38
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian yang berjudul “Implementasi Kebijakan Pendidikan Kesetaraan di Dinas Pendidikan Kabupaten Pacitan” ini menggunakan jenis
penelitian kualitatif. Menurut Djunaidi Ghony dan Fauzan Almanshur 2012: 89, penelitian kualitatif adalah penelitian yang ditujukan untuk
mendeskripsikan dan menganalisis fenomena, peristiwa, aktivitas sosial, sikap, kepercayaan, persepsi, dan pemikiran orang secara individu maupun
kelompok. Melalui jenis penelitian kualitatif ini, penelitian ini akan mengambarkan secara faktual mengenai implementasi kebijakan pendidikan
kesetaraan di Dinas Pendidikan Kabupaten Pacitan.
Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan, menggambarkan, dan menguraikan secara mendalam tentang bagaimana
implementasi kebijakan pendidikan kesetaraan di Dinas Pendidikan Kabupaten Pacitan berdasarkan pada data yang diperoleh di lapangan dari
informan penelitian, baik berupa data tertulis maupun lisan. B.
Subjek dan Objek Penelitian 1.
Subjek Penelitian
Subjek penelitian merupakan individu yang dijadikan informan atau narasumber untuk memperoleh data selama penelitian. Subjek
penelitian yang dipilih dalam penelitian ini adalah individu yang dianggap mengetahui dan memahami mengenai implementasi kebijakan pendidikan
39 kesetaraan di Dinas Pendidikan Kabupaten Pacitan, yaitu Kepala Bidang
Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Non Formal, Kepala Seksi Pembinaan Pendidikan Non Formal, staf Pembinaan
Pendidikan Non Formal, ketua PKBM, tutor, dan warga belajar. 2.
Objek Penelitian
Objek penelitian merupakan pokok permasalahan di dalam penelitian. Dalam penelitian ini yang menjadi objek kajian adalah segala
hal yang berkaitan dengan implementasi kebijakan pendidikan kesetaraan yang dilakukan di Dinas Pendidikan Kabupaten Pacitan.
C. Waktu dan Tempat Penelitian
Pra penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan November 2016. Sedangkan penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari-Maret 2017.
Penetapan tempat penelitian sangat penting untuk mempertanggung jawabkan data yang diambil. Tempat yang dipilih dalam penelitian adalah
Dinas Pendidikan Kabupaten Pacitan Jawa Timur yang beralamat di Jalan Dewi Sartika No. 17 Pacitan. Alasan pengambilan tempat di Dinas
Pendidikan Kabupaten Pacitan karena berdasarkan observasi sebelumnya, Dinas Pendidikan Kabupaten Pacitan sebagai lembaga yang memiliki
tanggung jawab untuk mengkoordinasi lembaga-lembaga penyelenggara pendidikan kesetaraan di Kabupaten Pacitan memiliki kepedulian yang tinggi
untuk menanggapi kebutuhan masyarakat akan pendidikan kesetaraan. Selain itu, implementasi kebijakan pendidikan kesetaraan di Kabupaten Pacitan
belum terpublikasi bagaimana pelaksanaannya karena belum dilaksanakan
40 penelitian yang sama mengenai pelaksanaan kebijakan pendidikan kesetaraan
di Kabupaten Pacitan. Dilakukannya penelitian ini diharapkan hasil dapat dijadikan bahan pertimbangan pelaksanaan kebijakan pendidikan kesetaraan
maupun rekomendasi kebijakan selanjutnya. D.
Teknik Pengumpulan Data
Sugiyono 2013: 308 mengemukakan bahwa teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan
utama dalam penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang
memenuhi standar data. Teknik pengumpulan data adalah cara yang digunakan peneliti untuk mendapatkan data dalam penelitian. Penelitian ini
menggunakan beberapa teknik pengumpulan data, yaitu: 1.
Observasi
Menurut Djunaidi Ghony dan Fauzan Almanshur 2012: 165, observasi merupakan teknik pengumpulan data yang mengharuskan
peneliti terjun langsung ke lapangan untuk mengamati hal-hal yang berkaitan dengan ruang, waktu, pelaku, kegiatan, benda-benda, waktu,
peristiwa, tujuan, dan perasaan. Yang menjadi hal penting dalam teknik observasi adalah kemampuan pengamatan dan ingatan dari peneliti dalam
mengumpulkan data penelitian. Di dalam penelitian ini teknik observasi digunakan untuk
mengamati implementasi kebijakan pendidikan kesetaraan di Dinas Pendidikan Kabupaten Pacitan. Adapun unsur-unsur yang dikaji antara
41 lain mengenai Letak geografis tempat penelitian, kultur lembaga, serta
sarana dan prasarana Dinas Pendidikan Kabupaten Pacitan. Dan dalam penelitian ini, peneliti berperan sebagai pemeran serta sebagai pengamat,
yaitu peneliti tidak sepenuhnya sebagai pemeran serta, tetapi melakukan fungsi pengamatan. Peneliti sebagai anggota pura-pura, tidak melebur
dengan yang diteliti.
