Kompetensi Guru Mata Pelajaran : 1.8. Memahami lingkup dan kedalaman biologi sekolah
Indikator Esensial : 1.8.31.Menunjukkan komponen-komponen darah manusia beserta fungsinya
Darah merupakan salah satu penyusun sistem kardiovaskuler. Darah dalam tubuh memiliki tiga fungsi utama, yaitu transportasi, pertahanan dan pengaturan. Sebagai
sistem transportasi, darah mentransport nutrien, gas, dan hormon ke bagian-bagian yang memerlukannya. Darah juga mengangkut zat sisa metabolisme untuk dikeluarkan dari
tubuh. Sebagai pertahanan tubuh, sel-sel darah putih melawan kuman-kuman penyakit atau benda-benda asing yang masuk ke dalam tubuh. Darah terlibat dalam pengaturan
suhu tubuh. Apabila suhu tubuh terlalu tinggi, maka darah akan mengalir ke permukaan kulit untuk mengeluarkan kelebihan panas. Sebaliknya, apabila suhu tubuh cenderung
menurun, darah mengurangi alirannya ke arah kulit untuk menghindari kehilangan panas tubuh. Di samping itu, darah juga berperan mempertahankan keseimbangan air dan
elektrolit. Darah berfungsi sebagai bufer, dalam hal ini darah mengatur pH darah agar tetap konstan.
A. Susunan darah
Darah terdiri atas plasma dan sel-sel darah. Penyusun darah beserta fungsinya dapat dilihat pada gambar berikut.
Gambar 1.8.31.1. Darah dan penyusunnya
1. Plasma Plasma adalah bagian cair darah berwarna bening kekuningan dan memiliki
unsur pokok sama dengan sitoplasma. Kurang lebih 55 bagian darah adalah plasma. Plasma tersusun atas 90 air dan 10 zat terlarut, meliputi protein
darah serum globulin, serum albumin dan fibrinogen, substansi menyerupai
336
MODUL PLPG 2014 | PENDALAMAN MATERI BIOLOGI
lemak glikolipid, fosfolipid dan lain-lain, asam amino, ion-ion garam, zat yang dihasilkan sel enzim, antibodi, dan hormon dan beberapa zat sisa metabolisme.
Plasma mengangkut sari-sari makanan, mineral, oksigen, dan berbagai materi yang diperlukan tubuh ke sel-sel di seluruh tubuh. Plasma juga membawa zat-sat
hasil sisa metabolisme ke hati, paru-paru, ginjal, dan kulit.
2. Sel-sel darah
Sel-sel darah terdiri atas sel darah merah eritrosit, sel darah putih leukosit dan trombosit. Sel darah merah pada manusia tidak mempunyai inti, sehingga
mudah dibedakan dengan sel darah putih. Sel darah putih dikelompokkan menjadi dua: a granulosit yaitu leukosit yang mempunyai granula pada
sitoplasmanya terdiri dari eosinofil, netrofil, basofil, b agranulosit yaitu leukosit yang tidak mempunyai granula pada sitoplasmanya terdiri dari limfosit dan
monosit. a. Sel darah merah eritrosit
Sel darah merah berukuran kecil, kurang lebih 7 – 8 um, berbentuk cakram dengan bagian tengah cekung, dan setelah matang tidak berinti Gambar
1.8.31.1 dan 1.8.31.2.
Gambar 1.8.31.2.
Sel-sel darah merah a dan molekul hemoglobin b
Di dalam darah, sel darah merah ditemukan paling banyak di antara sel yang lain. Satu millimeter kubik darah, kurang lebih sekitar satu tetes, terdiri
dari lima juta lebih sel darah merah. Sel-sel darah merah mengandung hemoglobin yaitu pigmen merah yang mengandung zat besi yang berfungsi
mengikat oksigen.
Oksigen dari paru-paru ditransport oleh darah menuju sel-sel tubuh sebagian besar 99 dengan terikat pada hemoglobin membentuk
oksihemoglobin. Sisanya larut dalam darah. Oksigen kemudian masuk ke dalam sel dengan berdifusi, dan digunakan untuk respirasi sel metabolisme.
Karbondioksida sebagai zat sampah hasil respirasi sel diangkut oleh darah berikatan dengan hemoglobin 23, bentuk ion bikarbonat yang larut dalam
plasma 70 dan bentuk gas 7 yang larut dalam plasma. Di dalam darah, karbondioksida ditransport menuju paru-paru untuk dikeluarkan dari tubuh
melalui proses pengeluaran napas.
Sel-sel darah merah dibentuk di dalam sumsum tulang dan memiliki waktu hidup sampai 120 hari.
Setiap molekul hemoglobin dalam darah merah memiliki empat molekul rantai polipeptida globin yang memiliki senyawa heme yang mengandung
Fe
heme
MODUL PLPG 2014 | PENDALAMAN MATERI BIOLOGI
337
atom besi Fe. Lihat Gambar …. Saat ada oksigen, oksigen berikatan dengan besi. Jika sel darah merah telah melepas oksigen dan darah
mengangkut H
+
, maka darah akan berwarna lebih gelap.
b. Sel-sel darah putih
Di antara sekian banyak sel-sel darah merah terdapat suatu benda yang lebih besar dari sel-sel darah merah. Benda ini berwarna putih, disebut sel
darah putih Leukosit. Jumlah sel-sel darah putih lebih sedikit dibanding sel-sel darah merah.
