Hasil Penelitian HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

66

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Siklus I a. Perencanaan Tindakan Siklus I Sebelum melaksanakan tindakan, peneliti terlebih dahulu mempersiapkan berbagai perencanaan. Hal ini dilakukan agar dalam melaksanakan kegiatan dapat berjalan dengan lancar dan sesuai dengan sasaran. Peneliti menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT untuk meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas V SD Negeri 5 Wates. Dalam tahap perencanaan, kegiatan yang dilakukan peneliti adalah sebagai berikut: 1 Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP untuk 2 kali pertemuan yang akan digunakan oleh guru sebagai acuan dalam melaksanakan proses pembelajaran di kelas saat pelaksanaan tindakan dengan model pembelajaran kooperatif tipe TGT. Penyusunan RPP peneliti diskusikan bersama dengan guru kelas V SD Negeri 5 Wates. 2 Mendiskusikan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dengan guru kelas V. Diskusi dilakukan dengan demonstrasi pembelajaran TGT oleh peneliti guna memberikan pemahaman kepada guru kelas V tentang penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT. 3 Menyiapkan Lembar Kerja Siswa yang digunakan untuk belajar kelompok. Lembar Kerja Siswa LKS bersifat kooperatif, artinya semua siswa dalam kelompok diharuskan bekerjasama dalam menyelesaikan LKS. Belajar 67 kelompok merupakan salah satu tahap dalam pembelajaran kooperatif tipe TGT. 4 Menyusun soal yang akan digunakan dalam pelaksanaan games dan turnamen. Turnamen adalah struktur belajar di mana games terjadi. Oleh karena itu, soal turnamen dan games dibuat sama. 5 Menyusun dan menyiapkan lembar observasi untuk proses pembelajaran. 6 Menyusun daftar kelompok. Penyusunan kelompok dilakukan secara heterogen. Maksudnya adalah dengan memperhatikan keberagaman dalam kelompok. Siswa yang memiliki prestasi akademik tinggi tidak dijadikan satu kelompok dengan siswa yang memiliki prestasi akademik tinggi. Hal ini dimaksudkan agar siswa dalam kelompok dapat saling bekerja sama, saling membantu, siswa yang memiliki prestasi akademik tinggi dapat membimbing dan memecahkan masalah bersama dengan siswa yang memiliki prestasi akademik kurang. 7 Menyiapkan lembar penskoran yang akan digunakan untuk mengumpulkan skor saat pelaksanaan games dan turnamen. b. Pelaksanaan Tindakan Siklus I Tindakan siklus I terdiri dari 2 kali pertemuan, dengan alokasi waktu untuk setiap pertemuan adalah 2 jam pelajaran atau 70 menit. Kompetensi Dasar yang harus dikuasai siswa dalam siklus I adalah menghargai jasa dan peranan tokoh dalam memproklamasikan kemerdekaan. Kompetensi Dasar tersebut dijabarkan dalam beberapa indikator antara lain mendeskripsikan peristiwa-peristiwa dalam 68 memproklamasikan kemerdekaan Indonesia dan menceritakan peristiwa perjuangan dalam memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Pelaksanaan tindakan dilaksanakan dengan berpedoman pada informasi awal sebelum tindakan yang telah disusun dalam kegiatan perencanaan. Kegiatan pembelajaran mengacu pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP yang telah disiapkan. Peneliti bertindak sebagai observer bersama dengan dua teman sejawat, sedangkan guru bertindak sebagaimana mestinya. Observer berjumlah tiga orang termasuk peneliti. Setiap observer bertanggungjawab untuk memegang 10 – 11 siswa karena jumlah siswa yang banyak. Observer tidak hanya memperhatikan siswa, namun juga memperhatikan proses pembelajaran dengan berpegang pada lembar observasi. Selain itu, observer juga melakukan dokumentasi proses pembelajaran dengan mengambil gambar menggunakan kamera handphone. Deskripsi kegiatan pembelajaran dalam siklus I adalah sebagai berikut. 1 Pertemuan Pertama Siklus I Pertemuan pertama siklus I dilaksanakan pada tanggal 8 Mei 2017. Pada pertemuan pertama, siswa belajar tentang peristiwa-peristiwa yang terjadi sekitar proklamasi kemerdekaan. Pelaksanaan pembelajaran dalam pertemuan pertama dideskripsikan sebagai berikut. a Kegiatan Awal 10 menit Pendahuluan kegiatan awal diawali dengan mempersiapkan siswa terlebih dahulu. Hal ini dikarenakan pembelajaran dilaksanakan setelah istirahat. Setelah semua siswa siap, guru kemudian memulai pembelajaran dengan melakukan tanya jawab dengan siswa mengenai Teks Proklamasi. Siswa menjawab dengan berbagai 69 opini mereka dan guru merespon dengan baik. Salah satu siswa yang bernama AH diminta guru untuk melantunkan Proklamasi tanpa melihat buku. Diketahui bahwa siswa tersebut adalah siswa yang paling pandai dalam pelajaran IPS. Siswa yang hadir dalam pertemuan ini adalah sejumlah 31 orang siswa. Sebelum menyampaikan materi, guru terlebih dahulu menyampaikan tujuan pembelajaran yang harus dicapai dan menyampaikan kegiatan yang akan dilakukan. b Kegiatan inti 50 menit Kegiatan inti dari pembelajaran ini didasarkan pada langkah-langkah TGT yang dijabarkan sebagai berikut. 1 Presentasi Kelas Tahap ini diawali dengan mengenalkan siswa dengan peristiwa-peristiwa sekitar Proklamasi dengan metode ceramah. Guru dan siswa berpegang pada sumber berupa buku paket IPS Kelas V. Guru menyampaikan garis besar materi kepada siswa secara ringkas sesuai dengan tujuan yang akan dicapai, sedangkan siswa menyimak penjelasan guru. Guru mengenalkan peristiwa-peristiwa sekitar proklamasi seperti Pertemuan di Dalat, Peristiwa Rengasdengklok, dan Perumusan Proklamasi. Beberapa siswa ada yang berbicara dengan teman sebangkunya, ada pula yang melamun. Melihat hal tersebut, sesekali guru memanggil siswa yang kurang berkonsentrasi.

