Arsip Tertulis, meliputi: Foto, meliputi:

184 Lampiran 2. 8 Pedoman Dokumentasi PEDOMAN DOKUMENTASI Pedoman kajian dokumentasi meliputi:

1. Arsip Tertulis, meliputi:

a. Profil Dinas Pendidikan Kabupaten Pacitan. 1 Visi dan Misi Dinas Pendidikan Kabupaten Pacitan. 2 Struktur Organisasi Dinas Pendidikan Kabupaten Pacitan b. Sarana dan prasarana Dinas pendidikan Kabupaten Pacitan. c. Data kepegawaian Dinas Pendidikan Kabupaten Pacitan. d. Data TUPOKSI Seksi Pembinaan Pendidikan Non Formal Dinas Pendidikan Kabupaten Pacitan. e. Data satuan penyelenggara pendidikan kesetaraan di Kabupaten Pacitan. f. Data tutor dan warga belajar pendidikan kesetaraan di Kabupaten Pacitan.

2. Foto, meliputi:

a. Ruang Bidang Pembinaan PAUD dan Pendidikan Non Formal. b. Struktur Organisasi Dinas Pendidikan Kabupaten Pacitan. 185 LAMPIRAN 3 CATATAN LAPANGAN 186 Lampiran 3. Catatan Lapangan CATATAN LAPANGAN CATATAN LAPANGAN I HariTanggal : Senin, 30 Mei 2016 Waktu : 08:00-09:30 WIB Tempat : Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Pacitan Kegiatan : Pengajuan permohonan izin pengadaan penelitian dan Observasi Deskripsi : Kegiatan pertama yang dilakukan peneliti di dalam penyusunan Tugas Akhir Skripsi ini adalah melakukan permohonan observasi kepada lembaga yang menjadi tujuan penelitian. Pada tahap ini, dengan membawa surat pengantar dari Fakultas Ilmu Pendidikan, peneliti datang ke Dinas Pendidikan Kabupaten Pacitan untuk mengajukan ijin. Peneliti diarahkan untuk masuk ke bagian umum untuk memberikan surat pengantar observasi, sekaligus menjelaskan maksud dan tujuan peneliti. Dari bagian umum di jelaskan prosedur pelaksanaan penelitian, temasuk untuk menunggu surat keputusan perizinan dari Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Pacitan. Peneliti mendapatkan surat izin penelitian tentang implementasi kebijakan pendidikan kesetraan di Dinas Pendidikan Kabupaten Pacitan. 187 CATATAN LAPANGAN II HariTanggal : Jum,at, 23 November 2016 Waktu : 08:30-10:00 WIB Tempat : Dinas Pendidikan Kabupaten Pacitan Kegiatan : Observasi Awal Deskripsi : Peneliti datang ke Dinas Pendidikan Kabupaten Pacitan untuk melakukan observasi awal. Pada tahap ini peneliti datang ke bagian umum yang kemudian diarahkan ke Bidang Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Non Formal yang memiliki tugas menangani pendidikan kesetaraan. Peneliti mencari data awal terkait pelaksanaan pendidikan kesetaraan di Kabupaten Pacitan yang digunakan peneliti sebagai data awal untuk penyusunan proposal skripsi. Peneliti bertemu dengan salah satu staf Pembinaan Pendidikan Non Formal yang menangai pendidikan kesetaraaan untuk memperoleh data. Peneliti melakukan wawancara dengan Beliau tentang pelaksanaan pendidikan kesetaraan di Kabupaten Pacitan. Peneliti juga meminta izin untuk memperoleh data yang berkaitan dengan pendidikan kesetaraan, salah satunya data warga belajar pendidikan kesetaraan di Kabupaten Pacitan. 188 CATATAN LAPANGAN III HariTanggal : Jumat, 13 Januari 2017 Waktu : 09:00-10:00 WIB Tempat : KESBANGPOL Daerah Istimewa Yogyakarta Kegiatan : Membuat surat izin peneliti Deskripsi : Pada hari tersebut, sekitar pukul 09:00 WIB peneliti datang ke Kesatuan Bangsa dan Politik Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta. Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta berlokasi di Jalan Sudirman nomor 5 Yogyakarta. Peneliti bermaksud mengajukan surat permohonan penelitian skripsi yang diajukan ke Kesbangpol Jawa Timur. Pada tahap ini peneliti mengisi formulir pendaftaran dan melengkapi berkas-berkas yang menjadi persyaratan pengajuan ijin, yaitu: proposal yang telah di sahkan, surat pengantar dari Fakultas Ilmu Pendidikan, foto copy Kartu Tanda Penduduk KTP dan Kartu Tanda Mahasiswa KTM, dan mengisi lembar perjanjian yang di tanda tangani di atas materai. Kemudian peneliti harus menunggu surat pengantar selesai di buat selama 5 hari. Lama pembuatan surat ini berbeda dari bulan-bulan sebelumya, dimana selama kurun waktu sekitar 2 bulan pembuatan surat menjadi lebih lama 1 hari menjadi 5 hari karena perpindahan kewenangan dan sistem. Setelah menunggu selama 5 hari, peneliti mengambil surat permohonan penelitian tersebut. 189 CATATAN LAPANGAN IV HariTanggal : Selasa, 24 Januari 2017 Waktu : 08:30- 14:00 WIB Tempat : KESBANGPOL Jawa Timur Kegiatan : Membuat Surat Perizinan Deskripsi : Pada hari tersebut sekitar pukul 08:30 WIB dengan membawa surat pengantar dari kampus dan Kesatuan Bangsa dan Politi Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta dan dengan memanfaatkan googlemap untuk mencari alamat Kesatuan Bangsa dan Politi Pemerintah Jawa Timur, peneliti berangkat untuk memperoleh surat permohonan izin peneliti dari Provinsi Jawa Timur. Akan tetapi setelah sampai di kantor berdasarkan alamat yang tertulis di surat pengantar dari kampus, kantor yang peneliti datangi telah di pindah karena sedang dilakukan pembangunan. Berdasarkan arahan salah satu warga Kota Surabaya yang peneliti temui, peneliti datang ke kantor yang baru di sekitar Stadion 11 November. Sampai di sana peneliti bertemu dengan salah satu