PDUK 126 = keuntungan usaha tambak udang intensif 126 ekorm
2
PDUK50 = keuntungan usaha tambak udang intensif 50 ekorm dengan
pengelolaan kincir optimal
2
PD 126 = kontribusi tambak udang intensif 126 ekorm dengan
pengelolaan kincir optimal
2
PD 50 = kontribusi tambak udang intensif 50 ekorm ke daerah
2
PD SI = kontribusi tambak udang semi intensif 25 ekorm ke daerah
2
PD TP = kontribusi tambak udang tradisional plus 8 ekorm ke daerah
2
PDK126 = kontribusi tambak udang intensif 126 ekorm ke daerah
2
PDK 50 = kontribusi tambak udang intensif 50 ekorm dengan pengelolaan
kincir optimal
2
dengan pengelolaan kincir optimal
5.12.5. Sub Model Tenaga Kerja
Sub model ini dibangun untuk menggambarkan total tenaga kerja orang atau HOKth yang dapat diserap secara aktual dari pengembangan tambak udang
yang dipengaruhi oleh jumlah jam kerja efektif per hari, kebutuhan tenaga kerja aktual per ha, luas tambak udang, jumlah musim tanam per tahun, dan lama
pemeliharaan rearing period.
Gambar 58. Konsep sub model tenaga kerja Keterangan :
TK126 = serapan tenaga kerja aktual tambak udang intensif 126 ekorm
2
TK 50 = serapan tenaga kerja aktual tambak udang intensif 50 ekorm orang
2
TK SI = serapan tenaga kerja aktual tambak udang semi intensif 25 ekorm orang
2
orang
TK TP = serapan tenaga kerja aktual tambak udang tradisional plus 8 ekorm
2
HOK126 = serapan tenaga kerja aktual tambak udang intensif 126 ekorm
orang
2
HOK 50 = serapan tenaga kerja aktual tambak udang intensif 50 ekorm
HOKth
2
HOK SI = serapan tenag kerja aktual tambak udang semi intensif 25 ekorm
HOKth
2
HOK TP = serapan tenaga kerja aktual tambak udang tradisional plus 8 ekorm HOKth
2
HOKth
5.12.6. Validasi Model
Model divalidasi dengan membandingkan perfomansi model hasil simulasi dari beberapa peubah dengan hasil penghitungan lapangan dengan menggunakan
pengujian secara statistik Sushil 1993; Hartrisari 2007 atau dengan mencari tingkat kesalahan relatifnya Kartono et al. 2008. Perbandingan dilakungan
terhadap produksi biomassa udang, jumlah pakan yang digunakan, jumlah produksi limbah organik dalam bentuk TSS, nitrogen dan phosphor yang
dihasilkan dari kegiatan budidaya tambak udang. Uji statistik menggunakan bantuan perangkat lunak SPSS versi 12. Perbandingan antara hasil simulasi model
dengan penghitungan lapangan sebagai berikut :
Produksi biomassa udang intensif 126 ekorm
2
Total produksi biomassa udang hasil penghitungan lapangan pada hari ke 10 sebesar 1116.06 kg, hari ke 20 sebesar 2328.24 kg, hari ke 30 sebesar 3647 kg,
hari ke 40 sebesar 5550.93 kg, hari ke 50 sebesar 7430.61 kg, hari ke 60 sebesar 9286.26 kg, hari ke 70 sebesar 10 743.06 kg, hari ke 80 sebesar 12 079.12 kg, hari
ke 90 sebesar 14 004.93 kg, hari ke 100 sebesar 16 144.73 kg, hari ke 110 sebesar 18 284.52 kg. Hasil simulasi model diperoleh total produksi biomassa udang pada
hari ke 10 sebesar 1124.72 kg, hari ke 20 sebesar 2333.68 kg, hari ke 30 sebesar 3651.91 kg, hari ke 40 sebesar 5568.89 kg, hari ke 50 sebesar 7460.40 kg, hari ke
60 sebesar 9314.85 kg, hari ke 70 sebesar 11 194.94 kg, hari ke 80 sebesar 12 590.95 kg, hari ke 90 sebesar 14 011.58 kg, hari ke 100 sebesar 16 152.38 kg, dan
hari ke 110 sebesar 18 285.31 kg. Hasil uji statistik uji t beda nyata menunjukkan bahwa antara hasil penghitungan lapangan dengan simulasi model
tidak berbeda nyata db = 10, t = 1.699 , α 0.05