2 Belajar Kelompok

Tahap presentasi kelas telah dilalui. Selanjutnya guru membagi siswa ke dalam 4 kelompok dengan masing-masing kelompok terdiri dari 7 – 8 orang siswa. Pembagian kelompok bersifat heterogen mengacu pada hasil belajar pratindakan. 70 Guru membagi kelompok dengan membagikan headband yang masing-masing diberi nama siswa. Masing-masing headband memiliki warna, ada empat warna dan masing-masing warna ada 8 nama siswa. Kelompok yang dibuat diberikan nama agar memudahkan dalam setiap kegiatan yang akan dilakukan. Kelompok pertama dengan headband berwarna putih diberi nama Ir. Soekarno, kelompok kedua dengan headband berwarna orange diberi nama Moh. Hatta, ketiga dengan headband berwarna biru diberi nama Ahmad Soebardjo, sedangkan yang keempat dengan headband berwarna merah diberi nama Fatmawati. Pada saat pembagian kelompok ini, seluruh siswa tampak gaduh karena harus maju ke depan mengambil headband-nya masing-masing. Siswa berkumpul sesuai dengan warna headband untuk melakukan diskusi. Setelah semua siswa tenang dengan kelompoknya masing-masing, guru membagikan LKS. Guru menjelaskan apa yang harus dikerjakan melalui LKS tersebut. LKS pada pertemuan pertama dirancang agar siswa lebih luas dalam mengeksplorasi jawabannya. Menemukan dan menghafal waktu peristiwa sekitar proklamasi. Dalam melakukan diskusi, siswa terlihat belum aktif. Diskusi didominasi oleh siswa-siswa yang pandai. Siswa yang berkemampuan kurang cenderung pasif dan terkadang bermain sendiri. Terlihat pula siswa yang melamun yang kemudian diingatkan oleh guru. Setelah waktu yang ditentukan habis, siswa mempresentasikan hasil kerja kelompoknya. Hasil kerja kelompok dibacakan dengan guru menunjuk salah satu kelompok secara bergantian. Pembahasan hasil kerja kelompok berlangsung sangat cepat karena mengejar waktu. 71 3 Games permainan Permainan terdiri atas pertanyaan-pertanyaan yang kontennya relevan. Permainan dirancang untuk menguji pengetahuan siswa yang diperoleh dari presentasi kelas dan belajar kelompok. Dalam tahap ini, siswa memperhatikan penjelasan guru tentang permainan yang akan dilakukan. Sebelum itu, guru membagi siswa ke dalam kelompok-kelompok kecil yang merupakan perwakilan dari setiap kelompok besar. Kelompok kecil terdiri dari 3 – 4 orang siswa. Pembagian kelompok untuk permainan adalah bersifat homogen atau kemampuan setiap siswa setara. Peneliti telah menyiapkan pertanyaan-pertanyaan yang diaplikasikan ke dalam kartu-kartu bernomor. Pertanyaan-pertanyaan dalam pertemuan pertama berkaitan dengan materi yang telah dipelajari yaitu tentang peristiwa-peristiwa sekitar proklamasi. Kartu bernomor yang berisi pertanyaan-pertanyaan terdiri dari 12 nomor berserta kartu jawabannya. Pertanyaan berbentuk isian singkat yang harus dihawab siswa dengan jawaban singkat dan benar. Sebelum memulai permainan, guru terlebih dahulu membacakan peraturannya. Permainan diawali dengan hompimpah untuk menentukan pemain pertama. Hal ini dilakukan oleh masing- masing kelompok. Games berjalan dengan memakan waktu yang cukup lama sehingga pelaksanaan games sedikit melebihi waktu yang dialokasikan.

