Struktur Birokrasi dalam Implementasi Kebijakan Pendidikan

94 dari staf pelaksana kebijakan pendidikan kesetaraan di Dinas Pendidikan Kabupaten Pacitan tidak terbatas.

d. Struktur Birokrasi dalam Implementasi Kebijakan Pendidikan

Kesetaraan di Dinas Pendidikan Kabupaten Pacitan Struktur birokrasi mempengaruhi Dinas Pendidikan Kabupaten Pacitan di dalam melaksanakan suatu kebijakan. Struktur birokrasi Dinas Pendidikan Kabupaten Pacitan dibagi menjadi beberapa jenjang kewenangan untuk melaksanakan suatu kebijakan, di mana secara rinci struktur organisasi dapat dilihat di dalam skema struktur organisasi Dinas Pendidikan Kabupaten Pacitan yang tercantum di dalam Peraturan Bupati No. 54 Tahun 2016. Gambar 5. Struktur Birokrasi Dinas Pendidikan Kabupaten Pacitan Berdasarkan gambar di atas dapat diketahui bahwa di dalam pelaksanaan urusan pendidikan Dinas Pendidikan Kabupaten Pacitan melakukan pemecahan tanggung jawab. Berhubungan dengan implementasi kebijakan pendidikan kesetaraan, Dinas Pendidikan Kabupaten Pacitan menugaskan kepada Bidang Pembinaan Pendidikan 95 Anak Usia Dini dan Pendidikan Non Formal. Di Bidang ini juga dilakukan pemecahan tanggung jawab kembali agar pelaksanaan kebijakan lebih rinci dalam pelaksanaanya. Bidang Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Non Formal kembali memecah tanggung jawab melalui tiga, yaitu: Seksi Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini, Seksi Pembinaan Non Formal, dan Seksi Pembinaan Sarana Prasarana PAUD dan Pendidikan Nonformal. Seksi Pembinaan Pendidikan Kesetaraan menjadi seksi yang memperoleh kewenangan untuk melaksanakan kebijakan pendidikan kesetaraan di Dinas Pendidikan Kabupaten Pacitan. Dari Seksi Pembinaan Pendidikan Non Formal dilakukan penyebaran tanggung jawab lagi. Masing-masing unit kerja melakukan tanggung jawab untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi sesuai dengan yang telah ditetapkan. Khususnya Seksi Pembinaan Pendidikan Non Formal melaksanakan tanggung jawabnya sesuai dengan tugas pokok dan fungsi yang diberikan. Adapun Tugas Pokok dan Fungsi Seksi Pendidikan Non Formal, yaitu: 1 Menyusun rencana program kerja tahunan seksi pembinaan pendidikan non formal Penyusunan program kerja dilakukan oleh Seksi Pembinaan Pendidikan Non Formal setiap awal tahun pembelajaran. Program kerja tersebut akan dilaksanakan selama satu tahun ajaran. 96 2 Memberikan petunjuk, pengarahan, dan pembimbingan lembaga pendidikan non formal tentang pengelolaan lembaga antara lain Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat PKBM, Rumah Pintar, Sanggar Kegiatan Belajar SKB, Lembaga Kursus dan Pelatihan LKP, serta lembaga pendidikan non formal lain di masyarakat. Seksi Pembinaan Pendidikan Non Formal akan mengadakan pembinaan kepada lembaga tentang bagaimana pengelolaan lembaga yang seusai dengan standar yang ditetapkan oleh pemerinah pusat. Pembinaan dilaksanakan melalui agenda kegiatan sosialisasi yang ditujukan kepada ketua lembaga. Seksi Pembinaan Pendidikan Non Formal akan mengundang ketua lembaga ke Dinas Pendidikan Kabupaten Pacitan untuk mengikuti pembinaan. 3 Memberikan petunjuk, pengarahan, dan pembimbingan kepada lembaga pendidikan non formal dalam melaksanakan program pendidikan Paket A, Paket B, Paket C, Program Pedidikan dan Pelatihan, Pendidikan Keaksaraan. Seksi Pembinaan Pendidikan Non Formal memberikan petunjuk, pengarahan, dan bimbingan kepada lembaga penyelenggara pendidikan kesetaraan, Program Pedidikan dan Pelatihan, Pendidikan Keaksaraan mengenai bagaimana melaksanakan program tersebut sesuai petunjuk dari pemerintah pusat. 