petugas, dimana ternyata kantor yang peneliti datangi salah karena seharusnya peneliti bukan datang ke Kesatuan Bangsa dan Politik Pemerintah Kota Surabaya akan tetapi ke Kesatuan Bangsa dan Politik Pemerintah Jawa Timur. Peneliti di arahkan untuk menuju ke kantor Kesatuan Bangsa dan Politi Pemerintah Jawa Timur yang berlokasi di Jalan Putat Indah Nomor 1 Surabaya. Sesampai di sana, peneliti di arahkan untuk melengkapi formulir. Setelah menunggu beberapa saat surat permohonan 190 penelitian skripsi selesai dan peneliti mendapatkan beberapa arahan terkait persyaratan penelitian. CATATAN LAPANGAN V HariTanggal : Kamis, 26 Januari 2017 Waktu : 09:00-13:00 WIB Tempat : Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik Pemerintah Kabupaten Pacitan Kegiatan : Membuat Surat Perizinan dan Surat Tembusan Penelitian Deskripsi : Pada hari tersebut sekitar pukul 09:00 WIB, peneliti datang ke kantor Kesatuan Bangsa dan Politik Pemerintah Kabupaten Pacitan. Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik Pemerintah Kabupaten Pacitan beralamat di Jalan Ronggowarsito Nomor 7 Pacitan. Peneliti datang dengan tujuan untuk mengajukan surat permohonan Penelitian Skripsi. Setelah pengisian formulir dan menyerahkan berkas persyaratan dan surat perjanjian, peneliti menunggu beberapa saat dan mengcopy surat rangkap 7, kemudian peneliti di arahkan untuk mengantarkan surat tembusan Kesatuan Bangsa dan Politik Pemerintah Kabupaten Pacitan kebeberapa pihak terkait, yaitu: Kantor Bupati Pacitan, BAPPEDA Pacitan, Kapolres Pacitan, Badan Penelitian Pengembangan dan Statistik Pacitan, Dandim 0608 Pacitan, dan Dinas Pendidikan Kabupaten Pacitan. 191 CATATAN LAPANGAN VI HariTanggal : Selasa, 31 Januari 2017 Waktu : 09:00-10:00 WIB Tempat : Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Pacitan Kegiatan : Koordinasi Pelaksanaan Penelitian Deskripsi : Pada hari tersebut sekiar pukul 09:00 WIB, peneliti datang sesuai dengan arahan dari bagian umum Dinas Pendidikan Kabupaten Pacitan untuk datang setelah surat permohonan izin yang diajukan ke Dinas Pendidikan dan selesai dilakukan pengecekan sekaligus ditetapkan pendamping penelitian dari Dinas Pendidikan. Peneliti di antarkan ke Bagian Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Non Formal dan diperkenalkan dengan pendamping lapangan yang merupakan Kepala Seksi Pembinaan Pendidikan Non Formal. Peneliti juga dikenalkan dengan staf Bagian Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Non Formal. Peneliti kemudian di arahkan telebih dahulu untuk menghadap Kepala Bidang Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Non Formal. Dari Beliau, peneliti mendapatkan beberapa arahan terkait pengambilan data. Selanjutnya, peneliti melakukan diskusi dengan pendamping penelitian dan staf yang menjadi responden penelitian untuk menentukan jadwal wawancara. 192 CATATAN LAPANGAN VII HariTanggal : Kamis, 02 Januari 2017 Waktu : 09:00-11:00 Tempat : Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Pacitan Kegiatan : Wawancara Deskripsi : Seitar pukul 09: 00 WIB, peneliti datang ke Dinas Pendidikan Kabupaten Pacitan ke Bagian Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Non Formal untuk melakukan wawancara dengan Kepala Seksi Pendidikan Non Formal, dimana beliau yang mengurus pelaksanaan pendidikan kesetaraan di tingkat dinas. Peneliti mengajukan pertanyaan terkait implementasi kebijakan pendidikan kesetaraan di Dinas Pendidikan Kabupaten Pacitan. 193 CATATAN LAPANGAN VIII HariTanggal : Senin, 06 Februari 2016 Waktu : 10:00-12:00 WIB Tempat : Dinas Pendidikan Kabupaten Pacitan Kegiatan : Wawancara dan meminta rekomendasi pengambilan Sample Deskripsi : Peneliti datang ke Dinas Pendidikan Kabupaten Pacitan ke Bagian Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Non Formal untuk melakukan wawancara kembali dengan Kepala Seksi Pembinaan Pendidikan Non Formal. Peneliti juga meminta rekomendasi beliau untuk pengambilan sample lembaga penyelenggara pendidikan kesetaraan yang melaksanakan pendidikan kesetaraan. Beliau memberikan dua pilihan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat PKBM, yaitu Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat PKBM Kecamatan Tulakan dan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat PKBM Kecamatan Pacitan, sekaligus beliau memberikan nomor handphone penilik untuk menanyakan jadwal kegiatan setiap Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat PKBM. Pada hari itu, peneliti juga mengajukan permintaan data kepada staf Pendidikan Non Formal dengan memberikan format data yang peneliti butuhkan. 