119
a. Konsistensi
Dalam upaya mencapai keberhasilan implementasi suatu kebijakan, informasi yang diberikan harus konsisten sesuai dengan
ketetapan atau pedoman yang diberikan oleh pembuat kebijakan dan tidak berubah-ubah, sehingga tidak menyimpang di dalam
pelaksanaannya. Hal tersebut sejalan dengan pendapat Joko Widodo 2008:97, bahwa kebijakan yang disampaikan atau diperintahkan
haruslah konsisten, artinya kebijakan harus tetap pada pendirian awal atau tidak berubah-ubah.
Seksi Pembinaan Pendidikan Non Formal berusaha untuk menjaga konsistensi menyampaikan informasi kebijakan pendidikan
kesetaraan kepada seluruh pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan pendidikan kesetaraan. Artinya, informasi kebijakan yang disampaikan
kepada penilik, lembaga penyelenggara pendidikan kesetaraan, serta pihak-pihak lain yang terkait dengan kebijakan menyesuaikan dengan
ketentuan kebijakan yang dibuat oleh pemerintah, tidak berubah-ubah. Tidak hanya penyampaian informasi saja yang konsisten
disesuaikan dengan yang diperoleh dari pusat, akan tetapi Seksi Pembinaan Pendidikan Non Formal juga konsisten di dalam
melaksanakan tugas pokok dan fungsinya terkait implementasi kebijakan pendidikan kesetaraaan mengacu pada ketentuan yang telah
diberikan, sehingga di dalam memberikan pelayanan pendidikan
120 kesetaraan tidak menyimpang dari ketentuan yang berlaku dan tujuan
kebijakan pendidikan kesetaraan dapat tercapai. Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa, konsistensi
komunikasi di dalam implementasi kebijakan pendidikan kesetaraan telah berjalan secara optimal, dibuktikan dengan penyampian
informasi dan pelaksanaan tugas yang dilakukan oleh Seksi Pembinaan Pendidikan Non Formal sesuai dengan ketentuan dan pedoman yang di
berikan oleh pemerintah pusat sebagai pembuat kebijakan pendidikan kesetaraan.
b. Transformasi
Dalam upaya mencapai keberhasilan implementasi suatu kebijakan, informasi harus dikomunikasikan secara jelas dan tepat
sasaran. Joko Widodo 2008: 97 berpendapat bahwa kebijakan pendidikan tidak hanya disampaikan kepada pelaksana kebijakan akan
tetapi juga disampaikan kepada kelompok sasaran kebijakan dan pihak-pihak yang berkepentingan secara langsung maupun tidak
langsung terhadap kebijakan. Proses penyampaian informasi terkait pendidikan kesetaraan
oleh Seksi Pembinaan Pendidikan Non Formal diusahakan secara optimal
untuk disampaikan
dengan baik
kepada lembaga
penyelenggara pendidikan kesetaraan, kelompok sasaran, dan pihak- pihak lain yang ikut terlibat di dalam implementasi kebijakan
pendidikan kesetaraan. Lembaga penyelenggara pendidikan kesetaraan
121 yang dimaksud meliputi Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat PKBM,
Sanggar Kegiatan Belajar SKB,dan Pondok Pesantren yang tersebar di seluruh kecamatan di Kabupaten Pacitan. Adapun kelompok sasaran
yang dimaksud merupakan warga masyarakat yang membutukan layanan pendidikan kesetaraan.
Informasi kebijakan pendidikan kesetaraan yang diberikan oleh pemerintah pusat ditransformasikan oleh Seksi Pembinaan
Pendidikan Non Formal kepada semua pihak yang terlibat di dalam implementasi kebijakan pendidikan kesetaraan di Kabupaten Pacitan.
Seksi Pembinaan Pendidikan Non Formal menyampaikan informasi kebijakan pendidikan kesetaraan yang diberikan oleh pemerintah pusat
kepada seluruh pihak yang ikut terlibat yaitu kepada penilik yang bertugas sebagai pengawas di lapangan di masing-masing kecamatan
dan kepada lembaga penyelenggara pendidikan kesetaraan yang menyelenggarakan pendidikan kesetaraan. Sedangkan penyampaian
informasi kepada kelompok sasaran kebijakan pendidikan kesetaraan yaitu masyarakat yang membutuhkan layanan pendidikan kesetaraan
ditugaskan kepada masing-masing penyelenggara kebijakan, sehingga dapat disimpulkan bahwa, transformasi dalam implementasi kebijakan
pendidikan kesetaraan di Kabupaten Pacitan telah dilaksanakan dengan baik. Hal tersebut dibuktikan dengan upaya yang dilakukan oleh Seksi
Pendidikan Non Formal untuk menyampaikan informasi kebijakan
122 kepada semua pihak yang terlibat dengan implementasi kebijakan
pendidikan kesetaraan.
c. Kejelasan