184 Lampiran 2. 8 Pedoman Dokumentasi
PEDOMAN DOKUMENTASI
Pedoman kajian dokumentasi meliputi:
1. Arsip Tertulis, meliputi:
a. Profil Dinas Pendidikan Kabupaten Pacitan.
1 Visi dan Misi Dinas Pendidikan Kabupaten Pacitan.
2 Struktur Organisasi Dinas Pendidikan Kabupaten Pacitan
b. Sarana dan prasarana Dinas pendidikan Kabupaten Pacitan.
c. Data kepegawaian Dinas Pendidikan Kabupaten Pacitan.
d. Data TUPOKSI Seksi Pembinaan Pendidikan Non Formal Dinas Pendidikan
Kabupaten Pacitan. e.
Data satuan penyelenggara pendidikan kesetaraan di Kabupaten Pacitan. f.
Data tutor dan warga belajar pendidikan kesetaraan di Kabupaten Pacitan.
2. Foto, meliputi:
a. Ruang Bidang Pembinaan PAUD dan Pendidikan Non Formal.
b. Struktur Organisasi Dinas Pendidikan Kabupaten Pacitan.
185
LAMPIRAN 3
CATATAN LAPANGAN
186 Lampiran 3. Catatan Lapangan
CATATAN LAPANGAN CATATAN LAPANGAN I
HariTanggal : Senin, 30 Mei 2016 Waktu
: 08:00-09:30 WIB Tempat
: Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Pacitan Kegiatan
: Pengajuan permohonan izin pengadaan penelitian dan Observasi Deskripsi
: Kegiatan pertama yang dilakukan peneliti di dalam penyusunan Tugas
Akhir Skripsi ini adalah melakukan permohonan observasi kepada lembaga yang menjadi tujuan penelitian. Pada tahap ini, dengan membawa surat pengantar dari
Fakultas Ilmu Pendidikan, peneliti datang ke Dinas Pendidikan Kabupaten Pacitan untuk mengajukan ijin. Peneliti diarahkan untuk masuk ke bagian umum untuk
memberikan surat pengantar observasi, sekaligus menjelaskan maksud dan tujuan peneliti. Dari bagian umum di jelaskan prosedur pelaksanaan penelitian, temasuk
untuk menunggu surat keputusan perizinan dari Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Pacitan. Peneliti mendapatkan surat izin penelitian tentang
implementasi kebijakan pendidikan kesetraan di Dinas Pendidikan Kabupaten Pacitan.
187
CATATAN LAPANGAN II
HariTanggal : Jum,at, 23 November 2016 Waktu
: 08:30-10:00 WIB Tempat
: Dinas Pendidikan Kabupaten Pacitan
Kegiatan : Observasi Awal
Deskripsi :
Peneliti datang ke Dinas Pendidikan Kabupaten Pacitan untuk melakukan observasi awal. Pada tahap ini peneliti datang ke bagian umum yang kemudian
diarahkan ke Bidang Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Non Formal yang memiliki tugas menangani pendidikan kesetaraan. Peneliti mencari
data awal terkait pelaksanaan pendidikan kesetaraan di Kabupaten Pacitan yang digunakan peneliti sebagai data awal untuk penyusunan proposal skripsi. Peneliti
bertemu dengan salah satu staf Pembinaan Pendidikan Non Formal yang menangai pendidikan kesetaraaan untuk memperoleh data. Peneliti melakukan
wawancara dengan Beliau tentang pelaksanaan pendidikan kesetaraan di Kabupaten Pacitan. Peneliti juga meminta izin untuk memperoleh data yang
berkaitan dengan pendidikan kesetaraan, salah satunya data warga belajar pendidikan kesetaraan di Kabupaten Pacitan.
188
CATATAN LAPANGAN III
HariTanggal : Jumat, 13 Januari 2017 Waktu
: 09:00-10:00 WIB Tempat
: KESBANGPOL Daerah Istimewa Yogyakarta Kegiatan
: Membuat surat izin peneliti Deskripsi
: Pada hari tersebut, sekitar pukul 09:00 WIB peneliti datang ke Kesatuan
Bangsa dan Politik Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta. Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta berlokasi di Jalan
Sudirman nomor 5 Yogyakarta. Peneliti bermaksud mengajukan surat permohonan penelitian skripsi yang diajukan ke Kesbangpol Jawa Timur. Pada
tahap ini peneliti mengisi formulir pendaftaran dan melengkapi berkas-berkas yang menjadi persyaratan pengajuan ijin, yaitu: proposal yang telah di sahkan,
surat pengantar dari Fakultas Ilmu Pendidikan, foto copy Kartu Tanda Penduduk KTP dan Kartu Tanda Mahasiswa KTM, dan mengisi lembar perjanjian yang
di tanda tangani di atas materai. Kemudian peneliti harus menunggu surat pengantar selesai di buat selama 5 hari. Lama pembuatan surat ini berbeda dari
bulan-bulan sebelumya, dimana selama kurun waktu sekitar 2 bulan pembuatan surat menjadi lebih lama 1 hari menjadi 5 hari karena perpindahan kewenangan
dan sistem. Setelah menunggu selama 5 hari, peneliti mengambil surat permohonan penelitian tersebut.
189
CATATAN LAPANGAN IV
HariTanggal : Selasa, 24 Januari 2017 Waktu
: 08:30- 14:00 WIB Tempat
: KESBANGPOL Jawa Timur Kegiatan
: Membuat Surat Perizinan Deskripsi
: Pada hari tersebut sekitar pukul 08:30 WIB dengan membawa surat
pengantar dari kampus dan Kesatuan Bangsa dan Politi Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta dan dengan memanfaatkan googlemap untuk mencari
alamat Kesatuan Bangsa dan Politi Pemerintah Jawa Timur, peneliti berangkat untuk memperoleh surat permohonan izin peneliti dari Provinsi Jawa Timur. Akan
tetapi setelah sampai di kantor berdasarkan alamat yang tertulis di surat pengantar dari kampus, kantor yang peneliti datangi telah di pindah karena sedang dilakukan
pembangunan. Berdasarkan arahan salah satu warga Kota Surabaya yang peneliti temui, peneliti datang ke kantor yang baru di sekitar Stadion 11 November.