194 CATATAN LAPANGAN IX HariTanggal : Sabtu, 11 Februari 2017 Waktu : 13:00-14:00 WIB Tempat : PKBM Darma Wiyata Kegiatan : Wawancara Deskripsi : Setelah menanyakan jadwal pembelajaran, ke Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat PKBM Darma Wiyata kepada penilik PKBM Kecamatan Tulakan pada tanggal 08 Februari 2017. Pada hari Sabtu sekitar pukul 13:00 wib peneliti datang ke Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat PKBM Darma Wiyata. Peneliti datang untuk melakukan wawancara sekaligus melihat proses pembelajaran paket C di sana. Akan tetapi setelah menunggu sekitar satu jam di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat PKBM Darma Wiyata tersebut tidak ada pengurus ataupun warga belajar yang datang. Kemungkinan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat PKBM Darma Wiyata sedang libur karena sedang dilakukannya perbaikan gedung SMP PGRI Tulakan yang merupakan tempat kegiatan pembelajaran Paket C. 195 CATATAN LAPANGAN X HariTanggal : Selasa, 14 Februari 2017 Waktu : 08:30-10:30 WIB Tempat : Dinas Pendidikan Kabupaten Pacitan Kegiatan : Wawancara Deskripsi : Peneliti datang ke Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Pacitan sekitar pukul 08:30 WIB. Kemudian melakukan wawancara dengan Kepala Bidang Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Non Formal. Wawancara yang dilakukan terkait dengan pelaksanaan pendidikan kesetaraan di Kabupaten Pacitan. Setelah selesai wawancara, peneliti menunggu salah satu staf Pembinaan Pendidikan Non Formal untuk meminta data yang peneliti ajukan minggu sebelumnya yaitu data tutor, peserta didik, dan staf pelaksana pendidikan kesetaraan di Dinas Pendidikan Kabupaten Pacitan. 196 CATATAN LAPANGAN XI HariTanggal : Sabtu, 18 Februari 2017 Waktu :15:00-17:00 WIB Tempat : PKBM Sedya Langgeng Pacitan Kegiatan : Wawancara dan Trianggulasi Data Deskripsi : Setelah menanyakan jadwal pembelajaran PKBM Sedya Langgeng kepada penilik PKBM Kecamatan Pacitan tanggal 12 Februari 2017, peneliti melakukan komunikasi dengan Ketua PKBM Sedya Langgeng dan meminta izin datang ke PKBM, dimana beliau mengizinkan peneliti datang pada hari Sabtu, 18 Februari 2017 karena untuk kegiatan pembelajaran hari Rabu sedang di liburkan. Pada tanggal tersebut, peneliti datang dan melakukan wawancara dengan Ketua PKBM Sedya Langgeng serta dua warga belajar yang datang. Kegiatan pembelajaran hari tersebut pun tidak jadi dilaksanakan karena banyaknya warga belajar yang tidak datang dan izinnya tutor yang seharusnya mengajar pada hari tersebut. Hal tersebut di karenakan adanya miskomunikasi antara tutor, warga belajar, dan ketua PKBM. Akhirnya peneliti di persilahkan datang di hari Rabu, 22 Februari 2017 setelah peneliti di perkenalkan dengan salah satu tutor yang kebetulan lewat di sana. Dan tutor tersebut berkenan untuk dilakukan wawancara di hari Rabu. Peneliti juga melakukan trianggulasi data terkait hasil penelitian di Dinas Pendidikan tentang implementasi pendidikan kesetaraan. 197 CATATAN LAPANGAN XII HariTanggal : Rabu, 22 Februari 2017 Waktu : 15:30-17:00 WIB Tempat : PKBM Sedya Langgeng Pacitan Kegiatan : Wawancara Deskripsi : Sekitar pukul 15:30 peneliti datang ke Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat PKBM Sedya Langgeng untuk melakukan wawancara dengan salah satu tutor yang mengajar di sana. Wawancara di lakukan tentang kegiatan pengajaran di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat PKBM Sedya Langgeng. Setelah wawancara selesai kami saling mengobrol terkait kegiatan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat PKBM, dan ternyata tutor tersebut juga salah satu pengelola Program Paket C di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat PKBM Sedya Langgeng. Maka dari itu peneliti pun meminta kepada tutor untuk menjadi responden sebagai pengelola paket C. Selanjutnya, peneliti pun berdiskusi mengenai susah dan senangnya beliau beserta anggota lain di dalam merintis Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat PKBM Sedya Langgeng. Beliau juga memberikan beberapa dokumentasi kegiatan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat PKBM Sedya Langgeng dan mempersilahkan peneliti untuk menggunakan data apabila diperlukan sebagai bahan pendukung penelitian. 198 CATATAN LAPANGAN XIII HariTanggal : Jumat, 24 Februari 2017 Waktu : 09:00-10:30WIB Tempat : Dinas Pendidikan Kabupaten Pacitan Kegiatan : Wawancara dan Trianggulasi Data Deskripsi : Sekitar pukul 09:00 WIB, peneliti datang ke Dinas Pendidikan Kabupaten Pacitan untuk melakukan wawancara dengan salah satu staf Pembinaan Pendidikan Non Formal mengenai pelaksanaan standar proses pendidikan kesetaraan sekaligus melakukan trianggulasi data data hasil penelitian di Lembaga Penyelenggara Pendidikan Kesetaraan. CATATAN LAPANGAN XIV HariTanggal : Kamis, 09 Februari 2017 Waktu : 10:00-11:00 WIB Tempat : Dinas Pendidikan Kabupaten Pacitan Kegiatan : Meminjam RENSTRA dan wawancara Deskripsi : Peneliti datang ke Dinas Pendidikan Kabupaten Pacitan sekitar pukul 10:00 WIB untuk meminjam Rencana Strategis RESTRA Dinas Pendidikan 199 Kabupaten Pacitan, dimana sebelumnya peneliti sudah melakukan komunikasi dengan salah satu Staf Pembinaan Pendidikan Non Formal terkait peminjaman buku tersebut. Selain itu peneliti juga melakukan wawancara tentang isi dari Rencana Strategis RESTRA tersebut. CATATAN LAPANGAN XV HariTanggal : Rabu, 22 Maret 2017 Waktu : 09:00-10:30 WIB Tempat : Dinas Pendidikan Kabupaten Pacitan Kegiatan : Wawancara Deskripsi : Sekitar pukul 09.00 WIB, peneliti datang ke kantor Dinas Pendidikan untuk melakukan wawancara dengan Bapak Kepala Seksi Pembinaan Pendidikan Non Formal untuk menanyakan beberapa hal terkait pendidikan kesetaraan. pada hari tersebut peneliti juga berbincang-bincang dengan salah satu Staf Seksi Pembinaan Pendidikan Non Formal terkait pengembangan kurikulum pendidikan kesetaraan di Dinas Pendidikan Kabupaten pacitan. 