Parameter Alat cara analisis
Tempat pengukuran
a. Parameter fisika
Kekeruhan
Suhu
Padatan tersuspensi TSS
b. Parameter Kimia
pH
Salinitas
Oksigen terlarut
BOD
Ammonia NH
3
Nitrat NO
-N
2
Nitrit NO
-N
3
Orthoposphat PO
-N
4
-P Turbidimeter
YSI Hydrolab Botol sampel Gravimetri
YSI Hydrolab YSI Hydrolab
YSI Hydrolab Botol BOD, Titrimetrik
Botol sampel, Spektrofotometer Botol sampel, Spektrofotometer
Botol sampel, Spektrofotometer Botol sampel, Spektrofotometer
I nsitu I nsitu
Laboratorium I nsitu
I nsitu I nsitu
Laboratorium Laboratorium
Laboratorium Laboratorium
Laboratorium
Gambar 11. Pengambilan sampel air dan analisis sampel di laboratorium
kualitas air
Pengamatan pasang surut dilakukan di perairan pantai menggunakan papan berskala selama 15 hari 15 x 24 jam. Pengamatan pasang surut dilakukan
untuk mengetahui perbedaan tinggi muka air laut pada saat pasang tertinggi dan tinggi muka air laut saat surut terendah serta tipe pasang surut di wilayah pesisir
Kecamatan Mangara Bombang. Pengukuran dilakukan pada titik terendah air laut pada saat surut sampai dengan titik tertinggi air laut pada saat pasang. Data
pasang surut perairan Kabupaten Takalar yang dikeluarkan oleh Dinas Hidro- Oseanografi Angkatan Laut tahun 2008 digunakan sebagai pembanding. Tipe
pasang surut di wilayah penelitian menggunakan bilangan formhazl Pugh 1987 dengan formulasi :
Hidro-Oseanografi Perairan
2 2
1 1
AS AM
AK AO
F +
+ =
…………………………..……………….......1 dimana :
AO1 = komponen utama diurnal bulan AK1 = komponen matahari-bulan
AM2 = komponen utama semidiurnal bulan AS2 = komponen utama semidiurnal matahari
Adapun kriteria untuk kisaran nilai F , yaitu :
0 – 0.25 = pasang surut bertipe ganda 0.26 – 1.50 = pasang surut bertipe campuran dengan tipe ganda lebih menonjol
1.6 – 3.00 = pasang surut bertipe campuran dengan tipe tunggal lebih menonjol 3.00 = pasang surut bertipe tunggal
Kecepatan arus diukur dengan menggunakan layang – layang arus drift float
panjang tali drift float 10 meter dan stop watch, sedangkan arah arus ditentukan dengan menggunakan kompas geologi. Kecepatan arus diperoleh
dengan menggunakan persamaaan Kreyzig 1993 diacu dalam Rasyid 2000, yaitu :
t s
V =
………………………………………………………………...……..2 dimana: V = kecepatan arus mdt; s = jarak panjang tali meter; t = waktu yang
ditempuh detik Batimetri diukur dengan menggunakan lowrens echosounders Model
X16. Sensor echosounders ditempatkan pada sisi kapal dengan bagian sensor echosounders
berada di dalam air dan antena echosounders dipasang untuk
mendapatkan posisi pengukuran dan rekaman data kedalaman. Kapal dijalankan
secara sig-sag untuk mendapatkan data kedalaman yang mewakili lokasi penelitian. Berdasarkan data kedalaman akan diketahui bentuk topografi dasar
perairan dengan menggunakan bantuan perangkat lunak Surfer 8.0.
Pengukuran Kualitas Sedimen Tambak Udang dan Substrat Tanah Dasar Perairan Pesisir
Pengukuran ini dilakukan untuk mengetahui kualitas sedimen sludge dalam tambak udang yang dihasilkan selama pemeliharaan dan juga untuk melihat
ada tidaknya akumulasi bahan organik di dasar perairan pesisir Kecamatan
Outflow
TAMBAK UDANG
Mangara Bombang akibat buangan limbah dari kegiatan tambak udang maupun buangan yang berasal dari kegiatan selain budidaya tambak udangantropogenik
external loading. Parameter kualitas sedimen sludge yang diamati yaitu bahan organik, total N, total P, dan laju sedimentasi LST sedangkan parameter kualitas
substrat tanah dasar perairan pesisir yang diamati yaitu bahan organik, phosfor P
2
O
5
Pengamatan kualitas sedimen sludge tambak udang dilakukan dengan menempatkan 5 buah sedimen trap dalam tambak udang pada 5 titik pengamatan.
Pengangkatan sedimen trap dilakukan pada umur pemeliharaan 30 hari, 60 hari, 90 hari, dan 90 hari. Pipa paralon yang digunakan berukuran 3 inci dengan
panjang pipa 45 cm. Sedimen trap yang digunakan dan titik pengambilan sampel kualitas sedimen tambak udang dapat dilihat pada Gambar 12.