Sampai di sana peneliti bertemu dengan salah satu petugas, dimana ternyata kantor yang peneliti datangi salah karena seharusnya peneliti bukan datang ke
Kesatuan Bangsa dan Politik Pemerintah Kota Surabaya akan tetapi ke Kesatuan Bangsa dan Politik Pemerintah Jawa Timur. Peneliti di arahkan untuk menuju ke
kantor Kesatuan Bangsa dan Politi Pemerintah Jawa Timur yang berlokasi di Jalan Putat Indah Nomor 1 Surabaya. Sesampai di sana, peneliti di arahkan untuk
melengkapi formulir. Setelah menunggu beberapa saat surat permohonan
190 penelitian skripsi selesai dan peneliti mendapatkan beberapa arahan terkait
persyaratan penelitian.
CATATAN LAPANGAN V
HariTanggal : Kamis, 26 Januari 2017 Waktu
: 09:00-13:00 WIB Tempat
: Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik Pemerintah Kabupaten Pacitan
Kegiatan : Membuat Surat Perizinan dan Surat Tembusan Penelitian
Deskripsi :
Pada hari tersebut sekitar pukul 09:00 WIB, peneliti datang ke kantor Kesatuan Bangsa dan Politik Pemerintah Kabupaten Pacitan. Kantor Kesatuan
Bangsa dan Politik Pemerintah Kabupaten Pacitan beralamat di Jalan Ronggowarsito Nomor 7 Pacitan. Peneliti datang dengan tujuan untuk
mengajukan surat permohonan Penelitian Skripsi. Setelah pengisian formulir dan menyerahkan berkas persyaratan dan surat perjanjian, peneliti menunggu
beberapa saat dan mengcopy surat rangkap 7, kemudian peneliti di arahkan untuk mengantarkan surat tembusan Kesatuan Bangsa dan Politik Pemerintah
Kabupaten Pacitan kebeberapa pihak terkait, yaitu: Kantor Bupati Pacitan, BAPPEDA Pacitan, Kapolres Pacitan, Badan Penelitian Pengembangan dan
Statistik Pacitan, Dandim 0608 Pacitan, dan Dinas Pendidikan Kabupaten Pacitan.
191
CATATAN LAPANGAN VI
HariTanggal : Selasa, 31 Januari 2017 Waktu
: 09:00-10:00 WIB Tempat
: Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Pacitan Kegiatan
: Koordinasi Pelaksanaan Penelitian Deskripsi
: Pada hari tersebut sekiar pukul 09:00 WIB, peneliti datang sesuai dengan
arahan dari bagian umum Dinas Pendidikan Kabupaten Pacitan untuk datang setelah surat permohonan izin yang diajukan ke Dinas Pendidikan dan selesai
dilakukan pengecekan sekaligus ditetapkan pendamping penelitian dari Dinas Pendidikan. Peneliti di antarkan ke Bagian Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini
dan Pendidikan Non Formal dan diperkenalkan dengan pendamping lapangan yang merupakan Kepala Seksi Pembinaan Pendidikan Non Formal. Peneliti juga
dikenalkan dengan staf Bagian Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Non Formal. Peneliti kemudian di arahkan telebih dahulu untuk
menghadap Kepala Bidang Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Non Formal. Dari Beliau, peneliti mendapatkan beberapa arahan
terkait pengambilan data. Selanjutnya, peneliti melakukan diskusi dengan pendamping penelitian dan staf yang menjadi responden penelitian untuk
menentukan jadwal wawancara.
192
CATATAN LAPANGAN VII
HariTanggal : Kamis, 02 Januari 2017 Waktu
: 09:00-11:00 Tempat
: Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Pacitan Kegiatan
: Wawancara Deskripsi
: Seitar pukul 09: 00 WIB, peneliti datang ke Dinas Pendidikan Kabupaten
Pacitan ke Bagian Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Non Formal untuk melakukan wawancara dengan Kepala Seksi Pendidikan Non
Formal, dimana beliau yang mengurus pelaksanaan pendidikan kesetaraan di tingkat dinas. Peneliti mengajukan pertanyaan terkait implementasi kebijakan
pendidikan kesetaraan di Dinas Pendidikan Kabupaten Pacitan.
193
CATATAN LAPANGAN VIII
HariTanggal : Senin, 06 Februari 2016 Waktu
: 10:00-12:00 WIB Tempat
: Dinas Pendidikan Kabupaten Pacitan Kegiatan
: Wawancara dan meminta rekomendasi pengambilan Sample Deskripsi
: Peneliti datang ke Dinas Pendidikan Kabupaten Pacitan ke Bagian
Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Non Formal untuk melakukan wawancara kembali dengan Kepala Seksi Pembinaan Pendidikan Non
Formal. Peneliti juga meminta rekomendasi beliau untuk pengambilan sample lembaga penyelenggara pendidikan kesetaraan yang melaksanakan pendidikan
kesetaraan. Beliau memberikan dua pilihan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat PKBM, yaitu Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat PKBM Kecamatan Tulakan
dan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat PKBM Kecamatan Pacitan, sekaligus beliau memberikan nomor handphone penilik untuk menanyakan jadwal kegiatan
setiap Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat PKBM. Pada hari itu, peneliti juga mengajukan permintaan data kepada staf Pendidikan Non Formal dengan
memberikan format data yang peneliti butuhkan.
194
CATATAN LAPANGAN IX
HariTanggal : Sabtu, 11 Februari 2017 Waktu
: 13:00-14:00 WIB Tempat
: PKBM Darma Wiyata Kegiatan
: Wawancara Deskripsi
: Setelah menanyakan jadwal pembelajaran, ke Pusat Kegiatan Belajar
Masyarakat PKBM Darma Wiyata kepada penilik PKBM Kecamatan Tulakan pada tanggal 08 Februari 2017. Pada hari Sabtu sekitar pukul 13:00 wib peneliti
datang ke Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat PKBM Darma Wiyata. Peneliti datang untuk melakukan wawancara sekaligus melihat proses pembelajaran paket
C di sana. Akan tetapi setelah menunggu sekitar satu jam di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat PKBM Darma Wiyata tersebut tidak ada pengurus ataupun
warga belajar yang datang. Kemungkinan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat PKBM Darma Wiyata sedang libur karena sedang dilakukannya perbaikan
gedung SMP PGRI Tulakan yang merupakan tempat kegiatan pembelajaran Paket C.