200 CATATAN LAPANGAN XVI HariTanggal : Rabu, 27 Maret 2017 Waktu : 10:00-10:15 WIB Tempat : Dinas Pendidikan Kabupaten Pacitan Kegiatan : Mengambil Surat Telah Melaksanakan Penelitian Deskripsi : Pada hari tersebut peneliti datang ke Dinas Pendidikan Kabupaten pacitan sekitar pukul 10:00 WIB untuk mengambil surat keterangan telah melakukan penelitian. Peneliti menunggu surat tersebut jadi sekitar 15 menit. 201 LAMPIRAN 4 TRANSKRIP WAWANCARA YANG TELAH DIREDUKSI 202 Lampiran 4.1 Transkrip Wawancara dengan Kepala Bidang Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Non Formal TRANSKRIP WAWANCARA HariTanggal : Selasa, 14 Februari 2016 Pukul : 08:30-11:30 WIB Tempat : Dinas Pendidikan Kabupaten Pacitan Responden : Kepala Bidang Pembinaan Pendidikan PAUD dan PNF 1. Apa yang menjadi tujuan implementasi kebijakan pendidikan kesetaraan? Tujuan dari pendidikan kesetaraan adalah memberikan layanan pendidikan kepada masyarakat melalui pendidikan nonformal yang menyelenggarakan pendidikan: Paket A setara dengan SD, Paket B setara dengan SMP, dan Paket C setara dengan SMA. 2. Program apa saja yang ditawarkan di pendidikan kesetaraan di Kabupaten Pacitan? Yang di tawarkan ada program paket A setara dengan SD, Paket B setara dengan SMP, dan Paket C setara dengan SMA yaitu program IPS. 3. Siapa yang terlibat menjadi pelaksana kebijakan pendidikan kesetaraan di Dinas Pendidikan Kabupaten Pacitan? Yang menjadi pelaksana antara lain, Bidang Pembinaan PAUD dan PNF, UPT TK dan SD Kecamatan, Penilik kesetaraan dan keaksaraan, Satuan Pendidikan Nonformal antara lain: PKBM, Sanggar Kegiatan Belajar, Rumah Pintar, Majelis Ta’lim, dan satuan pendidikan sejenis. 203 4. Siapa yang menjadi sasaran kebijakan pendidikan kesetaraan di Dinas Pendidikan Kabupaten Pacitan? Yang menjadi sasarannya adalah warga masyarakat yang karena berbagai faktor tidak dapat bersekolah di sekolah formal. 5. Siapa saja pihak-pihak yang terkait dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Pacitan dalam implementasi kebijakan pendidikan kesetaraan? KEMENDIKBUD, Dinas Pendidikan Provinsi, Pemerintah Daerah, UPT TK dan SD Kecamatan, Penilik, Satuan Pendidikan Non Formal, Kepala Desa, dan tokoh masyarakat. 6. Bagaimana cara penyampaian informasi terkait kebijakan pendidikan kesetaraan, baik dari pusat ke Dinas Pendidikan maupun dari Dinas Pendidikan kepada sasaran dan pihak-pihak terkait? Informasi ada yang dari pusat melalui dinas pendidikan provinsi baru ke dinas pendidikan kabupaten, kemudian dinas kebupaten meneruskan ke penilik dan lembaga penyelenggara pendidikan kesetaraan. Ada juga yang langsung dari pusat ke daerah. Semua itu dinas pendidikan mesosialisasikan baik langsung maupun tidak langsung. 7. Kepada siapa saja sasaran penyampaian informasi tentang kebijakan pendidikan kesetaraan disampaikan? Informasi yang diperoleh Dinas Pendidikan kemudian nantinya akan di informasikan atau di teruskan kepada semua pihak yang terkait dengan penyelenggaraan pendidikan kesetaraan antara lain: kepada penilik, penyelenggara pendidikan kesetaraan, dan kepada tutor. 204 8. Bagaimana tanggapan dari sasaran dan pihak-pihak terkait informasi yang diberikan tentang kebijakan pendidikan kesetaraan? Selama ini respon dari mereka cukup bagus, mereka ini menjalankan semua sesuai dengan aturan yang telah di sampaikan sebelumnya. 9. Apakah informasi yang diberikan konsisten dari awal sampai akhir tanpa ada perubahan untuk menyesuaikan kondisi dan karakteritik penerima informasi tentang pendidikan kesetaraan? Informasi yang kami berikan konsisten, semua sesuai dengan apa yang di berikan oleh pemerintah pusat. Meskipun beberapa membutuhakan waktu untuk penyesuaian. 10. Apakah jumlah pelaksana kebijakan pendidikan kesetaraan staf dan tutor sudah mencukupi baik dari segi jumlah dan keahlian yang dimiliki? Dari segi jumlah menurut saya sudah mencukupi, kalau untuk keahlian mungkin ada beberapa yang belum mencukupi. 11. Siapa yang menjadi tutor dalam pendidikan kesetaraan? Yang menjadi tutor adalah warga masyarakat yaitu guru-guru yang mempunyai kemampuan dan memenuhi syarat untuk menjadi tutor. 12. Dari mana sumber dana digunakan untuk penyelenggaraan pendidikan kesetaraan? Dana itu diperoleh dari pemerintah dan swadaya masyarakat. Dari pemerintah baik APBN maupun APBD. Biasanya yang dari APBN atau pemerintah pusat diberikan langsung kepada penyelenggara atau PKBM, sedangkan APBD diberikan kepada Dinas untuk mendampingi seperti mendampingi UN dan 205 trasport tutor meskipun sebenarnya dari APBN sendiri sudah ada dana yang di anggarkan untuk biaya transport tutor. 13. Dana yang ada dianggarkan untuk apa saja dalam penyelenggaraan pendidikan kesetaraan? Dana yang diperoleh digunakan untuk operasional penyelenggaraan pendidikan kesetaraan, seperti sarana dan prasarana dan pendampingan. 