Tambak udang tradisional Kombinasi Teknologi Budidaya Berdasarkan Daya Dukung Lingkungan
Tabel 52. Hasil analisis usaha budidaya tambak udang tradisional di wilayah pesisir Kecamatan Mangara Bombang
No. Uraian
Nilai
1. Investasi awal
Rp 30 160 000 2.
Total biaya tetap fixed cost Rp 1 258 000haMT
Rp 2 516 000hath 3.
Total biaya tidak tetap variable cost Rp 3 388 333haMT
Rp 6 776 666hath 4.
Total biaya Rp 4 646 333haMT
Rp 9 292 667hath 5.
Total penerimaan hasil penjualan udang Rp 9 900 000haMT
Rp 19 800 000hatahun 6.
Total penerimaan bersih hasil penjualan setelah dipotong pajak PPH 10
Rp 8 910 000haMT Rp 17 820 000hath
7. Kuntungan bersih
Rp 4 263 667haMT Rp 8 527 333hath
8. RC
1.92 9.
Payback period PP
3.54 tahun 10. NPV
Rp 6 091 804 11. Net BC
1.20 12
IRR 25.66
13. Discount factor DF 20
Sumber : Hasil analisis 2008 Dari semua kriteria investasi di atas yaitu NPV, IRR, dan Net BC, maka
dapat dikatakan bahwa usaha budidaya tambak udang tradisional di wilayah pesisir Kecamatan Mangara Bombang layak untuk dijalankan.
5.10. Pengelolaan Kincir Optimal untuk Efisiensi Biaya Operasional Budidaya Udang Berdasarkan Ketersediaan Oksigen Terlarut
input dan
output
Kincir sangat penting peranannya dalam manajemen budidaya udang, selain sebagai pemasok oksigen terlarut juga sebagai pembuang oksigen dari
tambak apabila terjadi kondisi lewat jenuh. Kondisi oksigen lewat jenuh ini sering terjadi pada siang hari dengan kepadatan fitoplankton yang tinggi, seiring dengan
lama pemeliharaan udang. Sebaliknya pada malam hari, ketersediaan oksigen terlarut sering mengalami deplesi akibat bertambahnya biomassa udang di tambak
dan meningkatnya respirasi fitoplankton Rachmansyah et al. 2005. Pengelolaan kincir optimal berdasarkan pendugaan ketersediaan oksigen terlarut input dan
outpu t dalam tambak udang menggunakan data – data penunjang dalam proses
estimasi. Data – data penunjang yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 53.
Tabel 53. Data – data yang digunakan dalam estimasi ketersediaan dan keseimbangan oksigen terlarut input dan output dalam tambak udang
Parameter Satuan
Nilai
Oksigen hasil Fotosintesis
1
mgLhari 2.28 – 17.32
12.15 ± 3.56 Respirasi kolom air
mgLhari
2
4.01 – 27.62 15.13 ± 7.30
Konsumsi oksigen sedimen gO
3 2
m
2
0.05 – 0.23 jam
0.11 ± 0.04 Konsumsi oksigen udang vannamei
kgO
4 2
0.61 – 1.99 tonja
m 0.76 ± 0.35
Transfer oksigen kincir standar kgO
5 2
1.80 kwh
Koreksi kejenuhan oksigen terlarut -
6
0.90 Oksigen badan air perairan pesisir
mgl
7
6.56 Tenaga listrik kincir
kwhHP
8
0.764 Oksigen ambien tambak udang
50 ekorm
2
mgl
9
3.35 – 6.20 4.89 ± 0.62
Oksigen ambien tambak udang 126 ekorm
2
mgl
10
3.96 – 6.45 4.82 ± 0.82
Pergantian air tambak udang intensif
11
3 bln 1 dan 2; 10 bln 3; 15
bln 4
Sumber: Rachmansyah et al 2008
1 2 3 4
; Riyanto 1989, Boyd 1991, McIntosh 2000
5 6 8
; Hasil pengukuran lapangan 2008
7 9 10
; Widigdo dan Soewardi 2002
10
, Hasil pengamatan lapangan 2008
11;