Korelasi antara parameter kualitas air dengan stasiun pengamatan

I II III IV V VI VII VIII IX X XI XII XIII XIV XV XVI XVII XVIII Suhu Salinitas DO pH TSS BOT Keke ruhan BOD5 NH3-N NO3-N NO2-N PO4-P -4 -3 -2 -1 1 2 3 4 5 -4 -2 2 4 6 -- axe 1 28 -- PO4-P NO2-N NO3-N NH3-N BOD5 Kekeruhan BOT TSS pH DO SalinitasSuhu -1.5 -1 -0.5 0.5 1 1.5 -1.5 -1 -0.5 0.5 1 1.5 -- axis 1 28 -- PO4-P NO2-N NO3-N NH3-N BOD5 Kekeruhan BOT TSS pH DO Salinitas Suhu -0.5 0.5 1 1.5 dicirikan dengan TSS, kekeruhan dan NO 3 -N yang tinggi dengan kandungan DO yang rendah. Stasiun pengamatan ini merupakan daerah pertambakan dan saluran pembuangan outlet yang merupakan tempat terakumulasinya limbah organik. Stasiun II, III, IV,VII,VIII, dan X dicirikan dengan salinitas, pH, PO 4 -P, dan NO 2 Ketiga sumbu utama pertama merepresentasikan 64.94 dari seluruh informasi parameter yang diamati. Hal ini berarti bahwa 64.94 data hasil analisis dapat diterangkan sampai sumbu utama ketiga. Ketiga sumbu utama masing – masing menjelaskan 27.25 F1, 23.35 F2, dan 14.33 F3 dengan nilai akar ciri masing – masing 3.27 F1, 2.80 F2 dan 1.72 F3. Sumbu utama pertama F1 dicirikan TSS, kekeruhan, NO -N yang tinggi, dimana stasiun ini merupakan daerah perairan pesisir 36 b. 3 -N, BOT, dan BOD, sumbu utama kedua F2 dicirikan salinitas, suhu, NO 2 -N, NH 3 -N, dan PO 4 a. -P Gambar 39a. Sedangkan pada sumbu utama ketiga F3 dicirikan pH, suhu, salinitas, dan DO Gambar 40 a b. Gambar 39. a Lingkaran grafik korelasi paramater fisik-kimia perairan pada sumbu 1 dan 2; b Proyeksi stasiun pengamatan pada Sumbu 1 dan 2. a. XV III XV II XV I XV XIV XIII XII XI X IX V III V II V I V IV III II I Suhu Salinitas DO pH TSS BOT Kekeruhan BOD5 NH3-N NO3-N NO2-N PO4-P -2.5 -2 -1.5 -1 -0.5 0.5 1 1.5 2 2.5 3 -4 -3 -2 -1 1 2 3 4 5 -- axe 1 28 -- b. Gambar 40. a Lingkaran grafik korelasi paramater fisik-kimia perairan pada sumbu 1 dan 3; b Proyeksi stasiun pengamatan pada sumbu 1 dan 3.