4 Turnamen

Turnamen adalah bagian dari games itu sendiri. Siswa dibagi ke dalam meja- meja turnamen sesuai dengan kemampuan akademiknya dan mewakili kelompok masing-masing. Meja turnamen ada 8 yang terdiri dari 3 – 4 orang siswa setiap 72 mejanya. Meja pertama adalah siswa dengan kategori kemampuan akademik yang tinggi, meja kedua dengan kemampuan akademik sedang, meja ketiga kemampuan akademik rendah, meja keempat siswa dengan kemampuan akademik tinggi dan seterusnya sampai dengan meja turnamen yang terakhir. Kartu bernomor yang diterima oleh setiap meja pun berbeda-beda tingkat kesulitanya. Meja turnamen dengan siswa berkemampuan akademik tinggi mendapatkan kartu bernomor dengan tingkat kesulitan tinggi. Ketika turnamen berlangsung, 95 siswa masih banyak bertanya dan sekitar 30 siswa ada yang tidak mengindahkan peraturan. Semua siswa gaduh, namun tetap fokus ke dalam meja turnamen masing-masing. 5 Penghargaan Kelompok Penghargaan kelompok dilakukan setelah turnamen berakhir dan siswa dalam setiap meja turnamen telah mengisi skor ke dalam lembar skor yang telah disediakan. Skor tersebut adalah skor yang dihasilkan oleh masing-masing siswa dalam mewakili kelompoknya. Lembar yang telah diisi kemudian siswa berikan kepada guru. Guru menyimpan lembar skor tersebut dan memberikan selamat kepada siswa yang telah mengumpulkan banyak skor serta memberikan motivasi untuk lebih giat lagi dalam belajar karena akan diadakan turnamen untuk pertemuan selanjutnya. c Kegiatan Akhir 10 menit Pada kegiatan akhir guru mengajak siswa bersama-sama melakukan refleksi tentang kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan. Siswa bersama membuat kesimpulan dan guru memberikan penegasan. Guru juga memberikan kesempatan kepada siswa jika masih mempunyai pertanyaan atau belum jelas dengan materi 73 yang telah dipelajari. Siswa tidak ada yang bertanya, selanjutnya pembelajaran diakhiri dengan berdoa bersama. 2 Pertemuan Kedua Siklus I Pertemuan kedua siklus I dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 10 Mei 2017. Pada pertemuan kedua, siswa belajar tentang peran tokoh-tokoh penting dalam peristiwa sekitar proklamasi dengan kompetensi dasar yang sama dengan pertemuan pertama. Kompetensi Dasar tersebut dijabarkan dalam beberapa indikator antara lain menyebutkan jasa dan peranan tokoh dalam memproklamasikan kemerdekaan dan menunjukkan sikap menghargai jasa dan peranan tokoh dalam memproklamasikan kemerdekaan. Alokasi waktu dalam pertemuan kedua adalah 2 jam pelajaran atau 2 × 35 menut sesuai dengan alokasi beban belajar di sekolah dasar. Kegiatan pembelajaran pada pertemuan kedua siklus I dideskripsikan sebagai berikut. a Kegiatan Awal 5 menit Kegiatan awal pertemuan kedua diawali dengan berdoa dan dilanjutkan dengan presensi. Siswa yang hadir dalam pertemuan ini berjumlah 31 orang siswa atau dengan kata lain tidak ada yang tidak hadir. Setelah melakukan presensi dan semua dirasa telah siap mengikuti pembelajaran, guru kemudian menanyakan tentang salah satu tokoh sekitar proklamasi yaitu Ir. Soekarno. Siswa menjawab dengan berbagai opini mereka. Guru kemudian merespon dan menyimpulkan jawaban-jawaban dari siswa. Sebelum menginjak ke kegiatan inti, guru 74 mengingatkan kembali bahwa akan diadakan games yang sama seperti pertemuan sebelumnya. Siswa pun merespon dengan penuh semangat. b Kegiatan Inti 50 menit 1 Presentasi Kelas Presentasi kelas pada pertemuan kedua tidak berbeda dengan presentasi kelas pada pertemuan pertama. Guru memberitahukan tujuan pembelajaran yang akan dicapai dan dilanjutkan dengan menyampaikan garis besar materi. Materi yang disampaikan adalah materi mengenai peran tokoh sekitar proklamasi dan cara menghargai jasa para tokoh sekitar proklamasi. Materi disampaikan dengan metode ceramah dan tanya jawab. Guru bertanya berbagai macam pertanyaan mengenai materi yang dipelajari. Beberapa siswa mengacungkan jari dan menjawab dengan berbagai opini mereka, sedangkan guru merespon dengan baik. 2 Belajar Kelompok Setelah fase presentasi kelas selesai, siswa kemudian diminta untuk duduk berkelompok sesuai dengan kelompok yang telah dibagikan pada pertemuan pertama. Guru membagikan LKS kepada masing-masing kelompok. Siswa berdiskusi dengan teman satu kelompok untuk memecahkan masalah dalam LKS. LKS dalam pertemuan kedua dirancang untuk mengeksplorasi pengetahuan siswa tentang peranan tokoh-tokoh sekitar proklamasi. Disajikan gambar-gambar tokoh sekitar proklamasi di dalam LKS seperti Ir. Soekarno, Mohammad Hatta, Ahmad Soebardjo, dan Fatmawati. Siswa diminta untuk menyebutkan peran apa saja yang dilakukan oleh tokoh-tokoh tersebut. 75 Ketika siswa mulai berdiskusi guru juga mendekati setiap kelompok. Hal ini dimaksudkan untuk membimbing kelompok jika menemui kesulitan dan memberikan motivasi agar kelompok dapat menyelesaikan tugas tepat waktu. Dalam kegiatan diskusi kelompok, masih terlihat siswa yang pasif. Saat temannya berdiskusi ada yang asyik memainkan headband yang dikenakan, ada pula yang melamun sehingga teman satu kelompok merasa kesal. Namun, pekerjaan kelompok selesai tepat pada waktu yang telah ditentukan. Siswa mempresentasikan hasil kerja kelompoknya secara bergantian. Kelompok lain diminta untuk ikut menyimak dan mengoreksi. Beberapa siswa dalam setiap kelompok masih ada yang tidak memperhatikan dengan baik dan sesekali observer mengingatkan kepada siswa tersebut. 3 Games permainan Permainan pada pertemuan kedua masih sama seperti pada pertemuan pertama. Hanya saja pertanyaan-pertanyaan dalam pertemuan kedua berkaitan dengan materi yang telah dipelajari yaitu tentang peran tokoh-tokoh sekitar proklamasi. Kartu bernomor yang berisi pertanyaan-pertanyaan terdiri dari 12 nomor berserta kartu jawabannya. Pertanyaan berbentuk isian singkat yang harus dihawab siswa dengan jawaban singkat dan benar. Permainan diawali dengan hompimpah untuk menentukan pemain pertama. Hal ini dilakukan oleh masing- masing kelompok. Games kembali berjalan dengan memakan waktu yang cukup lama sehingga pelaksanaan games sedikit melebihi waktu yang dialokasikan. Hal tersebut dikarenakan beberapa siswa yang tidak mengindahkan peraturan. 