195
CATATAN LAPANGAN X
HariTanggal : Selasa, 14 Februari 2017 Waktu
: 08:30-10:30 WIB Tempat
: Dinas Pendidikan Kabupaten Pacitan Kegiatan
: Wawancara Deskripsi
: Peneliti datang ke Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Pacitan sekitar
pukul 08:30 WIB. Kemudian melakukan wawancara dengan Kepala Bidang Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Non Formal. Wawancara
yang dilakukan terkait dengan pelaksanaan pendidikan kesetaraan di Kabupaten Pacitan. Setelah selesai wawancara, peneliti menunggu salah satu staf Pembinaan
Pendidikan Non Formal untuk meminta data yang peneliti ajukan minggu sebelumnya yaitu data tutor, peserta didik, dan staf pelaksana pendidikan
kesetaraan di Dinas Pendidikan Kabupaten Pacitan.
196
CATATAN LAPANGAN XI
HariTanggal : Sabtu, 18 Februari 2017 Waktu
:15:00-17:00 WIB Tempat
: PKBM Sedya Langgeng Pacitan Kegiatan
: Wawancara dan Trianggulasi Data Deskripsi
: Setelah menanyakan jadwal pembelajaran PKBM Sedya Langgeng kepada
penilik PKBM Kecamatan Pacitan tanggal 12 Februari 2017, peneliti melakukan komunikasi dengan Ketua PKBM Sedya Langgeng dan meminta izin datang ke
PKBM, dimana beliau mengizinkan peneliti datang pada hari Sabtu, 18 Februari 2017 karena untuk kegiatan pembelajaran hari Rabu sedang di liburkan. Pada
tanggal tersebut, peneliti datang dan melakukan wawancara dengan Ketua PKBM Sedya Langgeng serta dua warga belajar yang datang. Kegiatan pembelajaran hari
tersebut pun tidak jadi dilaksanakan karena banyaknya warga belajar yang tidak datang dan izinnya tutor yang seharusnya mengajar pada hari tersebut. Hal
tersebut di karenakan adanya miskomunikasi antara tutor, warga belajar, dan ketua PKBM. Akhirnya peneliti di persilahkan datang di hari Rabu, 22 Februari
2017 setelah peneliti di perkenalkan dengan salah satu tutor yang kebetulan lewat di sana. Dan tutor tersebut berkenan untuk dilakukan wawancara di hari Rabu.
Peneliti juga melakukan trianggulasi data terkait hasil penelitian di Dinas Pendidikan tentang implementasi pendidikan kesetaraan.
197
CATATAN LAPANGAN XII
HariTanggal : Rabu, 22 Februari 2017 Waktu
: 15:30-17:00 WIB Tempat
: PKBM Sedya Langgeng Pacitan Kegiatan
: Wawancara Deskripsi
: Sekitar pukul 15:30 peneliti datang ke Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat
PKBM Sedya Langgeng untuk melakukan wawancara dengan salah satu tutor yang mengajar di sana. Wawancara di lakukan tentang kegiatan pengajaran di
Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat PKBM Sedya Langgeng. Setelah wawancara selesai kami saling mengobrol terkait kegiatan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat
PKBM, dan ternyata tutor tersebut juga salah satu pengelola Program Paket C di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat PKBM Sedya Langgeng. Maka dari itu
peneliti pun meminta kepada tutor untuk menjadi responden sebagai pengelola paket C. Selanjutnya, peneliti pun berdiskusi mengenai susah dan senangnya
beliau beserta anggota lain di dalam merintis Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat PKBM Sedya Langgeng. Beliau juga memberikan beberapa dokumentasi
kegiatan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat PKBM Sedya Langgeng dan mempersilahkan peneliti untuk menggunakan data apabila diperlukan sebagai
bahan pendukung penelitian.
198
CATATAN LAPANGAN XIII HariTanggal : Jumat, 24 Februari 2017
Waktu : 09:00-10:30WIB
Tempat : Dinas Pendidikan Kabupaten Pacitan
Kegiatan : Wawancara dan Trianggulasi Data
Deskripsi :
Sekitar pukul 09:00 WIB, peneliti datang ke Dinas Pendidikan Kabupaten Pacitan untuk melakukan wawancara dengan salah satu staf Pembinaan
Pendidikan Non Formal mengenai pelaksanaan standar proses pendidikan kesetaraan sekaligus melakukan trianggulasi data data hasil penelitian di Lembaga
Penyelenggara Pendidikan Kesetaraan.
CATATAN LAPANGAN XIV HariTanggal : Kamis, 09 Februari 2017
Waktu : 10:00-11:00 WIB
Tempat : Dinas Pendidikan Kabupaten Pacitan
Kegiatan : Meminjam RENSTRA dan wawancara
Deskripsi :
Peneliti datang ke Dinas Pendidikan Kabupaten Pacitan sekitar pukul 10:00 WIB untuk meminjam Rencana Strategis RESTRA Dinas Pendidikan
199 Kabupaten Pacitan, dimana sebelumnya peneliti sudah melakukan komunikasi
dengan salah satu Staf Pembinaan Pendidikan Non Formal terkait peminjaman buku tersebut. Selain itu peneliti juga melakukan wawancara tentang isi dari
Rencana Strategis RESTRA tersebut.
CATATAN LAPANGAN XV HariTanggal : Rabu, 22 Maret 2017
Waktu : 09:00-10:30 WIB
Tempat : Dinas Pendidikan Kabupaten Pacitan
Kegiatan : Wawancara
Deskripsi :
Sekitar pukul 09.00 WIB, peneliti datang ke kantor Dinas Pendidikan untuk melakukan wawancara dengan Bapak Kepala Seksi Pembinaan Pendidikan
Non Formal untuk menanyakan beberapa hal terkait pendidikan kesetaraan. pada hari tersebut peneliti juga berbincang-bincang dengan salah satu Staf Seksi
Pembinaan Pendidikan Non Formal terkait pengembangan kurikulum pendidikan kesetaraan di Dinas Pendidikan Kabupaten pacitan.