2. Wawancara
Wawancara merupakan teknik pengumpulan data dengan cara mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada subyek penelitian untuk
menggali informasi terkait penelitian yang dilakukan. Menurut Djunaidi Ghony dan Fauzan Almanshur 2012: 175, teknik wawancara mejadi
teknik pengumpulan data yang khas dari penelitian kualitatif, karena penelitian kualitatif biasanya menekankan pada teknik wawancara.
Wawancara yang ditujukan untuk Kepala Bidang Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Non Formal, Ketua Seksi
Pembinaan Pendidikan Non Formal digunakan untuk mencari data mengenai pelaksanaan indikator implementasi kebijakan pendidikan
kesetaraan yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Pacitan, yaitu komunikasi, sumber daya pendukung, disposisi, struktur birokrasi.
Wawancara yang ditujukan untuk Staf Pembinaan Pendidikan Non Formal digunakan untuk mencari data mengenai pelaksanaan standar
proses pendidikan kesetaraan.
42 Wawancara yang ditujukan untuk warga belajar digunakan untuk
mencari data mengenai motivasi dan kesulitan dalam mengikuti pendidikan kesetaraan. Sedangkan Wawancara yang ditujukan untuk
Ketua PKBM dan tutor digunakan untuk mencari data pendukung mengenai pelaksanaan indikator implementasi kebijakan pendidikan
kesetaraan yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Pacitan dan pelaksanaan standar proses pendidikan kesetaraan.
3. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh data di lapangan. Di dalam penelitian ini, peneliti
menggunakan teknik dokumentasi untuk memperoleh data terkait kondisi fisik tempat dilaksanakan penelitian dan juga dokumentasi milik lembaga
yang dapat digunakan sebagai penambah validitas data yang diperoleh melalui observasi dan wawancara.
Peneliti menggunakan metode dokumentasi untuk memperoleh data mengenai profil Dinas Pendidikan Kabupaten Pacitan, data
kepegawaian, foto, data tutor, data warga belajar, data sarana dan prasarana, data TUPOKSI, data satuan penyelenggara pendidikan
kesetaraan, dan lain sebagainya. Data tersebut digunakan sebagai penambah data penelitian sehingga mampu menambah validitas data yang
diperoleh melalui observasi dan wawancara. Adapun Kisi-kisi pedoman observasi, wawancara, dan dokumentasi
yang digunakan peneliti sebagai bahan acuan kajian dokumentasi terkait data
43 implementasi kebijakan pendidikan kesetaraan di Dinas Pendidikan
Kabupaten Pacitan. Tabel 1. Kisi-Kisi Pedoman Observasi, Wawancara, dan Dokumentasi
No. Rumusan
Masalah Aspek yang
dikaji Indikator
Teknik Pengumpulan Data
Observasi Wawancara
Dokumentasi
1. Implementasi
kebijakan pendidikan
kesetaraan a.
Tahapan pelaksanaan
1 Perencanaan
program v
2 Pelaksanaan
program v
3 Pengawasan
program v
b. Komunikasi 1 Konsistensi
v 2
Transmisi v
v 3
Kejelasan v
v c.
Sumber Daya
1 Sumber daya
manusia v
v 2
Sumber daya anggaran
v 3
Informasi v
v v
4 Kewenangan
v v
5 Sumber daya
peralatan v
v d.
Disposisi Kemauan,
keinginan, kecenderungan
pelaksana kebijakan
v v
e. Struktur
Birokrasi 1
Struktur organisasi
v 2
SOP v
v 3
Tupoksi v
2. Faktor
pendukung dan
penghambat Faktor
pendukung dang
penghambat implementasi
kebijakan pendidikan
kesetaraan 1
Tujuan v
2 Warga belajar
v 3
Tutor v
4 Kurikulum
v v
5 Sarana
dan prasarana
v
E. Instrumen Penelitian
Nilai kepercayaan dari suatu penelitian sangat bergantung pada kualitas data yang diperoleh dari sumber data yang tepat dan instrumen yang
berkualitas dalam pengungkapan data. M. Djunaidi Ghony dan Fauzan
44 Almanshur 2012:163 mengungkapkan bahwa pengumpulan data dalam
penelitian kualitatif yang menjadi instrumen utama adalah peneliti sendiri human instrument untuk mengumpulkan data dengan berinteraksi secara
simbolik dengan informansubyek yang diteliti. Peneliti menjadi instrumen
utama dan instrumen kunci dalam melakukan pencarian data dengan cara terjun langsung ke lapangan untuk memperoleh data. Instrumen pendukung
lain yang di gunakan dalam panduan observasi, panduan wawancara, panduan
dokumentasi, alat tulis, alat perekam suara, dan kamera. F.