76 4 Turnamen Tidak ada perbedaan antara turnamen pertemuan pertama dengan yang kedua. Hanya saja pertanyaan yang diterima berbeda dengan yang sebelumnya yaitu tentang peran tokoh sekitar proklamasi. Turnamen adalah bagian dari games itu sendiri. Siswa dibagi ke dalam meja-meja turnamen sesuai dengan kemampuan akademiknya dan mewakili kelompok masing-masing. Meja turnamen ada 8 yang terdiri dari 3 – 4 orang siswa setiap mejanya. Meja pertama adalah siswa dengan kategori kemampuan akademik yang tinggi, meja kedua dengan kemampuan akademik sedang, meja ketiga kemampuan akademik rendah, meja keempat siswa dengan kemampuan akademik tinggi dan seterusnya sampai dengan meja turnamen yang terakhir. Kartu bernomor yang diterima oleh setiap meja pun berbeda-beda tingkat kesulitanya. Meja turnamen dengan siswa berkemampuan akademik tinggi mendapatkan kartu bernomor dengan tingkat kesulitan tinggi. Ketika turnamen berlangsung, 90 siswa masih banyak bertanya dan sekitar 20 siswa ada yang tidak mengindahkan peraturan. Semua siswa gaduh, namun tetap fokus ke dalam meja turnamen masing-masing. 5 Penghargaan Kelompok Penghargaan kelompok atau rekognisi tim merupakan pemberian penghargaan terhadap kinerja kelompok dalam games dan turnamen. Penghargaan diberikan berdasarkan rata-rata perolehan poin kelompok dari kegiatan games dan turnamen. Kelompok terbaik yang memperoleh predikat sesuai dengan kriteria diberikan hadiah berupa medali. Hadiah diberikan dengan maksud memberikan motivasi kepada siswa agar dalam pembelajaran dapat kompetitif, merangsang 77 kerja keras dan pencapaian tujuan pembelajaran yang maksimal. Pada akhir siklus I terdapat tiga kelompok yang dapat meraih predikat tertinggi sesuai dengan kriteria penghargaan kelompok. Kelompok tersebut antara lain, kelompok Ahmad Soebardjo dengan perolehan poin 43,8, kelompok Fatmawati dengan perolehan poin 38,6 dan kelompok Mohammad Hatta dengan perolehan poin 36,3. Ketiga kelompok tersebut, dua di antaranya termasuk kriteria tim baik yaitu kelompok Fatmawati dan Mohammad Hatta. Sedangkan kelompok Ahmad Soebardjo masuk ke dalam kriteria tim hebat. c Kegiatan Akhir 15 menit Pada kegiatan akhir, guru mengajak siswa bersama-sama melakukan refleksi tentang kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan. Siswa bersama membuat kesimpulan dan guru memberikan penegasan. Guru juga memberikan kesempatan kepada siswa yang masih mempunyai pertanyaan atau belum jelas dengan materi yang telah dipelajari. Guru memberikan motivasi terkait dengan pembelajaran yang sudah dilakukan dilanjutkan dengan membagikan soal evaluasi akhir. Hal ini dilakukan karena materi pada KD 2.3. sudah berakhir. Siswa mengerjakan soal evaluasi dengan tenang. Hasil evaluasi akhir siklus I adalah sebagai berikut. Tabel 9. Hasil Belajar Siswa Setelah Tindakan Siklus I Pasca Tindakan Siklus I Selisih Nilai Ketuntasan Persentase T BT T BT 23 8 74 26 32 Sumber: Soal Post Test Dari tabel di atas tampak bahwa hasil belajar IPS siswa kelas V SD Negeri 5 Wates setelah tindakan siklus I ketuntasan belajarnya adalah 74 . Siswa yang belum tuntas atau mendapat nilai di bawah KKM 75 sebanyak 8 siswa 26. 78 Siswa yang sudah tuntas K KM ≥ 75 sebanyak 23 siswa 74. Hasil evaluasi akhir siklus I menunjukkan bahwa hasil belajar IPS siswa pada KD 2.4 meningkat dibandingkan dengan hasil belajar pada KD sebelumnya. c. Observasi Tindakan Siklus I Observasi dilakukan selama pelaksanaan tindakan. Observasi dilakukan untuk mengamati kegiatan yang dilakukan pada pertemuan pertama dan kedua siklus I. Observasi dilakukan untuk mengamati proses pembelajaran IPS. Dalam melakukan observasi, peneliti dibantu oleh dua rekan sejawat. Masing-masing observer memegang 10 – 11 siswa untuk mengamati siswa dalam proses pembelajaran. Hasil pengamatan terhadap proses pembelajaran dideskripsikan sebagai berikut. 1 Pertemuan Pertama Siklus I Observasi terhadap proses pembelajaran IPS di kelas V SD Negeri 5 Wates menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT pada pertemuan pertama siklus I dilakukan dari awal sampai akhir pembelajaran. Pada awal pembelajaran guru melakukan presentasi kelas dengan cara mempresentasikan materi secara garis besar. Pertemuan pertama guru mempresentasikan tentang peristiwa-peristiwa sekitar Proklamasi. Dalam pelaksanaan presentasi kelas guru belum melibatkan siswa secara aktif. Pembagian kelompok dilakukan dengan mengacu pada keanekaragaman siswa, namun pembagian kelompok menyebabkan siswa gaduh dan memakan waktu yang lama. Hal tersebut dikarenakan siswa yang tidak segera menempatkan 79 diri sesuai dengan kelompoknya. Guru melakukan bimbingan dan petunjuk dalam proses belajar kelompok. Dalam pelaksanaan games guru menyediakan berbagai perangkat yang dibutuhkan. Guru memberikan penghargaan secara verbal terlebih dahulu sebelum melakukan penghargaan non verbal untuk pertemuan berikutnya. 2 Pertemuan Kedua Siklus I Observasi proses pembelajaran pada pertemuan kedua dimulai dari awal pembelajaran sampai akhir pembelajaran. Pada pertemuan kedua guru mempresentasikan tentang tokoh-tokoh sekitar Proklamasi beserta peranannya. Presentasi kelas pada pertemuan kedua masih sama dengan presentasi kelas pada pertemuan kedua. Namun pada pertemuan kedua, sudah terlihat beberapa siswa yang aktif dibandingkan pertemuan pertama. Pembagian kelompok kembali memakan waktu, namun masih dapat dikondisikan. Guru melakukan bimbingan dan petunjuk dalam belajar kelompok. Dalam pelaksanaan games guru sudah menyediakan berbagai perangkat yang dibutuhkan. Guru sudah memberikan penghargaan secara verbal dan non verbal. Berikut adalah tabel observasi pada pertemuan pertama dan kedua. 80 Tabel 10. Hasil Observasi Proses Pembelajaran Siklus I No. Aspek yang diamati Skor P1 P2 Presentasi 1 Proses pembelajaran saat penyampaian tujuan pembelajaran 2 3 2 Proses pembelajaran saat penjelasan materi secara garis besar 3 3 3 Proses pembelajaran saat penjelasan LKS yang akan didiskusikan siswa 3 3 Belajar Kelompok 4 Proses pembelajaran saat pembagian kelompok secara heterogen berdasarkan jenis kelamin dan kemampuan akademik 3 3 5 Proses pembelajaran saat diskusi kelompok 2 3 6 Proses pembelajaran saat pembahasan hasil diskusi 3 4 Games 7 Proses pembelajaran saat penjelasan aturan dalam pelaksanaan game 3 3 8 Proses pembelajaran saat pelaksanakan game 3 3 Turnamen 9 Proses pembelajaran saat pembagian siswa ke dalam meja turnamen 2 3 10 Proses pembelajaran saat pelaksanaan turnamen 3 3 11 Proses pembelajaran saat pembahasan hasil turnamen 2 3 Penghargaan 12 Proses pembelajaran saat pengumuman pemenang 3 3 13 Proses pembelajaran saat pemberian penghargaan berupa sertifikat 3 3 Jumlah Skor 35 40 Persentase 67,3 77 Sumber: Hasil Observasi Ketiga Observer Menggunakan Lembar Observasi Keterangan: P1 = Pertemuan Pertama, P2 = Pertemuan Kedua Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa proses pembelajaran pertemuan pertama dan kedua mengalami peningkatan. 