Pengelolaan Kincir Optimal Tambak Udang Intensif 50 ekorm
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
1 8
15 22 29 36 43 50 57 64 71 78 85 92 Lama pemeliharaan hari
D O
k g
h a
ri DO Ambien
DO Inflow DO Fotosintesis
DO dalam tambak udang DO LOK
20 40
60 80
100 120
140 160
180
1 8
15 22 29 36 43
50 57 64 71 78 85
92 Lama pemeliharaan hari
D O
k g
h a
ri
DO Outflow DO Respirasi kolom air
DO Konsumsi Udang DO Sedimen
DO Output DO LOK
kg O
2
hari 14.99 ± 10.96, outflow air yang dibuang saat pergantian air sebesar 0.00 – 2.47 kg O
2
hari 1.05 ± 0.63, respirasi kolom air sebesar 16.04 – 110.48 kg O
2
hari 60.02 ± 31.30, dan respirasi sedimen sebesar 4.80 – 15.36 kg O
2
hari 9.40 ± 1.87.
0.00 – 3.94 kg O
2
hari 0.00 – 2.47 kg O
2
1.67 ± 1.00 1.05 ± 0.63
hari
Inflow Outflow
0.05 – 34.47 kg O
2
1.8 kg O hari
2
kondisi standar kw-h
14.99 ± 10.96
Konsumsi udang
Koreksi kejenuhan oksigen : 0.90
16.04 – 110.48 kg O
2
60.02 ± 31.30 hari
9.12 – 69.28 kg O
2
52.47 ± 14.24
Respirasi kolom air
hari
Fotosintesis
4.80 – 15.36 kg O
2
9.40 ± 1.87
hari
Konsumsi sedimen
Ambien
13.40 – 24.80 kg O
2
19.54 ± 2.50 hari
Gambar 47. Keseimbangan input dan output oksigen dalam sistem tambak udang intensif 50 ekorm
2
di wilayah pesisir Kecamatan Mangara Bombang
Input oksigen terlarut Output oksigen terlarut Gambar 48. Input dan output oksigen terlarut dalam tambak udang intensif 50
ekorm
2
selama masa pemeliharaan sumber: Hasil analisis 2008
Berdasarkan input dan output oksigen, kemudian dilakukan estimasi pengelolaan kincir yang optimal sesuai dengan kebutuhan dan ketersediaan
oksigen terlarut dalam tambak udang, sebagai berikut: • Pengoperasian 1 buah kincir kekuatan 1 HP pada awal pemeliharaan
sampai dengan hari ke 28 cukup dilakukan 4 jamhari, dimana sampai hari ke 28 baik input oksigen maupun output oksigen cukup meningkat input
97.19 kg O
2
hari dan output 47.80 kg O
2
• Pada hari ke – 29 kincir 1 dioperasikan selama 4 - 12 jamhari untuk mempertahankan dan meningkatkan oksigen sampai hari ke – 57 input
98.14 kgO hari.
2
hari dan output 95.93 kg O
2
• Pada hari ke 58, input oksigen terlarut mencapai 97.54 kg O hari
2
hari sedangkan output oksigen terlarut mencapai 99.57 kg O
2
hari sehingga terjadi defisit oksigen sebesar – 1.03 kg O
2
• Pada hari ke 58 perlu dilakukan pengoperasian kincir 2. Mulai hari ke-58 pengoperasian kincir 2 selama 12 – 16 jamhari dan kincir 1 selama 4 –
12 jamhari. Pengoperasian 2 kincir bertenaga 1 HP hanya mampu mempertahankan dan meningkatkan oksigen sampai hari ke – 67
input125.14 kg O hari. Hal ini menunjukkan
bahwa input oksigen terlarut mulai tidak sebanding dengan kebutuhan oksigen terlarut dalam tambak udang.
2
hari dan output 123.18 kg O
2
hari, dimana pada hari ke 68 terjadi defisit oksigen sebesar -1.25 kg O
2
hari input 124.30 kg O
2
hari dan output 125.56 kgO
2
• Pada hari ke-68 perlu dilakukan pengoperasian kincir 3 selama 16 – 20 jam kincir 1 selama 4 - 12 jamhari, kincir 2 selama 12 - 16 jamhari.
Pengoperasian 3 buah kincir dengan tenaga masing – masing 1 HP mampu mempertahankan dan menyeimbangkan oksigen terlarut dalam tambak
udang sampai akhir masa pemeliharaan input 148.78 kg O hari
2
hari dan output
139.38 kg O
2
Ketersediaan oksige terlarut dalam tambak udang intensif 50 ekorm hari
2
dengan pengelolaan kincir optimal dapat dilihat pada Gambar 48.