, dan total N.
a
Inflow
Sedimen trap
b Gambar 12. aSedimen trap yang digunakan dalam tambak udang serta proses
pengangkatan sedimen trap; b Titik pengambilan sampel sedimen penempatan sedimen trap
Sampel sedimen dianalisis di laboratorium Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau Maros. Laju sedimen dalam tambak udang ditentukan dengan
menggunakan formulasi Rachmansyah et al. 2004 sebagai berikut :
t A
wsd
p
= LST ...............................................................................................3
dimana : wsd = bobot kering sedimen gr; Ap = luas penampang paralon m
2
; t = periode koleksi sedimen hari; LST = laju sedimen tambak udang
gm
2
hari Pengambilan sampel sedimen dasar perairan pesisir menggunakan Ekman
Grap dengan jumlah 18 titik sampling. Contoh substrat tanah dimasukkan dalam
plastik untuk kemudian dianalisis di laboratorium kualitas tanah Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau Maros.
Gambar 13. Pengambilan sampel substrat tanah dasar perairan pesisir Kecamatan
Mangara Bombang menggunakan Ekman Grap Kegitan ini bertujuan untuk mengidentifikasi biaya investasi serta biaya
lainnya yang terkait dengan kegiatan usaha budidaya tambak udang. Data diperoleh dengan cara pengamatan dan wawancara langsung dengan pembudidaya
udang dilokasi penelitian. Responden dipilih secara purpossive berdasarkan tingkat teknologi usaha budidaya yaitu tambak udang intensif 126 ekorm
Pengamatan data ekonomi
2
1
st IV st. XI
st XII
st. I st. II
st. III st.V
st. VI
st.VIII
st. VII st. IX
st. X
Y
SDP 1
Y
SDP 2
Y
SDP 3
Y
SDP 4
Y
SDP 5
Y
SDP 6
Y
SDP 7
Y
SDP VIII
Y
SDP IX
Y
SDP X
Y
SDP XI
Y
SDP XII st. XIII
st. IV st XVI
st. XVII
st. XV st. XVIII
Y
SDP XIII
Y
SDP XIV
Y
SDP XV
Y
SDP XVI
Y
SDP XVII
Y
SDP XVIII
[
SDTU
[
SDTU
St 1
St 2
St 3 St 4
St 5 St 6
St 7
St 8 St 9
St 10
St 11 St 12
St 13 St 14
4 4
8 Kilometers
N E
W S
765000
765000 774000
774000 9
37 8
00 9
37 8
00 9
38 7
00 9
38 7
00 9
39 6
00 9
39 6
00
SELAT MAKASSAR
TELUK LAIKANG
KECAMATAN PALOBANGKENG SELATAN
KECAMATAN MAPPAKASUNGGU
KABUPATEN JENEPONTO
PETA LOKASI PENELITIAN DAN STASIUN PENGAMBILAN SAMPEL
Kebun campuran Mangrove
Pemukiman Sawah
Semak belukar Sungai
Tambak Tegalan
Laut Batas Kabupaten
Sungai Batas Kecamatan
Jalan lokal Stasiun kualitas tanah
Y
Stasiun kualitas substrat dasar perairan
Stasiun kualitas air
[
Stasiun kualitas sedimen tambak udang
Sumber : Peta Rupa Bumi Indonesia RBI2010-24 dan
2010-52 Skala 1 : 50.000 Peta Lingkungan Pantai Indonesia LPI2010-2
dan 2010-5 Skala 1 : 50.000 Peta Penggunaan Lahan Kab. Takalar 2008,
BPN Prop. Sul-Sel 2008 Peta Administrasi Kab. Takalar 2006
Citra Landsat 7 ETM+, Path Row 114064 2005
responden, tambak udang intensif 50 ekorm
2
Data sekunder yang digunakan diperoleh dengan mengumpulkan beberapa hasil penelitian serta data dari beberapa instansi yang terkait dengan penelitian,
yaitu : data berupa peta Peta Rupa Bumi Indonesia dan Peta Lingkungan Pantai Indonesiakeluaran Bakosurtanal, peta kemampuan tanah dan peta penggunaan
lahan keluaran BPN Propinsi Sulawesi Selatan, peta administrasi keluaran Bappeda Kab. Takalar, dan Citra Landsat 7 ETM+, Path Row 114064 keluaran
BIOTROP, data klimatologi, curah hujan, produksi perikanan tambak, laporan tahunan perikanan, rencana intensifikasi perikanan budidaya, dan data sekunder
lainnya. Peta lokasi penelitian dan stasiun pengambilan sampel tanah, air, sedimen tambak udang, dan substrat tanah dasar perairan dapat dilihat pada Gambar 14.
1 responden, dan tambak udang tradisional 2 responden.
Gambar 14. Peta lokasi penelitian dan stasiun pengambilan sampel di wilayah pesisir Kecamatan Mangara Bombang
3.4. Metode Analisis 3.4.1.Analisis Kelayakan Lahan Wilayah Pesisir untuk Budidaya Tambak