81 d. Refleksi Siklus I Berdasarkan hasil pelaksanaan tindakan pada siklus I, maka segera dilakukan refleksi untuk menganalisis ketercapaian tindakan yang telah dilakukan. Secara umum, hasil belajar IPS dengan model pembelajaran kooperatif tipe TGT di kelas V SD Negeri 5 Wates belum dapat mencapai standar yang diinginkan. Beberapa permasalahan yang muncul selama pelaksanaan tindakan adalah sebagai berikut. 1 Sekitar 90 siswa masih banyak yang bermain sendiri saat proses pembelajaran, hal ini dikarenakan penyampaian guru yang belum sepenuhnya mengaktifkan siswa. Selain itu juga dikarenakan media yang terbatas yaitu hanya menggunakan media berupa buku pegangan siswa. 2 Kegiatan belajar kelompok sempat terhambat dikarenakan siswa tidak segera menempatkan diri sesuai dengan kelompoknya masing-masing. Hal ini dikarenakan pembagian kelompok dilakukan dengan membagikan headband kepada masing-masing siswa. 3 Letak kelompok pada saat berdiskusi tidak teratur sehingga banyak kursi yang tidak beraturan. Hal ini mengakibatkan guru dalam melakukan bimbingan kurang maksimal. 4 Pembacaan peraturan games dan turnamen berlangsung cukup lama. Hal ini dikarenakan banyak siswa yang tidak paham dengan games yang akan dilakukan, sehingga pada saat demonstrasi games guru menjelaskan secara berulang-ulang. 5 Pelaksanaan games memakan waktu yang lama, akibatnya waktu pembelajaran berjalan lebih lama dari waktu yang dialokasikan. 82 6 Meja turnamen tidak dipersiapkan terlebih dahulu, sehingga sulit dalam membagikan kartu pertanyaan karena guru tidak mengingat angka-angka meja turnamen. 7 Hasil belajar IPS belum mencapai kriteria yang diinginkan. Berdasarkan hasil refleksi siklus I, maka dilakukan langkah-langkah perbaikan pembelajaran di siklus II. Langkah-langkah tersebut adalah sebagai berikut: 1 Mendiskusikan kembali dengan guru mengenai penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT agar pelaksanaan pada siklus II lebih terkendali dan siswa lebih aktif dari sebelumnya. 2 Pembagian kelompok diumumkan dengan memanggil siswa per kelompok dan diminta untuk segera menempatkan diri sesuai dengan tempat yang ditentukan oleh guru. Setelah semua berkumpul pada kelompok masing-masing, guru kemudian membagikan headband. Hal ini akan meminimalisir dan mengefektifkan penggunaan waktu pembelajaran. 3 Penempatan kelompok ditentukan terlebih dahulu. Misalnya, kelompok pertama ditempatkan di deretan bangku paling kiri, kelompok kedua di sebelah kanan kelompok pertama, dan seterusnya. 4 Menata terlebih dahulu meja-meja turnamen. Guru menentukan nomor-nomor meja turnamen untuk memudahkan dalam membimbing dan mengamati siswa pada saat pelaksanaan games dan turnamen. 5 Guru lebih memotivasi siswa untuk aktif dan belajar dengan giat untuk mendapatkan nilai yang lebih baik. 83 2. Siklus II a. Perencanaan Tindakan Siklus II Tahap perencanaan yang dilakukan pada siklus II secara umum sama dengan tahap perencanaan yang dilakukan pada siklus I. Penambahan tahapan dalam perencanaan siklus II dilakukan dengan mengacu pada hasil refleksi siklus I, antara lain: 1 Pembentukan kelompok baru berdasarkan hasil evaluasi pada siklus I. 2 Guru lebih memotivasi siswa dan membimbing siswa agar belajar lebih giat dan aktif dalam proses pembelajaran. 3 Menata meja turnamen terlebih dahulu sebelum melaksanakan turnamen. b. Pelaksanaan Tindakan Siklus II Pelaksanaan tindakan siklus II secara umum sama dengan pelaksanaan siklus I, yaitu peneliti dan teman sejawat bertindak sebagai observer sedangkan guru bertindak sebagaimana mestinya. Guru melaksanakan kegiatan pembelajaran IPS menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dengan berpedoman pada RPP yang telah disiapkan dan didiskusikan bersama dengan peneliti di sekolah. RPP disusun berdasarkan telaah dan perbaikan pembelajaran yang telah dilakukan di siklus I. Tindakan pada siklus II didasarkan pada hasil refleksi siklus I. Tindakan siklus II bertujuan untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan pelaksanaan tindakan yang telah dilakukan pada siklus I. Tindakan siklus II dilaksanakan sebanyak 2 kali pertemuan. Alokasi waktu untuk setiap pertemuan adalah dua jam 84 pelajaran atau setara dengan 70 menit 2 × 35 menit. Kompetensi dasar yang dipelajari pada siklus II adalah kompetensi dasar 2.4 yaitu menghargai perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan. 1 Pertemuan Pertama Siklus II Pertemuan pertama siklus II dilaksanakan pada hari Senin tanggal 22 Mei 2017. Pertemuan pertama diikuti oleh seluruh siswa kelas V SD Negeri 5 Wates yang berjumlah 31 siswa. Indikator yang akan dicapai pada pertemuan pertama antara lain menyebutkan beberapa pertempuran dalam rangka mempertahankan kemerdekaan, menceritakan beberapa pertempuran dalam rangka mempertahankan kemerdekaan, dan menyebutkan usaha perdamaian dan agresi militer Belanda dalam rangka mempertahankan kemerdekaan. Gambaran proses pembelajaran pada pertemuan pertama adalah sebagai berikut. a Kegiatan Awal 5 menit Pendahuluan kegiatan awal diawali dengan mempersiapkan siswa terlebih dahulu. Hal ini dikarenakan pembelajaran dilaksanakan setelah istirahat. Setelah semua siswa siap, guru kemudian memulai pembelajaran dengan melakukan tanya jawab dengan siswa mengenai awal mula Hari Pahlawan. Siswa menjawab dengan berbagai opini mereka dan guru merespon dengan baik. Guru menyimpulkan dan meluruskan jawaban dari para siswa. Siswa yang hadir dalam pertemuan ini adalah sejumlah 31 orang siswa. Sebelum menyampaikan materi, guru terlebih dahulu menyampaikan tujuan pembelajaran yang harus dicapai dan menyampaikan kegiatan yang akan dilakukan. b Kegiatan Inti 60 menit 85 1 Presentasi Kelas Pada tahap presentasi kelas, guru menyampaikan materi secara garis besar dan singkat mengenai pertempuran-pertempuran yang terjadi dalam rangka mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Namun sebelumnya, guru memberitahukan kepada siswa tujuan yang akan dicapai dalam pembelajaran. Guru mengajak siswa untuk berperan aktif dengan memberikan berbagai pertanyaan siswa dan memancing siswa untuk bertanya serta menyampaikan pendapat.

