13 implementasi suatu kebijakan, dimana dalam proses implementasi terdapat
tiga aktivitas penting, yaitu: a.
Merancang bangun mendesain program beserta perincian tugas dan perumusan tujuan yang jelas, penentuan ukuran prestasi kerja, biaya
dan waktu; b.
Melaksanakan mengaplikasikan program, dengan mendayagunakan struktur-struktur dan personalia, dana dan sumber-sumber lainnya,
prosedur-prosedur, dan metode-metode yang tepat; dan c.
Membangun sistem penjadwalan, monitoring dan sarana-sarana pengawasan yang tepat guna serta evaluasi hasil pelaksanaan
kebijakan.
2. Model Implementasi Kebijakan Pendidikan
Terdapat beberapa model yang dikemukan oleh ahli yang membahas tentang implementasi kebijakan yang dapat mempermudah
pemerhati tingkat awal untuk melihat proses implementasi kebijakan. Peneliti menggunakan model implementasi kebijakan George C. Edward
III yang dibahas di dalam buku karya Joko Widodo 2008: 96-110. George C. Edward III menjelaskan bahwa terdapat beberapa faktor yang
mempengaruhi keberhasilan dan kegagalan implementasi kebijakan, yaitu: komunikasi, sumber daya, disposisi, dan struktur birokrasi. Di dalam
mencapai tujuan kebijakan, ke empat faktor tersebut saling berhubungan satu dengan yang lain. Empat faktor tersebut tidak berdiri sendiri tetapi
14 saling berkaitan. Berdasarkan pendapat di atas dapat dijelaskan faktor-
faktor tersebut:
Gambar 1. Faktor penentu implementasi kebijakan menurut Edward III Sumber: Edward III dalam Joko Widodo, 2008:107
a. Komunikasi
Komunikasi menyangkut kegiatan penyampaian informasi kebijakan dari pembuat kebijakan kepada pelaksana kebijakan.
Informasi disampaikan
agar pelaksana
kebijakan memiliki
pengetahuan dan pemahaman tentang arah, tujuan, isi, dan kelompok sasaran kebijakan agar pelaksana kebijakan dapat melaksanakan
kebijakan dan tujuan kebijakan dapat tercapai. Menurut George C. Edward, terdapat tiga dimensi komunikasi yang dapat dijadikan
indikator keberhasilan komunikasi kebijakan, yaitu: 1
Transformasi, penyaluran komunikasi kebijakan diharapkan dapat disampaikan kepada pelaksana kebijakan, sasaran kebijakan, dan
Komunikasi
Sumber Daya
Disposisi
Struktur Implementasi
15 pihak-pihak yang berkaitan langsung dan tidak langsung dengan
kebijakan. 2
Kejelasan, informasi atau komunikasi kebijakan yang disampaikan dapat diketahui dan dipahami dengan jelas oleh pelaksana
kebijakan, sasaran kebijakan, dan pihak-pihak yang berkaitan langsung dan tidak langsung dengan kebijakan, baik tentang
maksud, tujuan, dan sasaran kebijakan. 3
Konsistensi, informasi atau komunikasi kebijakan yang disampaikan kepada pelaksana kebijakan, sasaran kebijakan, dan
pihak-pihak yang berkaitan langsung dan tidak langsung dengan kebijakan konsisten dari awal sampai dengan akhir.
b. Sumber Daya
Sumber daya berperan penting di dalam implementasi kebijakan. Menurut George C. Edward III Joko Widodo, 2008: 98,
sumber daya menjadi faktor penting di dalam implementasi kebijakan, karena apabila pelaksana kebijakan tidak memiliki sumber daya yang
efektif, maka implementasi kebijakan pendidikan juga tidak akan efektif. Sumber daya yang dimaksud meliputi sumber daya manusia,
sumber daya anggaran, informasi, kewenangan, dan sumber daya peralatan.
1 Sumber daya manusia
Menurut George C. Edward III, sumber daya manusia sebagai pelaksana kebijakan harus terpenuhi secara jumlah dan
16 keahliannya. Jumlah sumber daya manusia yang diperlukan untuk
melaksanakan suatu kebijakan harus tercukupi dan harus memenuhi kualifikasi sebagai pelaksana kebijakan yaitu berupa
kemampuan dan keterampilan yang diperlukan sebagai pelaksana kebijakan. Keterbatasan sumber daya manusia baik secara jumlah
maupun kualitasnya maka implementasi kebijakan tidak akan berjalan efektif.
