genetik dan filogenetik. Bukti variasi sebagai dasar kekerabatan menunjukkan sistem klasifikasi fenetik dan filogenetik.
Keanekaragaman Diversitas mengacu pada jumlah tipe organisme atau taksa
pada dunia tumbuhan. Hampir 250.000 spesies tumbuhan vaskuler terdapat di permukaan bumi, yang terdiri dari 10.000 spesies Pteridophyta, 6.000 spesies
Gymnosperma dan 235.000 spesies Angiosperma. Keanekaragaman jenis Durio di Indonesia mencakup 20 jenis dan Kalimantan merupakan pusat persebaran jenis-
jenis Durio Durio spp.. Dari 27 jenis Durio yang ada di seluruh dunia, 18 jenis di antaranya terdapat di Kalimantan dan 14 jenis merupakan jenis-jenis yang endemik
Uji, 2005. Di seluruh dunia dilaporkan terdapat sekitar 40 jenis Mangifera Gruezo, 1991. Di Kalimantan saja terdapat 31 jenis Mangifera dan 3 jenis di antaranya
endemik Kostermans dan Bompard, 1993.
Batasan keanekaragaman di atas merupakan keanekaragaman jenis yang biasanya dikaitkan dengan taksonomi. Batasan keanekaragaman lainnya yang
umumnya diterapkan dalam keanekaragaman hayati biodiversitas yaitu keanekaragaman gen dan keanekaragaman ekosistem. Berikut ini diuraikan secara
garis besar pengertian keanekaragaman yang umumnya digunakan dalam Biologi.
C. Macam Keanekaragaman Hayati
Keanekaragaman hayati biodiversitas adalah keanekaragaman organisme yang menunjukkan keseluruhan atau totalitas variasi gen, jenis, dan ekosistem pada suatu
wilayah. Keanekaragaman hayati melingkupi berbagai perbedaan atau variasi bentuk, penampilan, jumlah, dan sifat-sifat yang terlihat pada berbagai tingkatan, baik
tingkatan gen, tingkatan spesies maupun tingkatan ekosistem.
1. Keanekaragaman Hayati Tingkat Gen
Keanekaragaman hayati tingkat gen adalah keanekaragaman hayati yang
menunjukkan seluruh variasi jumlah dan susunan gen pada makhluk hidup.
Di samping itu, setiap individu memiliki banyak gen, bila terjadi perkawinan atau persilangan antar individu yang karakternya berbeda akan menghasilkan
keturunan yang semakin banyak variasinya. Hal inilah yang menyebabkan keanekaragaman gen semakin tinggi.
Kalimantan merupakan pusat keanekaragaman genetika rambutan. Sebagai contoh tidak kurang dari 15 kultivar
rambutan Nephelium lappaceum dapat ditemukan di desa Mekarjaya, kabupaten Sambas di Kalimantan Barat. Dilaporkan juga bahwa N. maingayi dan N.
ramboutan-ake diperkirakan juga mempunyai banyak variasinya. Hal ini disebabkan kedua jenis Nephelium ini banyak ditanam oleh penduduk di sekitar
halaman rumah dan di kebun-kebun di Kalimantan Barat Siregar, 2006.
2. Keanekaragaman Hayati Tingkat Jenis
Keanekaragaman hayati tingkat jenis adalah keanekaragaman hayati yang menunjukkan seluruh variasi yang terdapat pada makhluk hidup antar jenis.
Di kawasan Asia Tenggara dilaporkan terdapat sekitar 30 jenis Garcinia manggis yang dapat dimakan, tetapi kebanyakan rasa buahnya agak asam
karena kandungan asam sitratnya Jansen, 1991. Tercatat ada 21 jenis Garcinia asli Indonesia yang dapat dimakan, 5 jenis di antaranya telah dibudidayakan.
264
MODUL PLPG 2014 | PENDALAMAN MATERI BIOLOGI
3. Keanekaragaman Hayati Tingkat Ekosistem
Keanekaragaman hayati tingkat ekosistem adalah keanekaragaman hayati yang menunjukan seluruh variasi interaksi antara makhluk hidup dan interaksi
makhluk hidup dengan lingkungannya. Jadi, antara makhluk hidup dengan lingkungannya akan terjadi interaksi yang dinamis. Perbedaan kondisi komponen
abiotik tidak hidup pada suatu daerah menyebabkan jenis makhluk hidup biotik yang dapat beradaptasi dengan lingkungan tersebut berbeda-beda.
Akibatnya, permukaan bumi dengan variasi kondisi komponen abiotik yang tinggi akan menghasilkan keanekaragaman ekosistem.
Ada ekosistem hutan hujan tropis, hutan gugur, padang rumput, padang lumut, gurun pasir, sawah, ladang, air tawar, air payau, laut, dan lain-lain. Suatu
perubahan yang terjadi pada komponen-komponen ekosistem ini akan berpengaruh terhadap keseimbangan homeostatis ekosistem tersebut. Sebagai
suatu sistem, di dalam setiap ekosistem akan terjadi proses yang saling terkait. Misalnya, pengambilan makanan, perpindahan energi atau energetika, daur zat
atau materi, dan produktivitas atau hasil keseluruhan ekosistem.
Contoh keanekaragaman hayati tingkat ekosistem adalah pohon kelapa banyak tumbuh di daerah pantai, pohon aren tumbuh di pegunungan, sedangkan
pohon palem dan pinang tumbuh dengan baik di daerah dataran rendah.
D. Faktor Penyebab Keanekaragaman Jenis