40
masyarakat, 4 sebagai sentra pertemuan berbagai lapisan masyarakat, 5 sebagai pusat penelitian masyarakat community research centre Kamil,
2011: 89. Menurut Sihombing Iis Prasetyo, 2009 fungsi PKBM adalah
sebagai berikut: a.
Sebagai wadah pembelajaran artinya tempat warga masyarakat dapat menimba ilmu dan memperoleh berbagai jenis
keterampilan dan pengetahuan fungsional yang dapat didayagunakan secara cepat dan tepat dalam upaya perbaikan
kualitas hidup dan kehidupannya.
b. Sebagai tempat pusaran semua potensi masyarakat artinya
PKBM sebagai tempat pertukaran berbagai potensi yang ada dan berkembang di masyarakat, sehingga menjadi suatu sinergi
yang dinamis dalam upaya pemberdayaan masyarakat itu sendiri.
c. Sebagai pusat dan sumber informasi artinya wahana
masyarakat menanyakan berbagai informasi tentang berbagai jenis kegiatan pembelajaran dan keterampilan fungsional yang
dibutuhkan masyarakat.
d. Sebagai ajang tukar-menukar keterampilan dan pengalaman
artinya tempat berbagai jenis keterampilan dan pengalaman yang dimiliki oleh masyarakat yang bersangkutan dengan
prinsip saling belajar dan membelajarkan melalui diskusi mengenai permasalahan yang dihadapi.
e. Sebagai sentra pertemuan antara pengelola dan sumber belajar
artinya tempat diadakannya berbagai pertemuan para pengelola dan sumber belajar tutor baik secara intern maupun dengan
PKBM di sekitarnya untuk membahas berbagai permasalahan dan kendala yang dihadapi dalam pengelolaan PKBM dan
pembelajaran masyarakat.
f. Sebagai lokasi belajar yang tak pernah kering artinya tempat
yang secara terus menerus digunakan untuk kegiatan belajar bagi masyarakat dalam berbagai bentuk.
Dapat disimpulkan bahwa fungsi PKBM ialah wadah tempat berkumpul masyarakat yang ingin mengembangkan pengetahuan dan
keterampilannya melalui kegiatan belajar mengajar dan sebagai pusat informasi warga belajar dan masyarakat. Fungsi PKBM tidak terlepas dari
41
peran masyarakat yang berusaha mengembangkan program di dalamnya dengan pemanfaatan potensi lingkungan sekitar.
4. Pengembangan PKBM
Menurut Iis Prasetyo 2009, pengembangan PKBM terbagi menjadi pengembangan kelembagaan PKBM dan pengembangan
organisasi PKBM. Aksi pengembangan kelembagaan didasarkan pada tiga strategi pendekatan dalam implementasi pengembangan kemampuan,
yang meliputi: a Pendekatan Individual dapat dilakukan dengan melaksanakan pendidikan maupun, dimaksudkan untuk meningkatkan
kapasitas individu yakni pengelola dan pengajar tutor PKBM; b Pendekatan organisasi dilaksanakan untuk memperkuat individu dalam
merancang, mempertahankan dan mengembangkan organisasi atau institusi yang dapat mewakili dan bertanggung jawab kepadanya; c
Pendekatan pembentukan jaringan dan kemitraan dengan menekankan terjadinya hubungan informal dari komunikasi yang telah terjalin
antarorganisasi dengan individu baik pada tingkat lokal, nasional maupun internasional.
Sedangkan pengembangan organisasi PKBM dapat menerapkan lima tahapan pengelolaan perubahan untuk mencapai perubahan yang
efektif. Model lima tahapan tersebuat adalah: a Memprakarsai perubahan umum yang dilakukan oleh praktisi yang mungkin dari dalam maupun
dari luar organisasi dan mereka yang mampu bertindak sendiri atau dengan suatu kelompok yang memelopori program; b Mendiagnosis
42
masalah, mengidentifikasi sebab-sebab spesifik dan fakta masalah yang menghasilkan penetapan target perubahan; c Mengidentifikasi intervensi,
yakni bila diimplementasikan akan menyebabkan target berubah dalam arag yang diinginkan; d Mengimplementasikan intervensi pada waktu
dan lingkup yang tepat guna menjamin kemungkinan besar keberhasilan perubahan; e Mengevaluasi hasil yang memungkinkan kita mengukur
besar dan arah perubahan sasaran. Menurut Hiryanto 2009, dalam makalahnya membahas dua
strategi pendekatan dalam pengembangan PKBM. Strategi pendekatan tersebut yaitu pendekatan pengembangan kemampuan dan pendekatan
pemberdayaan masyarakat
sebagai kerangka
konseptual untuk
mengembangkan PKBM. Pendekatan pengembangan kemampuan yaitu suatu upaya
meningkatkan kemampuan orang dan lembaga secara berkelanjutan, kompetensi dan kemampuannya memecahkan masalah, atau pengertian
lain yang sering dipergunakan yaitu suatu pendekatan pembangunan yang dilaksanakan secara sistematis. Dalam pendekatan pengembangan
kemampuan ada tiga strategi yang dapat dipergunakan yaitu pendekatan indvidual, organisasi dan jaringan. Sedangkan pendekatan pemberdayaan
masyarakat dalam
kaitannya dengan
pengembangan PKBM,
pemberdayaan masyarakat akan menjadi kebih bermakna sebagai upaya untuk memperbaiki kinerja PKBM agar dapat mencapai tujuan secara
efektif dan efisien, memberdayakan para warga belajar dan