Pengaruh cahaya Cahaya sebagai sumber energi untuk reaksi anabolik fotosintesis akan Ketersediaan Hara Mineral

C. Pengaruh cahaya Cahaya sebagai sumber energi untuk reaksi anabolik fotosintesis akan

berpengaruh terhadap laju fotosintesis tersebut. Pada saat matahari menuju permukaan bumi,hanya sekitar 900 J.m -2. det 1 yang diterima permukaan bumi.dari jumlah ini yang berada pada kisaran panjang gelombang 400 – 700 nm PAR adalah 400 J.m -2. det 1 . Kira-kira 80 PAR akan terserap daun ,dari jumlah yang diserap hanya sekitar 5 yang dimanfaatkan sebagai fotosintesis dan yang lain hilang sebagai panas. Untuk tanaman, radiasicahaya merupakan sumber energi efek photoenergetic dan mengatur pembangunan stimulus efek photocybernetic, tetapi juga dapat menyebabkan cedera efek fotodestruktif. Ada perbedaan tanggapan terhadap peningkatan intensitas cahaya antara tumbuhan ternaung dan terdedah, yaitu 1 tumbuhan ternaung menunjukkan laju fotosintesis yang rendah pada intensitas cahaya tinggi dibanding tumbuhan terdedah, 2 dan sebaliknya laju fotosintesis tumbuhan ternaung lebih tinggi dibanding tanaman terdedah pada intensitas cahaya rendah dan 3 titik kompensasi cahaya untuk tumbuhan ternaung lebih rendah dibandingkan tumbuhan terdedah.

D. Ketersediaan Hara Mineral

Pengaruh dari pasokan hara mineral dapat membentuk fotosintesis dan respirasi menjadi sangat bervariasi. Pada tanah yang kekurangan nutrisi, biasanya ketersediaan mineral hanya sedikit dibanding dengan adanya faktor-faktor iklim. Namun demikian, dalam meningkatkan hasil fotosintesis dibutuhkan pemberian nutrisi buatan. Sebaliknya, mineral juga bisa lebih berbahaya; jika konsentrasinya terlalu tinggi pada mineral tertentu ion logam berat pada khususnya, serta polusi udara yang dapat mengganggu fotosintesis. Nutrisi mineral dapat mempengaruhi metabolisme karbon baik secara langsung maupun tidak langsung yaitu melalui sintesis dari jaringan baru dan pertumbuhan. Efek langsung pada fotosintesis dan respirasi diakibatkan dari mineral yang tergabung dalam metabolit, koenzim dan pigmen atau mengambil bagian secara langsung sebagai aktivator dalam proses fotosintesis. Misalnya Manganase bertindak sebagai aktivator fotolisis, dan kalium yang terlibat dalam sistem transpor elektron pada tilakoid. Nitrogen dan magnesium adalah komponen dari klorofil, dengan berbagai enzim termasuk besi, kobalt, dan tembaga, dan fosfat yang merupakan komponen nukleotida. Kurangnya mineral, serta perubahan dalam jumlah unsur-unsur yang relatif diambil, dapat mempengaruhi konten klorofil dan jumlah, ukuran dan ultrastruktur dari kloroplas, misalnya besi, tidak termasuk ke dalam molekul klorofil. Dalam kondisi defisiensi besi, terjadi klorosis, hal ini dikarenakan berkurangnya serapan CO 2 . Kurangnya magnesium dapat memiliki konsekuensi yang sama. Nutrisi mineral lebih mempengaruhi pertukaran gas dengan perilaku stomata, dan efek pada sifat lain dari daun seperti struktur anatomi, ukuran, dan jumlah.

E. Pengaruh Suhu.