2 Belajar Kelompok

Tahap presentasi kelas telah dilalui, selanjutnya guru memberitahu siswa bahwa akan dilakukan diskusi kelompok seperti pada pertemuan sebelumnya. Guru membagi siswa ke dalam 4 kelompok di mana terdapat masing-masing 7 – 8 orang siswa. Pembagian kelompok dilakukan secara heterogen dengan mengacu pada hasil evaluasi siklus I. Keheterogenan tersebut dilihat dari prestasi akademik dan jenis kelaminnya. Guru menyebut nama-nama siswa dari setiap kelompok dan segera mengkondisikan ke dalam bangku-bangku yang telah ditentukan. Setelah semua siswa menempatkan diri ke dalam kelompok masing-masing, guru kemudian membagikan headband. Keempat kelompok tersebut diberi nama kelompok Linggarjati, Renville, Rum-Royen, dan kelompok KMB sesuai dengan materi yang akan dipelajari pada siklus kedua ini. Guru membagikan LKS yang meminta siswa untuk berdiskusi mengenai berbagai pertempuran yang terjadi dalam rangka mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Dalam LKS tercantum tanggal-tanggal peristiwa pada masing-masing 86 pertempuran. Siswa diminta untuk menyebutkan peristiwa yang terjadi pada tanggal tersebut. Terdapat 4 pertempuran antara lain pertempuran 10 November 1945, pertempuran Ambarawa, pertempuran Medan Area, dan Bandung Lautan Api. Masing-masing kelompok membahas satu pertempuran yang dibagi berdasarkan urutan kelompok. Kelompok pertama adalah Linggarjati, membahas tentang pertempuran yang terjadi pada tanggal 10 November 1945. Kelompok kedua adalah Renville, membahas tentang pertempuran yang terjadi di Ambarawa. Kelompok ketiga adalah Rum-Royen, membahas tentang pertempuran Medan Area. Sedangkan kelompok KMB membahas tentang Bandung Lautan Api. Mobilitas guru dalam siklus II lebih ditingkatkan. Guru berkeliling untuk memastikan siswa bekerjasama untuk menyelesaikan tugas kelompok dengan baik. Guru juga memberikan penjelasan dan dorongan kepada siswa untuk saling membantu dan membimbing sesama anggota kelompok. Siswa terlihat antusias membantu dan berdiskusi dengan rekan satu kelompok. Setelah diskusi selesai, siswa mempresentasikan hasil kelompoknya. Sebelumnya guru memberikan kesempatan kepada kelompok untuk mengajukan diri mempresentasikan hasilnya terlebih dahulu. Banyak siswa yang mengacungkan jari untuk mendapat giliran yang pertama. 3 Games Permainan Tahap games pada pertemuan pertama siklus II tidak jauh berbeda dengan games pada siklus I. Hanya saja, ada perubahan dalam kelompok games. Hal ini terjadi karena ada peningkatan hasil belajar dari masing-masing siswa, sehingga 87 ada beberapa siswa yang meningkat dari kategori rendah menjadi kategori sedang dan ada pula dari kategori sedang menjadi kategori tinggi. Pertanyaan-pertanyaan yang dibuat adalah pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan materi yang disampaikan dan LKS yang didiskusikan siswa. Sehingga siswa akan mudah dalam menjawab pertanyaan. Pertanyaan terdiri dari 12 nomor beserta kunci jawabannya. Peraturan pun masih sama dengan peraturan permainan pada siklus I. Permainan berlangsung kompetitif di mana semua siswa dari masing-masing meja sangat fokus untuk menyelesaikan permainan. 4 Turnamen Pada tahap ini, meja turnamen ditata dengan rapih. Hal ini bertujuan agar guru dalam membimbing tidak kesulitan karena akses tertutup oleh bangku-bangku yang tidak beraturan. Turnamen berlangsung kompetitif di mana semua siswa dari masing-masing meja turnamen sangat fokus untuk segera menyelesaikan dan memenangkan games. Turnamen selesai tepat pada waktu yang telah ditentukan dan semua kartu pertanyaan telah terjawab. Siswa kemudian mengisi skor pada lembar penskoran yang telah tersedia di meja masing-masing. Setelah itu, siswa kembali ke tempat duduknya masing-masing. 5 Penghargaan Kelompok Penghargaan kelompok dilakukan setelah turnamen berakhir dan siswa dalam setiap meja turnamen telah mengisi skor ke dalam lembar skor yang telah disediakan. Skor tersebut adalah skor yang dihasilkan oleh masing-masing siswa 88 dalam mewakili kelompoknya. Lembar yang telah diisi kemudian siswa berikan kepada guru. Guru menyimpan lembar skor tersebut dan memberikan selamat kepada siswa yang telah mengumpulkan banyak skor serta memberikan motivasi untuk lebih giat lagi dalam belajar karena akan diadakan turnamen untuk pertemuan selanjutnya. c Kegiatan Akhir 5 menit Pembelajaran berakhir tepat pada waktu yang dialokasikan yaitu berakhir pada pukul 12.30. Pada kegiatan akhir guru mengajak siswa bersama-sama melakukan refleksi tentang kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan. Siswa bersama membuat kesimpulan dan guru memberikan penegasan. Guru juga memberikan kesempatan kepada siswa jika masih mempunyai pertanyaan atau belum jelas dengan materi yang telah dipelajari. Siswa tidak ada yang bertanya, selanjutnya pembelajaran diakhiri dengan berdoa bersama. 2 Pertemuan Kedua Siklus II Pertemuan kedua siklus I dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 24 Mei 2017. Pada pertemuan kedua, siswa belajar tentang peran tokoh-tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan dan cara menghargainya dengan kompetensi dasar yang sama dengan pertemuan pertama. Kompetensi Dasar tersebut dijabarkan dalam beberapa indikator antara lain menyebutkan usaha diplomasi dan pengakuan kedaulatan, menyebutkan tokoh-tokoh perjuangan, dan menunjukkan sikap menghargai usaha para tokoh perjuangan dalam mempertahankan kemerdekaan. Alokasi waktu dalam pertemuan kedua adalah 2 jam pelajaran atau 2 × 35 menit 89 sesuai dengan alokasi beban belajar di sekolah dasar. Kegiatan pembelajaran pada pertemuan kedua siklus I dideskripsikan sebagai berikut. a Kegiatan Awal 5 menit Kegiatan awal pertemuan kedua diawali dengan berdoa dan dilanjutkan dengan presensi. Siswa yang hadir dalam pertemuan ini berjumlah 31 orang siswa atau dengan kata lain tidak ada yang tidak hadir. Setelah melakukan presensi dan semua dirasa telah siap mengikuti pembelajaran, guru kemudian bertanya kepada siswa dengan menunjukkan salah satu media gambar di mana gambar tersebut merupakan gambar Konferensi Meja Bundar. Siswa menjawab dengan berbagai opini mereka. Guru kemudian merespon dan menyimpulkan jawaban-jawaban dari siswa. Sebelum menginjak ke kegiatan inti, guru mengingatkan kembali bahwa akan diadakan games yang sama seperti pertemuan sebelumnya. Siswa pun merespon dengan penuh semangat. b Kegiatan Inti 50 menit 1 Presentasi Kelas Presentasi kelas pada pertemuan kedua dimulai dengan guru menempelkan media gambar berupa gambar-gambar perundingan yang akan dipelajari. Tidak berbeda dengan presentasi kelas pada pertemuan pertama, guru mengawali presentasi kelas dengan memberitahukan tujuan pembelajaran yang akan dicapai dan dilanjutkan dengan menyampaikan garis besar materi. Materi yang disampaikan adalah materi mengenai perundingan-perundingan, peran tokoh- tokoh, dan sikap menghargai usaha para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan. Materi disampaikan dengan metode ceramah dan tanya jawab. Guru 90 bertanya berbagai macam pertanyaan mengenai gambar yang ditempel pada papan tulis. Beberapa siswa mengacungkan jari dan menjawab dengan berbagai opini mereka, sedangkan guru merespon dengan baik.

