Penentuan Stasiun Penelitian Jenis, Sumber dan Prosedur Pelaksanaan Penelitian

3. METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di wilayah pesisir Kecamatan Mangara Bombang, Kabupaten Takalar mulai bulan April 2008 sd Februari 2009. Pemilihan lokasi didasarkan atas pertimbangan : 1 Kecamatan Mangara Bombang mempunyai wilayah pesisir yang potensial untuk pengembangan kegiatan perikanan budidaya tambak udang; 2 Pemerintah Daerah Kabupaten Takalar melalui Dinas Perikanan dan Kelautan akan menjadikan wilayah pesisir Kecamatan Mangara Bombang sebagai sentra pengembangan perikanan budidaya dan salah satu upaya yang dilakukan adalah membuat rencana program intensifikasi dan ekstensifikasi tambak udang; dan 3 kegiatan budidaya tambak udang yang ada saat ini dan rencana pengembangan kedepan berpotensi memberikan dampak terhadap kualitas lingkungan, dampak ekonomi, dan dampak sosial.

3.2. Bahan dan Alat

Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari bahan kimia kualitas air, bahan kimia kualitas tanah hidrogen peroksida, contoh tanah tambak, contoh air, contoh sedimen tambak udang dan substrat tanah dasar perairan, bahan pengawet formalin, kertas label, dan kertas tisu. Sedangkan alat yang digunakan dalam penelitian ini antara lain : tongkat berskala, pipa paralon, bor tanah, GPS, refractometer, cool box, YSIhydrolab, Teodolit Nikon Series 302, DO meter, lowrens echosounders model X16, layang-layang arus drift float, kompas geologi, botol sampel, ember plastik, kantong plastik, kuesioner, serta alat tulis menulis. 3.3. Metode Pelaksanaan Penelitian

3.3.1. Penentuan Stasiun Penelitian

Pengambilan data biofisik dan kualitas perairan yang dilakukan dalam penelitian ini terdiri dari : data kualitas tanah tambak, data kualitas air, data oseanografi pasang surut, kecepatan arus, dan kedalaman, data kualitas sedimen tambak udang dan substrat tanah dasar perairan pesisir. Pengambilan data kualitas tanah tambak 14 stasiun 42 petak tambak, data kualitas air perairan pesisir 10 stasiun, sungai 2 stasiun, tambak 3 stasiun, dan saluran pembuanganoutlet 3 stasiun, data kualitas sedimen tambak udang 2 stasiun, dan data kualitas substrat dasar perairan pesisir 18 titik sampling

