungan yang lebih baik dari pengatur masyarakat serta masyarakat itu sendiri.
Kelebihan: apabila kepercayaan ini tinggi maka akan mempermudah program-program yang telah dicanangkan oleh pemerintah dalam rangka
peningkatan taraf hidup masyarakat. Kelemahan: masyarakat yag terdiri dari banyak pihak mudah hilang
kepercayaannya pada pemerintah bila pemerintah melakukan suatu kesalahan tertentu.
Kemungkinan ke depan kepercayaan dalam hubungan ini akan hilang dengan
melihat banyak kejadian saat ini, yaitu banyaknya kekecewaan warga terhadap
kinerja pemerintahan desa dan kecamatan yang dinilai kurang adil dalam pembagian
bantuan terhadap korban tsunami. Serta tidak dipenuhinya janji partai-partai yang
berkampanya di wilayah mereka.
Norma- norma
Sosial dan
Kelem- bagaan
Sosial Kerja Bakti
Tersedia sedikit pada beberapa ke-RT-an. Saat ini kegiatan kerja bakti hanya dilaksanakan bila ada kegiatan Agustusan atau saat Jumat Kliwon dan tidak
semua ke-RT-an mengadakan kegiatan rutin ini serta tidak semua warga turut andil dalam kegiatan ini. Fungsi kegiatan ini adalah untuk menjaga
kebersihan lingkungan tempat tinggal, serta bisa karena tidak semua warga ikut terlibat.
Kelebihan: kegiatan ini dapat digunakan sebagai media untuk meningkatan hubungan pertetanggaan.
Kelemahan: partisipasi warga dalam kegiatan ini semakin menurun karena kegiatan ini dirasakan tidak begitu penting menyangkut hidupnya.
Kemungkinan ke depan kegiatan ini adalah akan kehilangan esensi dan
bentuknya. Adanya fenomena berkurangnya kegiatan gotong royong
kerja bakti yang saat ini terjadi pada komunitas nelayan mengindikasikan
dapat menghilangnya kegiatan ini di seluruh komunitas. Dilihat dengan
semakin meningkatnya aktivitas para warga masyarakat dalam upaya
memenuhi kebutuhan hidupnya, maka akan semakin menurunkan partisipasi
warga.
Bank Keliling Kelembagaan ekonomi ini masih tersedia dan muncul seiring dengan
kebutuhan rumahtangga nelayan dalam upaya pemenuhan kebutuhan hidup terutama masalah finansial. Fungsi kelembagaan ini adalah memberikan
pinjaman kepada rumahtangga nelayan dengan mudah tanpa syarat yang memberatkan.
Kemungkinan ke depan kelembagaan ini akan terus ada karena kebutuhan
rumahtangga nelayan saat ini yang terus meningkat dan membutuhkan bantuan
berupa jaminann nafkah yang dapat
Kelebihan: kelembagaan ini menyediakan pinjaman bagi rumahtangga nelayan dengan tanpa syarat yang memberatkan sehingga banyak nelayan
yang memanfaatkan kelembagaan ini jaminan nafkahnya. Kelemahan: kelembagaan ini memberikan bunga pinjaman yang sangat
besar sehingga merugikan anyak rumahtangga nelayan yang memanfaatkannya.
diperoleh dengan segera dan mudah. Kelemahan pada sistem ini tidak begitu
dipikirkan oleh rumahtangga nelayan bila dibandingkan tingginya kebutuhan akan
pinjaman tersebut.
Sedekah Laut Ritual ini masih dilakukan oleh seluruh warga komunitas. Fungsi
kelembagaan ini adalah sebagai upacara bersyukur dan penghormatan pada penunggu pantai selatan. Ritual ini sedikit mengalami perubahan fungsi
karena sekaligus digunakan sebagai media untuk menarik wisatawan. Kelebihan: kegiatan ini meningkatkan kerukunan kelompok nelayan dengan
adanya acara makan bersama serta kebersamaan dalam pelaksanaan ritual tersebut.