Teknik Analisa Data
Analisis data yang dilakukan dalam penelitian kualitatif dilakukan oleh peneliti sejak awal terjun ke lokasi penelitian sampai dengan akhir
penelitian dengan melalui pengaturan data secara logis dan sistematis. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik analisis data model Miles dan
Hubbermen, di mana dalam kegiatan analisis data kualitatif dilakukan secara terus menerus sampai tuntas sehingga diperoleh data yang jenuh. Analisis
data kualitatif menurut model ini melalui tiga alur kegiatan yaitu reduksi, penyajian data, dan penarikan kesimpulan Djunaidi ghony dan Fauzan
Almanshur, 2012: 89.
45 Gambar 3. Teknik Analisis Data Model Miles dan Hubbermen
1. Reduksi data
Reduksi data dilakukan secara terus menerus selama proses penelitian kualitatif berlangsung. Reduksi data merupakan proses
pemilahan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan, dan transformasi data data kasar yang muncul dari catatan-catatan
tertulis di lokasi penelitian. Selama pengumpulan data berlangsung, terjadi tahapan reduksi, yaitu membuat ringkasan, mengkode, menelusuri
tema, membuat gugus-gugus, membuat partisi, dan menulis memo.
2. Penyajian data
Penyajian data diarahkan agar data yang telah direduksi dapat terorganisir dan tersusun dalam pola hubungan sehingga mudah untuk
dipahami terutama untuk penarikan kesimpulan. Pada tahap ini, peneliti berusaha menyusun data relevan yang diperoleh dari lapangan menjadi
informasi yang memiliki makna dan dapat disimpulkan. Penyajian data dapat dilakukan melalui berbagai cara, antara lain bagan, diagram, grafik,
matrik, dan bentuk-bentuk lainnya yang memiliki makna. Pengumpulan Data
Reduksi Data Kesimpulan
Verifikasi Penyajian Data
46
3. Penarikan kesimpulan
Makna atau kesimpulan muncul dari data yang telah teruji kepercayaannya, kekuatannya, dan validitasnya. Pada proses penarikan
kesimpulan, peneliti memberi pemaknaan kepada fenomena yang telah diteliti.
G. Keabsahan Data
Validitas merupakan derajat ketepatan antara data yang dilaporan dengan data yang terjadi pada objek. Pada penelitian kualitatif, data
dinyatakan valid ketika data yang dilaporkan oleh peneliti sesuai atau tidak berbeda dengan data yang sesungguhnya yang terjadi pada obyek penelitian.
Sugiyono 2013:368 menjelaskan uji kredibilitas data atau kepercayaan terhadap hasil penelitian kualitatif antara lain dilakukan dengan perpanjangan
pengamatan, peningkatan ketekunan penelitian, triangulasi, diskusi dengan
teman sejawat, analisis kasus negatif, dan member check.
Dari cara pengujian keabsahan data yang telah disebutkan, peneliti menggunakan uji kredibilitas data dengan menggunakan triangulasi.
Triangulasi merupakan teknik pemeriksaan keabsahan data dengan memanfaatkan sumber lain. Teknik triangulasi yang digunakan dalam
penelitian ini adalah triangulasi sumber dan trianggulasi teknik. Triangulasi sumber merupakan kegiatan membandingkan dan data yang diperoleh melalui
beberapa sumber. Triangulasi sumber digunakan untuk menguji kredibilitas data dengan cara pengecekan data yang telah diperoleh melalui beberapa
sumber. Dalam penelitian ini, triangulasi sumber dilakukan dengan mengecek
47 data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber yaitu: Kepala Seksi
Pendidikan Non Formal, staf pendidikan Non Formal, Ketua PKBM, tutor, dan warga belajar. Trianggulasi selanjutnya yang digunakan oleh peneliti
adalah teknik triangulasi teknik, di mana dalam penelitian ini peneliti menguji kredibilitas data hasil penelitian dengan cara mengecek data kepada sumber
yang sama dengan teknik yang berbeda.
48
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Deskripsi Lokasi Penelitian
a. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Kabupaten Pacitan merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Timur. Letak geografis Kabupaten Pacitan berada di Barat Daya
Provinsi Jawa Timur yang terletak di antara 110º 55′-111º 25′ Bujur
Timur dan 7º 55′- 8º 17′ Lintang Selatan. Kabupaten Pacitan memiliki
luas wilayah 1.389,8716 Km² atau 138.987,16 Ha yang terbagi
menjadi 12 Kecamatan, 5 Kelurahan dan 166 Desa.
Secara administrasi, perbatasan wilayah Kabupaten Pacitan adalah sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Trenggalek,
sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Wonogiri, sebelah Selatan berbatasan dengan Samudera Hindia, dan sebelah Utara
berbatasan dengan Kabupaten Ponorogo dan Kabupaten Wonogiri. Sebagian besar wilayah Kabupaten Pacitan merupakan pegunungan
kapur dan terkenal dengan pariwisata goa dan pantai, sehingga
dijuluki sebagai kota 1001 goa. b.
Profil Dinas Pendidikan Kabupaten Pacitan
Dinas Pendidikan Kabupaten Pacitan merupakan lembaga pemerintah daerah yang bertugas membantu Bupati untuk
menyelenggarakan urusan pendidikan di Kabupaten Pacitan