Jadwal Pembelajaran Keaksaraan Fungsional

86 mereka, karena sebagian warga belajar merupakan ibu rumah tangga. Hal ini disampaikan oleh warga belajar yang merupakan ibu rumah tangga ya kni ibu “MRN” bahwa: “Nggeh kula ajeg mangkat, lha teng omah ora due gawean niku ”. CW 6, 21 02 2016 Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa motivasi warga belajar ditinjau dari aspek kehadiran warga belajar adalah cukup berbeda. Meskipun tingkat kehadiran berbeda-beda namun terdapat beberapa warga belajar yang aktif mengikuti pembelajaran keaksaraan fungsional. Disamping itu terdapat satu kelompok keaksaraan fungsional dimana tingkat kehadiran warga belajar mencapai 70 pada setiap pertemuan. Aspek kedua yang merupakan bagian dari dimensi ketekunan dalam belajar ialah upaya warga belajar untuk belajar di rumah. Berdasarkan hasil wawancara bahwa terdapat beberapa warga belajar yang melakukan kegiatan belajar di rumah baik bersama tutor maupun belajar secara mandiri dengan didampingi oleh anggota keluarga. Hal ini disampaikan oleh warga belajar yaitu ibu “NTJ” bahwa: “Mboten mbak. Ning kula njaluk ken ngajari anak kula si setri teng griya mbak ”. CW 3, 06 02 2016 Pernyataan yang sama disampaikan oleh warga belajar yang lain yakni ibu “MRN” bahwa: “Mboten tau, ning nek putune rene sok ngajari”. CW 6, 21 02 2016 87 Pada kelompok keaksaraan fungsional yang lain terdapat warga belajar dimana menggunakan waktu di luar jam pelajaran untuk mengulas materi pembelajaran bersama tutor. Dalam hal ini warga belajar memiliki insiatif untuk melaksanakan kegiatan belajar secara mandiri kepada tutor. Pernyataan tersebut disampaikan oleh warga belajar yakni ibu “SYN” bahwa: “Kadang tanglet bu ST, moro neng griyane”. CW 8, 23 02 2016 Dapat disimpulkan bahwa penggunaan waktu belajar di luar jam pelajaran oleh warga belajar dimanfaatkan dengan baik meskipun tidak semua didampingi oleh tutor keaksaraan fungsional. Warga belajar memiliki inisiatif untuk mengulang materi pembelajaran yang disampaikan oleh tutor di rumah dengan meminta bantuan bimbingan dan pengarahan dari pihak keluarga dan berupaya untuk mendatangi tutor untuk meminta bimbingan dan pengarahan.

b. Ulet dalam menghadapi kesulitan

Warga belajar memiliki motivasi belajar jika peserta didik yakni warga belajar keaksaraan fungsional ulet dalam menghadapi kesulitan yang dapat dilihat dari sikap dan usahanya menghadapi kesulitan. Sikap dan usaha dalam menghadapi kesulitan ditemukan saat pembelajaran keaksaraan sedang berlangsung. Sikap dan usaha warga belajar mengatasi kesulitan terlihat dari pengamatan peneliti. Hal ini ditegaskan oleh ibu “MRN” warga belajar bahwa: