METODE PENELITIAN DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN PENYAJIAN DATA PENUTUP DESKRIPSI LOKASI

I.9. Sistematika Penulisan BAB I

: PENDAHULUAN Bab ini memuat latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, kerangka teori, defenisi konsep, defenisi operasional dan sistematika penulisan.

BAB II : METODE PENELITIAN

Bab ini memuat bentuk penelitian, lokasi penelitian, populasi dan sampel penelitian, teknik pengumpulan data, dan teknik analisa data.

BAB III : DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

Bab ini menguraikan tentang gambaran atau karakteristik lokasi penelitian.

BAB IV : PENYAJIAN DATA

Bab ini memuat hasil penelitian yang diperoleh dari lapangan dan dokumentasi yang akan dianalisa. BAB V : ANALISA DATA Bab ini memuat pembahasan atau interpretasi dari data-data yang disajikan pada bab sebelumnya.

BAB VI : PENUTUP

Bab ini memuat kesimpulan dan saran atas hasil penelitian yang telah dilakukan. Universitas Sumatera Utara

BAB II METODE PENELITIAN

II.1. Bentuk Penelitian.

Metode penelitian yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah korelasional dengan pendekatan kuantitatif. Adapun metode korelasional adalah metode penelitian yang meneliti hubungan antara variabel-variabel yang ada. Metode korelasional bertujuan meneliti sejauh mana variabel yang satu memiliki hubungan sebab akibat dengan variabel yang lain. Karena penelitian ini menghubungkan dua variabel saja, maka korelasionalnya di sebut korelasi sederhana.

II.2. Lokasi Penelitian.

Penelitian ini berlokasi di Kelurahan Titi Rantai, Kecamatan Medan Baru, Kota Medan. II.3. Populasi dan Sampel. II.3.1. Populasi. Menurut Sugiono 2004:90 populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh aparatur di Kelurahan Titi Rantai yang berjumlah 5 orang dan masyarakat di Kelurahan Titi Rantai yang pernah berurusan langsung dalam pembuatan Kartu Tanda Penduduk KTP yang berjumlah 800 orang. Universitas Sumatera Utara

II.3.2. Sampel.

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut Sugiyono, 2004:91. Dalam menentukan sampel dari objek penelitian ini ditetapkan dengan menggunakan teknik purposive sampling, yaitu teknik penentuan sampel ditetapkan secara sengaja oleh peneliti.. Mengutip dari pendapat Arikunto 1991 : 107 yang menyatakan bahwa apabila populasi kurang dari 100 orang, maka sampel di ambil secara keseluruhan, sedangkan populasi di atas 100, maka sampel di ambil 10 - 15 atau 20 - 25 dari populasi. Maka penarikan sampel untuk masyarakat tersebut diambil 10 x 800 orang = 80 orang. Jadi sampel dalam penelitian ini adalah responden yang dianggap berkaitan dengan motivasi kerja dan kualitas pelayanan publik, yaitu masyarakat Kelurahan Titi Rantai yang pernah berurusan langsung dalam pembuatan Kartu Tanda Penduduk KTP berjumlah 80 orang, ditambah 5 orang pegawai Kelurahan Titi Rantai.

II.4. Teknik Pengumpulan Data.

Untuk memperoleh data atau informasi, keterangan-keterangan dan data- data yang diperlukan, peneliti menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut :

II.4.1 Teknik Pengumpulan Data Primer.

Yaitu, teknik pengumpulan data yang dilakukan secara langsung pada lokasi penelitian sesuai dengan masalah yang diteliti. Pengumpulan data primer dilakukan dengan cara : Universitas Sumatera Utara 1. Kuesioner Quitionary Yaitu, teknik pengumpulan data yang dilaksanakan dengan cara menyebarkan daftar pertanyaan yang dilengkapi dengan beberapa alternatif jawaban yang sudah tersedia. 2. Observasi Observation Yaitu, kegiatan mengamati secara langsung dengan mencatat gejala-gejala yang ditemukan dilapangan serta menjaring data yang tidak terjangkau. 3. Wawancara Interview Yaitu, memberikan pertanyaan langsung kepada sejumlah pihak-pihak terkait yang menyangkut masalah yang diteliti.

II.4.2. Teknik Pengumpulan Data Sekunder.

Yaitu, pengumpulan data dan informasi yang diperlukandiperoleh melalui catatan-catatan tertulis lainnya yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. 1. Penelitian Kepustakaan Library research Yaitu, pengumpulan data yang diperoleh dari buku-buku, karya ilmiah, pendapat para ahli yang memiliki relevansi dengan masalah yang diteliti. 2. Studi Dokumentasi Documentary Yaitu, teknik yang digunakan dengan menelaah catatan tertulis, dokumen, arsip yang menyangkut masalah yang diteliti yang berhubungan dengan instansi terkait. Universitas Sumatera Utara

II.5. Teknik Penentuan Skor.