200
CATATAN LAPANGAN XVI HariTanggal : Rabu, 27 Maret 2017
Waktu : 10:00-10:15 WIB
Tempat : Dinas Pendidikan Kabupaten Pacitan
Kegiatan : Mengambil Surat Telah Melaksanakan Penelitian
Deskripsi :
Pada hari tersebut peneliti datang ke Dinas Pendidikan Kabupaten pacitan sekitar pukul 10:00 WIB untuk mengambil surat keterangan telah melakukan
penelitian. Peneliti menunggu surat tersebut jadi sekitar 15 menit.
201
LAMPIRAN 4
TRANSKRIP WAWANCARA YANG TELAH DIREDUKSI
202 Lampiran 4.1 Transkrip Wawancara dengan Kepala Bidang Pembinaan
Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Non Formal
TRANSKRIP WAWANCARA
HariTanggal : Selasa, 14 Februari 2016 Pukul
: 08:30-11:30 WIB Tempat
: Dinas Pendidikan Kabupaten Pacitan Responden
: Kepala Bidang Pembinaan Pendidikan PAUD dan PNF 1.
Apa yang menjadi tujuan implementasi kebijakan pendidikan kesetaraan? Tujuan dari pendidikan kesetaraan adalah memberikan layanan pendidikan
kepada masyarakat melalui pendidikan nonformal yang menyelenggarakan pendidikan: Paket A setara dengan SD, Paket B setara dengan SMP, dan Paket
C setara dengan SMA. 2.
Program apa saja yang ditawarkan di pendidikan kesetaraan di Kabupaten Pacitan?
Yang di tawarkan ada program paket A setara dengan SD, Paket B setara dengan SMP, dan Paket C setara dengan SMA yaitu program IPS.
3. Siapa yang terlibat menjadi pelaksana kebijakan pendidikan kesetaraan di
Dinas Pendidikan Kabupaten Pacitan? Yang menjadi pelaksana antara lain, Bidang Pembinaan PAUD dan PNF, UPT
TK dan SD Kecamatan, Penilik kesetaraan dan keaksaraan, Satuan Pendidikan Nonformal antara lain: PKBM, Sanggar Kegiatan Belajar, Rumah Pintar,
Majelis Ta’lim, dan satuan pendidikan sejenis.
203 4.
Siapa yang menjadi sasaran kebijakan pendidikan kesetaraan di Dinas Pendidikan Kabupaten Pacitan?
Yang menjadi sasarannya adalah warga masyarakat yang karena berbagai faktor tidak dapat bersekolah di sekolah formal.
5. Siapa saja pihak-pihak yang terkait dengan Dinas Pendidikan Kabupaten
Pacitan dalam implementasi kebijakan pendidikan kesetaraan? KEMENDIKBUD, Dinas Pendidikan Provinsi, Pemerintah Daerah, UPT TK
dan SD Kecamatan, Penilik, Satuan Pendidikan Non Formal, Kepala Desa, dan tokoh masyarakat.
6. Bagaimana cara penyampaian informasi terkait kebijakan pendidikan
kesetaraan, baik dari pusat ke Dinas Pendidikan maupun dari Dinas Pendidikan kepada sasaran dan pihak-pihak terkait?
Informasi ada yang dari pusat melalui dinas pendidikan provinsi baru ke dinas pendidikan kabupaten, kemudian dinas kebupaten meneruskan ke penilik dan
lembaga penyelenggara pendidikan kesetaraan. Ada juga yang langsung dari pusat ke daerah. Semua itu dinas pendidikan mesosialisasikan baik langsung
maupun tidak langsung. 7.
Kepada siapa saja sasaran penyampaian informasi tentang kebijakan pendidikan kesetaraan disampaikan?
Informasi yang diperoleh Dinas Pendidikan kemudian nantinya akan di informasikan atau di teruskan kepada semua pihak yang terkait dengan
penyelenggaraan pendidikan kesetaraan antara lain: kepada penilik, penyelenggara pendidikan kesetaraan, dan kepada tutor.
204 8.
Bagaimana tanggapan dari sasaran dan pihak-pihak terkait informasi yang diberikan tentang kebijakan pendidikan kesetaraan?
Selama ini respon dari mereka cukup bagus, mereka ini menjalankan semua sesuai dengan aturan yang telah di sampaikan sebelumnya.
9. Apakah informasi yang diberikan konsisten dari awal sampai akhir tanpa ada
perubahan untuk menyesuaikan kondisi dan karakteritik penerima informasi tentang pendidikan kesetaraan?
Informasi yang kami berikan konsisten, semua sesuai dengan apa yang di berikan oleh pemerintah pusat. Meskipun beberapa membutuhakan waktu
untuk penyesuaian. 10.
Apakah jumlah pelaksana kebijakan pendidikan kesetaraan staf dan tutor sudah mencukupi baik dari segi jumlah dan keahlian yang dimiliki?
Dari segi jumlah menurut saya sudah mencukupi, kalau untuk keahlian mungkin ada beberapa yang belum mencukupi.
11. Siapa yang menjadi tutor dalam pendidikan kesetaraan?
Yang menjadi tutor adalah warga masyarakat yaitu guru-guru yang mempunyai kemampuan dan memenuhi syarat untuk menjadi tutor.
12. Dari mana sumber dana digunakan untuk penyelenggaraan pendidikan
kesetaraan? Dana itu diperoleh dari pemerintah dan swadaya masyarakat. Dari pemerintah
baik APBN maupun APBD. Biasanya yang dari APBN atau pemerintah pusat diberikan langsung kepada penyelenggara atau PKBM, sedangkan APBD
diberikan kepada Dinas untuk mendampingi seperti mendampingi UN dan
205 trasport tutor meskipun sebenarnya dari APBN sendiri sudah ada dana yang di
anggarkan untuk biaya transport tutor. 13.
Dana yang ada dianggarkan untuk apa saja dalam penyelenggaraan pendidikan kesetaraan?
Dana yang diperoleh digunakan untuk operasional penyelenggaraan pendidikan kesetaraan, seperti sarana dan prasarana dan pendampingan.
14. Apakah dana yang diberikan sudah mencukupi untuk melaksanakan
pendidikan kesetaraan? Belum mencukupi, untuk dana yang dibrikan ke dinas sangat kecil sekali
sehingga belum mencukupi. 15.
Apakah ketersediaan dana mempengaruhi Dinas Pendidikan sebagai pelaksana kebijakan dalam melaksanakan kebijakan pendidikan kesetaraan?
Mempengaruhi mbak, sangat mempengaruhi pelaksanaan penembelajaran pendidikan kesetaraan. Dana yang terbatas pengaruhyna dilapangan,
16. Hak apa yang di miliki oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Pacitan di dalam
implementasi kebijakan pendidikan kesetaraan? Kewenangan yang di miliki Dinas itu mulai Pendirian Satuan Pendidikan Non
Formal, pengangkatan tutor, pengendalian mutu, evaluasi dampak program, dan memonitor penyelenggaraan pendidikan kesetaraan.
17. Bagaimana disposisi Dinas Pendidikan Kabupaten Pacitan di dalam
melaksanakan kebijakan pendidikan kesetaraan? Sangat baik mbak, mereka pelaksana kebijakan cenderung mau
melaksanakan aturan yang diberikan.
206 18.
Apakah Dinas Pendidikan Kabupaten Pacitan memahami apa yang menjadi ketentuan implementasi kebijakan pendidikan kesetaraan?
Ya memahami mbak. Kami selalu berusaha memahami dengan baik termasuk standar prosesnya.
19. Bagaimana respon Dinas Pendidikan Kabupaten Pacitan terkait kebijakan
pendidikan ksetaraan? Kami meresepon dengan baik, artinya kami menerima semua kebijakan dari
pusat dan melaksanakannya. 20.
Bagaimana struktur organisasi pelaksana pendidikan kesetaraan di Dinas Pendidikan Kabupaten Pacitan?
Nanti bisa dilihat di bagan struktur organisasi ya, nanti silahkan minta ke Staf PNF.
21. Apa tugas pokok dan fungsi Dinas Pendidikan Kabupaten Pacitan di dalam
menyelenggarakan pendidikan kesetaraan? Mengenai tugas dan fungsi Dinas Pendidikan di pendidikan kesetaraan dapat
mbak lihat secara rinci di TUPOKSI Seksi Pendidikan Non Formal, intinya salah satu tugas dan fungsi Dinas Pendidikan mendampingi dalam
pelaksanaan pendidikan kesetaraan. 22.
Apakah Dinas Pendidikan Kabupaten Pacitan memiliki SOP Standar Operating Procedure untuk mengimplementasikan kebijakan pendidikan
kesetaraan? Tentunya ada, karena bagaimanapun suatu lembaga sangat memerlukan untuk
mengatur tugas-tugas yang dilaksanakan.
207 23.
Apa fungsi dari SOP Standar Operating Procedure didalam mengimplementasikan kebijakan pendidikan kesetaraan?
SOP itu sendiri di gunakan sebagai penunjuk dari tiap-tiap seksi untuk melaksanakan tugas-tugas dan fungsi mereka, SOP itu memberikan arahan.
24. Bagaimana pembagian tanggung jawab di dalam melaksanakan kebijakan
pendidikan kesetaraan di Dinas Pendidikan Kabupaten Pacitan? Tugas yang diberikan dari pusat di bagi berdasarkan seksi yang bertugas
menangani, seperti pendiidkan kesetaraan menjadi tanggung jawab Seksi Pendidikan Non Formal dan di bantu oleh beberapa staf. Setiap kegiatan yang
dilaksanakan juga ada pelaporan tanggung jawabnya. 25.
Bagaimana koordinasi yang dilakukan Dinas Pendidikan Kepada pihakpihak yang terkait dengan pelaksanaan kebijakan pendidikan kesetaraan?
Koordinasi biasanya ya melalui pemeberitahuan, bisa tertulis maupun tidak tertulis. Kalo tertulis lewat seperti surat kalau tidak tertulis biasanya secara
lisan. 26.
Apakah ada masalah yang dihadapi Dinas Pendidikan dalam melaksanakan koordinasi tersebut?
Sepertinya selama ini berjalan dengan lancar dan baik, tidak ada masalah yang kami temui.
208 27.
Apa yang menjadi faktor pendukung implementasi kebijakan pendidikan kesetaraan, terkait?
a. Tujuan pendidikan kesetaraan
Yang mendukung pendidikan kesetaraan itu banyaknya warga masyarakat yang belum mempunyai ijasah SD, SMP, dan SMA, serta dukungan dari
pemerintah. b.
Warga belajar Masih banyaknya warga masyarakat yang membutuhkan pendidikan
kesetaraan. c.
Tutor Adanya guru-guru da masyarakat yang kompeten untuk menjadi tutor dan
berkeinginan memajukan desanya sehingga mereka mau dengan sukarela menjadi tutor di paket.
d. Kurikulum
Kurikulum yang di gunakan sesuai dengan karakteristik dengan peserta didik, dimana penyelenggara dapat menyesuaikan mengembangkan
dengan kondisi di sana. e.
Sarana dan prasarana Alhamdulillah masih banyak tersedianya gedung-gedung yang dapat dan
boleh di pakai untuk pembelajaran baik gedung SD, SMP, SMA, serta Balai desa, mereka memberikan izin
209 28.
Kapan dilakukan penyusunan agenda implementasi kebijakan pendidikan kesetaraan?
Agenda untuk merancang program itu kita laksanakan setiap awal ajaran baru mbak, kita merancang kerja tahunan yang akan dlakukan satu tahun ajaran
kedepan. 29.
Hal apa saja yang harus diperhatikan dalam implementasi kebijakan pendidikan kesetaraan?
Ya setiap melaksanakan harus secara pasti memperhatikan pelaksana seperti kemampuan, juga dana yang ada mencukupi atau tidak, kalau prosedur juga
pasti diperhatikan sebagai acuan kerja. 30.
Adakah evaluasi yang dilaksanakan setelah tahap implementasi? Kita ada monitoring dan juga evaluasi program, biasanya setiap akan
melaksanakan ujian dan selesai ujian. 31.
Apa yang menjadi faktor penghambat implementasi kebijakan pendidikan kesetaraan, terkait?
a. Tujuan pendidikan kesetaraan
Penghambatnya ya mulai dari faktor ekonomi warga masyarakat, letak geografis, kemampuan warga belajar bias dikatakan kurang karena banyak
dari mereka yang sudah berkeluarga. b.
Warga belajar Penghambat dari warga belajar ya kehadiran mereka yang tidak maksimal
setiap masuk, yak arena situsi dan kondisi mereka tidak sama. Banyak yang sudah bekerja.