Kelemahan: menurut beberapa orang tua, upacara ini kehilangan esensinya karena makanan yang dibuat malam harus di arak keliling kota sehingga
memberikan makanan basi kepada penunggu pantai selatan yang menurut mereka akan menimbulkan kemarahan misalnya dengan adanya kejadian
tsunami tersebut. Kemungkinan kelembagaan pada ritual ini
akan terus dilaksanakan karena hingga saat ini masih terus dilaksanakan dan
telah berkembang menjadi program pengembangan pariwisata di Cilacap.
Bagi Hasil Kelembagaan ini masih tersedia di komunitas nelayan. Fungsi kelembagaan
ini adalah untuk mengatur pembagian hasil perolehan penjualan hasil tangkapan antara juragan, tekong, serta pandega.
Kelebihan: Sistem bagi hasil ditentukan oleh juragan dengan
menyamaratakan dengan juragan lainnya sehingga bagi hasil yang berlaku telah ada dari waktu sebelumnya sehingga tidak ada juragan yang dapat
semena-mena mengatur pembagian secara tidak adil. Kelemahan: semakin banyak pandega yang berperan dalam penangkapan
maka akan mengurangi pembagian hasil tangkapan, sehingga kelembagaan ini hanya menguntungkan juragan yang pembagiannya tetap sama dengan
jumlah pandega yang berbeda. Kemungkinan ke depan kelembagaan ini
adalah akan tetap ada dan dapat berkembang ke arah lebih baik bagi posisi
pandega. Dari kasus-kasus saat ini, juragan juga sering menambahkan
beberapa ekor ikan dalam pembagian tersebut. Hal ini menyatakan bahwa
sistem bagi hasil telah berubah lebih fleksibel.
Larangan Jumat Kliwon
Terdapat larangan Jumat Kliwon yang sampai saat ini masih menjadi kepercayaan bagi warga komunitas. Kelmbagaan ini berfungsi untuk
Kemungkinan ke depan larangan ini akan dapat memudar karena fenomena saat ini
melarang penangkapan ikan pada hari Jumat Kliwon dan telah ada turun- temurun dilaksanakan oleh seluruh nelayan pada komunitas ini.
Kelebihan: adanya larangan ini membangun keeratan para nelayan, karena mereka bersama-sama tidak melaut dan menggantinya dengan beberapa
aktivitas di darat seperti arisan, rapat, pengajian, kerja bakti bagi beberapa ke-RT-an serta aktivitas lainnya.
Kelemahan: karena larangan ini menyangkut mitos tentang penunggu pantai selatan maka beberapa ulama tidak mendukung kepercayaan ini.
yaitu tidak semua warga mempercayai adanya mitos penunggu pantai selatan
misalnya ulama yang tidak mempercai dan menentang kepercayaan ini.
Larangan Selasa Kliwon
Sedikit, larangan ini sekarang hanya dilaksanakan oleh beberapa nelayan saja. Biasanya yang masih mentaati adalah orang-orang tua dalam
komunitas. Larangan ini berfungsi untuk melarang nelayan melakukan penangkapan pada hari Selasa Kliwon.
Kelemahan: karena sanksi yang diberikan tidak terlalu tegas sehingga banyak yang tidak mempercayai lagi adanya larangan ini.
Kemungkinan ke depan akan hilang dari komunitas karena melihat dari kondisi
saat ini yang tinggal sedikit saja nelayan yang masih mengikuti norma ini.
Norma perilaku Terdapat norma perilaku yang semakin berkurang fungsinya, seperti tidak ditaatinya norma yang telah ada oleh warga masyarakat terutama dari
kalangan pemuda dan anak-anak.. Hal-hal yang sebelumnya dianggap tidak sopan kini sering dilakukan oleh para pemuda-pemudi, seperti banyak
pemuda yang tidak menghormati orang tua saat berbicara atau berjalan. Selain itu juga banyak orang yang mabuk-mabukan yang tidak mengikuti
norma yang berlaku pada komunitas tersebut. Kelebihan: apabila diikuti maka akan membawa keharmonisan dalam
hubungan kemasyarakatan dengan saling memahami status dan peran masing-masing warga komunitas.
