Standar Proses Pendidikan Kesetaraan

23 1 Memperluas akses pendidikan menengah melalui jalur pendidikan nonformal yang menekankan pada penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi dan pengembangan sikap kepribadian dan akhlak mulia, dan kemampuan kecakapan hidup. 2 Meningkatkan mutu dan daya saing lulusan, sehingga dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi dan atau mampu memasuki dunia kerja maupun berwirausaha Profil Paket C, 2013 dalam Kasiono .

4. Standar Proses Pendidikan Kesetaraan

Pelaksanaan pendidikan kesetaraan mengacu pada standar proses yang diatur di dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2008 tentang Standar Proses Pendidikan Kesetaraan Program Paket A, Program Paket B, dan Program Paket C. Standar proses yang dimaksud mencakup perencanaan, pelaksanaan, penilaian, dan pengawasan proses pembelajaran. a. Perencanaan Proses Pembelajaran Perencanaan proses pembelajaran pendidikan kesetaraan mencakup silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP di dalamnya memuat identitas mata pelajaran, standar kompetensi SK, kompetensi dasar KD, indikator pencapaian kompetensi, tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, alokasi waktu, metode pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian hasil belajar, dan 24 sumber belajar yang dalam pembuatannya memperhatikan karakteristik dari warga belajar. 1 Silabus Menurut E. Mulyasa 2007: 190, silabus merupakan rencana pembelajaran dalam kelompok mata pelajaran dengan tema tertentu yang di dalamnya mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar yang dikembangkan satuan oleh satuan pendidikan. Silabus pendidikan kesetaraan dikembangkan berdasarkan pada Standar Kompetensi Lulusan SKL, Standar Isi SI, dan kurikulum pendidikan kesetaraan yang disusun oleh dinas kabupatenkota yang bertanggung jawab di bidang yang menyelenggarakan pendidikan. Silabus pendidikan kesetaran di dalamnya memuat identitas mata pelajaran atau tema pelajaran, Standar Kompetensi SK, Kompetensi Dasar KD, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, penilaian, alokasi waktu sesuai dengan jenis layanan pembelajaran, dan sumber belajar. 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP merupakan rencana yang menggambarkan prosedur dan pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai satu kompetensi dasar yang ditetapkan dalam standar isi dan dijabarkan dalam silabus 25 Kusnandar, 2007: 263. RPP disusun oleh tutorpendidik untuk setiap kompetensi Dasar KD, di mana dalam RPP tersebut memuat beberapa komponen, yaitu: identitas mata pelajaran, Standar Kompetensi SK, Kompetensi Dasar KD, indikator pencapaian kompetensi, tujuan materi pembelajaran, materi ajar, alokasi watu, metode pembelajaran, kegiatan pembelajaran meliputi: pendahuluan, inti, penutup, sumber belajar, dan penilaian hasil belajar. b. Pelaksanaan Pembelajaran Pelaksanaan proses pembelajaran pendidikan kesetaraan terdiri dari tiga kegiatan yaitu kegiatan tatap muka, kegiatan tutorial, dan kegiatan mandiri dengan pengaturan kegiatan pembelajaran tatap muka minimal 20, tutorial minimal 30, dan mandiri maksimal 50. Di setiap kegiatan tersebut mencakup kegiatan implementasi dari RPP yaitu pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup yang dilaksanakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi warga belajar untuk berpartisipasi aktif dalam pembelajaran, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik dan psikologis peserta didik. c. Penilaian Hasil Pembelajaran Penilaian dilakukan oleh tutor atau pendidik terhadap hasil pembelajaran. Penilaian ini digunakan untuk mengukur tingkat 26 pencapaian kompetensi peserta didik serta sebagai bahan untuk penyusunan laporan kemajuan hasil belajar peserta didik dan memperbaiki proses pembelajaran. Penilaian hasil belajar pendidikan kesetaraan baik program kesetaraan Paket A, program kesetaraan Paket B, dan program kesetaraan Paket C yang digunakan untuk memperoleh ijazah dilakukan setelah peserta didik telah mencapai SSK yang telah disyaratkan. d. Pengawasan Proses Pembelajaran Pengawasan terhadap proses pembelajaran pendidikan kesetaraan dilaksanakan melalui lima kegiatan, yaitu pemantauan, supervisi, evaluasi, pelaporan, dan tindak lanjut. 1 Pemantauan Pemantauan dilakukan di tahap perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan proses pembelajaran oleh pihak penyelenggara program, penilik, danatau dinas kabupatenkota yang bertanggung jawab di bidang pendidikan dengan cara diskusi kelompok terfokus, pengamatan, pencatatan, perekaman, wawancara, dan dokumentasi. 2 Supervisi Supervisi dilakukan di tahap perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan proses pembelajaran oleh pihak penyelenggara program, penilik, danatau dinas kabupatenkota yang bertanggung 27 jawab di bidang pendidikan dengan cara pemberian contoh, diskusi, pelatihan, dan konsultasi. 3 Evaluasi Evalusi proses pembelajaran pendidikan kesetaraan dilakukan untuk semua tahapan, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, sampai dengan penilaian proses pembelajaran dengan berpusat pada keseluruhan kinerja pendidik dengan cara membandingkan antara proses pembelajaran yang dilaksanakan pendidik dengan standar proses pendidikan kesetaraan dan mengidentifikasi kinerja pendidik sesuai dengan pencapaian kompetensi peserta didik. 4 Pelaporan Kegiatan pemantauan, supervisi dan evaluasi yang telah dilaksanakan, hasilnya kemudian dilaporkan kepada pihak pemangku kepentingan. 5 Tindak lanjut Tindak lanjut yang dilakukan berdasarkan pada hasil evaluasi yang dilaporkan, meliputi: penguatan dan penghargaan kepada pendidik yang telah memenuhi standar, kesempatan mengikuti pelatihan atau penataran lebih lanjut kepada pendidik, dan teguran yang mendidik kepada peserta didik yang belum memenuhi standar. 28

5. Komponen Pendidikan Kesetaraan