20 40
60 80
100 120
140 160
180
1 8 15 22 29 36 43 50 57 64 71 78 85 92 Lam a pem eliharaan hari
D O
k g
h a
r i
DO Out put 1 Kincir
DO LOK 20
40 60
80 100
120 140
160 180
1 8 15 22 29 36 43 50 57 64 71 78 85 92 Lam a pem eliharaan hari
D O
k g
h a
r i
DO Out put 2 Kincir
DO LOK 20
40 60
80 100
120 140
160 180
1 8 15 22 29 36 43 50 57 64 71 78 85 92 Lama pemeliharaan hari
D O
k g
h a
r i
DO Out put 3 Kincir
DO LOK
1 kincir 2 kincir 3 kincir Gambar 49. Ketersediaan oksigen terlarut dalam tambak udang intensif 50
ekorm
2
dengan pengelolaan optimal 3 kincir selama peneliharaan sumber : Hasil analisis 2008
Pembudidaya tambak udang intensif 50 ekorm
2
Pada kondisi ini, mulai awal sampai akhir pemeliharaan menggunakan tenaga listrik sebesar 3920.98 kwhMT atau 7841.95 kwhII MT, dimana setiap
produksi 1 kg udang menggunakan tenaga listrik sebesar 1.67 kwhkg udangMT atau 3.34 kwhkg udangII MT. Sedangkan dengan pengelolaan kincir berdasarkan
estimasi input dan output oksigen terlarut, mulai awal sampai akhir pemeliharaan menggunakan tenaga listrik sebesar 1483.05 kwhMT atau 2966.10 kwhII MT,
dimana setiap produksi 1 kg udang menggunakan tenaga listirk sebesar 0.63 kwhkg udangMT atau 1.26 kwhkg udangII MT.
di wilayah pesisir Kecamatan Mangara Bombang bahwa selama pemeliharaan udang menggunakan
3 buah kincir 1 kincir berkekuatan 1 HP, dimana pada hari ke 1 sd hari 30 dioperasionalkan 1 buah kincir selama 24 jamhari. Mulai hari ke 30
dioperasionalkan lagi 2 kincir selama 24 jamhari sampai akihir pemeliharaan.
Besarnya selisih atau efisiensi penggunaan tenaga listrik untuk operasionalisasi kincir pada kondisi saat ini dan berdasarkan estimasi input dan
output oksigen adalah sebesar 2437.93 kwhMT atau 4875.86 kwhII MT, dimana
untuk produksi 1 kg udang terjadi selisih atau efisiensi sebesar 1.04 kwhkg udangMT atau 2.08 kwhkg udangII MT.
Biaya penggunaan tenaga listrik yang dikeluarkan pada kondisi saat ini untuk operasionalisasi kincir per musim tanam MT sebesar 3920.98 kwh x Rp
640,-kwh TDL Subsidi = RP 2 509 427MT atau Rp 5 018 854II MT. Sedangkan berdasarkan estimasi keseimbangan input dan output oksigen terlarut,
biaya yang dikeluarkan untuk operasionalisasi kincir per musim tanam MT
sebesar 1483.05 x Rp 640kwh TDL Subsidi = Rp 949 152MT atau Rp 1 898 304II MT. Berdasarkan hal ini, maka terjadi selisih atau efisiensi biaya
penggunaan tenaga listrik untuk kincir sebesar : Rp 2 509 427MT – 949 152MT
= Rp 1 560 275MT atau Rp 3 120 550II MT.
Selanjutnya jika menggunakan tarif dasar listrik TDL non subsidi sebesar Rp 1380 PLN 2008, maka biaya yang dikeluarkan untuk operasionalisasi kincir
per musim tanam MT pada kondisi saat ini sebesar 3920.98 kwh x Rp 1380kwh = Rp 5 410 953MT atau Rp 10 821 905II MT. Sedangkan berdasarkan estimasi
keseimbangan input dan output oksigen terlarut, biaya yang dikeluarkan untuk operasionalisasi kincir per musim tanam MT sebesar 1483.05 x Rp 1380kwh =
Rp 2 046 609MT atau Rp 4 093 218II MT. Selisih atau efisiensi biaya penggunaan tenaga listrik untuk kincir sebesar : Rp 5 410 952,-MT – 2 046
609MT = Rp 3 364 343MT atau Rp 6 728 687II MT. Perbandingan pengelolaan dan pemanfatan kincir pada kondisi saat ini dan berdasarkan estimasi
ketersediaan dan keseimbangan oksigen terlarut input – output dapat dilihat pada Tabel 54 dan 55.
Tabel 54.Perbandingan pengelolaan dan pemanfatan kincir pada kondisi saat ini dan berdasarkan estimasi ketersediaan dan keseimbangan oksigen
terlarut input – output TDL subsidi
Kondisi saat ini
Keterangan Estimasi
input- output oksigen
Keterangan
Jumlah kincir 3 kincir
Jumlah kincir 3 kincir
1 HP 0.746 kwh
1 HP 0.746 kwh
Penggunaan tenaga listrik
kincir 3920.98 kwhMT
atau 7841.95 kwhII MT
Penggunaan tenaga listrik
kincir 1483.05 kwhMT
atau 2966.10 kwhII MT
Biaya penggunaan
tenaga listrik kincir
RP 2 509 427MT atau
Rp 5 018 854II MT.