2 Belajar Kelompok

Setelah fase presentasi kelas selesai, siswa kemudian diminta untuk duduk berkelompok sesuai dengan kelompok yang telah dibagikan pada pertemuan pertama. Guru membagikan LKS kepada masing-masing kelompok. Siswa berdiskusi dengan teman satu kelompok untuk memecahkan masalah dalam LKS. LKS dalam pertemuan kedua dirancang untuk mengeksplorasi pengetahuan siswa tentang perundingan atau perjanjian-perjanjian dalam rangka mempertahankan kemerdekaan, seperti perjanjian Linggarjati, Renville, Rum-Royen, dan Konferensi Meja Bundar. Masing-masing kelompok membahas satu perjanjian, mulai dari kelompok pertama yaitu kelompok Linggarjati membahas tentang perjanjian Linggarjati, dan seterusnya. Ketika siswa mulai berdiskusi guru juga mendekati setiap kelompok. Hal ini dimaksudkan untuk membimbing kelompok jika menemui kesulitan dan memberikan motivasi agar kelompok dapat menyelesaikan tugas tepat waktu. Siswa terlihat antusias membantu dan berdiskusi dengan rekan satu kelompok. Setelah diskusi selesai, siswa mempresentasikan hasil kelompoknya. Sebelumnya guru memberikan kesempatan kepada kelompok untuk mengajukan diri mempresentasikan hasilnya terlebih dahulu. Banyak siswa yang mengacungkan jari untuk mendapat giliran yang pertama. 91 3 Games permainan Permainan pada pertemuan kedua masih sama seperti pada pertemuan pertama. Hanya saja pertanyaan-pertanyaan dalam pertemuan kedua berkaitan dengan materi yang telah dipelajari yaitu tentang perjanjian, tokoh-tokoh dalam rangka mempertahankan kemerdekaan, dan sikap menghargai usaha para tokoh tersebut. Kartu bernomor yang berisi pertanyaan-pertanyaan terdiri dari 12 nomor berserta kartu jawabannya. Pertanyaan berbentuk isian singkat yang harus dihawab siswa dengan jawaban singkat dan benar. Permainan diawali dengan hompimpah untuk menentukan pemain pertama. Hal ini dilakukan oleh masing-masing kelompok. Games kembali berjalan dengan baik dan selesai dengan tepat waktu.