210 c.
Tutor Masalah tutor itu rendahnya buku pegangan tutor mbak.
d. Kurikulum
Kalau kurikulum itu lebih ke kurangnya buku modul yang digunakan untuk pembelajaran
e. Sarana dan prasarana
Buku modul sangat kurang, sarana prasarana untuk praktek juga kurang mbak.
211 Lampiran 4.2 Transkrip Wawancara dengan Kepala Seksi Pembinaan Pendidikan
Non Formal
TRANSKRIP WAWANCARA
HariTanggal : Selasa, 02 Januari 2017 Waktu
: 08:30-11:30 WIB Tempat
: Dinas Pendidikan Kabupaten Pacitan Responden
: Kepala Seksi Pandidikan Non Formal 1.
Apa yang menjadi tujuan implementasi kebijakan pendidikan kesetaraan? Pendidikan kesetaraan itu pendidikan non formal yang bertujuan
menyelenggarakan pendidikan setara dengan SD, SMP, dan SMA mencakup program paket A, B, dan C
2. Program apa saja yang ditawarkan di pendidikan kesetaraan di Kabupaten
Pacitan? Program yang di tawarkan itu ada tiga, yaitu Paket A setara dengan SD, Paket
B setara dengan SMP, dan Paket C setara dengan SMA. 3.
Siapa yang terlibat menjadi pelaksana kebijakan pendidikan kesetaraan di Dinas Pendidikan Kabupaten Pacitan?
Pelaksana dari pendidikan kesetaraan adalah bidang pendidikan Luar Sekolah, penilik, dan lembaga PKBM.
212 4.
Siapa yang menjadi sasaran kebijakan pendidikan kesetaraan di Dinas Pendidikan Kabupaten Pacitan?
Pelaksana dari pendidikan kesetaraan adalah bidang pendidikan Luar Sekolah, penilik, dan lembaga PKBM.
5. Siapa saja pihak-pihak yang terkait dengan Dinas Pendidikan Kabupaten
Pacitan dalam implementasi kebijakan pendidikan kesetaraan? Pihak-pihak yang terlibat termasuk diantaranya kepala-kepala desa, kepala-
kepala UPT, kepala-kepala desa, para penilik, sekolah. 6.
Bagaimana cara penyampaian informasi terkait kebijakan pendidikan kesetaraan, baik dari pusat ke Dinas Pendidikan maupun dari Dinas
Pendidikan kepada sasaran dan pihak-pihak terkait? Banyak cara penyampaian informasi yang dilakukan pusat kepada Dinas,
seperti peraturan menteri, terus ada semacam surat edaran, workshop yang ditujukan kepada lembaga-lembaga langsung, kemudian ada semacam rapat-
rapat yang di tugaskan kepada Kepala seksi maupun pejabat-pejabat lain untuk menerima informasi. Kemudian dilakukan sosialisasi informasi yang
diperoleh dari pusat kepada penilik dan lembaga PKBM dengan megumpulkan penilik dan perwakilan lembaga.
7. Kepada siapa saja sasaran penyampaian informasi tentang kebijakan
pendidikan kesetaraan disampaikan? Di sampaikan kepada pihak-pihak yang terlibat termasuk diantaranya kepala-
kepala desa, kepala-kepala UPT, kepala-kepala desa, para penilik, sekolah. Dan nantinya lembaga akan mensosialisasikan ke sasaran.
213 8.
Bagaimana tanggapan dari sasaran dan pihak-pihak terkait informasi yang diberikan tentang kebijakan pendidikan kesetaraan?
Mereka sangat memahami dan memberikan respon sangat bagus, kita biasanya kalo ada program atau informasi baru kita selalu langsung mengundang, baik
itu penilik maupun ketua PKBM itu diberikan sosialisasi terkait program- program kesetaraan itu. Kalo tutor ada pembinaan, ada workshop atau diklat-
diklat untuk tutor. 9.
Apakah informasi yang diberikan konsisten dari awal sampai akhir tanpa ada perubahan untuk menyesuaikan kondisi dan karakteristik penerima informasi
tentang pendidikan kesetaraan? Saya rasa konsisten ya mbak. Pokoknya kita mengacu pada aturan yang
diberikan oleh pusat, kita hanya melaksanakan tingkat bawah. Jadi kita tidak boleh lepas dari rill yang diberikan oleh pusat.
10. Apakah jumlah pelaksana kebijakan pendidikan kesetaraan staf dan tutor
sudah mencukupi baik dari segi jumlah dan keahlian yang dimiliki? Sudah mencukupi dan layak, untuk tutor sudah layak karena masing-masing
desa sudah banyak guru yang memiliki banyak ijasah S1. 11.
Siapa yang menjadi tutor dalam pendidikan kesetaraan? Tutor itu sistemnya kerja bakti mbak, jadi yang menjadi turor ya guru-guru
yang bertempat tinggak disitu, guru-guru SD, SMP, SMA yang tinggal disitu yang akhirnya direkrut menjadi tutor dengan tujuan untuk memajukan
daerahnya.
214 12.
Dari mana sumber dana digunakan untuk penyelenggaraan pendidikan kesetaraan?
Untuk dinas hanya memperoleh dana dari daerah untuk pendampingan sedangkan bantuan pemerintah pusat yang berupa BOP langsung ke rekening
penyelenggaraPKBM. 13.
Dana yang ada dianggarkan untuk apa saja dalam penyelenggaraan pendidikan kesetaraan?
Yang jelas untuk ketenagaan, modulnya, pembelajarannya, dan juga ada untuk sarana dan parasarana, dan untuk membantu transport tutor.
14. Apakah dana yang diberikan sudah mencukupi untuk melaksanakan
pendidikan kesetaraan? Dana sangat kecil sekali dan sangat kurang. Bahkan lebih kecil dari dana yang
diberikan kepada lembaga. 15.
Apakah ketersediaan dana mempengaruhi Dinas Pendidikan sebagai pelaksana kebijakan dalam melaksanakan kebijakan pendidikan kesetaraan?
Ya gimana ya kalo pengaruh tetep ada, tapi karena pendidikan kesetaraan timbul dari masyarakat permintaan dari masyarakat, kita hanya memfasilitasi
jadi ada atauupn tidak ada bantuan program tetep berjalan. 16.