14. Apakah dana yang diberikan sudah mencukupi untuk melaksanakan pendidikan kesetaraan? Belum mencukupi, untuk dana yang dibrikan ke dinas sangat kecil sekali sehingga belum mencukupi. 15. Apakah ketersediaan dana mempengaruhi Dinas Pendidikan sebagai pelaksana kebijakan dalam melaksanakan kebijakan pendidikan kesetaraan? Mempengaruhi mbak, sangat mempengaruhi pelaksanaan penembelajaran pendidikan kesetaraan. Dana yang terbatas pengaruhyna dilapangan, 16. Hak apa yang di miliki oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Pacitan di dalam implementasi kebijakan pendidikan kesetaraan? Kewenangan yang di miliki Dinas itu mulai Pendirian Satuan Pendidikan Non Formal, pengangkatan tutor, pengendalian mutu, evaluasi dampak program, dan memonitor penyelenggaraan pendidikan kesetaraan. 17. Bagaimana disposisi Dinas Pendidikan Kabupaten Pacitan di dalam melaksanakan kebijakan pendidikan kesetaraan? Sangat baik mbak, mereka pelaksana kebijakan cenderung mau melaksanakan aturan yang diberikan. 206 18. Apakah Dinas Pendidikan Kabupaten Pacitan memahami apa yang menjadi ketentuan implementasi kebijakan pendidikan kesetaraan? Ya memahami mbak. Kami selalu berusaha memahami dengan baik termasuk standar prosesnya. 19. Bagaimana respon Dinas Pendidikan Kabupaten Pacitan terkait kebijakan pendidikan ksetaraan? Kami meresepon dengan baik, artinya kami menerima semua kebijakan dari pusat dan melaksanakannya. 20. Bagaimana struktur organisasi pelaksana pendidikan kesetaraan di Dinas Pendidikan Kabupaten Pacitan? Nanti bisa dilihat di bagan struktur organisasi ya, nanti silahkan minta ke Staf PNF. 21. Apa tugas pokok dan fungsi Dinas Pendidikan Kabupaten Pacitan di dalam menyelenggarakan pendidikan kesetaraan? Mengenai tugas dan fungsi Dinas Pendidikan di pendidikan kesetaraan dapat mbak lihat secara rinci di TUPOKSI Seksi Pendidikan Non Formal, intinya salah satu tugas dan fungsi Dinas Pendidikan mendampingi dalam pelaksanaan pendidikan kesetaraan. 22. Apakah Dinas Pendidikan Kabupaten Pacitan memiliki SOP Standar Operating Procedure untuk mengimplementasikan kebijakan pendidikan kesetaraan? Tentunya ada, karena bagaimanapun suatu lembaga sangat memerlukan untuk mengatur tugas-tugas yang dilaksanakan. 207 23. Apa fungsi dari SOP Standar Operating Procedure didalam mengimplementasikan kebijakan pendidikan kesetaraan? SOP itu sendiri di gunakan sebagai penunjuk dari tiap-tiap seksi untuk melaksanakan tugas-tugas dan fungsi mereka, SOP itu memberikan arahan. 24. Bagaimana pembagian tanggung jawab di dalam melaksanakan kebijakan pendidikan kesetaraan di Dinas Pendidikan Kabupaten Pacitan? Tugas yang diberikan dari pusat di bagi berdasarkan seksi yang bertugas menangani, seperti pendiidkan kesetaraan menjadi tanggung jawab Seksi Pendidikan Non Formal dan di bantu oleh beberapa staf. Setiap kegiatan yang dilaksanakan juga ada pelaporan tanggung jawabnya. 25. Bagaimana koordinasi yang dilakukan Dinas Pendidikan Kepada pihakpihak yang terkait dengan pelaksanaan kebijakan pendidikan kesetaraan? Koordinasi biasanya ya melalui pemeberitahuan, bisa tertulis maupun tidak tertulis. Kalo tertulis lewat seperti surat kalau tidak tertulis biasanya secara lisan. 26. Apakah ada masalah yang dihadapi Dinas Pendidikan dalam melaksanakan koordinasi tersebut? Sepertinya selama ini berjalan dengan lancar dan baik, tidak ada masalah yang kami temui. 208 27. Apa yang menjadi faktor pendukung implementasi kebijakan pendidikan kesetaraan, terkait? a. Tujuan pendidikan kesetaraan Yang mendukung pendidikan kesetaraan itu banyaknya warga masyarakat yang belum mempunyai ijasah SD, SMP, dan SMA, serta dukungan dari pemerintah. b. Warga belajar Masih banyaknya warga masyarakat yang membutuhkan pendidikan kesetaraan. c. Tutor Adanya guru-guru da masyarakat yang kompeten untuk menjadi tutor dan berkeinginan memajukan desanya sehingga mereka mau dengan sukarela menjadi tutor di paket. d. Kurikulum Kurikulum yang di gunakan sesuai dengan karakteristik dengan peserta didik, dimana penyelenggara dapat menyesuaikan mengembangkan dengan kondisi di sana. e. Sarana dan prasarana Alhamdulillah masih banyak tersedianya gedung-gedung yang dapat dan boleh di pakai untuk pembelajaran baik gedung SD, SMP, SMA, serta Balai desa, mereka memberikan izin 209 28. Kapan dilakukan penyusunan agenda implementasi kebijakan pendidikan kesetaraan? Agenda untuk merancang program itu kita laksanakan setiap awal ajaran baru mbak, kita merancang kerja tahunan yang akan dlakukan satu tahun ajaran kedepan. 29. Hal apa saja yang harus diperhatikan dalam implementasi kebijakan pendidikan kesetaraan? Ya setiap melaksanakan harus secara pasti memperhatikan pelaksana seperti kemampuan, juga dana yang ada mencukupi atau tidak, kalau prosedur juga pasti diperhatikan sebagai acuan kerja. 30. Adakah evaluasi yang dilaksanakan setelah tahap implementasi? Kita ada monitoring dan juga evaluasi program, biasanya setiap akan melaksanakan ujian dan selesai ujian. 