4 Turnamen

Tidak ada perbedaan antara turnamen pertemuan pertama dengan yang kedua. Hanya saja pertanyaan yang diterima berbeda dengan yang sebelumnya. Turnamen adalah bagian dari games itu sendiri. Siswa dibagi ke dalam meja-meja turnamen sesuai dengan kemampuan akademiknya dan mewakili kelompok masing-masing. Meja turnamen ada 8 yang terdiri dari 3 – 4 orang siswa setiap mejanya. Meja pertama adalah siswa dengan kategori kemampuan akademik yang tinggi, meja kedua dengan kemampuan akademik sedang, meja ketiga kemampuan akademik rendah, meja keempat siswa dengan kemampuan akademik tinggi dan seterusnya sampai dengan meja turnamen yang terakhir. Kartu bernomor yang diterima oleh setiap meja pun berbeda-beda tingkat kesulitanya. Meja turnamen dengan siswa berkemampuan akademik tinggi mendapatkan kartu bernomor dengan tingkat kesulitan tinggi. 92 5 Penghargaan Kelompok Penghargaan kelompok atau rekognisi tim merupakan pemberian penghargaan terhadap kinerja kelompok dalam games dan turnamen. Penghargaan diberikan berdasarkan rata-rata perolehan poin kelompok dari kegiatan games dan turnamen. Kelompok terbaik yang memperoleh predikat sesuai dengan kriteria diberikan hadiah berupa medali. Hadiah diberikan dengan maksud memberikan motivasi kepada siswa agar dalam pembelajaran dapat kompetitif, merangsang kerja keras dan pencapaian tujuan pembelajaran yang maksimal. Pada akhir siklus II terdapat tiga kelompok yang dapat meraih predikat tertinggi sesuai dengan kriteria penghargaan kelompok. Kelompok tersebut antara lain, kelompok KMB dengan perolehan poin sebesar 47,14, kelompok Rum-Royen dengan perolehan poin sebesar 38,8, dan kelompok Linggarjati dengan perolehan poin sebesar 36,3. Ketiga kelompok tersebut, dua di antaranya termasuk kriteria tim baik yaitu kelompok Rum-Royen dan Linggarjati. Sedangkan kelompok KMB masuk ke dalam kriteria tim hebat. c Kegiatan Akhir 15 menit Pada kegiatan akhir, guru mengajak siswa bersama-sama melakukan refleksi tentang kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan. Siswa bersama membuat kesimpulan dan guru memberikan penegasan. Guru juga memberikan kesempatan kepada siswa yang masih mempunyai pertanyaan atau belum jelas dengan materi yang telah dipelajari. Guru memberikan motivasi terkait dengan pembelajaran yang sudah dilakukan dilanjutkan dengan membagikan soal evaluasi akhir. Hal ini 93 dilakukan karena materi pada KD 2.4. sudah berakhir. Siswa mengerjakan soal evaluasi dengan tenang. Hasil evaluasi akhir siklus II adalah sebagai berikut. Tabel 11. Hasil Belajar IPS Siswa Setelah Tindakan Siklus II Pelaksanaan Tindakan Ketuntasan Presentase Selisih Nilai T BT T BT Pasca Siklus I 23 8 74 26 19 Pasca Siklus II 29 2 93 7 Sumber: Soal Post Test Dari tabel di atas tampak bahwa hasil belajar IPS siswa kelas V SD Negeri 5 Wates meningkat. Setelah dilakukan tindakan siklus I, persentase ketuntasan hasil belajar siswa meningkat menjadi 74, dan setelah dilakukan tindakan siklus II persentase ketuntasan hasil belajar IPS siswa menjadi 93. Peningkatan persentase ketuntasan hasil belajar IPS siswa setelah dilakukan tindakan siklus I dan setelah dilakukan tindakan siklus II adalah sebesar 19. Lebih jauh peningkatan hasil belajar IPS siswa kelas V SD Negeri 5 Wates sebelum dan sesudah tindakan dapat dilihat dalam diagram berikut. Gambar 3. Diagram Batang Persentase Hasil Belajar IPS Pasca Siklus I dan II 74 93 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 Pasca Siklus I Pasca Siklus II P re se ntase nil ai 94 Ketuntasan belajar IPS siswa setelah dilakukan tindakan siklus I adalah 74, siswa yang belum tuntas atau mendapat nilai di bawah KKM 75 sebanyak 8 siswa 26 . Siswa yang sudah tuntas KKM ≥75 sebanyak 23 siswa 74 . Setelah dilakukan tindakan siklus II ketuntasan belajar meningkat menjadi 93, siswa yang belum tuntas atau mendapat nilai di bawah KKM 75 sebanyak 2 siswa 7 . Siswa yang sudah tuntas KKM ≥75 sebanyak 29 siswa 93 . Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dapat meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas V SD Negeri 5 Wates, Kulon Progo. c. Observasi Tindakan Siklus II 1 Pertemuan Pertama Siklus II Observasi terhadap proses pembelajaran IPS di kelas V SD Negeri 5 Wates menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT pada pertemuan pertama siklus II dilakukan dari awal sampai akhir pembelajaran. Pada awal pembelajaran guru melakukan presentasi kelas dengan cara mempresentasikan materi secara garis besar. Pertemuan pertama guru mempresentasikan tentang pertempuran- pertempuran yang terjadi dalam rangka mempertahankan kemerdekaan. Pada pelaksanaan presentasi kelas guru sudah melibatkan siswa secara aktif. Pembagian kelompok dilakukan dengan mengacu pada keanekaragaman siswa, dan berlangsung tepat waktu. Hal tersebut dikarenakan siswa yang segera menempatkan diri sesuai dengan kelompoknya. Guru melakukan bimbingan dan petunjuk dalam proses belajar kelompok. Dalam pelaksanaan games guru menyediakan berbagai 95 perangkat yang dibutuhkan. Guru memberikan penghargaan secara verbal terlebih dahulu sebelum melakukan penghargaan non verbal untuk pertemuan berikutnya. 2 Pertemuan Kedua Siklus II Observasi proses pembelajaran pada pertemuan kedua dimulai dari awal pembelajaran sampai akhir pembelajaran. Pada pertemuan kedua guru mempresentasikan tentang perjanjian-perjanian, tokoh-tokoh serta peranannya, dan sikap menghargai tokoh tersebut dalam rangka mempertahankan kemerdekaan. Presentasi kelas pada pertemuan kedua masih sama dengan presentasi kelas pada pertemuan pertama. Namun pada pertemuan kedua, semakin terlihat beberapa siswa yang aktif dibandingkan pertemuan pertama. Guru melakukan bimbingan dan petunjuk dalam belajar kelompok. Dalam pelaksanaan games guru sudah menyediakan berbagai perangkat yang dibutuhkan. Guru sudah memberikan penghargaan secara verbal dan non verbal. Berikut adalah tabel observasi pada pertemuan pertama dan kedua. 96 Tabel 12. Hasil Observasi Proses Pembelajaran Siklus II No. Aspek yang diamati Skor P1 P2 Presentasi 1 Proses pembelajaran saat penyampaian tujuan pembelajaran 3 4 2 Proses pembelajaran saat penjelasan materi secara garis besar 4 4 3 Proses pembelajaran saat penjelasan LKS yang akan didiskusikan siswa 3 4 Belajar Kelompok 4 Proses pembelajaran saat pembagian kelompok secara heterogen berdasarkan jenis kelamin dan kemampuan akademik 4 4 5 Proses pembelajaran saat diskusi kelompok 3 4 6 Proses pembelajaran saat pembahasan hasil diskusi 3 4 Games 7 Proses pembelajaran saat penjelasan aturan dalam pelaksanaan game 4 4 8 Proses pembelajaran saat pelaksanakan game 4 4 Turnamen 9 Proses pembelajaran saat pembagian siswa ke dalam meja turnamen 4 4 10 Proses pembelajaran saat pelaksanaan turnamen 4 4 11 Proses pembelajaran saat pembahasan hasil turnamen 3 4 Penghargaan 12 Proses pembelajaran saat pengumuman pemenang 4 4 13 Proses pembelajaran saat pemberian penghargaan berupa sertifikat 4 4 Jumlah Skor 47 52 Persentase 90,3 100 Sumber: Hasil Observasi Ketiga Observer Menggunakan Lembar Observasi Keterangan: P1 = Pertemuan Pertama, P2 = Pertemuan Kedua Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa proses pembelajaran pertemuan pertama dan kedua mengalami peningkatan. 97 d. Refleksi Siklus I Setelah dilakukan perbaikan pada siklus II dan menganalisis hasil tindakan di siklus II, maka peneliti melakukan refleksi siklus II dengan hasil sebagai berikut: 1 Siswa mampu berpartisipasi aktif dalam pembelajaran. Kerja kelompok berjalan dengan optimal. Siswa dalam kelompok saling membantu satu sama lain. 2 Hasil belajar IPS siswa kelas V SD Negeri 5 Wates lebih meningkat. Hal ini dapat dilihat dari hasil post test siklus II yang menunjukkan peningkatan dari siklus sebelumnya. Berdasarkan data yang telah diperoleh peneliti, baik data berupa nilai maupun data hasil observasi siswa hasilnya memenuhi indikator keberhasilan yang telah ditetapkan sebelumnya. Oleh karena itu, penelitian ini cukup dilaksanakan sampai akhir siklus II dan tidak perlu dilanjutkan ke siklus berikutnya.

B. Pembahasan

Dokumen yang terkait

Upaya Peningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa Melalui Model Kooperatif Tipe Team Games Tournament (TGT) Pada Konsep Sistem Koloid

0 7 280

Peningkatan hasil belajar kimia siswa dengan mengoptimalkan gaya belajar melalui model pembelajaran TGT (Teams Games Tournament) penelitian tindakan kelas di MAN 11 Jakarta

0 27 232

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams-Games Tournament) terhadap pemahaman konsep matematika siswa

1 8 185

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teams Games Tournament Terhadap Prestasi Belajar Alquran Hadis Siswa (Quasi Eksperimen Di Mts Nur-Attaqwa Jakarta Utara)

1 51 179

Pengaruh kombinasi model pembelajaran kooperatif tipe Teams-Games-Tournament (TGT) dengan make a match terhadap hasil belajar biologi siswa

2 8 199

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih di MTs Islamiyah Ciputat

1 40 0

Pengaruh kombinasi model pembelajaran kooperatif tipe teams-games-tournament (tgt) dengan make a match terhadap hasil belajar biologi siswa (kuasi eksperimen pada Kelas XI IPA Madrasah Aliyah Negeri Jonggol)

0 5 199

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Team Games Tournament) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Biologi

1 3 310

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT dengan Games Digital Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Alat-Alat Optik

3 35 205

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT)

0 1 202