yang berasal dari limbah tambak dan lahan atas tidak banyak menutupi lapisan permukaan sedimen akibat adanya gerakan massa air terus menerus sehingga yang
mengendap jumlahnya sedikit sebagian besar partikel organik limbah tetap berada dalam bentuk tersuspensi. Nyabakken 1992 menyatakan bahwa pantai
dengan substrat dominan pasir dengan arus yang kuat cenderung mempunyai kandungan bahan organik yang lebih rendah jika dibandingkan dengan perairan
yang bersubstrat lumpur yang disebabkan perairan yang bersubstrat pasir tidak mempunyai kemampuan mengikat dan mengakumulasi partikel organik yang ada.
5.6. Daya Dukung Lingkungan Perairan Pesisir
Pendugaaan daya dukung lingkungan di wilayah pesisir Kecamatan Mangara Bombang untuk pengembangan budidaya tambak udang menggunakan 3
tiga metode pendekatan sebagai berikut :
Metode 1. Pendekatan daya dukung lingkungan berdasarkan volume total air laut penerima limbah V
tot
dan laju penurunan limbah organik tambak udang
Volume total air laut yang tersedia di perairan pesisir V
tot
Kecamatan Mangara Bombang untuk mengencerkan limbah sebesar 129 152 399.22 m
3
dan nilai laju penurunan limbah organik tambak udang sebesar 8.395 mglhari
Sitorus 2004, sehingga jumlah limbah organik maksimum yang dapat ditampung oleh perairan pesisir Kecamatan Mangara Bombang sebesar 1084.23 tonhari.
Beban limbah organik dalam bentuk TSS yang dihasilkan dari tambak udang intensif 126 ekorm
2
sebesar 9.228519 tonha, tambak udang intensif 50 ekorm
2
sebesar 2.387462 tonha, tambak udang semi intensif 25 ekorm
2
sebesar 1.15529 tonha, dan tambak udang tradisional plus 8 ekorm
2
sebesar 0.48790 tonha. Daya dukung lingkungan berdasarkan volume total air laut
penerima limbah dan laju penurunan limbah organik tambak udang dapat dilihat pada Tabel 43.
Tabel 43. Daya dukung lingkungan berdasarkan volume total air laut penerima limbah V
tot
dan laju penurunan limbah organik tambak udang
Tekonologi Budidaya
Tambak Udang
Jumlah buangan
limbah organik
tonha
Daya tampung
limbah organik
perairan pesisir
tonhari Luas tambak
udang sesuai dengan daya
dukung lingkungan
ha Daya dukung
produksi ton
Intensif 126
ekorm
2
9.228519 1084.23
117.49 2148.25
Intensif 50 ekorm
2
2.387462 1084.23
454.13 2673.34
Semi intensif
25 ekorm
2
1.15529 1084.23
938.50 3000.02
Tradisional plus
8 ekorm
2
0.48790 1084.23
2222.25 1730.64
Sumber: Hasil analisis 2008 Keterangan : Dominan dipengaruhi oleh beban limbah organik dalam bentuk
TSS dan laju penurunan limbah organik tambak udang Tabel 43 di atas dapat dijelaskan bahwa luas tambak udang yang dapat
dikembangkan sesuai dengan daya dukung lingkungan, yaitu: 1 Jika hanya dikembangkan tambak udang intensif 126 ekorm
2
seluas 117.49 ha dengan daya dukung produksi sebesar 2148.25 ton udangMT; 2 Jika hanya dikembangkan
tambak udang intensif 50 ekorm
2
seluas 454.13 ha dengan daya dukung produksi sebesar 2673.34 ton udangMT; 3 Jika hanya dikembangkan tambak
udang semi intensif 25 ekorm
2
seluas 938.50 ha dengan daya dukung produksi sebesar 3000.02 ton udangMT; 4 Jika hanya dikembangkan tambak udang
tradisional plus 8 ekorm
2
seluas 2222.25 ha dengan daya dukung produksi sebesar 1730.64 ton udangMT.
Metoda 2. Pendekatan daya dukung lingkungan berdasarkan kapasitas ketersediaan oksigen terlarut dalam kolom air untuk
menguraikan limbah organik Kapasitas ketersediaan oksigen terlarut dalam kolom air dihitung dengan
mengacu pada modifikasi formula yang dikemukakan oleh Willoughby 1968 diacu dalam Meade 1989 dan Boyd 1990, yaitu selisih antara konsentrasi
oksigen terlarut yang tersedia dalam kolom air perairan pesisir O
ka
dengan