27 Faktor-faktor internal dan eksternal belajar sangat mempunyai peran dalam
mempengaruhi hasil belajar. Hal ini juga sangat berpengaruh terhadap hasil belajar IPS sehingga faktor-faktor tersebut harus diperhatikan. Dari kedua faktor yang
mempengaruhi hasil belajar IPS, faktor eksternal yang digunakan untuk meningkatkan hasil belajar IPS adalah dengan penggunakan model pembelajaran.
Model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament TGT. Penggunaan model pembelajaran tersebut
diharapkan dapat memudahkan siswa menerima materi yang diajarkan, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar IPS.
B. Tinjauan tentang Model Pembelajaran Kooperatif
1. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif cooperative learning merupakan suatu model pembelajaran yang terstruktur dan sistematis, di mana anggota dalam kelompok-
kelompok kecil saling bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama Asma, 2006: 11. Menurut Rusman 2011: 202 pembelajaran kooperatif merupakan bentuk
pembelajaran dengan cara siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif dengan anggota yang terdiri dari empat sampai enam orang
secara heterogen. Slavin 1995 dalam Badar 2014: 108 pun mengatakan bahwa dalam belajar kooperatif, siswa dibentuk dalam kelompok-kelompok kecil yang
terdiri dari empat atau lima orang untuk bekerjasama dalam menguasai materi yang diberikan guru.
28 Lie 2005: 29 mengatakan bahwa model pembelajaran kooperatif tidak sama
dengan sekedar belajar dalam kelompok. Ada unsur-unsur dasar pembelajaran kooperatif yang membedakannya dengan pembagian kelompok yang dilakukan
asal-asalan. Menurut Rusman 2011: 203 dalam pembelajaran kooperatif, proses pembelajaran tidak harus belajar dari guru kepada siswa. Siswa dapat saling
membelajarkan satu sama lain. Pembelajaran oleh rekan sebaya peer teaching lebih efektif daripada pembelajaran oleh guru. Badar 2014: 111 mengatakan
bahwa pembelajaran kooperatif memberikan peluang kepada siswa yang berbeda latar belakang dan kondisi untuk bekerja saling bergantung satu sama lain atas
tugas-tugas bersama, dan belajar untuk menghargai satu sama lain. Dari uraian pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran
kooperatif merupakan pembelajaran yang dilakukan dengan melibatkan siswa untuk saling bekerjasama dalam kelompok-kelompok kecil yang heterogan guna
mencapai tujuan bersama.
2. Unsur Pembelajaran Kooperatif
Menurut Johnson Johnson 1994 dalam Badar 2014: 112, terdapat lima unsur penting dalam pembelajaran kooperatif, yaitu:
a. Saling ketergantungan yang bersifat positif antara siswa. Dalam belajar
kooperatif siswa merasa bahwa mereka sedang bekerjasama untuk mencapai satu tujuan dan terikat satu sama lain. Seorang siswa tidak akan sukses kecuali
semua anggota kelompoknya juga sukses. Siswa akan merasa bahwa dirinya
29 merupakan bagian dari kelompok yang juga mempunyai peran terhadap
suksesnya kelompok. b.
Interaksi antara siswa yang semakin meningkat. Belajar kooperatif akan meningkatkan interaksi antar siswa. Hal ini terjadi saat siswa saling membantu
untuk sukses sebagai anggota kelompok. Saling memberikan bantuan ini akan berlangsung secara alamiah, karena kegagalan seseorang dalam kelompok
mempengaruhi suksesnya kelompok. Interaksi yang terjadi dalam belajar kooperatif yakni dalam hal tukar-menukar ide mengenai masalah yang sedang
dipelajari bersama. c.
Tanggung jawab individual. Tanggung jawab individual dalam belajar kooperatif dapat berupa tanggung jawab siswa dalam hal membantu siswa yang
membutuhkan bantuan dan siswa tidak hanya sekedar “membonceng” pada hasil kerja teman sekelompoknya.
d. Keterampilan interpersonal dan kelompok kecil. Dalam belajar kooperatif, selain
dituntut untuk mempelajari materi yang diberikan, seorang siswa dituntut untuk belajar bagaimana berinteraksi dengan siswa lain dalam kelompoknya.
Bagaimana sikap siswa sebagai anggota kelompok dan menyampaikan ide dalam kelompok akan menuntut keterampilan khusus.
e. Evaluasi proses kelompok. Belajar kooperatif tidak akan berlangsung tanpa
proses kelompok. Proses kelompok terjadi jika anggota kelompok mendiskusikan bagaimana mereka akan mencapai tujuan dengan baik dan
membuat hubungan kerja yang baik.
30 Sedangkan Arends 1997 dalam Asma 2006: 16 berpendapat bahwa unsur-
unsur dasar pembelajaran kooperatif adalah sebagai berikut. a.
Siswa dalam kelompoknya harus beranggapan bahwa mereka “sehidup sepenanggungan”.
b. Siswa bertanggungjawab atas segala sesuatu yang terjadi di dalam kelompoknya
seperti milik mereka sendiri. c.
Siswa harus melihat bahwa semua anggota di dalam kelompoknya memiliki tujuan yang sama.
d. Siswa harus membagi tugas dan tanggung jawab yang sama dengan anggota
kelompoknya. e.
Siswa akan diberikan penghargaan yang sama dalam satu kelompok. f.
Siswa berbagi kepemimpinan dan mereka membutuhkan keterampilan untuk belajar bersama selama proses belajar.
g. Siswa akan diminta mempertanggungjawabkan secara individual materi yang
dipelajari dalam kelompoknya. Berdasarkan pendapat para ahli di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
unsur-unsur dalam pembelajaran kooperatif antara lain saling ketergantungan positif, tanggung jawab perseorangan, interaksi antaranggota, dan penghargaan
kelompok.
3. Tujuan Pembelajaran Kooperatif