2 Sumber daya anggaran
Sumber daya angaran menjadi sumber daya pendukung yang secara langsung menunjang keberhasilan kebijakan. George C.
Edward III mengemukakan bahwa sumber daya anggaran yang terbatas akan berpengaruh kepada tidak optimalnya pelaksana
kebijakan di dalam melaksanakan tugas dan fungsinya serta akan mempengaruhi
disposisi pelaksana
kebijakan di
dalam melaksanakan kebijakan, sehingga berdampak pada gagalnya
implementasi kebijakan. 3
Informasi Informasi menjadi sumber daya yang sangat diperlukan di dalam
implementasi kebijakan. Menurut George C. Edward III, informasi yang cukup dan relevan dibutuhkan pelaksana kebijakan untuk
dapat melaksanakan kebijakan secara efektif. Informasi yang dimaksud
meliputi informasi
tentang bagaimana
cara
17 melaksanakan kebijakan dan informasi tentang kesanggupan dan
kepatuhan pihak-pihak lain yang terkait dengan kebijakan. 4
Kewenangan Kewenangan juga mempengaruhi efektifitas dari implementasi
kebijakan. George C. Edward III menegaskan bahwa ketika pelaksana kebijakan dihadapkan dengan permasalahan yang
membutuhkan sebuah keputusan, keberadaan kewenangan yang cukup sangatlah penting bagi pelaksana kebijakan untuk membuat
keputusan. Keterbatasan kewenangan yang dimiliki pelaksana kebijakan berdampak pada merosotnya kewibawaan pelaksana
kebijakan, serta permasalahan kebijakan tidak terselesaikan dan akan semakin berkembang.
5 Sumber daya peralatan
Menurut George C. Edward III, sumber daya peralatan sangat diperlukan di dalam implementasi kebijakan yang berupa tanah,
gedung, dan
peralatan-peralatan lain
yang membantu
mempermudah pelaksana kebijakan di dalam melaksanakan kebijakan dan memberikan pelayanan kebijakan.
c. Disposisi
Disposisi merupakan kemauan, keinginan, dan kecenderungan para pelaksana kebijakan di dalam mengimplementasikan kebijakan.
Menurut George C. Edward III, keberhasilan dari implementasi kebijakan tidak hanya ditentukan sejauh mana pelaksana kebijakan
18 mengetahui apa yang harus dilakukan dan memiliki kemampuan
untuk melaksanakan, akan tetapi juga dipengaruhi oleh disposisi yang kuat terhadap kebijakan. Van Mater Van Horn menegaskan bahwa
disposisi pelaksana kebijakan dipengaruhi oleh tiga elemen respon, yaitu: pengetahuan, pemahaman, dan pendalaman terhadap kebijakan;
arah respon pelaksana kebijakan terhadap kebijakan tersebut menerima, netral, atau menolak; dan intensitas pelaksana kebijakan
terhadap kebijakan. d.
Struktur Birokrasi Keberhasilan implementasi kebijakan ikut ditentukan oleh
adanya struktur birokrasi yang efektif. Menurut George C. Edward III, tidak efektifnya implementasi kebijakan bisa saja dipengaruhi oleh
tidak efisiennya struktur birokrasi. Strukur birokrasi terdiri dari struktur organisasi, pembagian kewenangan, hubungan antarunit di
dalam organisasi, dan hubungan organisasi dengan pihak di luar organisasi. Terdapat dua karakteristik utama di dalam struktur
birokrasi, yaitu Standard Operational Procedures SOP dan fragmentasi.
1 Standard Operational Procedures SOP
SOP merupakan petujuk pelaksanaan tugas yang dibuat berdasarkan standar yang ditetapkan yang berfungsi untuk
memudahkan pelaksana kebijakan dalam melaksanakan tugasnya. Di dalam SOP memuat tentang mekanisme, sistem dan prosedur
19 pelaksanaan
kebijakan, pembagian
tugas pokok,
fungsi, kewenangan dan tanggung jawab pelaksana kebijakan.
2 Fragmentasi
Fragmentasi merupakan penyebaran atau pemecahan tanggung jawab atau tugas-tugas kebijakan ke dalam unit-unit kerja untuk
memudahkan melaksanakan kebijakan, akan tetapi di dalam organisasi pelaksana kebijakan yang terfragmentasi membutuhkan
koordinasi yang intensif antar unitnya agar tidak terjadi ketimpangan informasi yang mengagalkan kebijakan.
C. Pendidikan Kesetaraan