19 pelaksanaan
kebijakan, pembagian
tugas pokok,
fungsi, kewenangan dan tanggung jawab pelaksana kebijakan.
2 Fragmentasi
Fragmentasi merupakan penyebaran atau pemecahan tanggung jawab atau tugas-tugas kebijakan ke dalam unit-unit kerja untuk
memudahkan melaksanakan kebijakan, akan tetapi di dalam organisasi pelaksana kebijakan yang terfragmentasi membutuhkan
koordinasi yang intensif antar unitnya agar tidak terjadi ketimpangan informasi yang mengagalkan kebijakan.
C. Pendidikan Kesetaraan
1. Pengertian Pendidikan
Keberadaan pendidikan tidak pernah lepas dari kehidupan manusia. Pendidikan menjadi kebutuhan dasar manusia, dan sudah ada sejak adanya
kehidupan manusia yang kemudian terus mengalami perkembangan seiring dengan berkembangnya peradaban manusia. Pendidikan menjadi
bagian dari upaya pembentukan kepribadian manusia secara utuh yang
menghantarkan individu menjadi manusia memiliki kualitas diri.
Nurani Soyomukti 2013: 27 memaknai pendidikan sebagai proses yang ditujukan untuk memberikan manusia berbagai macam situasi untuk
memberdayakan diri. Menurut Crow and Crow, pendidikan merupakan proses yang berisi kegiatan-kegiatan yang sesuai dengan kehidupan sosial
dan membantu mewariskan adat, budaya, dan kelembagaan sosial Fuad Ikhsan, 2013: 5. Ki Hajar Dewantara memaknai pendidikan sebagai
20 upaya untuk menumbuhkembangkan budi pekerti, pikiran, dan tubuh anak
secara seimbang agar dapat mencapai keseimbangan antara hidup dan dunianya Fuad Ikhsan, 2013:5. Driyakarya menjelaskan bahwa
pendidikan adalah “proses memanusiakan manusia muda” Rugaiyah dan
Atiek Sismiati, 2013: 6.
Berdasarkan pendapat beberapa ahli di atas tentang pengertian pendidikan dapat diketahui bahwa pendidikan merupakan dari upaya
pembentukan kepribadian manusia secara utuh sebagai manusia individual dan sosial serta hamba Tuhan Yang Maha Esa, serta sebagai proses
pewarisan adat istiadat dari generasi ke generasi selanjutnya. 2.
Pengertian Pendidikan Kesetaraan
Pendidikan kesetaraan merupakan salah salah satu jenis pendidikan yang masuk ke dalam pendidikan non formal. Pendidikan non formal
merupakan satu dari tiga jalur pendidikan yang ditetapkan oleh pemerintah untuk mencapai tujuan pendidikan nasional. Bersama dengan pendidikan
informal, pendidikan non formal yang masuk kedalam cakupan pendidikan luar sekolah diselenggarakan oleh pemerintah sebagai mitra dari
pendidikan formal.
Melalui berbagai
jenis pendidikan
yang diselenggarakan, pendidikan non formal bersama-sama dengan pendidikan
formal berusaha untuk menyiapkan peserta didik melalui berbagai kegiatan bimbingan, pengajaran, pembelajaran dan latihan untuk
kehidupan masa depannya termasuk pemenuhan perannya di masa yang
akan datang.
21 Pendidikan kesetaraan adalah jalur pendidikan non formal yang
ditetapkan pemerintah sebagai kebijakan untuk memenuhi kesempatan pendidikan dasar dan menengah bagi masyarakat yang setara dengan
pendidikan foemal. Mustofa Kamil 2011: 97-98 memaknai pendidikan
kesetaraan sebagai pendidikan yang ditujukan kepada peserta didik yang tidak sekolah atau putus sekolah, lulusan program kesetaraan atau
pendidikan informal, dan berkeinginan untuk menempuh pendidikan atau pendidikan selanjutnya yang setara dengan pendidikan formal melalui
program kesetaraan Paket A setara SD, Paket B setara SMP, dan Paket C
setara SMA.
Standar kompetensi lulusan pendidikan kesetaraan dinilai setara dengan pendidikan formal. Peserta didik yang memiliki ijazah pendidikan
kesetaraan, memiliki hak yang sama dan setara dengan pemilik ijazah dari pendidikan formal. Ijazah tersebut dapat digunakan untuk mendaftar pada
satuan pendidikan yang lebih tinggi maupun untuk kepentingan lain
seperti mendaftar pekerjaan. 3.
Program Pendidikan Kesetaraan
Program kesetaraan yang diselenggarakan pemeritah melingkupi tiga jenis program yaitu program kesetaraan paket A yang setara yang
SDMI, program kesetaraan paket B yang setara dengan SMPMTS dan program kesetaraan paket C yang setara dengan SMAMA.
22 a.
Program kesetaraan paket A Program Paket A merupakan pendidikan non formal
yang setara SDMI yang diselenggarakan sebagai bagian dari upaya untuk
meningkatkan mutu layanan pendidikan kesetaraan. Pelaksanaannya program paket A memprioritaskan anak-anak yang berada pada
kelompok usia 13-15 tahun 3 tahun di atas usia SDMI, yaitu anak- anak usia sekolah dasar yang tidak melanjutkan sekolah dan
merupakan anak-anak yang berada pada usia wajib belajar 9 tahun. Menurut Mustofa Kamil 2011: 97, di program kesetaraan paket A
tidak mengenal level kelas 1-6 tetapi level hanya dibagi menjadi dua yaitu paket A awal dan paket A dasar.
b. Program kesetaraan paket B
Program Paket B merupakan pendidikan non formal yang setara SMPMTs yang diselenggarakan sebagai
bagian dari upaya untuk meningkatkan mutu layanan pendidikan kesetaraan. Menurut
Mustofa Kamil 2011: 98, di program kesetaraan paket B tidak mengenal level 7, 8, 9 tetapi menggunakan level atau drajah, yaitu
drajah 3 terampil 1 dan drajah 4 terampil 2. c.
Program kesetaraan paket C Program Paket C merupakan pendidikan non formal yang
setara SMAMA yang diselenggarakan sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan mutu layanan pendidikan kesetaraan. Program
Paket C bertujuan:
23 1
Memperluas akses pendidikan menengah melalui jalur pendidikan nonformal yang menekankan pada penguasaan ilmu pengetahuan,
teknologi dan pengembangan sikap kepribadian dan akhlak mulia, dan kemampuan kecakapan hidup.
2 Meningkatkan mutu dan daya saing lulusan, sehingga dapat
melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi dan atau mampu memasuki dunia kerja maupun berwirausaha Profil Paket
C, 2013 dalam Kasiono .
4. Standar Proses Pendidikan Kesetaraan