5.3. Keragaan Budidaya Tambak Udang

Monitoring terhadap kegiatan budidaya tambak udang intensif di Kecamatan Mangara Bombang dilakukan selama satu musim tanam MT atau satu siklus produksi. Hasil monitoring selama penelitian menunjukkan bahwa pada budidaya tambak udang intensif dengan luas petak tambak 3750 m 2 komoditas udang vannamei, padat penebaran 126 ekorm 2 dengan lama pemeliharaan 110 hari mampu memproduksi udang sebesar 6848.13 kg udang0.375 ha dengan nilai FCR Food Conversion Ratio sebesar 1.47 yang artinya untuk menghasilkan udang sebesar 1 kg membutuhkan pakan sebesar 1.47 kg. Sedangkan tambak udang intensif komoditas udang vannamei dengan luas petak tambak 4000 m 2 , padat penebaran 50 ekorm 2 dengan lama pemeliharaan 93 hari mampu memproduksi udang sebesar 2354.69 kg0.4 ha dengan nilai FCR Food Conversion Ratio sebesar 1.18. Budidaya tambak udang semi intensif komoditas udang vannamei dengan luas petak 5000 m 2 , padat penebaran 25 ekorm 2 Budidaya tambak udang tradisional plus komoditas udang vannamei dengan luas tambak 900 m dengan lama pemeliharaan 95 hari mampu memproduksi udang sebesar 1278.72 kg0.5 ha dengan nilai FCR 1.31 Gunarto 2007. 2 , padat tebar 8 ekorm 2 dengan lama pemeliharaan 110 hari menghasilkan produksi udang sebesar 70.09 kg0.09 ha atau 778.78 kgha Erfan dan Mangampa 2007. Pada tambak udang tradisional plus ini pemberian pakan dimulai pada hari ke 71 setelah dilakukan penebaran benur dalam tambak. Sedangkan Budidaya tambak udang tradisional dengan luas petak tambak 10.000 m 2 dengan padat penebaran 2 ekorm 2 , dengan lama pemeliharaan 120 hari menghasilkan produksi udang rata – rata sebesar 300 kg. Karakteristik tambak udang di wilayah pesisir Kecamata Mangara Bombang dapat dilihat pada Tabel 25. Tabel 25.Karakteristik Budidaya Tambak Udang berdasarkan Tingkat Teknologi Budidaya di Kecamatan Mangara Bombang Parameter Tingkat Teknologi Budidaya Tambak Udang Intensif Intensif 1 Semi Intensif 2 3 Tradisional Plus Tradisio - nal 4 5 Luas petak tambak m 2 3750 4000 5000 900 10 000 Padat penebaran ekorm 2 126 50 25 8 2 Jumlah pakan kg 10 058.25 2789.54 1681.41 125.46 - Kelangsungan hidup 84.36 89.60 88.80 60.97 37 Produksi kg 6848.13 18284.52 kgha 2354.69 5886.72 kgha 1278.72 2557.44 kgha 70.09 778.77 kgha 300 FCR 1.47 1.18 1.31 - - Lama Pemeliharaan hari 110 93 95 110 120 Pergantian air ditambak 3 bln 1 dan 2 ; 10 bln 3; 15 bln 4 3 bln 1 dan 2; 10 bln 3; 15 bln 4 3 bln 1; 5 bln 2; 10 bln 3 dan 4 Pasang surut Pasang surut Sumber :Hasil monitoring 2008 1, 2, 5 ; Gunarto 2007 3 ; Erfan dan Mangampa 2007 4

Dokumen yang terkait

Dampak Perbaikan Saluran Irigasi Tambak Terhadap Prospek Pengembangan Usaha Budidaya Udang (Kasus di Wilayah Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan)

0 5 104

Dampak Perbaikan Saluran Irigasi Tambak Terhadap Prospek Pengembangan Usaha Budidaya Udang (Kasus di Wilayah Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan)

0 9 104

Kajian Kesesuaian Lahan dan Daya Dukung Lingkugan Perairan untuk Pengembangan Tambak Udang Semi Intensif di Wilayah Pesisir Kabupaten Indragiri Hilir, Provinsi Riau.

0 11 158

Optimalisasi pemanfaatan kawasan pesisir untuk pengembangan budidaya tambak berkelanjutan di Kabupaten Sinjai , Sulawesi Selatan

0 37 197

Analisis kesesuaian lahan dan daya dukung lingkungan pesisir untuk perencanaan strategis pengembangan tambak udang semi intensif di wilayah pesisir teluk awarange, kabupaten Barru, provinsi Sulawesi Selatan

1 11 213

Analisi dampak kegiatan pertambakan terhadap daya dukung kawasan pesisir (Studi kasus tambak udang Kabupaten Barru Sulawesi Selatan )

0 11 308

Optimalisasi pemanfaatan kawasan pesisir untuk pengembangan budidaya tambak berkelanjutan di Kabupaten Sinjai , Sulawesi Selatan

0 8 395

Analisis kesesuaian lahan dan daya dukung lingkungan pesisir untuk perencanaan strategis pengembangan tambak udang semi intensif di wilayah pesisir teluk awarange, kabupaten Barru, provinsi Sulawesi Selatan

0 4 203

Kajian Kesesuaian Lahan dan Daya Dukung Lingkugan Perairan untuk Pengembangan Tambak Udang Semi Intensif di Wilayah Pesisir Kabupaten Indragiri Hilir, Provinsi Riau

0 6 148

Biodiversitas Makroalga di Pantai Puntondo Kecamatan Mangara’bombang Kabupaten Takalar Provinsi Sulawesi Selatan - Repositori UIN Alauddin Makassar

0 0 128