30 Sedangkan Arends 1997 dalam Asma 2006: 16 berpendapat bahwa unsur-
unsur dasar pembelajaran kooperatif adalah sebagai berikut. a.
Siswa dalam kelompoknya harus beranggapan bahwa mereka “sehidup sepenanggungan”.
b. Siswa bertanggungjawab atas segala sesuatu yang terjadi di dalam kelompoknya
seperti milik mereka sendiri. c.
Siswa harus melihat bahwa semua anggota di dalam kelompoknya memiliki tujuan yang sama.
d. Siswa harus membagi tugas dan tanggung jawab yang sama dengan anggota
kelompoknya. e.
Siswa akan diberikan penghargaan yang sama dalam satu kelompok. f.
Siswa berbagi kepemimpinan dan mereka membutuhkan keterampilan untuk belajar bersama selama proses belajar.
g. Siswa akan diminta mempertanggungjawabkan secara individual materi yang
dipelajari dalam kelompoknya. Berdasarkan pendapat para ahli di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
unsur-unsur dalam pembelajaran kooperatif antara lain saling ketergantungan positif, tanggung jawab perseorangan, interaksi antaranggota, dan penghargaan
kelompok.
3. Tujuan Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif dapat dikatakan berhasil jika peserta didik dapat mencapai tujuan mereka dengan saling membantu. Sani 2014: 132 mengatakan
31 bahwa tujuan pembelajaran kooperatif yang perlu dicapai adalah penguasaan
pengetahuan akademik, penerimaan terhadap keragaman, dan pengembangan keterampilan sosial. Pendapat yang sama dikemukakan oleh Ibrahim, dkk 2000
dalam Badar 2014: 111 bahwa tujuan pembelajaran kooperatif mencakup tiga jenis tujuan penting, yaitu hasil belajar akademik, penerimaan terhadap keragaman,
dan pengembangan keterampilan sosial. Masing-masing tujuan tersebut dijelaskan oleh Asma 2006: 12 sebagai berikut.
a. Pencapaian Hasil Belajar
Beberapa ahli berpendapat bahwa model ini unggung dalam membantu siswa memahami konsep-konsep yang sulit. Para pengembang model ini telah
menunjukkan bahwa model pembelajaran kooperatif telah dapat meningkatkan penilaian siswa pada belajar akademik dan perubahan norma yang berhubungan
dengan hasil belajar. Di samping itu, pembelajaran kooperarif dapat memberi keuntungan bagi siswa yang bekerja sama menyelesaikan tugas-tugas akademik.
b. Penerimaan terhadap Perbedaan Individual
Efek penting yang kedua dari model ini adalah penerimaan yang luas terhadap orang yang berbeda menurut ras, budaya, tingkat sosial, kemampuan, maupun
ketidakmampuan. Pembelajaran kooperatif memberi peluang kepada siswa yang berbeda latar belakang dan kondisi untuk bekerja saling bergantung satu sama lain
atas tugas-tugas bersama, serta belajar untuk menghargai satu sama lain. c.
Pengembangan Keterampilan Sosial Keterampilan ini amat penting untuk dimiliki di dalam masyarakat karena
banyak pekerjaan yang orang dewasa lakukan dalam organisasi yang saling
32 bergantung satu sama lain, meskipun beragam budayanya. Sementara itu banyak
anak muda dan orang dewasa yang masih kurang dalam keterampilan sosial. Situasi ini dibuktikan dengan begitu seringnya terjadi suatu pertikaian kecil antar individu
yang mengakibatkan tindak kekerasan. Dari berbagai pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran
kooperatif dapat meningkatkan hasil belajar berupa prestasi akademis, toleransi dan menerima keberagaman, dan keterampilan sosial.
4. Kelebihan Pembelajaran Kooperatif