97 4 Memberikan petunjuk, pengarahan, dan pembinaan kepada organisasi mitra kerja penyelenggara pendidikan non formal. Seksi Pembinaan Pendidikan Non Formal memberikan petunjuk, pengarahan, dan pembinaan kepada mitra kerja melalui sosialisasi yang diadakan di Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Pacitan terkait kegiatan penyelenggaraan pendidikan non formal. Berkaitan dengan penyelenggaraan pendidikan kesetaraan mitra kerja yang dimaksud antara lain seperti kepala desa, kepala Unit Pelaksana Teknis Taman Kanak-Kanak dan Sekolah Dasar, Penilik, dan lembaga penyelenggara pendidikan kesetaraan. 5 Menyusun dan menyebarluaskan pedoman penyelenggaraan pendidikan non formal. Pedoman penyelenggaraan pendidikan non formal yang diperoleh Seksi Pembinaan Pendidikan Non Formal dalam bentuk informasi tertulis maupun tidak tertulis dari pemerintah pusat, maka akan disampaikan kepada pihak-pihak terkait, baik melalui sosialisasi maupun surat edaran. 6 Menyebarluaskan pedoman dan petunjuk tentang kurikulum, standar kelulusan dan modul lembaga-lembaga pendidikan non formal. Seksi Pembinaan Pendidikan Non Formal akan menyebarluaskan pedoman dan petujuk pelaksanaan pendidikan non formal, yaitu kurikulum, standar kelulusan, dan modul lembaga yang diperoleh dari pemerintah pusat. 98 7 Menyusun rencana sosialisasi dan promosi pendidikan non formal. Seksi Pembinaan Pendidikan Non Formal menyusun strategi untuk mensosialisasikan dan promosi program pendidikan non formal kepada pihak-pihak terkait dengan penyelenggaraan pendidikan non formal, khususnya kepada mitra kerja dan masyarakat yang menjadi kelompok sasaran. 8 Menyusun data-data infomasi pendidikan non formal dan data kelembagaan pendidikan non formal Seksi Pembinaan Pendidikan Non Formal menyusun data informasi tentang pendidikan non formal dan kelembagaan pendidikan non formal, seperti jumlah peseta didik, pendidik, program, sarana dan prasarana pendidikan. Data-data ini menjadi bahan pelaporan kepada pemerintah pusat sekaligus sebagai bahan evaluasi Dinas Pendidikan di dalam menyelenggarakan pendidikan non formal. 9 Memberikan petunjuk, pengarahan, dan pembinaan lembaga pendidikan non formal dalam rangka akreditasi dan penilaian kinerja. Seksi Pembinaan Pendidikan Non Formal memberikan petunjuk, pengarahan, dan pembinaan terkait penyusunan data untuk pengajuan akreditasi lembaga pendidikan non formal. Selain itu, Seksi Pembinaan Pendidikan Non Formal juga memberikan petunjuk, pengarahan, dan pembinaan terkait penilaian kinerja, khususnya pendidik. 99 10 Merumuskan program-program, langkah-langkah, dan tata cara penyelenggaraan pendidikan masyarakat. Seksi Pembinaan Pendidikan Non Formal merumuskan program beserta langkah-langkah dan tata cara penyelenggaraan pendidikan kesetaraan melalui pengembangan program yang diintruksikan oleh pemerintah pusat. 11 Menerbitkan ijin pendirian, ijin operasional, penataan dan penutupan kepada lembaga pendidikan non formal Seksi Pembinaan Pendidikan Non Formal memiliki kewenangan untuk memberikan pelayanan menerbitkan ijin pendirian, ijin operasional, penataan dan penutupan kepada lembaga pendidikan nonformal. 12 Merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi pelaksanaan ujian semester, ujian nasional, dan ujian sekolah serta ujian kompetensi keahlian. Seksi Pembinaan Pendidikan Non Formal sebagai pelaksana pusat di Kabupaten Pacitan mengkoordinasi pelaksanaan ujian pendidikan non formal, mulai dari merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi kegiatan ujian di lembaga penyelenggara pendidikan non formal di seluruh Kabupaten Pacitan. 13 Melaksanakan monitoring, pencatatan dan pemeriksaan keabsahan STTBIjazah Kejar Paket A, Paket B, dan Paket C. Seksi Pembinaan Pendidikan Non Formal melakukan monitoring, pencatatan dan pemeriksaan keabsahan dari STTBIjazah Kejar Paket 100 A, Paket B, dan Paket C. Staf monitoring, pencatatan dan pemeriksaan keabsahan STTBIjazah Kejar Paket A, Paket B, dan Paket C setiap harinya melayani warga belajar maupun petugas Lembaga Penyelenggara Pendidikan Kesetaraan yang datang karena mengalami permasalahan dengan ijazah atau untuk kepentingan legalisir ijazah. 