55 Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa sarana dan prasarana
Dinas Pendidikan Kabupaten Pacitan dapat dikatakan lengkap. Sarana dan prasarana yang tersedia dimanfaatkan untuk melaksanakan tugas
dan fungsinya secara efektif. Sedangkan sarana dan prasarana yang digunakan dalam memberikan pelayanan pendidikan kesetaraan,
antara lain meliputi: 10 meja, kursi, 1 set kursi tamu, 5 rak, 6 almari, 4 berangkas, 6 komputer, 6 printer, 3 AC, 1 kipas angin. Sarana dan
prasarana tersebut juga dilengkapi jaringan Wifi sangat membantu pegawai di dalam menjalankan tugasnya.
e. Data Kependidikan
Kabupaten Pacitan memiliki angka putus sekolah yang cukup tinggi karena berbagai permasalahan termasuk permasalahan
pendidikan informal yang belum optimal dalam berperan memberikan kesempatan pendidikan kepada anak karena status ekonomi keluarga
yang berada pada ekonomi taraf menengah ke bawah dan masih rendahnya kesadaran dan kepedulian terhadap pentingnya pendidikan,
serta permasalahan pendidikan formal yang belum optimal memberikan kesempatan pendidikan.
Angka putus sekolah ini berdampak pada angka partisipasi pendidikan di Kabupaten Pacitan, dimana angka partisipasi
pendidikan di Kabupaten Pacitan masih cukup rendah. Hal tersebut dibuktikan dengan data sebagai berikut:
56 Tabel 4. Data Angka Partisipasi Pendidikan di Kabupaten Pacitan
Kelompok Usia
Sekolah APK
Angka Partisipasi Kasar
APM Angka Partisipasi Murni
APS Angka Partisipasi
Sekolah 20142015
20152016 20142015
20152016 20142015
20152016 SD 7-12
tahun 99,09
97,84 96,51
92,70 95,76
99,36 SMP 13-15
tahun 101,55
102,32 82,49
82, 81 82,49
82,81 SMA 16-18
tahun 84,54
84,86 59,92
64, 86 59,91
64,85
Sumber: BPS Kabupaten Pacitan Data pada tabel di atas menunjukkan bahwa angka partispasi pendidikan
Kabupaten Pacitan tahun ajaran 20152016 mengalami peningkatan dibandingkan tahun ajaran sebelumnya. Dari data tersebut juga dapat
diketahui bahwa Kabupaten Pacitan memiliki kecenderungan menurunnya tingkat partisipasi pendidikan seiring dengan semakin meningkatnya
tingkat jenjang pendidikan. Angka partisipasi pendidikan paling rendah adalah penduduk kelompok usia sekolah SMA 16-18 tahun yang diikuti
oleh penduduk kelompok usia sekolah SMP 13-15 tahun dan penduduk kelompok usia sekolah SD 7-12 tahun.
Rendahnya angka partisipasi sekolah pada jenjang SMA mengindikasikan rendahnya akses dari penduduk usia sekolah untuk dapat
menikmati pendidikan formal di sekolah. Hal inilah yang menyebabkan pendidikan kesetaraan program paket C di Kabupaten Pacitan
dilaksanakan lebih maksimal dan memiliki jumlah warga belajar lebih banyak daripada program paket A dan program paket B. Adapun data
jumlah warga belajar program Paket A, program Paket B, dan program
57 Paket C di Kabupaten Pacitan periode 20122013 sampai dengan
20162017, yaitu: Tabel 5. Data Jumlah warga Belajar Kabupaten Pacitan
No. Tahun Ajaran
Program Jumlah
1. 20122013
a Paket A
56 b
Paket B 588
c Paket C
719 2.
20132014 a
Paket A -
b Paket B
482 c
Paket C 717
3. 20142015
a Paket A
- b
Paket B 397
c Paket C
942 4.
20152016 a
Paket A -
b Paket B
351 c
Paket C 690
5. 20162017
a Paket A
23 b
Paket B 493
c Paket C
1.227
Sumber: Dokumentasi Dinas Pendidikan Kabupaten Pacitan Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa jumlah warga belajar
adalah tahun ajaran 20122013 Paket A 56 orang, Paket B 588 orang, Paket C 719 orang. Tahun ajaran 20132014 Paket A tidak ada yang
mengikuti, Paket B 482 orang, Paket C 717 orang. Tahun ajaran 20142015 Paket A tidak ada yang mengikuti, Paket B 397 orang, Paket C
942 orang. Tahun ajaran 20152016 Paket A tidak ada yang mengikuti, Paket B 351 orang, Paket C 690 orang. Dan, tahun ajaran 20162017 Paket
A 23 orang, Paket B 493 orang, Paket C 1.227 orang.
2. Data Hasil Penelitian