Dalam satu milimeter kubik darah hanya terdapat lima sampai sepuluh ribu sel-sel darah putih.
Sel darah putih dihasilkan di sumsum tulang dan kelenjar limfe.
Sel-sel darah putih berfungsi melawan bakteri, virus dan benda-benda asing penyebab
penyakit. Apabila terjadi infeksi, tubuh meningkatkan jumlah sel-sel darah putih.
Beberapa sel darah putih bersifat fagosit dan
penghacur terhadap patogen. Beberapa ada yang menghasilkan antibodi yang dilepaskan ke dalam darah. Antibodi tersebut berfungsi melumpuhkan
patogen.
c. Keping-keping darah trombosit
Apabila jari kita tergores benda tajam dan mengeluarkan darah, luka akan tertutup oleh darah yang membeku. Peristiwa membekunya darah
pada luka merupakan hasil aktivitas bagian darah yang disebut disebut keping-keping
darah Trombosit Gambar 1.8.31.3. Keping darah berperan dalam proses
penutupan luka yang mempercepat pemulihan luka dan mencegah masuknya
kuman penyakit. Keping-keping darah hanya mampu hidup antara 5 sampai 9 hari
saja.
Setelah terjadi luka, darah keluar dari pembuluh darah. Segera setelah itu terjadi
penggumpalan darah koagulasi sehingga darah berhenti mengalir. Proses pembekuan darah dapat dijelaskan sebagai berikut:
1 Di dalam darah terdapat protein yang disebut fibrinogen dan protrombin. 2 Bila keluar dari pembuluh darah, keping darah akan mengeluarkan
tromboplastin. Di samping dihasilkan oleh trombosit, tromboplastin juga dihasilkan oleh pembuluh darah maupun jaringan yang luka.
3 Tromboplastin bersama-sama dengan ion Ca 2
+
mengaktifkan protrombin menjadi trombin.
4 Trombin merupakan enzim yang mampu mengubah fibrinogen menjadi serabut yang lebih panjang disebut fibrin. Fibrin inilah yang akan
menjaring sel darah merah dan mengubah cairan darah menjadi gel agar darah tidak terus mengalir keluar tubuh.
Gambar 1.8.31.4: Keping-
keping darah
Gambar 1.8.31.3 : Sel-sel
darah putih
338
MODUL PLPG 2014 | PENDALAMAN MATERI BIOLOGI
5 Vitamin K berperan dalam pembentukan protrombin, sehingga defisiensi vitamin K berakibat pula terhadap laju pembekuan darah
B. Macam darah Saat seseorang banyak kehilangan darah diperlukan tranfusi darah dari orang
lain. Namun, tranfusi darah tidak sekedar memindahkan darah. Sebelumnya perlu dilakukan pengujian macam darah, karena tidak semua darah cocok untuk setiap
orang. Apabila darah yang ditranfusi tidak cocok dengan darah pasien maka akan mengakibatkan penggumpalan darah yang bisa menyebabkan kematian. Untuk
menghindari kejadian ini, sebelum tranfusi terlebih dulu perlu mengidentifikasi golongan darah pasien maupun darah yang akan ditranfusi.
Dalam mengidentifikasi golongan darah selalu melibatkan penentuan golongan ABO dan atau Rh
-
negatif or Rh
+
positif.
1. Golongan Darah ABO
Penentuan golongan darah ABO berdasarkan pada ada tidaknya dua macam antigen, yaitu antigen A dan antigen B yang terdapat pada permukaan
sel darah merah. Keberadaan antigen ini tergantung pada faktor keturunan.
Seseorang yang memiliki antigen A, maka bergologan A, sedangkan yang memiliki antigen B bergolongan darah B. Di samping itu, orang yang memiliki
antigen A dan B, maka bergolongan AB. Orang dengan darah tidak mengandung antigen A dan antigen B memiliki golongan darah O.
Setiap orang dengan golongan darah A memiliki serum antibodi B anti A, sebaliknya orang bergolongan darah B memiliki serum antibodi A. Menilik
kedua macam darah tersebut, maka darah orang dengan golongan AB tidak memiliki serum antibodi A dan antibodi B. Sebaliknya, orang bergolongan
darah O, di dalam darahnya memiliki baik serum antibodi A maupun antibodi B. Secara singkat, kandungan antigen dan antibodi setiap macam darah dapat
dilihat pada tabel berikut.
Gambar 1.8.31.4
Fibrin menjaring sel darah merah, cairan darah menjadi
gel, kemudian mengering membentuk jaringan parut.
MODUL PLPG 2014 | PENDALAMAN MATERI BIOLOGI
339
Tabel 1.8.31. Kandungan antigen dan antibodi dalam darah ABO Golongan darah
Antigen Antibodi
A A
b B
B a
AB A, B
b, a O
- a, b
Percampuran dua macam darah yang berbeda memiliki dua kemungkinan, yaitu menggumpal aglutinasi atau tidak menggumpal. Apabila darah
bercampur dengan darah orang lain, maka antibodinya tidak boleh dengan bertemu dengan antigennya, sebab akan mengakibatkan penggumpalan
darah aglutinasi. Sebagai contoh, orang dengan darah A memiliki antigen A dan antibodi b, tidak boleh ditransfusi dengan darah B, karena antibodi b akan
bertemu dengan antigen B yang menyebabkan aglutinasi.
2. Golongan darah Rh