31. Apa yang menjadi faktor penghambat implementasi kebijakan pendidikan kesetaraan, terkait? a. Tujuan pendidikan kesetaraan Penghambatnya ya mulai dari faktor ekonomi warga masyarakat, letak geografis, kemampuan warga belajar bias dikatakan kurang karena banyak dari mereka yang sudah berkeluarga. b. Warga belajar Penghambat dari warga belajar ya kehadiran mereka yang tidak maksimal setiap masuk, yak arena situsi dan kondisi mereka tidak sama. Banyak yang sudah bekerja. 210 c. Tutor Masalah tutor itu rendahnya buku pegangan tutor mbak. d. Kurikulum Kalau kurikulum itu lebih ke kurangnya buku modul yang digunakan untuk pembelajaran e. Sarana dan prasarana Buku modul sangat kurang, sarana prasarana untuk praktek juga kurang mbak. 211 Lampiran 4.2 Transkrip Wawancara dengan Kepala Seksi Pembinaan Pendidikan Non Formal TRANSKRIP WAWANCARA HariTanggal : Selasa, 02 Januari 2017 Waktu : 08:30-11:30 WIB Tempat : Dinas Pendidikan Kabupaten Pacitan Responden : Kepala Seksi Pandidikan Non Formal 1. Apa yang menjadi tujuan implementasi kebijakan pendidikan kesetaraan? Pendidikan kesetaraan itu pendidikan non formal yang bertujuan menyelenggarakan pendidikan setara dengan SD, SMP, dan SMA mencakup program paket A, B, dan C 2. Program apa saja yang ditawarkan di pendidikan kesetaraan di Kabupaten Pacitan? Program yang di tawarkan itu ada tiga, yaitu Paket A setara dengan SD, Paket B setara dengan SMP, dan Paket C setara dengan SMA. 3. Siapa yang terlibat menjadi pelaksana kebijakan pendidikan kesetaraan di Dinas Pendidikan Kabupaten Pacitan? Pelaksana dari pendidikan kesetaraan adalah bidang pendidikan Luar Sekolah, penilik, dan lembaga PKBM. 212 4. Siapa yang menjadi sasaran kebijakan pendidikan kesetaraan di Dinas Pendidikan Kabupaten Pacitan? Pelaksana dari pendidikan kesetaraan adalah bidang pendidikan Luar Sekolah, penilik, dan lembaga PKBM. 5. Siapa saja pihak-pihak yang terkait dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Pacitan dalam implementasi kebijakan pendidikan kesetaraan? Pihak-pihak yang terlibat termasuk diantaranya kepala-kepala desa, kepala- kepala UPT, kepala-kepala desa, para penilik, sekolah. 6. Bagaimana cara penyampaian informasi terkait kebijakan pendidikan kesetaraan, baik dari pusat ke Dinas Pendidikan maupun dari Dinas Pendidikan kepada sasaran dan pihak-pihak terkait? Banyak cara penyampaian informasi yang dilakukan pusat kepada Dinas, seperti peraturan menteri, terus ada semacam surat edaran, workshop yang ditujukan kepada lembaga-lembaga langsung, kemudian ada semacam rapat- rapat yang di tugaskan kepada Kepala seksi maupun pejabat-pejabat lain untuk menerima informasi. Kemudian dilakukan sosialisasi informasi yang diperoleh dari pusat kepada penilik dan lembaga PKBM dengan megumpulkan penilik dan perwakilan lembaga. 7. Kepada siapa saja sasaran penyampaian informasi tentang kebijakan pendidikan kesetaraan disampaikan? Di sampaikan kepada pihak-pihak yang terlibat termasuk diantaranya kepala- kepala desa, kepala-kepala UPT, kepala-kepala desa, para penilik, sekolah. Dan nantinya lembaga akan mensosialisasikan ke sasaran. 213 8. Bagaimana tanggapan dari sasaran dan pihak-pihak terkait informasi yang diberikan tentang kebijakan pendidikan kesetaraan? Mereka sangat memahami dan memberikan respon sangat bagus, kita biasanya kalo ada program atau informasi baru kita selalu langsung mengundang, baik itu penilik maupun ketua PKBM itu diberikan sosialisasi terkait program- program kesetaraan itu. Kalo tutor ada pembinaan, ada workshop atau diklat- diklat untuk tutor. 9. Apakah informasi yang diberikan konsisten dari awal sampai akhir tanpa ada perubahan untuk menyesuaikan kondisi dan karakteristik penerima informasi tentang pendidikan kesetaraan? Saya rasa konsisten ya mbak. Pokoknya kita mengacu pada aturan yang diberikan oleh pusat, kita hanya melaksanakan tingkat bawah. Jadi kita tidak boleh lepas dari rill yang diberikan oleh pusat. 10. Apakah jumlah pelaksana kebijakan pendidikan kesetaraan staf dan tutor sudah mencukupi baik dari segi jumlah dan keahlian yang dimiliki? Sudah mencukupi dan layak, untuk tutor sudah layak karena masing-masing desa sudah banyak guru yang memiliki banyak ijasah S1. 11. Siapa yang menjadi tutor dalam pendidikan kesetaraan? Tutor itu sistemnya kerja bakti mbak, jadi yang menjadi turor ya guru-guru yang bertempat tinggak disitu, guru-guru SD, SMP, SMA yang tinggal disitu yang akhirnya direkrut menjadi tutor dengan tujuan untuk memajukan daerahnya. 214 12. Dari mana sumber dana digunakan untuk penyelenggaraan pendidikan kesetaraan? Untuk dinas hanya memperoleh dana dari daerah untuk pendampingan sedangkan bantuan pemerintah pusat yang berupa BOP langsung ke rekening penyelenggaraPKBM. 13. Dana yang ada dianggarkan untuk apa saja dalam penyelenggaraan pendidikan kesetaraan? Yang jelas untuk ketenagaan, modulnya, pembelajarannya, dan juga ada untuk sarana dan parasarana, dan untuk membantu transport tutor. 14. Apakah dana yang diberikan sudah mencukupi untuk melaksanakan pendidikan kesetaraan? Dana sangat kecil sekali dan sangat kurang. Bahkan lebih kecil dari dana yang diberikan kepada lembaga. 