Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar Warga Kelompok

119 kemampuan, keterampilan dan ilmu pengetahuan, sedangkan faktor ekternal berupa motivasi dari pihak keluarga dan masyarakat, kepentingan di masyarakat, materi yang menarik dan pekerjaan. Hal tersebut disebabkan oleh karakteristik warga belajar yang dikategorikan sebagai orang dewasa. Orang dewasa telah memiliki konsep diri sehingga membutuhkan kebebasan yang bersifat pengarahan diri, tidak dapat dipaksa seperti anak-anak. Materi yang diberikan masih sebatas membaca, menulis dan berhitung dan jarang sekali melatih warga belajar untuk memiliki kemampuan keterampilan yang bermanfaat bagi kehidupannya, sehingga muncul anggapan bahwa warga belajar yang telah memiliki kemampuan membaca, menulis dan berhitung merasa sudah cukup ilmunya. Faktor eksternal motivasi lebih banyak penyebab lainnya adalah warga belajar memiliki banyak fokus untuk melaksanakan bebrbagai pekerjaan, dan tanggung jawab sosial terhadap masyarakat. Hasil temuan ini senada dengan salah satu asumsi pokok belajar orang dewasa menurut Knowles dalam Mappa dan Basleman 1994: 112 yang menyebutkan bahwa orang dewasa mempelajari bidang permasalahan yang kini mereka hadapi dan anggap relevan. Orang dewasa cenderung memilih kegiatan yang dapat segera diaplikasikan, baik pengetahuan maupun keterampilan yang dipelajari.Oleh karena itu orang dewasa cenderung berpartisipasi dalam kegiatan belajar yang berpusat pada masalah problem centered frane of mind. 120

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai motivasi belajar warga kelompok keaksaraan fungsional di PKBM Persada, maka peneliti dapat menarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Motivasi belajar warga kelompok keaksaraan fungsional Motivasi belajar warga kelompok keaksaraan fungsional adalah variatif. Warga belajar keaksaraan fungsional ditunjukkan dengan kondisi sebagai berikut: a Ketekunan dalam belajar menunjukkan kehadiran warga belajar saat pembelajaran cukup rendah dan kesempatan belajar di rumah dimanfaatkan oleh warga belajar dengan pendampingan dari pihak keluarga b Sikap ulet dalam menghadapi kesulitan menunjukkan sikap keingintahuan melalui usaha bertanya kepada tutor c Minat dan ketajaman perhatian dalam belajar menunjukkan kebiasaan yang dilakukan oleh warga belajar meliputi kebiasaan bertanya, kebiasaan mengeluarkan pendapat dan kebiasaan hanya sebatas mengikuti alur pembelajaran. Semangat warga belajar bervariasi. 121 d Berprestasi dalam belajar menunjukkan warga belajar memiliki keinginan untuk berprestasi dan kualifikasi hasil belajar yang cukup baik e Kemandirian dalam belajar menunjukkan aspek penyelesaian tugas pekerjaan rumah dilakukan oleh warga belajar secara langsung di tempat pembelajaran setelah selesai pembelajaran. Penggunaan kesempatan di luar jam pelajaran dimanfaatkan dengan belajar di rumah dengan bimbingan pihak keluarga 2. Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar yaitu: a Adanya keinginan meningkatkan ilmu pengetahuan, keterampilan membaca dan menulis; b Adanya dukungan dari pihak keluarga dan masyarakat sekitar; c Kesibukan bekerja; d Kepentingan-kepentingan di masyarakat berupa kegiatan rewang, ziarah kubur dan pengajian; e Menarik atau tidaknya materi terhadap minat warga belajar. 122

B. Saran

Setelah peneliti melakukan penelitian terhadap motivasi belajar warga kelompok keaksaraan fungsional, maka diajukan beberapa saran sebagai berikut: 1. Perlu adanya monitoring dan evaluasi secara berkala oleh pihak pengelola PKBM terhadap program keaksaraan fungsional pada setiap kelompok belajar untuk menjaga keberlanjutan program. 2. Hendaknya tutor lebih giat memotivasi warga belajar agar memahami tentang pendidikan sepanjang hayat dengan membangun kesadaran warga belajar terkait kebermanfaatan menuntut ilmu. 3. Hendaknya warga belajar mampu mengatur waktunya untuk bekerja dan belajar sehingga keduanya dapat berjalan dengan baik. 4. Perlu adanya kegiatan training motivasi pada awal dibentuknya program dan pemberian motivasi setiap kegiatan pembelajaran sehingga warga belajar mampu membangun kesadaran akan belajar yang kemudian membangkitkan motivasi belajar dalam dirinya. 5. Perlu adanya pemilihan materi yang mampu menarik minat warga belajar. 123 DAFTAR PUSTAKA Bagong Suyanto dan Sutinah. 2007. Metode Penelitian Sosial: Berbagai Alternatif Pendekatan. Jakarta: Prenada Media Group. Burhan Bungin. 2011. Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik dan Ilmu Sosial Lainnya. Jakarta: Prenada Media Group. Departemen Pendidikan Nasional. 2003. Undang-Undang Sisdiknas No. 20 Th 2003. Jakarta: Sinar Grafika Offset. Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta. Dwi Siswoyo, dkk. 2011. Ilmu Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press. Eva Latipah. 2012. Pengantar Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: Pedagogia. Fasli Jalal. 2004. Pedoman Pembelajaran Pendidikan Keaksaraan. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Luar Sekolah dan Pemuda, Direktorat Pendidikan Masyarakat. Galih Jatmiko. 2013. Upaya Tutor dalam Menumbuhkan Motivasi Belajar Warga Belajar Keaksaraan Fungsional di PKBM Mandiri Kretek Bantul. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta. Ghullam Hamdu dan Lisa Agustina. 2011 . “Pengaruh Motivasi Belajar terhadap Prestasi Belajar di Sekolah Dasar Studi Kasus terhadap Siswa Kelas IV SDN Tarumanagara Kecamatan Tawang Kota Tasikmalaya”. Jurnal Penelitian Pendidikan Vol. 12 No. 1 April 2011. Hlm. 91-92. Hamzah B. Uno. 2014. Teori Motivasi dan Pengukurannya Analisis di Bidang Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Hiryanto. 2009. Strategi Pengelolaan dan Pengembangan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat PKBM. Diakses dari http:staff.uny.ac.idsitesdefaultfilestmpmakalah-ppmpkbm09.pdf . pada tanggal 15 Februari 2016, pukul 13.20 WIB. Iis Prasetyo. 2009. Pengembangan PKBM. Diakses dari http:iisprasetyo.blogspot.compengembangan-pkbm.html . pada tanggal 15 Februari 2016, pukul 11.46 WIB. Ikka Kartika A. Fauzi. 2011. Mengelola Pelatihan Partisipatif. Bandung: Alfabeta.