14 Menyiapkan, menerbitkan surat keterangan pengganti ijazah yang hilang atau rusak. Selain memiliki tugas dan fungsi untuk monitoring, pencatatan dan pemeriksaan keabsahan STTBIjazah, Seksi Pendidikan Non Formal juga memiliki tugas dan fungsi untuk menyiapkan dan menerbitkan surat pengganti ijazah yang hilang dan rusak. Selama kegiatan penelitian, peneliti sering menemui warga belajar yang datang untuk mengurus surat keterangan pengganti ijazah. 15 Mengidentifikasi warga belajar keaksaraan, Paket A, Paket B, dan Paket C serta peserta didik Kursus dan Pelatihan. Seksi Pembinaan Pendidikan Non Formal mengidentifikasi warga belajar keaksaraan, Paket A, Paket B, dan Paket C serta peserta didik Kursus dan Pelatihan. Tugas ini dilakukan untuk memonitoring jumlah peserta didik yang mengikuti program pendidikan non formal sekaligus menjadi bahan laporan kepada pemerintah pusat. 16 Menetapkan kurikulum muatan lokal pada pendidikan non formal. Seksi Pembinaan Pendidikan Non Formal memiliki tugas dan fungsi untuk menetapkan kurikulum lokal pada pendidikan non formal yang 101 seusai dengan potensi daerah dan peseta didik. Berkaitan dengan pelaksanaan pendidikan kesetaraan, berdasarkan penelitian yang dilakukan belum ada kurikulum lokal yang ditetapkan oleh Seksi Pembinaan Pendidikan Non Formal. 17 Melaksanakan pembinaan bahasa dan sastra pada pendidikan non formal. Seksi Pembinaan Pendidikan Non Formal melakukan pembinaan kepada pendidikan non formal tentang bahasa dan sastra. Pembinaan dilakukan melalui agenda workshop dengan mendatangkan narasumber yang kompeten di bidang bahasa dan sastra. 18 Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pendidikan Anak Usia dini dan Pendidikan Nonformal. Seksi Pembinaan Pendidikan Non Formal melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang di luar tugas pokok dan fungsi serta di luar program kerja. Tugas-tugas ini biasanya dilakukan apabila ada keperluan mendadak yang berkaitan dengan penyelenggaraan pendidikan Non Formal . Di dalam pelaksanaan tugas setiap unit kerja, termasuk Seksi Pembinaan Pendidikan Non Formal selain memerlukan TUPOKSI juga memerlukan adanya standar operasi SOP yang digunakan sebagai pedoman pelaksanaan tugas dan fungsi. Menurut Ibu W selaku Kepala Bidang PAUD dan Pendidikan Non Formal, SOP berfungsi sebagai 102 petunjuk dalam menjalankan fungsi dan tugas setiap seksi. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan beliau bahwa: “SOP itu sendiri digunakan sebagai penunjuk dari tiap-tiap seksi untuk melaksanakan tugas-tugas dan fungsi mereka, SOP itu memberikan arahan.” WAWWSelasa, 14 Februari 2017 Hal senada juga disampaikan oleh Bapak A selaku Kepala Seksi Pembinaan Pendidikan Non Formal, bahwa: “Sebagai mekanisme, menjadi arahan dan alur operasional kinerja kita dalam melaksanakan kebijakan pendidikan kesetaraan.” WAWASelasa, 02 Januari 2017 Dari data hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa di dalam implementasi kebijakan pendidikan kesetaraan, Bidang Pembinaan PAUD dan Pendidikan Non Formal sebagai pelaksana memiliki SOP yang menjadi mekanisme petunjuk dalam melaksanakan tugas dan fungsinya. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya rincian petunjuk tugas Seksi Pendidikan Non Formal, meskipun kenyataan di lapangan, ada beberapa staf yang tidak mengetahui standar operasional secara rinci, akan tetapi hal tersebut tidak mempengaruhi kinerja staf karena adanya kerja sama dan saling membantu antar staf pelaksana kebijakan pendidikan kesetaraan.

e. Faktor Pendukung dan Penghambat dalam Implementasi Kebijakan