Kuantifikasi limbah nitrogen TN

Min 7.32 8.33 35.88 4.98 2.04 37.97 5.69 0.93 Stdv 0.61 1.15 2.42 0.71 0.81 3.79 0.42 0.39 Sumber : Hasil analisis laboratoriun nutrisi Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau Maros 2008 Ket: PLC = PL crumble; MC = Mini crumble; PK = Protein kasar; LK = lemak kasar; SK = Serat kasar; KS = Kode sampel Tabel 31. Hasil analisis proksimat udang 126 ekorm 2 dan 50 ekorm 2 Padat tebar KS Komposisi Kad Air Kad Abu PK LK SK BETN N P 126 ekorm U-1 2 11.27 49.14 1.48 3.85 34.26 7.77 1.54 50 ekorm U-2 2 9.15 38.12 1.16 2.44 28.76 4.68 0.95 Sumber : Hasil analisis laboratoriun nutrisi Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau Maros 2008 Ket: PLC = PL crumble; MC = Mini crumble; PK = Protein kasar; LK = lemak kasar; SK = Serat kasar; KS = Kode sampel Tabel 32 . Hasil analisis proksimat pakan udang 50 ekorm 2 No KS Komposisi Kad Air Kad Abu PK LK SK BETN N P 1. PV1 8.37 9.00 40.13 6.90 1.92 42.05 6.43 2.00 2. PV2 9.81 10.00 39.98 6.40 2.70 41.31 6.05 1.80 3. PV2 -P1 5.88 10.50 39.59 4.48 3.85 41.19 6.07 1.54 4. PV2 -P2 3.29 7.50 39.41 4.90 3.85 44.34 6.02 1.52 Rataan 6.84 9.25 39.78 5.67 3.08 42.22 6.15 1.72 Maks 9.81 10.50 40.13 6.90 3.85 44.34 6.43 2.00 Min 3.29 7.50 39.41 4.48 1.92 41.19 6.02 1.52 Stdv 2.87 1.32 0.33 1.16 0.94 1.46 0.19 0.23 Sumber: Hasil analisis laboratorium nutrisi Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau Maros 2008 Ket: PLC = PL crumble; MC = Mini crumble; PK = Protein kasar; LK = lemak kasar; SK = Serat kasar; KS = Kode sampel Hasil analisis proksimat pakan 126 ekorm 2 diperoleh kandungan protein pakan bervariasi antara 35.88 – 42 37.90 ± 2.42 . Pada pemeliharaan bulan 1 kandungan protein pakan sebesar 42 Luxindo 391-starter,37.81 untuk pemeliharaan bulan ke 2 Mini Luxindo 392-grower,37.45 untuk pemeliharaan bulan ke 3 Big Luxindo 392-grower,35.88 – 36.38 untuk pemeliharaan bulan ke 4 Pellet No I dan STP.FA 2 P1-finisher. Pada umumnya kebutuhan protein pakan menurun dengan meningkatkan ukuran dan umur udang Halver 1989; Boonyaratpalin 1991. Kandungan nitrogen pakan berkisar antara 5.69 – 6.70 sedangkan kandungan phosphor pakan berkisar antara 0.93 – 1.94 . Phosfor merupakan elemen esensial yang dibutuhkan untuk pertumbuhan normal udang Phillips et al. 1993 dan organisme hidup lainnya, dimana keberadaannya dalam badan air dalam bentuk partikel maupun terlarut. Sedangkan hasil analisis proksimat udang 126 ekorm 2 diperoleh kandungan nitrogen dan phosfor udang masing – masing sebesar 7.77 dan 0.95 , sedangkan hasil analisis proksimat udang padat tebar 50 ekorm 2 Pada budidaya tambak udang intensif dengan padat penebaran 50 ekorm diperoleh kandungan nitrogen dan phosfor masing – masing sebesar 5.68 dan 0.54 . 2 Berdasarkan data di atas, kemudian dilakukan pendugaan beban limbah nitrogen TN dan phosfor TP yang berasal dari kegiatan budidaya tambak udang di Kecamatan Mangara Bombang menggunakan metoda yang dikembangkan oleh Ackefors dan Enell 1990 diacu dalam Barg 1992, sebagai berikut : 0.4 ha menggunakan jenis pakan PV 1 dan PV2 starter, PV2-P1 grower, dan PV2-P2 Finisher. Hasil analisis proksimat pakan diperoleh kandungan protein pakan berkisar antara 39.41 – 40.13 39.78 ± 0.33. Pada pemeliharaan bulan 1 PV 1 dan 2 starter kandungan protein pakan 39.98 – 40.13 , pemeliharaan bulan ke 2 PV2-P1- grower kandungan protein pakan 39.59 , dan untuk pemeliharaan bulan ke 3 PV2-P2-finisher kandungan protein pakan 39.41 . Kandungan nitrogen