29
e. berdiskusi dan menganalisis, masalah dan sumber-sumber,
kemudain digunakan untuk memecahkan masalah yang dihadapinya;
f. mencoba ide-ide baru yang dipelajari dari membaca, menulis,
menganalisis dan berdiskusi dengan orang lain; g.
melaksanakan kegiatan belajar secara mandiri; dan h.
menerapkan pengetahuan baru untuk meningkatkan mutu kehidupannya, dan dapat berusaha dengan menggunakan
pembukuan yang teratur dan sebagainya.
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan keaksaraan fungsional ialah sebagai pengembangan keterampilan
keaksaraan dasar guna membantu pemecahan masalah kehidupan warga belajar. Hasil akhir merupakan sebuah bentuk pencapaian tujuan dalam
bentuk fungsionalisasi hasil belajar dalam kehidupan sehari-hari dengan menggunakan keterampilan membaca, menulis, berhitung dan berusaha
secara mandiri.
3. Prinsip Penyelenggaraan Keaksaraan Fungsional
Program keaksaraan fungsional dapat terlaksana dengan baik dan mampu memotivasi warga belajar untuk memberdayakan dirinya sesuai
kebutuhan, maka diperlukan prinsip-prinsip dalam penyelenggaraan keaksaraan fungsional. Beberapa prinsip tersebut menurut Kusnadi 2005:
192-197 adalah sebagai berikut: a.
Konteks Lokal Keberhasilan program keaksaraan fungsional tidak bisa secara
keseluruhan mencakup standar yang universal, melainkan tergantung kondisi tempat tinggal warga belajar. Keaksaraan fungsional hanya
dapat didefinisikan secara utuh, jika mengacu pada konteks sosial
30
lokal dan kebutuhan khusus dari setiap warga belajar. Kegiatan program
keaksaraan di
pedesaan diawali
dengan upaya
membelajarkan masyarakat dalam aspek ekonomi sehingga mereka mampu melakukan fungsi penyediaan sarana produksi, produksi
barang dan pemasaran hasilnya. Sebagai contoh masyarakat petani belajar tentang iklim, keadaan tanah, teknik pengolahan tanah,
pemilihan dan penanaman bibit, irigasi atau pengairan, pemberantasan hama, pemungutan hasil panen dan sebagainya. Pemerolehan
informasi sebagai bahan belajar tidak hanya dari tutor melainkan dapat bersumber dari pengalaman baik pengalaman dirinya maupun
orang lain. b.
Desain Lokal Program keaksaraan fungsional harus dirancang dan dibuat
berdasarkan model-model keaksaraan sebagai respon atas kebutuhan, minat, kenyataan dan sumber-sumber setempat. Unsur utama dari
rancangan program keaksaraan fungsional menyangkut tujuan, kelompok sasaran, bahan belajar, kegiatan belajar, waktu dan tempat
pertemuan perlu dirancang agar sesuai dengan situasi dan kondisi masing-masing kelompok belajar. Desain lokal juga menyangkut
kesepakatan belajar yang dibuat oleh kelompok belajar, rencana pembelajaran yang dilakukan dan pemilihan kegiatan belajar oleh
kelompok belajar.