Hasil Penelitian yang Relevan

30 pendidikan kurikulum memiliki kedudukan yang sangat penting dan strategis, yaitu berperan penting dalam rangka pencapaian tujuan pendidikan. Kurikulum yang digunakan di dalam penyelenggaraan pendidikan kesetaraan diharapkan disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan kondisi daerah dengan menekankan pada tercapainya tujuan akademik, keterampilan fungsional, serta sikap dan kepribadian profesional peserta didik. e. Sarana dan Prasarana Sarana dan prasarana merupakan salah satu hal penting yang mempengaruhi proses penyelenggaraan pendidikan kesetaraan secara langsung maupun tidak langsung. Termasuk gedung sekolah yang digunakan untuk penyelenggaraan pendidikan kesetaraan dan juga bahan pembelajaran seperti buku teks, modul, dan sumber bahan belajar lain yang dapat digunakan oleh peserta didik.

D. Hasil Penelitian yang Relevan

Sebagai langkah untuk menghindari duplikasi, maka peneliti melakukan penelusuran terhadap penelitian terdahulu. Dari penelusuran penelitian terdahulu diperoleh beberapa masalah yang berkaitan dengan masalah yang akan diteliti, yaitu: 1. Penelitian Yon Yatjeng dengan judul penelitian “Implementasi Program Pendidikan Kesetaraan yang Dilakukan Oleh PKBM Emphaty Medan ”. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui bagaimana implementasi pendidikan kesetaraan oleh PKBM Emphaty Medan. Tipe penelitian 31 adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan teknik analisis data berupa teknik deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik wawancara mendalam, observasi dan keterlibatan langsung. Data yang diperoleh dikelompokkan dan disederhanakan dengan sistematis untuk membuat deskripsi kualitatif yang jelas untuk menggambarkan proses implementasi Program Pendidikan Kesetaraan oleh Yayasan Empahty Medan. Hasil penelitian ini diketahui bahwa program pendidikan kesetaraan oleh PKBM Emphaty sudah berjalan sesuai dengan kriteria, yaitu: terdapat warga belajar, tenaga pengajar dan kegiatan belajar. Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat Emphaty berhasil mensosialisasikan program pendidikan kesetaraan, dilihat dari bertambah banyaknya warga belajar yang terdaftar di PKBM Emphaty Medan. Akan tetapi PKBM Empahaty Medan kurang dapat perhatian terutama masalah dana dari pemerintah, tenaga pengajar pun masih kurang meskipun memiliki loyalitas tinggi dalam mengajar. 2. Penelitian Adwiputro Sampurno dengan judul “Implementasi Kebijakan Pendidikan Kesetaraan Program Paket C Di Kota Malang Studi Penelitian pada Dinas Pendidikan Kota Malang ”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melukiskan atau memberi gambaran mengenai suatu fenomena atau pokok permasalahan yang timbul di lapangan tanpa mempersoalkan jalinan atau hubungan antarvariabel. Teknik analisa data yang dilakukan peneliti menggunakan analisa kualitatif dengan jenis penelitian berupa penelitian deskriptif. Hasil penelitian ini diketahui 32 bahwa Implementasi Kebijakan Pendidikan Kesetaraan Program Paket C di Kota Malang meliputi mekanisme prosedur pelaksanaan di lapangan dari awal sampai akhir sehingga persepsi masyarakat yang selama ini masih meragukan mutu dan ijazah Program Paket C sering dianggap tidak layak karena kualitas nilai tidak menjamin dengan kemampuan seseorang. Padahal untuk era persaingan saat ini yang dibutuhkan utama adalah kemampuan dan skill individu, sedangkan ijazah nomor dua sehingga penjelasan bahwa selama proses pelaksanaan berlangsung dapat membuktikan realitas persepsi yang muncul di kalangan masyarakat. 3. Penelitian Dian Novitasari dengan judul “Penyelenggaraan Pendidikan Kesetaraan Paket C di Unit Pelaksana Teknis Sanggar Kegiatan Belajar Kabupaten Gunungkidul ”. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pelaksanaan pendidikan kesetaraan paket C, hambatan dalam pelaksanaan pendidikan kesetaraan paket C, dan upaya mengatasi hambatan dalam pelaksanaan pendidikan kesetaraan paket C di UPT SKB Gunungkidul. Penelitian yang dilaksankan merupakan penelitian kualitatif deskriptif dengan metode pengumpulan data dengan wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Uji keabsahan data dengan ketekunan pengamatan dan triangulasi sumber, serta analisis data menggunakan model analisis kualitatif dari Miles dan Huberman. Hasil penelitian diketahui bahwa pelaksanaan pendidikan kesetaraan paket C di UPT SKB Gunungkidul dilakukan dengan cara pemahaman terhadap latar belakang pelaksanaan pendidikan kesetaraan paket C