Metode Penelitian METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Metode Penelitian

Penelitian ini berusaha mendeskripsikan pentingnya peranan anak dan sosialisasi nilai kerja pada keluarga buruh tembakau Deli di Desa Buluh Cina sebagai lingkungan desa perkebunan. Pemahaman yang mendalam terhadap fenomena ini memerlukan metode penelitian yang tepat, karena itu penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Pemilihan metode kualitatif didasarkan pada kepekaan dan fleksibilitasnya dalam menyesuaikan diri dengan banyak penajaman terhadap pengaruh bersama dan pola-pola yang dihadapi. Mengingat substansi penelitian ini terkait dengan sistem nilai dan kebudayaan, metode kualitatif lebih mudah menyesuaikan jika berhadapan dengan kenyataan ganda. Pertimbangan lain adalah penelitian kualitatif peka dan dapat menyesuaikan diri dengan banyak penajaman-penajaman studi terhadap nilai-nilai baru yang ditemukan. Hal ini memungkinkan terjadinya pengembangan kenyataan sebagaimana adanya dalam memperoleh pemahaman tentang realitas makna kenyataan dan mengembangkannya dalam penjelasan teoritis Moleong, 2000. Meskipun demikian, penelitian kualitatif memiliki kelemahan atau keterbatasan terutama dalam melakukan generalisasi. Seperti halnya metode penelitian kuantitatif, metode kua litatif menurut Miles dan Huberman 1992 pada dasarnya merupakan proses penyelidikan yang menganalisis suatu fenomena sosial dengan cara memandingkan, mengkategorikan, mengklasifikasikan, dalam upaya menarik kesimpulan. Namun, kesimpulan yang diperoleh pada dasarnya tidak dapat digunakan untuk mengeneralisasi keseragaman pola dan sifat umum dunia sosial yang diteliti. Sementara itu, pendekatan studi kasus dipilih karena dianggap memadai dan paling tepat dengan tiga dasar pertimbangan: 1 pertanyaan penelitian “mengapa dan “bagaimana”; 2 peluang peneliti untuk mengontrol gejala atau peristiwa sosial yang diteliti sangat kecil, 3 fokus penelitian adalah peristiwa atau gejala sosial masa kini da lam konteks kehidupan nyata Yin, 1996. Crasswel 1994 menyatakan bahwa pendekatan studi kasus memiliki keuntungan untuk menjelaskan fenomena sosial secara lebih mendalam.

3.2. Pemilihan Lokasi dan Waktu Penelitian