Pengertian Motivasi Belajar Kajian tentang Motivasi Belajar
15
c. Teori fisiologis yang juga disebut “Behaviour theories”. Menurut
teori ini semua tindakan manusia berakar pada memenuhi kepuasan dan kebutuhan organik atau kebutuhan memenuhi kepentingan fisik.
d. Teori Psikoanalitik oleh Freud lebih ditekankan unsur-unsur kejiwaan
yang ada pada diri manusia. Setiap tindakan manusia karena adanya unsur pribadi manusia yakni id dan ego.
Disamping itu terdapat beberpa teori motivasi kontemporer yang berupaya menjelaskan mengapa orang termotivasi melakukan apa yang
mereka lakukan Slavin, 2011: 100-111. Teori tersebut ialah sebagai berikut:
a. Motivasi dan teori pembelajaran perilaku. Satu jenis motivasi jelas
menentukan perilaku; pada saat lain, beberapa motivasi berpengaruh. b.
Motivasi dan teori atribusi. Teori motivasi yang berfokus pada cara orang menjelaskan penyebab keberhasilan dan kegagalan mereka
sendiri. c.
Motivasi dan pembelajaran pengaturan diri. Siswa yang sangat termotivasi mempelajari sesuatu daripada siswa lain lebih cenderung
dengan sadar merencanakan pembelajaran, melaksanakan rencana pembelajaran dan mengingat informasi yang mereka peroleh.
d. Motivasi dan teori pengharapan. Teori motivasi yang didasarkan pada
keyakinan bahwa upaya orang untuk berhasil bergantung pada harapan mereka terhadap imbalan. Teori yang menghubungkan
probabilitas dan nilai insentif keberhasilan dengan motivasi.
16
Para psikolog mempelajari motivasi dari berbagai perspektif. Beberapa peneliti menggunakan perspektif sifat, bahwa motivasi sering
melibatkan karakteristik kepribadian orang-orang tertentu. Peneliti lainnya menggunakan pendekatan behavioris yang berfokus pada
konsekuensi. Ada juga peneliti yang menggunakan perspektif kognitif sosial atau perspektif kognitif, yang berfokus pada persepsi diri dan
faktor-faktor kognitif lain Eva Latipah, 2012: 163. Berikut ini adalah beberapa teori motivasi yang dikembangkan dari
perspektif teoritis kontemporer tentang motivasi Eva Latipah, 2012: 166-175 :
a. Teori Kebutuhan Maslow Need Hierarchy Theory
Teori ini pada intinya menyatakan bahwa kebutuhan- kebutuhan manusia dapat digolongkan ke dalam lima tingkatan
yakni kebutuhan fisiologikal, rasa aman, kasih sayang, harga diri dan aktualisasi diri. Terlepas dari cara membuat klasifikasi kebutuhan
manusia itu yang jelas adalah sifat, jenis dan intensitas kebutuhan manusia berbeda satu sama lain karena manusia merupakan individu
yang unik. Teori “klasik” Maslow semakin dipergunakan, bahkan
dikatakan mengalami “koreksi” atau penyempurnaan. Kebutuhan manusia dapat digolongkan sebagai rangkaian dan bukan sebagai
hierarki. Kebutuhan yang sudah terpenuhi sangat mungkin akan timbul lagi di waktu yang akan datang, kebutuhan fisik bisa bergeser
17
dari pendekatan kuantitatif menjadi pendekatan kualitatif dan berbagai kebutuhan tersebut tidak akan mencapai “titik jenuh”
artinya akan tiba suatu kondisi saat seseorang tidak lagi dapat berbuat sesuatu dalam pemenuhan kebutuhan itu.
Menurut Maslow, motivasi seseorang dapat dipahami dari kebutuhan-kebutuhannya. Di sisi lain, dengan berasumsi pada teori
Maslow sebagai pendidikan perlu menekankan pada peserta didik akan pentingnya aktualisasi diri.
b. Teori Motivasi Sosial McClelland
McClelland menyatakan bahwa tingkah laku seseorang timbul karena
pengaruh kebutuhan-kebutuhannya.
Dalam konsep
McClelland tentang motivasi terdapat tiga kebutuhan pokok dalam diri seseorang yang mendorong tingkah laku yaitu: 1 Need for
achievement merupakan kebutuhan mencapai sukses yang diukur berdasarkan standar kesempurnaan dalam diri seseorang; 2 Need for
affiliation merupakan kebutuhan akan kehangatan dan dukungan dalam hubungan dengan orang lain; 3 Need for power merupakan
kebutuhan untuk menguasai dan memengaruhi orang lain. McClelland mengungkapkan bahwa pemahaman seseorang
dapat dicapai
dengan memahami
kebutuhan-kebutuhannya. Pemahaman yang baik akan arti penting prestasi dengan sendirinya
membuat peserta didik berupaya untuk meraih prestasi belajar yang setinggi-tingginya.