Kompetensi Guru Mata Pelajaran : 1.8. Memahami lingkup dan kedalaman biologi sekolah
Indikator Esensial : 1.8.11 Menjelaskan faktor penyebab keanekaragaman jenis.
1.8.12 Menerapkan konsep keanekaragaman jenis dengan suatu contoh 1.8.13 Menjelaskan faktor-faktor yang berpengaruh pada keanekaragaman
A. Apa yang Dimaksud dengan Jenis?
Jenis merupakan kategori dasar klasifikasi biologi. Jenis merupakan balok penyusun klasifikasi. Semula dengan adanya anggapan Darwin yang menuntut
banyak perhatian biologis karena kepentingannya dalam klasifikasi dan pengertian spesiasi. Konsep jenis bertahan sebagai topik hangat saat ini; argumen tentang topik
ini terdengar tiap tahun pada pertemuan tahunan Botanical society di Amerika. Paling tidak ada beberapa konsep jenis yang telah diusulkan selama dua abad ini. Namun
demikian, kebanyakan yang digunakan secara luas adalah konsep jenis morfologi, jenis genetik, jenis paleobotani dan jenis evolusi. Berikut ini hanya diuraikan tentang
konsep jenis morfologi dan jenis biologi.
1. Jenis morfologi
Konsep jenis morfologi berpegang bahwa jenis merupakan kelompok terkecil
yang secara konsisten dapat dibedakan melalui morfologinya. Konsep ini sangat praktis dan secara luas konsep jenis digunakan oleh para taksonomis yang
berhadapan dengan identifikasi dan klasifikasi organisme. Taksonomis menggunakan konsep ini karena pada umumnya mereka mengetahui adanya
sebagian besar jenis organisme di dunia ini hanya dari morfologinya saja. Konsep ini sering disebut konsep jenis klasik, karena konsep ini secara umum digunakan
untuk mendeskripsi jenis sejak manusia pertama kali mulai mengklasifikasi organisme.
Jenis baru biasanya dinamai berdasarkan pada konsep jenis morfologi; deskripsi morfologi merupakan semua yang kita lihat yang diperlukan untuk
membedakan jenis baru dari jenis lainnya yang telah dikenal. Sebenarnya, semua nama jenis tumbuhan yang digunakan dalam buku ini adalah jenis morfologi.
Demikian juga jenis yang telah didaftar dalam beberapa buku seperti Flora Malaesiana, Flora of Java, dan Flora untuk sekolah di Indonesia.
Sebagian besar jenis morfologi yang kita kenal secara intuisi diakui sebagai perbedaan antara satu takson dengan takson yang lain. Sebagai contoh, kita
dapat membedakan jenis lili dari pinus. Melalui studi singkat kita dapat juga mempelajari perbedaan beberapa jenis di antara 100 jenis lili Lilium, 93 jenis
Pinus, dan 600 jenis Quercus.
Spesiasi tidak selalu membentuk jenis dengan batasan yang baik; adakalanya batas antar jenis kabur. Pada beberapa hal, taksonomis sering tidak sependapat
untuk menentukan suatu tumbuhan apakah termasuk jenis yang sama atau jenis yang berbeda. Sebagai contoh konsep jenis morfologi kaktus, marga Opuntia
terdiri dari 400 sampai dengan 1.000 jenis, tergantung pendapat atau pertimbangan yang diikuti.
2. Jenis Biologi
Kebalikan konsep jenis berdasarkan morfologi adalah konsep jenis biologi
yang menggunakan biologi reproduktif untuk membatasi jenis. Menurut konsep
262
MODUL PLPG 2014 | PENDALAMAN MATERI BIOLOGI
ini, jenis merupakan kelompok populasi interfertil yang secara reproduktif terisolasi dari kelompok yang lain. Konsep jenis biologi pertama kali diusulkan oleh
Ornithologist, karena burung umumnya terdapat dalam populasi interfertil yang terisolasi secara reproduktif yang kuat untuk membedakan secara morfologi.
Sebagian besar jenis hewan mungkin cocok dengan konsep ini. Namun, banyak tumbuhan yang tidak cocok dengan konsep jenis biologi, sehingga sebagian besar
diskusi Botani untuk konsep ini terfokus pada bagaimana kelemahan konsep ini diterapkan dalam dunia tumbuhan. Sebagai contoh, tumbuhan secara morfologi
merupakan jenis berbeda yang secara geografi terisolasi namun mungkin bisa hibridisasi jika tumbuhan tersebut tumbuh di area yang sama. Apakah ini
dinyatakan sebagai jenis yang berbeda?