Biaya penggunaan
tenaga listrik kincir
Rp 994 152MT atau Rp 1 898 304II MT
Efisiensi penggunaan
tenaga listrik kincir
2437.93 kwhMT atau 4875.86 kwhII MT
Efisiensi biaya penggunaan
tenaga listrik kincir
Rp 1 560 275MT atau Rp 3 120 550II MT.
Tingkat produksi
udang 784.90 kg udang HP Tingkat
produksi udang
784.90 kg udangHP
Tenaga listrik kincir per kg
udang 1.67 kwhkg
udangMT atau 3.34 kwhkg udangII MT
Tenaga listrik kg udang
0.63 kwhkg udangMT atau 1.26
kwhkg udangII MT
Efisiensi tenaga listrik
kincirkg udang
1.04 kwhkg udangMT atau 2.08 kwhkg udangII MT
Sumber : Hasil analisis 2008 Tabel 55.Perbandingan pengelolaan dan pemanfatan kincir pada kondisi saat ini
dan berdasarkan estimasi ketersediaan dan keseimbangan oksigen terlarut input – output TDL non subsidi
Kondisi saat ini
Keterangan Estimasi
input- output oksigen
Keterangan
Jumlah kincir 3 kincir Jumlah kincir
3 kincir 1 HP
0.746 kwh 1 HP
0.746 kwh Penggunaan
tenaga listrik 3920.98 kwhMT atau
7841.95 kwhII MT Penggunaan
tenaga listrik 1483.05
kwhMT atau 2966.10 kwhII
MT
Biaya penggunaan
tenaga listrik RP 5 410 953MT
Rp 10 821 905II MT. Biaya
penggunaan tenaga listrik
Rp 2 046 609MT
atau Rp 4 093 218II
MT
Efisiensi penggunaan
tenaga listrik 2437.93 kwhMT atau 4875.86 kwhII MT
Efisiensi biaya
penggunaan tenaga listrik
Rp 3 364 343MT atau Rp 6 728 687 II MT.
Tingkat produksi
udang 784.90 kg udang HP
Tingkat produksi udang
784.90 kg udangHP
Tenaga listrik kincir per kg
udang 1.67 kwhkg udangMT
atau 3.34 kwhkg udangII MT
Tenaga listrik kg udang
0.63 kwhkg udangMT atau
1.26 kwhkg udangII MT
Efisiensi tenaga listrik
kincirkg udang
1.04 kwhkg udangMT atau 2.08 kwhkg udangII MT
Sumber : Hasil analisis 2008
Hasil analisis di atas, jika dikaitkan dengan tingkat kelayakan usaha, maka total biaya yang dikeluarkan menurun menjadi sebesar Rp 119 046 879haMT
atau Rp 238 093 758hath. Sedangkan keuntungan yang diperoleh meningkat menjadi sebesar Rp 55 788 853haMT atau Rp 111 577 707hath, dengan nilai
RC 1.47 dan Payback period selama 1.87 tahun. Net Present Value NPV sebesar Rp 284 955 649 produksi udang, total biaya yang dikeluarkan, dan
keuntungan yang diperoleh sama setiap tahunnya dan Net Benefit Cost Ratio Net BC sebesar 2.36. Sedangkan nilai Internal Rate of Return IRR yang diperoleh
sebesar 52.93 .
Tabel 56.Hasil analisis usaha budidaya tambak udang intensif 50 ekorm
2
No.
di wilayah pesisir Kecamatan Mangara Bombang jika dilakukan
pengelolaan kincir optimal
Uraian Nilai
1. Investasi awal
Rp 208 825 000 2.
Total biaya tetap fixed cost Rp 6 191 250haMT
Rp 12 382 500hath 3.
Total biaya tidak tetap variable cost Rp 112 855 629haMT
Rp 225 711 258hath 4.
Total biaya Rp 119 046 879haMT
Rp 238 093 758hath 5.
Total penerimaan hasil penjualan udang
Rp 194 261 925haMT Rp 388 523 850hatahun
6. Total
penerimaan bersih hasil penjualan setelah dipotong pajak
PPH 10 Rp 174 835 733haMT
Rp 349 671 465hath
7. Kuntungan bersih
Rp 55 788 853haMT Rp 111 577 707hath
8. RC
1.47 9.
Payback period PP
1.81 tahun 10. NPV
Rp 284 955 649 11. Net BC
2.36 12
IRR 52.93
13. Discount factor DF 20
Sumber : Hasil analisis 2008