Bentuk Tubuh Ciri-ciri Cyanobacteria

3. Bentuk Bakteri

Bentuk dasar bakteri terdiri atas bentuk bulat kokus, batang basil, spiral spirilia, terdapat bentuk antara kokus dan basil yang disebut kokobasil serta seperti tanda baca koma.

4. Alat Gerak Bakteri

Alat gerak pada bakteri berupa flagellum atau bulu cambuk yaitu struktur berbentuk batang atau spiral yang menonjol dari dinding sel. Flagellum memungkinkan bakteri bergerak menuju kondisi lingkungan yang menguntungkan dan menghindar dari lingkungan yang merugikan bagi kehidupannya.

5. Cara Perkembangbiakan bakteri

Bakteri umumnya melakukan reproduksi atau berkembang biak secara aseksual vegetatif = tak kawin dengan membelah diri. Pembelahan sel pada bakteri adalah pembelahan biner yaitu setiap sel membelah menjadi dua. Reproduksi bakteri secara seksual yaitu dengan pertukaran materi genetik dengan bakteri lainnya.Pertukaran materi genetik disebut rekombinasi genetik atau rekombinasi DNA.

B. Cyanobacteria

Cyanobacteria dikenal pula sebagai bakteri biru-hijau mempunyai klorofil, alga biru-hijau Cyanophyceae, alga lendir mempunyai lendir di bagian luar dinding selnya, Cyanophyta, Cyanocloronta, termasuk organisme autotrof fotosintetik. Lapisan lendir cyanobacteria dapat membantu gerakan secara meluncur. Jejak fosilnya telah ditemukan berusia 3,8 miliar tahun. Cyanobacteria ditemukan di hampir semua habitat mulai dari samudera hingga perairan tawar, dari batu sampai tanah. Cyanobacteria tidak memiliki alat gerak namun dapat melakukan fotosintesis.

1. Bentuk Tubuh

Bentuk tubuh Cyanobacteria biasanya uniselular bersel tunggal, koloni atau filamen. Koloni dapat berbentuk lembaran atau bulat. Uniseluler atau sel tunggal hidup bebas atau menempel, contohnya Chroococcus, Gleocapsa, dan Chamaesiphon. Koloni adalah sejumlah sel tumbuh bersama-sama dalam selubung sama. Selubung ini dihasilkan melalui sekresi dari masing-masing sel. Contoh koloni yaitu Microcystis, Polycistis dan Merismopedia. Bentuk tubuh selanjutnya yaitu filamen. Filamen adalah deretan sel membentuk untaian yang bercabang atau tidak yang dihasilkan dari pembelahan satu arah. Beberapa marga dengan bentuk tubuh filamen adalah Oscillatoria, Lyngbia, Nostoc dan Anabaena. Bentuk filamen ada yang bercabang dan tidak bercabang.

2. Ciri-ciri

Seperti telah diuraikan di atas bukti pengamatan mikroskop elektron dan biokimia menunjukkan bahwa Cyanobacteria berkerabat dekat dengan bakteri dan masuk dalam Monera. Persamaan ciri dengan bakteri yaitu sifat selnya prokariotik. Persamaan ciri lain dengan bakteri yaitu pada dinding sel. Dinding sel alga biru hijau yaitu mukopeptida. Dinding sel dilapisi oleh selubung lendir yang pada beberapa spesies susunannya kaku tetapi pada beberapa spesies lain seperti gelatin. Dinding sel memiliki susunan yang kompleks dan hanya dapat dibedakan dengan plasmalemmanya, dengan kata lain dinding sel terletak antara plasmalemma dan selubung berlendir. Susunannya kompleks, dan biasanya struktur berlapis. Adapun lapisan tersebut yaitu: 242 MODUL PLPG 2014 | PENDALAMAN MATERI BIOLOGI a. Lapisan terluar : lipopolisakarida b. Lapisan dalam : mukopolimer dari peptidoglikan yang terlarut oleh lisozim. Mukopolimer ini tersusus dari asam muramik , glukosamin, alanin, asam glutamat dan asam diaminopimelik . Protoplasma tidak terbagi dalam sitoplasma dan inti juga tidak ada organel. Protoplasma memiliki konsistensi kental dan alirannya tidak dapat diamati. Cyanobacteria tidak memiliki kloroplas tetapi kantung pipih yang mengandung klorofil a. Kantung ini disebut tilakoid yang pada beberapa spesies terletak di perifer sel atau terletak bebas menyebar pada protoplasma. Pada permukaan tilakoid terdapat fikobilosom tersusun paralel yang mengandung pigmen tambahan. Tiap fikobilisom tersusun dari fikobiliprotein. Tiap fikobiliprotein terdiri fikobilin mengelilingi rapat protein. Pigmen tambahan tersebut yaitu fikobilin terdiri dari fikosianin, alofikosianin keduanya merupakan pigmen berwarna biru dan fikoeritrin pigmen berwarna merah. Ketiga pigmen ini dapat menyerap cahaya pada spektrum yang berbeda dengan klorofil a dan dapat mengalihkan energi cahaya ke klorofil a untuk digunakan dalam fotosintesis. Hasil fotosintesis tersimpan dalam granula dalam bentuk tepung cyanophycean. Bentukan seperti granula yang pada mikroskop cahaya dengan perbesaran kuat berwarna kemerahan pada Cyanobacteria planktonik yaitu vakuola gas. Vakuola gas mungkin membantu sel untuk melindungi pigmen fotosintetik dan memberikan kemampuan mengapung sel. Cyanobacteria memang tidak memiliki inti tetapi tetap memiliki materi DNA. Materi ini sering tersebar seperti jala. Oleh karena memiiki klorofil maka Cyanobacteria dapat melakukan fotosintesis tetapi beberapa spesies dapat memanfaatkan senyawa kimia siap pakai untuk hidupnya. Diperkirakan bahwa Cyanobacteria yang dijumpai di gua- gua dan di bawah batu yang dilapisi lumpur dapat hidup di sana hanya berkat kemampuannya menggunakan cara hidup heterotrof. Cyanobacteria atau Cyanocloronta dapat dijumpai dengan mudah baik di akuatik maupun di terestrial. Terdapat pada tanah gundul, batu-batuan lembab dan ternaungi, benda mati, ataupun tumbuhan. Nampak sebagai lapisan berlendir. Cyanobacteria dapat tahan pada kondisi yang tidak menguntungkan. Beberapa spesies dijumpai pada sumber air panas dan beberapa spesies tertentu dapat hidup dengan kisaran suhu -60 o C – 15 o C. Selain itu pada tempat dengan sinar matahari penuh atau tempat gelap gulita dan di perairan dengan kandungan garam 27 . Cyanobakteri tidak memiliki flagela. Berukuran lebih besar daripada sel prokariotik 1 – 50 mikron.

3. Penyematan fiksasi nitrogen dan karbon