ATP Berperan Sebagai Senyawa Antara yang Berlaku Umum Di Dalam Reaksi Pemindahan Fosfat

Jika ATP mengalami kehilangan gugus terminal fosfatnya pada hidrolisis, dengan membentuk ADP dan fosfat anorganik. Beberapa senyawa fosfat menghasilkan energi bebas lebih banyak dari energi yang diberikan pada hidrolisis ATP pada keadaan baku, beberapa senyawa fosfat lain menghasilkan energi yang lebih sedikit. Sebagai contoh, bagi reaksi enzimatik. Glukosa 6-fosfat 2- + H2O glukosa + fosfat ∆G o ’ = -3,3 kkalmol, menunjukkan bahwa reaksi ini memberikan energi bebas yang j auh lebih sedikit dibandingkan dengan hidrolisis ATP ∆G o ’ = -7,3 kkalmol pada keadaan baku., ATP disebut senyawa fosfat berenergi tinggi dan glukosa 6-fosfat ditentukan sebagai senyawa fosfat berenergi rendah. Kemudian, ditemukan bahwa sel juga mengandung beberapa senyawa fosfat seperti fosfoenol piruvat, dan 3-fosfogliseroil fosfat, dengan energi bebas hidrolisis baku yang jauh lebih besar dari ATP. Senyawa- senyawa tersebut dinamakan senyawa fosfat berenergi tinggi.

A. ATP Berperan Sebagai Senyawa Antara yang Berlaku Umum Di Dalam Reaksi Pemindahan Fosfat

ATP memiliki nilai ∆G o ’ antara pada skala termodinamika senyawa-senyawa fosfat. Sifat ini merupakan salah satu hal yang memungkinkan ATP untuk berperan sebagai pembawa antara senyawa fosfat dari senyawa berenergi super tinggi, yaitu, senyawa yang membebaskan lebih banyak energi pada reaksi hidrolisis dibandingkan dengan ATP, kepada molekul-molekul penerima dengan kandungan fosfatnya yang memiliki ∆G o ’ rendah, dan oleh karena itu, membebaskan lebih sedikit energi bebas dibandingkan dengan ATP jika dihidrolisis pada keadaan baku. Fungsi ATP sebagai senyawa antara pembawa energi yang umum di dalam sel, menghubungkan reaksi yang membebaskan energi dan reaksi yang memerlukan energi. Selama berlangsungnya reaksi katabolik yang memberikan energi, senyawa fosfat berenergi super tinggi dihasilkan, dengan menggunakan energi yang dibebaskan pada degradasi nutrien sel organik. Suatu enzim khusus yang dikenal sebagai kinase mengkatalisis pemindahan senyawa fosfat dari senyawa fosfat berenergi super tinggi tersebut, yang dilambangkan sebagai X P, kepada ADP, membentuk ATP. Pada tahap kedua, kinase khusus lainnya mengkatalisa pemindahan senyawa fosfat terminal dari ATP ke suatu molekul penerima, misal Y, yang kandungan energinya meningkat pada saat senyawa ini mengikat fosfat menjadi Y P. Kedua reaksi ini dapat dituliskan sebagai berikut : X P + ADP  X + ATP ATP + Y  ADP + Y P Gambar 1.8.40.2. Struktur ATP MODUL PLPG 2014 | PENDALAMAN MATERI BIOLOGI 377 Pengaruh akhir dari kedua reaksi ini, yang dihubungkan oleh senyawa antara ATP, adalah pindahnya energi kimia dari X P menuju Y melalui pemindahan gugus fosfat. ATP hampir selalu merupakan perantara bagi reaksi pemindahan gugus fosfat tersebut, karena sel biasanya tidak mengandung kinase yang dapat memindahkan senyawa fosfat secara langsung dari senyawa fosfat dengan energi super tinggi kepada senyawa penerima berenergi rendah.

B. Pembentukan ATP