pakan berkisar antara 6.02 – 6.43 6.15 ± 0.19, sedangkan kandungan phosfor pakan berkisar antara 1.52 – 2.0 1.72 ± 0.23. • Budidaya tambak udang intensif 126 ekorm 2 menghasilkan limbah nitrogen TN dan phosfor TP masing masing sebesar 461.25 kg N0.375 haMT atau 1231.54 kg NhaMT dan 121.59 kg P0.375 haMT atau 324.65 kg PhaMT. Luas tambak udang intensif 126 ekorm 2 yang terdapat di Kecamatan Mangara Bombang seluas 27.20 ha, sehingga diperoleh total limbah nitrogen TN tambak udang intensif 126 ekorm 2 sebesar 33 497.89 kg N atau 33.50 ton N dan total limbah phosfor TP diperoleh sebesar 8830.48 kg P atau 8.83 ton P. • Budidaya tambak udang intensif 50 ekorm 2 menghasilkan limbah nitrogen TN dan phosfor TP masing – masing sebesar 128.90 kg N0.4 haMT atau 322.24 kg NhaMT dan dan 36.51 kg P0.4 haMT atau 91.28 kg PhaMT. Luas tambak udang intensif 50 ekom 2 yang terdapat di wilayah pesisir Kecamatan Mangara Bombang seluas 8.78 ha, sehingga diperoleh total limbah nitrogen TN tambak udang intensif 50 ekorm 2 • Budidaya tambak udang semi intensif 25 ekorm sebesar 2829.27 kg N atau 2.83 ton N dan total limbah phosfor TP diperoleh sebesar 801.44 kg P atau 0.80 ton P. 2 • Budidaya tambak udang tradisional plus 8 ekorm dapat menghasilkan limbah nitrogen TN dan phosfor TP masing - masing sebesar 70.25 kg N0.5 haMT atau 140.49 kg NhaMT dan 15.31 kg P0.5 haMT atau 30.62 kg PhaMT. 2 dapat menghasilkan limbah nitrogen TN dan phosfor TP masing – masing sebesar 58.24 kg NhaMT dan 12.70 kg PhaMT. Tabel 33. Pendugaan beban limbah N dan P dari budidaya tambak udang Luas Tambak udang intensif ha Padat Tebar ekorm 2 Total N TN tu ton Total P TP tu ton 27.20 126 33.50 8.83 8.78 50 2.83 0.80 Total limbah N dan P Tambak Udang 36.33 9.63 Sumber: Hasil analisis 2008 Beban limbah nitrogen TN dan phosfor TP dari kegiatan budidaya tambak udang dalam penelitian ini FCR 1.47 lebih tinggi dibandingkan yang dilaporkan oleh Boyd 1999 yaitu untuk memproduksi 1 ton udang pada FCR 1.5 akan dihasilkan limbah nitrogen TN antara 12.6 – 21 kg N dan phosphor TP antara 1.8 – 3.6 kg P dan akan meningkat seiring dengan meningkatkan produktivitas udang dan meningkatnya FCR Teicher-Coddington et al. 1996. Hasil studi Briggs dan Funge-Smith 1994, memperoleh beban limbah TN dari budidaya tambak udang di Thailand mencapai 102.3 kg Nton produksi udang. Rachmansyah et al 2005 mendapatkan beban limbah nitrogen TN dan phosfor TP dari budidaya tambak intensif sebesar 74.52 kg Nha dan 69.14 kg Pha. Selanjutnya, Deb 1998 juga melaporkan bahwa loading nitrogen TN dari tambak intensif di Bangladesh dapat mencapai 565 kg N, dimana diperkirakan sekitar 23 130 kg N menjadi nitrogen inorganik yang terlarut dalam buangan air, sisanya tertinggal dalam bentuk partikel dalam sedimen yang akan dibuang pada setiap akhir pemeliharaan, sedangkan total limbah phosphor TP diperkirakan mencapai 70 kg P, dimana 57 dalam bentuk terlarut inorganik. Jumlah buangan nitrogen dari tambak udang komersial akan meningkat seiring dengan meningkatnya feeding rate dan level protein pakan Teichert- Coddington et al. 1996. Produksi limbah nitrogen TN dan phosphor TP dari budidaya udang ditentukan oleh nilai FCR, kandungan protein, dan kadar air pakan Green et al. 1997; Boyd 1999. Kibria et al. 1996 mendapatkan hubungan yang linier antara laju kehilangan phosphor dengan FCR, dimana kehilangan phosphor per ton pakan dengan nilai FCR 1.0, 1.5 dan 2.0 masing – masing adalah 13.43, 20.14 dan 26.86 kg Pton pakan.