di UPT SKB Gunungkidul, melakukan 33 perumusan tujuan, menentukan peserta didik dan tenaga pendidik, menyusun materi dan metode pembelajaran, menentukan tempat dan waktu pembelajaran, menyediakan fasilitas serta mengatur pembiayaan; hambatan yang dihadapi dalam pelaksanaaan pendidikan kesetaraan paket C di UPT SKB Gunungkidul yaitu: kurangnya ketersediaan sumber belajar dan fasilitas pembelajaran, minimya dana serta kurangnya motivasi mengajar tutor; dan upaya mengatasi hambatan dalam pelaksanaan pendidikan kesetaraan paket C di UPT SKB Gunungkidul yaitu: pelatihan dan workshop bagi tenaga pendidik serta pengadaan dana swadaya melalui kesepakatan dengan warga belajar. Berdasarkan dari ketiga penelitian terdahulu di atas, dapat diketahui persamaan dengan penelitian yang akan dilakukan di dalam penelitian ini, yaitu implementasi kebijakan pendidikan kesetaraan. Akan tetapi, tidak semua dari ketiga penelitian terdahulu tersebut yang benar-benar sama dengan penelitian yang peneliti lakukan. Di dalam penelitian ini, peneliti mengambil fokus penelitian bagaimana Dinas Pendidikan sebagai lembaga pemerintahan daerah yang melaksanakan tugas membantu Bupati melaksanakan urusan pendidikan dengan mengkoordinasi implementasi kebijakan pendidikan kesetaraan di Kabupaten Pacitan. Persamaan dari penelitian terdahulu dengan penelitian yang akan dilakukan di dalam penelitian ini adalah tentang pelaksanaan pendidikan kesetaraan. Penelitian yang dilakukan oleh Yon Yatjeng memfokuskan pada proses pembelajaran pendidikan kesetaraan Program Paket C di Pusat 34 Kegiatan Belajar Masyarakat PKBM. Penelitian Adwiputro Sampurno memfokuskan pada prosedur pelaksanaan dan persepsi masyarakat terhadap pelaksanaan pendidikan kesetaraan Program Paket C di Sanggar Kelompok Belajar SKB. Dan penelitian Dian Novitasari memfokuskan penelitian pada proses perumusan tujuan dan kegiatan pembelajaran di Sanggar Kelompok Belajar SKB. Sedangkan fokus penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah bagaimana proses implementasi di tataran dinas pendidikan sebagai lembaga pengelola pusat dan lembaga yang mengkoordinasi implementasi pendidikan kesetaraan di Kabupaten Pacitan, bukan pada tahap pembelajaran di satuan penyelenggara pendidikan kesetaraan. Dari ringkasan di atas dapat diketahui bahwa terdapat perbedaan dan persamaan yang cukup jelas antara penelitian tedahulu dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti sekarang ini. Oleh karena itu, penelitian dengan judul “implementasi kebijakan pendidikan kesetaraan di Dinas Pendidikan Kabupaten Pacitan” dapat dilaksanakan. E. Kerangka Pikir Belum optimalnya penyelenggaraan pendidikan menjadi masalah yang masih dihadapi oleh Bangsa Indonesia. Ditandai dengan masalah putus sekolah yang sampai saat ini belum terselesaikan. Hal tersebut terjadi karena belum efektifnya penyelenggaraan program wajib belajar 9 tahun yang mengratiskan biaya pendidikan jenjang SD dan SMP, biaya pendidikan yang terlalu membebani termasuk biaya di SMA, serta masih rendahnya kesadaran dari masyarakat akan pentingnya pendidikan. Berbagai kebijakan 35 dilaksanakan oleh pemerintah sebagai upaya untuk mengatasi masalah tersebut, salah satunya melalui kebijakan pendidikan kesetaraan. Pendidikan kesetaraan merupakan jalur pendidikan non formal yang ditetapkan pemerintah sebagai kebijakan untuk memenuhi kesempatan pendidikan dasar dan menengah bagi masyarakat yang setara dengan pendidikan formal melalui program paket A setara SD, paket B setara SMP, dan paket C setara SMA. Dalam melaksanakan kebijakan pendidikan kesetaraan tersebut, Dinas Pendidikan sebagai salah satu pelaksana kebijakan pendidikan kesetaraan di bawah pemerintah pusat memiliki peran penting dalam implementasi kebijakan pendidikan kesetaraan. Di dalam mengimplementasikan pendidikan kesetaraan Dinas Pendidikan hendaknya memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan implementasi kebijakan tersebut yang meliputi komunikasi, sumber daya, disposisi, sampai dengan struktur birokrasi pelaksanaan pendidikan kesetaraan. Penelitian ini dilakukan pada Dinas Pendidikan sebagai lembaga yang mengkoordinasi implementasi kebijakan pendidikan kesetaraan di Kabupaten Pacitan. Informasi dari hasil penelitian ini nantinya dapat digunakan sebagai bahan koreksi dinas pendidikan dalam melaksanakan tugasnya sebagai pelaksana kebijakan pendidikan kesetaraan. Berikut skema berpikir dalam penelitian ini: 36 Gambar 2. Alur Kerangka Berfikir

F. Pertanyaan Penelitian