15. Apakah ketersediaan dana mempengaruhi Dinas Pendidikan sebagai pelaksana kebijakan dalam melaksanakan kebijakan pendidikan kesetaraan? Ya gimana ya kalo pengaruh tetep ada, tapi karena pendidikan kesetaraan timbul dari masyarakat permintaan dari masyarakat, kita hanya memfasilitasi jadi ada atauupn tidak ada bantuan program tetep berjalan. 16. Apakah informasi tentang implementasi kebijakan pendidikan kesetaraan yang diberikan sudah cukup? Informasinya saya rasa sudah relevan mbak, sudah banyak dan cukup. 215 17. Hak apa yang di miliki oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Pacitan di dalam implementasi kebijakan pendidikan kesetaraan? Mengangkat tutor, mengembangkan kurikulum muatan lokal yang menyesuaikan dengan produk unggulan sekitar, mengawasi juga. 18. Bagaimana disposisi Dinas Pendidikan Kabupaten Pacitan di dalam melaksanakan kebijakan pendidikan kesetaraan? Iya semua melaksanakan, semua aturan dari pusat ada kurikulum, standar proses melaksanakan dengan baik. 19. Apakah Dinas Pendidikan Kabupaten Pacitan memahami apa yang menjadi ketentuan implementasi kebijakan pendidikan kesetaraan? Saya anggap semua disini memahami mbak, karyawan di sini semua sangat memahami. 20. Bagaimana respon Dinas Pendidikan Kabupaten Pacitan terkait kebijakan pendidikan ksetaraan? Kami menerima dan melaksanakan sesuai dengan apa yang dari pusat berikan. 21. Bagaimana struktur organisasi pelaksana pendidikan kesetaraan di Dinas Pendidikan Kabupaten Pacitan? Struktur yang pelaksana kesetaraan itu, Bidang Pembinaan PAUD dan Pendidikan Nonformal dibawahnya ada Seksi Pembinaan PAUD, Seksi Pembinaan Pendidikan Nonformal, Seksi Pembinaan Sarpras dibahwahnya lagi ada pelaksana di kecamatan, itu ada UPT dan penilik. UPT itu ada SKB dan Rumah Pintar, kalau penilik itu ada PKBM, TBM, dan Rumah Pintar. Rincinya nanti saya mintakan strktur organisasi Dinas. 216 22. Apa tugas pokok dan fungsi Dinas Pendidikan Kabupaten Pacitan di dalam menyelenggarakan pendidikan kesetaraan? Pihak Dinas Pendidikan memiliki tugas dan fungsi salah satunya sebagai pendamping pelaksanaan pendidikan kesetaraan. Nanti secara rinci dapat di lihat di TUPOKSI seksi pendidikian nonformal. 23. Apakah Dinas Pendidikan Kabupaten Pacitan memiliki SOP Standar Operating Procedure untuk mengimplementasikan kebijakan pendidikan kesetaraan? Iya memiliki, pasti setiap Bidang memiliki mbak. 24. Apa fungsi dari SOP Standar Operating Procedure didalam mengimplementasikan kebijakan pendidikan kesetaraan? Sebagai mekanisme, menjadi arahan dan alur operasional kinerja kita dalam melaksanakan kebijakan pendidikan kesetaraan. 25. Bagaimana pembagian tanggung jawab di dalam melaksanakan kebijakan pendidikan kesetaraan di Dinas Pendidikan Kabupaten Pacitan? Di bidang PLS diberikan kepada seksi PNF kemudian di kecamatan di bagi dua, struktural diberikan kepada UPT dan secara fungsional diberikan kepada penilik. 26. Bagimana koordinasi yang dilakukan Dinas Pendidikan Kepada pihakpihak yang terkait dengan pelaksanaan kebijakan pendidikan kesetaraan? Koordinasi dilakukan biasa seperti surat menyurat dan kalo ada pembinaan ya pembinaan. Secara langsung seperti pembinaan, sosialisasi, rapat kalo secara tidak langsung ya pakek surat edaran. 217 27. Kapan dilakukan penyusunan agenda implementasi kebijakan pendidikan kesetaraan? Setiap awal tahun kita ada perencanaan program-program atau mengagenda program yang akan dilaksanakan untuk pendidikan kesetaraan, ya ada pelatihan dan workshop untuk tutor, sosialisasi, dan ada berbagai agenda rapat. 28. Adakah kalender pendidikan yang dibuat dalam tahap penyusunan agenda? Ya, kami membuat kalender pendidikan yang biasanya kita sebarkan ke seluruh personalia dan lembaga penyelenggara sebagai acuan pelaksanaan program. 29. Hal apa saja yang harus diperhatikan dalam implementasi kebijakan pendidikan kesetaraan? Personalia, dana itu pasti diperhatikan mbak, begitu juga dengan prosedur kita selalu mengacu dengan prosedur yang ada khususnya yang dari pusat. 30. Adakah evaluasi yang dilaksanakan setelah tahap implementasi? Monitoring dan evaluasi itu kita lakukan sebagai bagian dari pengawasan, dari Dinas ada, dari penilik juga ada. 31. Apakah ada masalah yang dihadapi Dinas Pendidikan dalam melaksanakan koordinasi tersebut? Selama ini tidak ada karena teknologi yang sangat canggihnya sehingga mudah untuk organisasi dengan petugas-petugas di lapangan. 