148
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan pada rumusan masalah, hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Implementasi kebijakan pendidikan kesetaraan di Dinas Pendidikan
Kabupaten Pacitan dapat diketahui dilaksanakan melalui tahapan perencanaan program, pelaksanaan program, dan evaluasi program yang
di dalamnya dipengaruhi oleh: a Komunikasi di dalam proses implementasi kebijakan pendidikan kesetaraan yang dilakukan oleh
pelaksana kebijakan telah mencakup dimensi konsistensi dan transformasi, akan tetapi belum mencapai dimensi kejelasan karena belum
semua pihak memahami informasi kebijakan secara jelas ; b Sumber daya pendukung belum terpenuhi secara maksimal karena sumber daya
anggaran belum mencukupi untuk menunjang kebutuhan implementasi kebijakan pendidikan kesetaraan; c Disposisi yang dimiliki pelaksana
kebijakan pendidikan kesetaraan di Dinas Pendidikan Kabupaten Pacitan sangat kuat; d Struktur birokrasi dalam implementasi kebijakan
pendidikan kesetaraan telah sesuai dengan ketentuan, di mana masing- masing unit kerja melaksanakan tanggung jawab masing-masing secara
profesional dan sesuai dengan ketentuan.
149 2.
Faktor Pendukung dan Penghambat Implementasi kebijakan Pendidikan Kesetaraan di Dinas Pendidikan Kabupaten Pacitan
a. Faktor pendukung: 1 Adanya dukungan dari pemerintah dan
perhatian dari Dinas Pendidikan; 2 Banyaknya masyarakat yang membutuhkan pendidikan kesetaraan untuk mendapatkan ijazah; 3
Banyaknya tutor yang kompeten dan berkeinginan untuk mengajar; 4 Sifat fleksibel dan adaptif dari KTSP memudahkan untuk
pengembangan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan; 5 Adanya kerjasama dan izin dari berbagai pihak untuk pemakaian gedung
sebagai ruang kelas kegiatan pembelajaran pendidikan kesetaraan. b.
Faktor penghambat: 1 Informasi kebijakan belum dipahami secara jelas oleh pelaksana kebijakan dan pihak-pihak terkait; 2
Kewenangan yang dimiliki pelaksana kebijakan belum difungsikan secara optimal; 3 Sumber daya anggaran yang difungsikan untuk
memenuhi kebutuhan implementasi kebijakan pendidikan kesetaraan belum belum mencukupinya; 4 Faktor ekonomi masyarakat yang
mayoritas menengah ke bawah lebih mementingkan kebutuhan lain daripada pendidikan; 5 letak geografis yang menyulitkan pemerataan
pelayanan pendidikan kesetaraan; 6 Kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan, 7 Belum optimalnya penyelenggaraan
pendidikan kesetaraan secara keseluruhan; 8 Rendahnya intensitas kehadiran warga belajar dalam mengikuti kegiatan pembelajaran; 9
Minimnya gaji yang diterima oleh tutor; 10 Kurangnya ketersediaan
150 buku petunjuk pelaksanaan kurikulum dan modul bagi warga belajar;
11 Kurangnya sarana dan parasarana praktik, serta tidak adanya kepemilikan gedung sendiri untuk menyelenggarakan kegiatan
pembelajaran.
B. Saran