Apakah informasi tentang implementasi kebijakan pendidikan kesetaraan yang diberikan sudah cukup?
Informasinya saya rasa sudah relevan mbak, sudah banyak dan cukup.
215 17.
Hak apa yang di miliki oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Pacitan di dalam implementasi kebijakan pendidikan kesetaraan?
Mengangkat tutor, mengembangkan kurikulum muatan lokal yang menyesuaikan dengan produk unggulan sekitar, mengawasi juga.
18. Bagaimana disposisi Dinas Pendidikan Kabupaten Pacitan di dalam
melaksanakan kebijakan pendidikan kesetaraan? Iya semua melaksanakan, semua aturan dari pusat ada kurikulum, standar
proses melaksanakan dengan baik. 19.
Apakah Dinas Pendidikan Kabupaten Pacitan memahami apa yang menjadi ketentuan implementasi kebijakan pendidikan kesetaraan?
Saya anggap semua disini memahami mbak, karyawan di sini semua sangat memahami.
20. Bagaimana respon Dinas Pendidikan Kabupaten Pacitan terkait kebijakan
pendidikan ksetaraan? Kami menerima dan melaksanakan sesuai dengan apa yang dari pusat berikan.
21. Bagaimana struktur organisasi pelaksana pendidikan kesetaraan di Dinas
Pendidikan Kabupaten Pacitan? Struktur yang pelaksana kesetaraan itu, Bidang Pembinaan PAUD dan
Pendidikan Nonformal dibawahnya ada Seksi Pembinaan PAUD, Seksi Pembinaan Pendidikan Nonformal, Seksi Pembinaan Sarpras dibahwahnya
lagi ada pelaksana di kecamatan, itu ada UPT dan penilik. UPT itu ada SKB dan Rumah Pintar, kalau penilik itu ada PKBM, TBM, dan Rumah Pintar.
Rincinya nanti saya mintakan strktur organisasi Dinas.
216 22.
Apa tugas pokok dan fungsi Dinas Pendidikan Kabupaten Pacitan di dalam menyelenggarakan pendidikan kesetaraan?
Pihak Dinas Pendidikan memiliki tugas dan fungsi salah satunya sebagai pendamping pelaksanaan pendidikan kesetaraan. Nanti secara rinci dapat di
lihat di TUPOKSI seksi pendidikian nonformal. 23.
Apakah Dinas Pendidikan Kabupaten Pacitan memiliki SOP Standar Operating Procedure untuk mengimplementasikan kebijakan pendidikan
kesetaraan? Iya memiliki, pasti setiap Bidang memiliki mbak.
24. Apa fungsi dari SOP Standar Operating Procedure didalam
mengimplementasikan kebijakan pendidikan kesetaraan? Sebagai mekanisme, menjadi arahan dan alur operasional kinerja kita dalam
melaksanakan kebijakan pendidikan kesetaraan. 25.
Bagaimana pembagian tanggung jawab di dalam melaksanakan kebijakan pendidikan kesetaraan di Dinas Pendidikan Kabupaten Pacitan?
Di bidang PLS diberikan kepada seksi PNF kemudian di kecamatan di bagi dua, struktural diberikan kepada UPT dan secara fungsional diberikan kepada
penilik. 26.
Bagimana koordinasi yang dilakukan Dinas Pendidikan Kepada pihakpihak yang terkait dengan pelaksanaan kebijakan pendidikan kesetaraan?
Koordinasi dilakukan biasa seperti surat menyurat dan kalo ada pembinaan ya pembinaan. Secara langsung seperti pembinaan, sosialisasi, rapat kalo secara
tidak langsung ya pakek surat edaran.
217 27.
Kapan dilakukan penyusunan agenda implementasi kebijakan pendidikan kesetaraan?
Setiap awal tahun kita ada perencanaan program-program atau mengagenda program yang akan dilaksanakan untuk pendidikan kesetaraan, ya ada
pelatihan dan workshop untuk tutor, sosialisasi, dan ada berbagai agenda rapat.
28. Adakah kalender pendidikan yang dibuat dalam tahap penyusunan agenda?
Ya, kami membuat kalender pendidikan yang biasanya kita sebarkan ke seluruh personalia dan lembaga penyelenggara sebagai acuan pelaksanaan
program. 29.
Hal apa saja yang harus diperhatikan dalam implementasi kebijakan pendidikan kesetaraan?
Personalia, dana itu pasti diperhatikan mbak, begitu juga dengan prosedur kita selalu mengacu dengan prosedur yang ada khususnya yang dari pusat.
30. Adakah evaluasi yang dilaksanakan setelah tahap implementasi?
Monitoring dan evaluasi itu kita lakukan sebagai bagian dari pengawasan, dari Dinas ada, dari penilik juga ada.
31. Apakah ada masalah yang dihadapi Dinas Pendidikan dalam melaksanakan
koordinasi tersebut? Selama ini tidak ada karena teknologi yang sangat canggihnya sehingga
mudah untuk organisasi dengan petugas-petugas di lapangan.
218 Lampiran 4.3 Transkrip Wawancara dengan Kepala Seksi Pembinaan Pendidikan
Non Formal TRANSKRIP WAWANCARA
HariTanggal : Senin, 06 Februari 2016 Waktu
: 10:00-12:00 WIB Tempat
: Dinas Pendidikan Kabupaten Pacitan Responden
: Kepala Seksi Pandidikan Non Formal 1.
Apa yang menjadi faktor pendukung implementasi kebijakan pendidikan kesetaraan, terkait?
a. Tujuan pendidikan kesetaraan
Ada pembinaan dari Dinas, komitmen dari pengurus dan masih banyak masyarakat yang membutuhkan mbak.
b. Warga belajar
Masih banyak yang membutuhkan mbak, melihat umur mereka tidak ada yang setara, banyak yang sudah bekerja juga.
c. Tutor
Banyak guru yang mau mengabdi memajukan desanya, sukarela mau ikut mengajar di pendidikan kesetaraan.
d. Kurikulum
Pendukung dari segi kurikulum itu ya kami di beri keleluasaan untuk mengembangkan kurikulum sesuai dengan situasi dan kondisi peserta
219 didik. Salah satunya menentukan kurikulum muatan lokal yang bisa
menyesuaikan dengan karakteristik dan keunggulan di daerah pelaksanaan. e.