Perkecualian pada jenis biologi, umumnya di antara jenis morfologi yang sering hibridisasi persilangan dengan dua induk jenis tumpang tindih.
Selanjutnya, tumbuhan dengan reproduksi secara aseksual atau dengan penyerbukan sendiri yang berarti interfertil atau paling tidak interbreeding mungkin
tidak terjadi. Taraxacum officinale dan Rubus sebagai contoh yang tidak dapat menggunakan konsep ini karena kedua tumbuhan ini menghasilkan biji tanpa
fertilisasi. Konsep jenis biologi tidak bermanfaat dalam membatasi jenis tanaman pertanian tertentu seperti pisang komersil atau jeruk karena banyak jenis ini yang
secara eksklusif reproduksi aseksual. Konsep jenis biologi juga tidak bermanfaat bagi fosil, karena informasi tentang biologi reproduksi dari organisme punah
biasanya hilang. Konsep jenis biologi bagaimanapun, secara evolusi penting karena konsep ini membutuhkan isolasi reproduktif.
Konsep jenis biologi menekankan pada asumsi mendasar tentang spesiasi: populasi hanya merupakan jenis berbeda tidak bercampur gen dengan populasi
lainnya. Spesiasi dapat terjadi hanya ketika isolasi reproduksi berlangsung dan mungkin dengan beberapa cara, berkisar dari isolasi geografi hingga genetik atau
isolasi behavioral pada umumnya pada hewan. Walaupun tumbuhan sering berhibridisasi di alam, hibridnya seringkali lemah dan kurang cocok. Kelemahan
hibrid memberikan beberapa isolasi reproduksi walaupun tidak lengkap.
Jenis biologi merupakan populasi atau kelompok populasi yang anggotanya mempunyai potensial interbreed satu sama lain dan menghasilkan
keturunan yang hidupviabel tetapi tidak dapat menghasilkan keturunan yang hidup dengan spesies lain.
B. Konsep Keanekaragaman dan Variasi Variasi merupakan istilah umum mencakup kegiatan, proses atau peristiwa
menyimpang dari kondisi normal atau standar. Dalam istilah biologi, variasi merupakan penyimpangan struktur, fungsi dan perkembangan ciri organisme dari
induknya, dari organisme lain dalam populasi sama, atau dari populasi lain dalam jenis sama atau kelompok berkerabat. Variasi genotip genetik termasuk perbedaan
pada genotip di dalam populasi atau jenis sebagai hasil mutasi, rekombinasi atau interaksi gen. Variasi fenotip pada struktur dan fungsi hasil dari tingkah laku
perbedaan lingkungan pada satu atau lebih genotip.
Variasi merupakan dasar spesiasi melalui seleksi alam. Variasi dan perubahan pada organisme secara geologi merupakan hasil evolusi. Jenis merupakan produk
dari mekanisme evolusi dasar yaitu mutasi, rekombinasi dan seleksi yang berperan pada lingkungan berbeda melalui waktu. Kekerabatan populasi berupa fenetik,
MODUL PLPG 2014 | PENDALAMAN MATERI BIOLOGI
263
genetik dan filogenetik. Bukti variasi sebagai dasar kekerabatan menunjukkan sistem klasifikasi fenetik dan filogenetik.
Keanekaragaman Diversitas mengacu pada jumlah tipe organisme atau taksa
pada dunia tumbuhan. Hampir 250.000 spesies tumbuhan vaskuler terdapat di permukaan bumi, yang terdiri dari 10.000 spesies Pteridophyta, 6.000 spesies
Gymnosperma dan 235.000 spesies Angiosperma. Keanekaragaman jenis Durio di Indonesia mencakup 20 jenis dan Kalimantan merupakan pusat persebaran jenis-
jenis Durio Durio spp.. Dari 27 jenis Durio yang ada di seluruh dunia, 18 jenis di antaranya terdapat di Kalimantan dan 14 jenis merupakan jenis-jenis yang endemik
Uji, 2005. Di seluruh dunia dilaporkan terdapat sekitar 40 jenis Mangifera Gruezo, 1991. Di Kalimantan saja terdapat 31 jenis Mangifera dan 3 jenis di antaranya
endemik Kostermans dan Bompard, 1993.
Batasan keanekaragaman di atas merupakan keanekaragaman jenis yang biasanya dikaitkan dengan taksonomi. Batasan keanekaragaman lainnya yang
umumnya diterapkan dalam keanekaragaman hayati biodiversitas yaitu keanekaragaman gen dan keanekaragaman ekosistem. Berikut ini diuraikan secara
garis besar pengertian keanekaragaman yang umumnya digunakan dalam Biologi.
C. Macam Keanekaragaman Hayati