218 Lampiran 4.3 Transkrip Wawancara dengan Kepala Seksi Pembinaan Pendidikan Non Formal TRANSKRIP WAWANCARA HariTanggal : Senin, 06 Februari 2016 Waktu : 10:00-12:00 WIB Tempat : Dinas Pendidikan Kabupaten Pacitan Responden : Kepala Seksi Pandidikan Non Formal 1. Apa yang menjadi faktor pendukung implementasi kebijakan pendidikan kesetaraan, terkait? a. Tujuan pendidikan kesetaraan Ada pembinaan dari Dinas, komitmen dari pengurus dan masih banyak masyarakat yang membutuhkan mbak. b. Warga belajar Masih banyak yang membutuhkan mbak, melihat umur mereka tidak ada yang setara, banyak yang sudah bekerja juga. c. Tutor Banyak guru yang mau mengabdi memajukan desanya, sukarela mau ikut mengajar di pendidikan kesetaraan. d. Kurikulum Pendukung dari segi kurikulum itu ya kami di beri keleluasaan untuk mengembangkan kurikulum sesuai dengan situasi dan kondisi peserta 219 didik. Salah satunya menentukan kurikulum muatan lokal yang bisa menyesuaikan dengan karakteristik dan keunggulan di daerah pelaksanaan. e. Sarana dan prasarana Kalau sarana prasarana itu kegiatan pembelajaran bisa memakai sekolah maupun balai desa. 2. Apa yang menjadi faktor penghambat implementasi kebijakan pendidikan kesetaraan, terkait? a. Tujuan pendidikan kesetaraan Yang menjadi penghambatnya satu letak geografis daerah sekitar Kabupaten Pacitan kurang bagus atau kurang menunjang dalam pelaksanaan pendidikan kesetaraan, yang kedua terkait dengan kesadaran masyarakat untuk memperoleh pendidikan itu juga kurang, yang ketiga faktor ekonomi juga menjadi penghambat dalam melaksanakan tujuan pendidikan kesetaraan. b. Warga belajar Warga belajar yang di suruh masuk seminggu 3 kali aja datangnya tidak mesti. Mereka itu kebanyakan lebih memilih bekerja dari pada masuk kejar paket c. Tutor Istilahnya tutor itukan kerja bhakti ya mbak sistemnya sekarela. Jadi mereka ini masih belum mendapatkan perhatian penuh khususnya terkait tunjangan atau gaji. Terkait juga dengan buku pegangan tutor belum mencukupi. 220 d. Kurikulum Yang pertama adalah penyebaran buku petunjuk kurikulum masih kurang, kedua sosialisasi dari pusat kurang, ketiga buku-buku yang sesuai dengan kurikulum tidak di distribusikan kepada warga belajar hanya kepada beberapa contoh tidak semua diberikan kepada semua warga belajar. e. Sarana dan prasarana Yang namanya sarana parasarana sekolah kesetaraan serba pas, serba mepet, tuntutan dari pemerintahkan setara dengan formal, melihat sarana dan prasaranya seperti itu kan tidak mungkin. 221 Lampiran 4.4 Transkrip Wawancara dengan Staf Pendidikan Non Formal TRANSKRIP WAWANCARA HariTanggal : Jumat, 24 Februari 2017 Waktu : 10:00-11:30 WIB Tempat : Dinas Pendidikan Kabupaten Pacitan Responden : Staf Pendidikan Non Formal 1. Kurikulum apa yang digunakan pendidikan kesetaraan di Kabupaten Pacitan? Kurikulum yang kami gunakan adalah KTSP, meskipun di kurikulum 2013 sebenarnya lebih banyak cenderung ke pendidikan kesetaraan. 2. Mata Pelajaran apa yang di ajarkan di setiap jenjang pendidikan kesetaraan? Ada banyak yang di ajarkan, nanti saya kasih dokumennyayang ada di dalam standar isi tentang apa saja mata pelajaran yang diberikan untuk masing- masing paket. 3. Bagaimana jadwal kegiatan pelaksanaan pendidikan kesetaraan di setiap jenjangnya? Untuk jadwal masuk di sesuaikan dengan aturan main dari PERMEN, tatap muka 20, tutorial 30 sama mandiri 50. Kemudian di sesuaikan dengan peserta didik dan gurunya mbak. 4. Bagaimana silabus dan RPP yang di gunakan oleh Tutor? Silabus dan RPP menyesuaikan mbak, menyesuaikan dengan rambu-rambu yang ada di Permen. 222 5. Bagaimana proses penilaian yang di terapkan di pendidikan kesetaraan? Penilaian ada yang namanya UAS, UPK Ujian Pendidikan Kesetaraan kalau di pendidikan formal namanya Ujian Sekolah, UNPK Ujian Nasional Pendidikan Kesetaraan. 6. Apakah semua warga belajar memenuhi smua penilaian tersebut? Warga belajar itu sangat banyak ketika pendaftaran, akan tetapi ketika ujian nasional tidak berangkat, akhirnya ya tidak lulus”. 7. Bagaimana kegiatan pemantauan yang di lakukan oleh Dinas Pendidikan terhadap penyelenggaraan pendidikan kesetaraan? Pemantauan yang selama ini terjadi dari dinas pendidikan itu dilapangan ada yang namanya penilik. Penilik kan bagian dari pengawas di lapangan monggo mau sebulan sekali atau seminggu sekali. Dari dinas sendiri hanya di saa-saat tertentu, sesuai dengan kebutuhan, sesuai dengan kepentingan dan tujuan Dinas Pendidikan itu sendiri. 8. Bagaimana kegiatan supervisi yang di lakukan oleh Dinas Pendidikan terhadap penyelenggaraan pendidikan kesetaraan? Supervisi itu kalo bagian kita pelatihan mbak, tutornya kita latih. Cara membuat Silabus RPP, kemudian bagaimana cara pembelajaran yang baik. Kita undangkan narasumber dari pusat maupun dari provinsi. 223 9. Bagaimana kegiatan evaluasi yang di lakukan oleh Dinas Pendidikan terhadap penyelenggaraan pendidikan kesetaraan? Evaluasi secara kelembagaan ya tergantung kebutuhan, kalau ada permasalahan kita langsung terjun kelapangan. Kita langsung terjun langsung mbak. 10. Bagaimana kegiatan pelaporan yang di lakukan oleh Dinas Pendidikan terhadap penyelenggaraan pendidikan kesetaraan? Laporan yang rutin itu lapor bulan yang isinya laporan peserta didik, perkembangan peserta didik, guru. 11. Bagaimana pelaksanaan pengembangan kurikulum muatan likal, keterampilan fungsional, dan pengembanagn kepribadian? Ketiganya itu belum ada wujudnya, kami belum paham bagaimana cara pengembangannya. Kami tanyakan ke atasan yang lebih tinggi juga mereka tidak paham dengan pengembangan yang dimaksud. 224 Lampiran 4.5 Transkrip Wawancara dengan Ketua Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat PKBM TRANSKRIP WAWANCARA HariTanggal : Sabtu, 18 Februari 2017 Waktu : 16:00-16:35 WIB Tempat : PKBM Sedya Langgeng Responden : Ketua PKBM

A. Implementasi Kebijakan Pendidikan Kesetaraan