- 31.13 cm 115.55 - 136.65 cm HASIL DAN PEMBAHASAN

4 4 8 Kilometers N E W S 765000 765000 774000 774000 783000 783000 9 3 8 7 9 3 8 7 9 3 9 6 9 3 9 6 pH TANAH SELAT MAKASSAR TELUK LAIKANG KABUPATEN JENEPONTO KECAMATAN PALOBANGKENG SELATAN KECAMATAN MAPPAKASUNGGU

3.50 - 4.10 4.10 - 4.70

4.70 - 5.30 5.30 - 5.90 5.90 - 6.50 6.50 - 7.10 7.10 - 7.70 7.70 - 8.30 8.30 - 8.90 Batas Kabupaten Batas Kecamatan Laut Sungai Sungai Jalan lokal Pemukiman Sumber : Peta Rupa Bumi Indonesia RBI2010-24 dan 2010-52 Skala 1 : 50.000 Peta Lingkungan Pantai Indonesia LPI2010-2 dan 2010-5 Skala 1 : 50.000 Citra Landsat 7 ETM+, Path Row 114064 2005 Hasil Analisis Data Lapangan 2008 4 4 8 Kilometers N E W S 765000 765000 774000 774000 783000 783000 9 3 8 7 9 3 8 7 9 3 9 6 9 3 9 6

11.75 - 13.65 13.65 - 15.55

15.55 - 17.45 2.26 - 4.16

4.16 - 6.06 6.06 - 7.96

7.96 - 9.85 9.85 - 11.75

0.37 - 2.26 Batas Kabupaten

Batas Kecamatan Laut Sungai Sungai Jalan lokal Pemukiman SELAT MAKASSAR TELUK LAIKANG KECAMATAN PALOBANGKENG SELATAN KECAMATAN MAPPAKASUNGGU KABUPATEN JENEPONTO BAHAN ORGANIK TANAH Sumber : Peta Rupa Bumi Indonesia RBI2010-24 dan 2010-52 Skala 1 : 50.000 Peta Lingkungan Pantai Indonesia LPI2010-2 dan 2010-5 Skala 1 : 50.000 Citra Landsat 7 ETM+, Path Row 114064 2005 Hasil Analisis Data Lapangan 2008 4 4 8 Kilometers N E W S 765000 765000 774000 774000 783000 783000 9 3 8 7 9 3 8 7 9 3 9 6 9 3 9 6

0.00 - 0.59 0.59 - 1.18

1.18 - 1.76 1.76 - 2.35 2.35 - 2.94 2.94 - 3.53 3.53 - 4.12 4.12 - 4.71 4.71 - 5.30 Batas Kabupaten Batas Kecamatan Laut Sungai Sungai Jalan lokal Pemukiman PIRIT TANAH Sumber : Peta Rupa Bumi Indonesia RBI2010-24 dan 2010-52 Skala 1 : 50.000 Peta Lingkungan Pantai Indonesia LPI2010-2 dan 2010-5 Skala 1 : 50.000 Citra Landsat 7 ETM+, Path Row 114064 2005 Hasil Analisis Data Lapangan 2008 SELAT MAKASSAR TELUK LAIKANG KECAMATAN PALOBANGKENG SELATAN KECAMATAN MAPPAKASUNGGU KABUPATEN JENEPONTO Layer pH tanah Layer bahan organik tanah Layer pirit tanah Gambar 26. Layerpeta tematik analisis kesesuaian lahan tambak udang intensifsemi intensif di wilayah pesisir Kecamatan Mangara Bombang Proses tumpangsusun masing – masing parameter kesesuaian lahan tambak udang intensifsemi intensif dapat dilihat pada Gambar 27 di bawah ini :

Dokumen yang terkait

Dampak Perbaikan Saluran Irigasi Tambak Terhadap Prospek Pengembangan Usaha Budidaya Udang (Kasus di Wilayah Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan)

0 5 104

Dampak Perbaikan Saluran Irigasi Tambak Terhadap Prospek Pengembangan Usaha Budidaya Udang (Kasus di Wilayah Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan)

0 9 104

Kajian Kesesuaian Lahan dan Daya Dukung Lingkugan Perairan untuk Pengembangan Tambak Udang Semi Intensif di Wilayah Pesisir Kabupaten Indragiri Hilir, Provinsi Riau.

0 11 158

Optimalisasi pemanfaatan kawasan pesisir untuk pengembangan budidaya tambak berkelanjutan di Kabupaten Sinjai , Sulawesi Selatan

0 37 197

Analisis kesesuaian lahan dan daya dukung lingkungan pesisir untuk perencanaan strategis pengembangan tambak udang semi intensif di wilayah pesisir teluk awarange, kabupaten Barru, provinsi Sulawesi Selatan

1 11 213

Analisi dampak kegiatan pertambakan terhadap daya dukung kawasan pesisir (Studi kasus tambak udang Kabupaten Barru Sulawesi Selatan )

0 11 308

Optimalisasi pemanfaatan kawasan pesisir untuk pengembangan budidaya tambak berkelanjutan di Kabupaten Sinjai , Sulawesi Selatan

0 8 395

Analisis kesesuaian lahan dan daya dukung lingkungan pesisir untuk perencanaan strategis pengembangan tambak udang semi intensif di wilayah pesisir teluk awarange, kabupaten Barru, provinsi Sulawesi Selatan

0 4 203

Kajian Kesesuaian Lahan dan Daya Dukung Lingkugan Perairan untuk Pengembangan Tambak Udang Semi Intensif di Wilayah Pesisir Kabupaten Indragiri Hilir, Provinsi Riau

0 6 148

Biodiversitas Makroalga di Pantai Puntondo Kecamatan Mangara’bombang Kabupaten Takalar Provinsi Sulawesi Selatan - Repositori UIN Alauddin Makassar

0 0 128