3.3.2. Jenis, Sumber dan Prosedur Pelaksanaan Penelitian

Data yang digunakan dalam penelitian ini ada 2 jenis yaitu : data primer dan sekunder. Data primer dikumpulkan melalui pengamatanpengukuran dan wawancara langsung di lokasi penelitian dan data sekunder dilakukan melalui penelusuran berbagai pustaka yang ada di berbagai instansi pemerintah dan swasta yang terkait dengan penelitian ini. Data primer yang diamati dalam penelitian ini meliputi : Pengambilan sampel tanah dilakukan pada kawasan pertambakan kedalaman 0 – 20 dan 20 – 40 cm. Pengambilan sampel dilakukan pada 14 stasiun 1 stasiun dilakukan pengambilan contoh sampel pada 3 petak tambak dengan setiap petak 1 titik sampling pada bagian tengah tambak sehingga total petak tambak yang dilakukan pengambilan contoh sampel tanahnya sebanyak 42 petak. Selain dilakukan pengukuran langsung dilapangan, contoh sampel tanah tersebut dianalisis di laboratorium kualitas tanah Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau Maros dan stasiun kualitas tanah Maros. Pengumpulan data parameter kualitas tanah yang diamati, alatcara analisis dan tempat pengukuran dapat dilihat pada Tabel 6. Parameter Kualitas Tanah Tabel 6. Parameter, alatcara analisis, dan tempat pengukuran kualitas tanah Parameter Alat cara analisis Tempat pengukuran pH tanah dan redoks C-organik N – total Kapasitas Tukar Kation K, Ca, Na, dan Mg P 2 O 5 Tekstur tanah Bray I I Pirit Total potencial dan actual acidity TPA dan TAA pH redoks meter I gnition loss Metode kjeldahl Metode kolorimetri Metode flamefotometer Spectrofotometer Metode boyoucus hydrometer Metode ahern Metode ahern I nsitu Laboratorium Laboratorium Laboratorium Laboratorium Laboratorium Laboratorium Laboratorium Laboratorium Gambar 10. Pengambilan sampel tanah dan analisis sampel di laboratorium kualitas tanah Pengambilan data kualitas air bertujuan untuk mengetahui present status kondisi perairan pesisir Kecamatan Mangara Bombang yang meliputi kondisi fisik dan kimia perairan yang terkait dengan kelayakan lingkungan untuk kehidupan udang baik di alam maupun di tambak. Pengamatan dan pengambilan contoh kualitas air dilakukan secara langsung insitu yang mengacu pada APHA 1989. Pengamatan kualitas air dilakukan di kawasan tambak 3 stasiun, saluran pembuanganoutlet 3 stasiun, sungai 2 stasiun, dan perairan pesisir 10 stasiun. Pengamatan kualitas air dilakukan 4 empat kali yaitu 2 kali pada musim kemarau September dan Oktober dan 2 kali pada musim hujan Desember dan Januari. Posisi masing – masing stasiun pengambilan contoh sampel kualitas air ditentukan dengan alat bantu Global Positioning System GPS. Analisis kualitas air ini selain langsung dilakukan pengukuran di lapangan, juga dilakukan analisis di laboratorium kualitas air Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau Maros. Pengumpulan data parameter kualitas air yang diamati, alatcara analisis dan tempat pengukuran dapat dilihat pada Tabel 7. Parameter kualitas air Tabel 7. Parameter, alatcara analisis, dan tempat pengukuran kualitas air Parameter Alat cara analisis Tempat pengukuran

a. Parameter fisika 

Dokumen yang terkait

Dampak Perbaikan Saluran Irigasi Tambak Terhadap Prospek Pengembangan Usaha Budidaya Udang (Kasus di Wilayah Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan)

0 5 104

Dampak Perbaikan Saluran Irigasi Tambak Terhadap Prospek Pengembangan Usaha Budidaya Udang (Kasus di Wilayah Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan)

0 9 104

Kajian Kesesuaian Lahan dan Daya Dukung Lingkugan Perairan untuk Pengembangan Tambak Udang Semi Intensif di Wilayah Pesisir Kabupaten Indragiri Hilir, Provinsi Riau.

0 11 158

Optimalisasi pemanfaatan kawasan pesisir untuk pengembangan budidaya tambak berkelanjutan di Kabupaten Sinjai , Sulawesi Selatan

0 37 197

Analisis kesesuaian lahan dan daya dukung lingkungan pesisir untuk perencanaan strategis pengembangan tambak udang semi intensif di wilayah pesisir teluk awarange, kabupaten Barru, provinsi Sulawesi Selatan

1 11 213

Analisi dampak kegiatan pertambakan terhadap daya dukung kawasan pesisir (Studi kasus tambak udang Kabupaten Barru Sulawesi Selatan )

0 11 308

Optimalisasi pemanfaatan kawasan pesisir untuk pengembangan budidaya tambak berkelanjutan di Kabupaten Sinjai , Sulawesi Selatan

0 8 395

Analisis kesesuaian lahan dan daya dukung lingkungan pesisir untuk perencanaan strategis pengembangan tambak udang semi intensif di wilayah pesisir teluk awarange, kabupaten Barru, provinsi Sulawesi Selatan

0 4 203

Kajian Kesesuaian Lahan dan Daya Dukung Lingkugan Perairan untuk Pengembangan Tambak Udang Semi Intensif di Wilayah Pesisir Kabupaten Indragiri Hilir, Provinsi Riau

0 6 148

Biodiversitas Makroalga di Pantai Puntondo Kecamatan Mangara’bombang Kabupaten Takalar Provinsi Sulawesi Selatan - Repositori UIN Alauddin Makassar

0 0 128