Asset Sosial berbentuk Hubungan Sosial Berbasis Kekeluargaan

nelayan. Namun biasanya untuk utang uang kepada tetangga seseorang akan berpikir tidak hanya sekali, karena masing-masing mengetahui kondisi tetangga mereka yang sama-sama nelayan. Mereka mengerti apabila dalam kondisi paceklik, semua mengalami hal serupa yaitu kekurangan biaya untuk memenuhi kebutuhan hidup masing-masing rumahtangga nelayan. Seperti pernyataan dari Bapak Ty sebagai berikut : ”Kalau berhutang, paling-paling saya berhutang pada tetangga kalau untuk makan saja, biasnya sat saya sedang tidak ada uang ya...kadang-kadang malu juga tapi mau bagaimana lagi... saya kan tidak punya uang, apalagi kalau sedang musim paceklik... Semua nelayan di sini juga rata-rata sama, ya...punya hutang juga seperti saya. Dimana-mana orang kan juga punya hutang” diterjemahkan bebas ke dalam bahasa Indonesia Hubungan pertetanggaan merupakan jaminan sosial bagi rumahtangga nelayan. Dengan adanya ikatan solidaritas di antara me reka, maka akan timbul rasa untuk saling membantu. Kebersamaan yang telah terjalin lama akan terus terjalin dengan adanya rasa saling tolong menolong di antaranya. Denga n memberikan pertolongan kepada tetangga yang membutuhkan, maka suatu saat rumahtangga nelayan tersebut akan mendapatkan pertolongan pada saat ia membutuhkan pertolongan dari tetangganya.

6.1.3 Asset Sosial berbentuk Hubungan Sosial Berbasis Kekeluargaan

Rumahtangga nelayan memiliki beberapa jaringan hubungan dengan orang lain, begitu pula dalam hubungan kekeluargaan. Hubungan kekeluargaan terjalin karena adanya ikatan pertalian darah di antara orang-orang yang termasuk di dalamnya. Biasanya hubungan yang terjalin karena ikatan kekeluargaan akan terjalin lebih dekat dan erat dibandingkan dengan hubungan lainnya. Kebanyakan nelayan meminta pertolongan dalam hal pemenuhan kebutuhan maupun untuk modal usaha, pertama kali akan mencoba meminjam kepada keluarganya. Seperti yang terjadi pada Bapak Utg, pihak kerabat yang lain lebih menginginkan keluarganya tersebut Bapak Utg untuk meminjam atau menanyakan boleh tidaknya meminjam uang dengan jumlah tertentu kepada kerabatnya sebelum mencari kepada orang lain. Hal tersebut seperti yang dituturkan oleh Bapak Utg sebagai berikut : ”...kalau saya dengan keluarga yang lain rukun-rukun saja, saudara sering main ke sini atau kalau tidak ya saya dan keluarga yang berkunjung. Kan kadang-kadang membicarakan kegiatan masing-masing terus kalau memang sedang ada permasalahan keuangan untuk kepentingan modal biasanya saya disuruh pinjam ke keluarga saya itu...katanya sama-sama membantu. Soalnya saya kan juga suka membantu kalau memang bantuan saya diperlukan. Kalau ada keluarga yang bisa ngasih bantuan, lebih baik pinjam ke saudara dulu daripada ke orang lain. Jadi ya...sama-sama saling membantu...” diterjemahkan bebas ke dalam bahasa Indonesia Hubungan yang terlihat dalam kekerabatan Bapak Utg terlihat harmonis serta saling mendukung. Hal tersebut juga didukung oleh kondisi kekerabatan dalam keluarga Bapak Utg yang berada dalam perekonomian strata menengah ke atas. Tidak semua nelayan mengalami hal yang serupa seperti keluarga Bapak Utg tersebut. Yang terjadi dengan Bapak Syd adalah sebaliknya. Posisinya dalam hubungan kekerabatan kurang berjalan dengan baik karena jalinan hubungan keluarga tidak rukun karena permasalahan keluarga. Bapak Syd adalah seorang anak dengan status berbeda bapak di antara saudara-saudara lainnya. Hal tersebut yang menyebabkan hingga kini hubungan kekeluargaannya tidak rukun dan susah untuk dimintai bantuan. Bapak Syd lebih senang meminjam atau meminjam uang kepada temannya yang tentunya memiliki posisi perekonomian lebih baik darinya. Hubungan antar keluarga pada rumahtangga nelayan selain dengan keluarga yang berada di dalam satu wilayah desa, juga dengan keluarga di luar desa atau bahkan di kota-kota lain. Hubungan tersebut terjalin karena adanya rasa saling memiliki di antara keluarga dengan adanya ikatan darah misalnya hubungan sesama saudara kandung, saudara dengan kakek atau nenek yang sama, atau hubungan lain yang masih dalam satu ikatan darah.

6.1.4 Asset Sosial berbentuk Hubungan Sosial Nelayan dengan Pemerintahan