Kekurangan: norma perilaku tidak terlalu ketat sanksinya sehingga banyak warga yang mulai tidak mentaati norma yang telah ada.hal tersebut juga
dapat diikuti oleh semua warga. Kemungkinan ke depan sikap dari para
warga komunitas akan semakin menurun kualitasnya karena perkembangan jaman
serta dapat timbul sikap individualis dalam kehidupan bermasyarakat.
Sumber : Disarikan dari hasil pengamatan data primer, 2006
Sebagian besar asset sosial yang terdapat pada komunitas nelayan ini masih banyak yang bertahan bahkan ada beberapa yang berkembang. Namun
tidak sedikit pula yang mengalami penurunan fungsi dan peran. Seperti larangan Selasa Kliwon, norma-norma berperilaku, kerja bakti, hubungan nelayan
dengan pemerintahan yang mulai mengalami penurunan. Kelompok arisan
tersedia “melimpah” , selain itu juga dianggap sebagai asset sosial yang dapat
dimobilisasi menjadi modal sosial yang mampu mendukung sistem kehidupan para nelayan dengan berbagai kemudahan dalam menjalankan sistem ini sehingga
membuat rumahtangga nelayan serta warga komunitas lainnya akan terus mengembangkannya menjadi bentuk-bentuk yang disesuaikan dengan
perkembangan kehidupan masyarakatnya. Hal itu terlihat dari sangat
bervariasinya berbagai kelompok arisan . Asset sosial lain yang mengalami
perubahan yaitu kelembagaan bagi hasil yang mengarah pada penerapan kelembagaan tersebut yang lebih fleksibel, sedekah laut yang berfungsi juga
sebagai daya tarik bagi wisatawan tanpa menghilangkan esensinya.
BAB VII MODAL SOSIAL DALAM
LIVELIHOOD SYSTEM
Sistem penghidupan livelihood system adalah kumpulan dari strategi nafkah yang dibentuk oleh individu, kelompok maupun masyarakat di suatu
lokalitas. Strategi nafkah adalah taktik dan aksi yang dibangun oleh individu ataupun kelompok dalam rangka mempertahankan kehidupan mereka dengan
tetap memperhatikan eksistensi infrastruktur sosial, struktur sosial dan sistem nilai budaya yang berlaku. Pemilihan strategi nafkah akan sangat ditentukan oleh
rasionalisme yang dianut oleh aktor-nafkah dalam memanfaatkan sumberdaya yang tersedia di hadapannya Dharmawan, 2006. Dalam rangka pemenuhan
kebutuhan hidup bagi nelayan serta keluarganya, para nelayan banyak memanfaatkan modal sosial yang telah ada dalam komunitas mereka sebagai
social security untuk kelangsungan hidup mereka. Jaminan sosial dalam suatu masyarakat merupakan implementasi dari bentuk-bentuk perlindungan, baik yang
diselenggarakan oleh negara, maupun institusi-institusi sosial yang ada pada masyarakat terhadap individu dari resiko-resiko tertentu dalam hidupnya
22
. 7.1 Subsistem Produksi
Asset sosial pada komunitas nelayan banyak yang dimobilisasi menjadi modal sosial dalam subsistem produksi ini. Asset sosial tersebut antara lain
berbagai hubungan sosial nelaya dengan pihak lain, organisasi sosial, serta kelembagaan sosial yang terdapat dalam komunitas nelayan. Nelayan untuk
memenuhi kebutuhan hidup serta untuk tetap bertahan hidup, mereka berusaha mencari berbagai cara sebagai strategi bertahan hidup salah satunya adalah
22
Ahmad Solihin, op.cit., hal.3