5.4.3. Kuantifikasi Limbah Selain Tambak Udang antropogenik Ekstenal

Loading Pendugaan beban limbah nitrogen TN sbtu dan phosfor TP sbtu dari kegiatan selain tambak udangantropogenik external loading mengacu pada metoda yang dikembangkan oleh Land Ocean Interaction in the Coastal Zone LOICZ Project McGlone, www.data.ecology.su.se MNODE Methodspowerpointppt.htm. Hasil pengamatan yang dilakukan selama penelitian terhadap sumber limbah yang terkait dengan kegiatan manusia di sekitar wilayah pesisir Kecamatan Mangara Bombang. Aktivitas yang cukup penting yang memberikan kontribusi beban limbah adalah rumah tangga, peternakan, dan pertanian. Hasil penelitian Kesaulija 1989 memperoleh tingkat erosi lahan sawah dan tegalan masing – masing 3.56 tonhath dan 467.23 tonhath. Penghitungan total limbah nitrogen TN dan phosfor TP masing – masing buangan limbah merupakan hasil perkalian antara level kegiatan dan koefisien limbah. Limbah yang berasal dari kegiatan selain tambak udang dapat dilihat pada Tabel 34. Tabel 34. Sumber limbah yang berasal dari kegiatan selain tambak udangantropogenik external loading di sekitar wilayah pesisir Kecamatan Mangara Bombang No Aktivitas Level Kegiatan 1. Rumah Tangga 35 390 orang 2. Peternakan a. Sapikerbaukuda b. Kambing c. Ayam 3345 ekor 5329 ekor 199 772 ekor 3. Perikanan budidaya Hatchery 52 juta ekor 4. Erosi lahan pertanian a. Sawah b. Tegalan 2672.462 ha 2971.638 ha Sumber: Kabupaten Takalar dalam Angka 2007; BPN Propinsi Sulawesi Selatan 2008; Hasil analisis SIG 2008.

Dokumen yang terkait

Dampak Perbaikan Saluran Irigasi Tambak Terhadap Prospek Pengembangan Usaha Budidaya Udang (Kasus di Wilayah Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan)

0 5 104

Dampak Perbaikan Saluran Irigasi Tambak Terhadap Prospek Pengembangan Usaha Budidaya Udang (Kasus di Wilayah Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan)

0 9 104

Kajian Kesesuaian Lahan dan Daya Dukung Lingkugan Perairan untuk Pengembangan Tambak Udang Semi Intensif di Wilayah Pesisir Kabupaten Indragiri Hilir, Provinsi Riau.

0 11 158

Optimalisasi pemanfaatan kawasan pesisir untuk pengembangan budidaya tambak berkelanjutan di Kabupaten Sinjai , Sulawesi Selatan

0 37 197

Analisis kesesuaian lahan dan daya dukung lingkungan pesisir untuk perencanaan strategis pengembangan tambak udang semi intensif di wilayah pesisir teluk awarange, kabupaten Barru, provinsi Sulawesi Selatan

1 11 213

Analisi dampak kegiatan pertambakan terhadap daya dukung kawasan pesisir (Studi kasus tambak udang Kabupaten Barru Sulawesi Selatan )

0 11 308

Optimalisasi pemanfaatan kawasan pesisir untuk pengembangan budidaya tambak berkelanjutan di Kabupaten Sinjai , Sulawesi Selatan

0 8 395

Analisis kesesuaian lahan dan daya dukung lingkungan pesisir untuk perencanaan strategis pengembangan tambak udang semi intensif di wilayah pesisir teluk awarange, kabupaten Barru, provinsi Sulawesi Selatan

0 4 203

Kajian Kesesuaian Lahan dan Daya Dukung Lingkugan Perairan untuk Pengembangan Tambak Udang Semi Intensif di Wilayah Pesisir Kabupaten Indragiri Hilir, Provinsi Riau

0 6 148

Biodiversitas Makroalga di Pantai Puntondo Kecamatan Mangara’bombang Kabupaten Takalar Provinsi Sulawesi Selatan - Repositori UIN Alauddin Makassar

0 0 128