Sarana dan prasarana Kalau sarana prasarana itu kegiatan pembelajaran bisa memakai sekolah
maupun balai desa. 2.
Apa yang menjadi faktor penghambat implementasi kebijakan pendidikan kesetaraan, terkait?
a. Tujuan pendidikan kesetaraan
Yang menjadi penghambatnya satu letak geografis daerah sekitar Kabupaten Pacitan kurang bagus atau kurang menunjang dalam
pelaksanaan pendidikan kesetaraan, yang kedua terkait dengan kesadaran masyarakat untuk memperoleh pendidikan itu juga kurang, yang ketiga
faktor ekonomi juga menjadi penghambat dalam melaksanakan tujuan pendidikan kesetaraan.
b. Warga belajar
Warga belajar yang di suruh masuk seminggu 3 kali aja datangnya tidak mesti. Mereka itu kebanyakan lebih memilih bekerja dari pada masuk
kejar paket c.
Tutor Istilahnya tutor itukan kerja bhakti ya mbak sistemnya sekarela. Jadi
mereka ini masih belum mendapatkan perhatian penuh khususnya terkait tunjangan atau gaji. Terkait juga dengan buku pegangan tutor belum
mencukupi.
220 d.
Kurikulum Yang pertama adalah penyebaran buku petunjuk kurikulum masih kurang,
kedua sosialisasi dari pusat kurang, ketiga buku-buku yang sesuai dengan kurikulum tidak di distribusikan kepada warga belajar hanya kepada
beberapa contoh tidak semua diberikan kepada semua warga belajar. e.
Sarana dan prasarana Yang namanya sarana parasarana sekolah kesetaraan serba pas, serba
mepet, tuntutan dari pemerintahkan setara dengan formal, melihat sarana dan prasaranya seperti itu kan tidak mungkin.
221 Lampiran 4.4 Transkrip Wawancara dengan Staf Pendidikan Non Formal
TRANSKRIP WAWANCARA
HariTanggal : Jumat, 24 Februari 2017 Waktu
: 10:00-11:30 WIB Tempat
: Dinas Pendidikan Kabupaten Pacitan Responden
: Staf Pendidikan Non Formal 1.
Kurikulum apa yang digunakan pendidikan kesetaraan di Kabupaten Pacitan? Kurikulum yang kami gunakan adalah KTSP, meskipun di kurikulum 2013
sebenarnya lebih banyak cenderung ke pendidikan kesetaraan. 2.
Mata Pelajaran apa yang di ajarkan di setiap jenjang pendidikan kesetaraan? Ada banyak yang di ajarkan, nanti saya kasih dokumennyayang ada di dalam
standar isi tentang apa saja mata pelajaran yang diberikan untuk masing- masing paket.
3. Bagaimana jadwal kegiatan pelaksanaan pendidikan kesetaraan di setiap
jenjangnya? Untuk jadwal masuk di sesuaikan dengan aturan main dari PERMEN, tatap
muka 20, tutorial 30 sama mandiri 50. Kemudian di sesuaikan dengan peserta didik dan gurunya mbak.
4. Bagaimana silabus dan RPP yang di gunakan oleh Tutor?
Silabus dan RPP menyesuaikan mbak, menyesuaikan dengan rambu-rambu yang ada di Permen.
222 5.
Bagaimana proses penilaian yang di terapkan di pendidikan kesetaraan? Penilaian ada yang namanya UAS, UPK Ujian Pendidikan Kesetaraan kalau
di pendidikan formal namanya Ujian Sekolah, UNPK Ujian Nasional Pendidikan Kesetaraan.
6. Apakah semua warga belajar memenuhi smua penilaian tersebut?
Warga belajar itu sangat banyak ketika pendaftaran, akan tetapi ketika ujian nasional tidak berangkat, akhirnya ya tidak lulus”.
7. Bagaimana kegiatan pemantauan yang di lakukan oleh Dinas Pendidikan
terhadap penyelenggaraan pendidikan kesetaraan? Pemantauan yang selama ini terjadi dari dinas pendidikan itu dilapangan ada
yang namanya penilik. Penilik kan bagian dari pengawas di lapangan monggo mau sebulan sekali atau seminggu sekali. Dari dinas sendiri hanya di saa-saat
tertentu, sesuai dengan kebutuhan, sesuai dengan kepentingan dan tujuan Dinas Pendidikan itu sendiri.
8. Bagaimana kegiatan supervisi yang di lakukan oleh Dinas Pendidikan
terhadap penyelenggaraan pendidikan kesetaraan? Supervisi itu kalo bagian kita pelatihan mbak, tutornya kita latih. Cara
membuat Silabus RPP, kemudian bagaimana cara pembelajaran yang baik. Kita undangkan narasumber dari pusat maupun dari provinsi.
223 9.
Bagaimana kegiatan evaluasi yang di lakukan oleh Dinas Pendidikan terhadap penyelenggaraan pendidikan kesetaraan?
Evaluasi secara kelembagaan ya tergantung kebutuhan, kalau ada permasalahan kita langsung terjun kelapangan. Kita langsung terjun langsung
mbak. 10.
Bagaimana kegiatan pelaporan yang di lakukan oleh Dinas Pendidikan terhadap penyelenggaraan pendidikan kesetaraan?
Laporan yang rutin itu lapor bulan yang isinya laporan peserta didik, perkembangan peserta didik, guru.
11. Bagaimana pelaksanaan pengembangan kurikulum muatan likal,
keterampilan fungsional, dan pengembanagn kepribadian? Ketiganya itu belum ada wujudnya, kami belum paham bagaimana cara
pengembangannya. Kami tanyakan ke atasan yang lebih tinggi juga mereka tidak paham dengan pengembangan yang dimaksud.
224 Lampiran 4.5 Transkrip Wawancara dengan Ketua Pusat Kegiatan Belajar
Masyarakat PKBM
TRANSKRIP WAWANCARA
HariTanggal : Sabtu, 18 Februari 2017 Waktu
: 16:00-16:35 WIB Tempat
: PKBM Sedya Langgeng Responden
: Ketua PKBM
A. Implementasi Kebijakan Pendidikan Kesetaraan