Melalui penyebaran angket yang berisikan beberapa pertanyaan, maka ditentukan skor dari setiap jawaban sehingga menjadi data yang bersifat kuantitatif. Teknik pengukuran skor atau nilai yang digunakan dalam penelitian ini adalah memakai skala Likert untuk menilai jawaban kuesioner. Adapun skor dari setiap pertanyaan yang ditentukan adalah sebagai berikut : 1. Untuk jawaban alternatif “a” diberi skor 5. 2. Untuk jawaban alternatif “b” diberi skor 4. 3. Untuk jawaban alternatif “c“ diberi skor 3. 4. Untuk jawaban alternatif “d“ diberi skor 2. 5. Untuk jawaban alternatif “e“ diberi skor 1. Kemudian untuk menentukan kategori jawaban responden dari masing- masing variabel apakah tergolong tinggi, sedang, rendah, terlebih dahulu ditetapkan kelas intervalnya. Berdasarkan alternatif jawaban dari masing-masing responden, ditentukan kelas intervalnya dengan perhitungan, sebagai berikut : Bilangan Banyaknya Terendah Skor Tertinggi Skor − Maka diperoleh : 8 , 5 1 5 = − Universitas Sumatera Utara Dengan demikian dapat diketahui kategori jawaban responden untuk masing-masing variabel dan sub variabel, yaitu : a. Skor untuk kategori sangat tinggi : 4,20 - 5,00 b. Skor untuk kategori tinggi : 3,40 - 4,20 c. Skor untuk kategori sedang : 2,60 - 3,40 d. Skor untuk kategori rendah : 1,80 - 2,60 e. Skor untuk kategori sangat rendah : 1.00 - 1,80

II.6. Teknik Analisa Data.

Teknik analisa data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisa kuantitatif yang digunakan untuk menguji pengaruh antara variabel bebas X dan variabel terikat Y dan sejauh mana hubungan antara variabel bebas X dan variabel terikat Y yaitu dengan menggunakan instrumen : 1. Koefisien Korelasi Product Moment, cara ini digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya dan besar kecilnya hubungan antar variabel bebas dengan variabel terikat. Cara perhitungannya dengan menggunakan rumus sebagai berikut : Keterangan : r xy = Koefisien korelasi antara gejala x dan gejala y N = Populasi x = Jumlah skor X y = Jumlah skor Y xy = Jumlah hasil kali antara x dan y ] [ ] [ 2 2 2 2 y y N x x N y x xy N r xy Σ − Σ Σ − Σ Σ Σ − Σ = Universitas Sumatera Utara Untuk melihat hubungan antara kedua variabel tersebut maka dapat dirumuskan sebagai berikut : - Nilai r positif : menunjukkan hubungan kedua variabel positif, artinya kenaikan variabel yang satu diikuti nilai variabel yang lain. - Nilai r negatif : menunjukkan hubungan kedua variabel negatif, artinya menurunnya nilai variabel yang satu diikuti dengan meningkatnya nilai variabel yang lain. - Nilai r = 0 : menunjukkan kedua variabel tidak mempunyai hubungan, artinya variabel yang satu tetap meskipun yang lain berubah. Interpretasi dari korelasi tersebut menurut ukuran yang konsevatif adalah sebagai berikut : Interval Koevisien Tingkat Hubungan 0,00-0,19 Sangat Rendah 0,20-0,39 Rendah 0,40-0,59 Sedang 0,60-0,79 Kuat 0,80-1,00 Sangat Kuat Jika nilai r yang diperoleh lebih besar atau sama dengan nilai r dalam tabel, maka nilai r yang diperoleh itu signifikan. Dan sebaliknya apabila nilai r yang diperoleh lebih kecil dari nilai r dalam tabel, maka nilai r yang diperoleh itu tidak signifikan. Universitas Sumatera Utara

2. Koefisien Determinan

Teknik ini digunakan untuk mengetahui berapa persen besarnya pengaruh variabel bebas X terhadap variabel terikat Y. Perhitungan dilakukan dengan mengkuadratkan nilai Koefisien Korelasi Product Moment dan dikalikan dengan 100. Keterangan : D = Koefisien Determianan r xy = Koefisien Korelasi Product Moment antara X dan Y 100 2 x r D xy = Universitas Sumatera Utara

BAB III DESKRIPSI LOKASI

III.1. Gambaran Umum Kecamatan Medan Baru. Kecamatan Medan Baru, sebagai salah satu kecamatan dari 21 kecamatan yang ada di kota Medan. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No.22 Tahun 1973 terbentuk dan di sahkan menjadi kecamatan defenitif dari empat 4 kecamatan yang ada di Kota Medan membawahi 18 kelurahan dan berdasarkan Peraturan Pemerintah PP No.50 tahun 1991 tentang Pembentukan Kecamatan Baru di Provinsi Sumatera Utara dan pemekaran delapan 8 kecamatan di Kota Medan. Salah satu kecamatan yang wilayahnya dimekarkan adalah Kecamatan Medan BAru yang membawahi 6 kelurahan serta 64 lingkungan sampai saat ini, memiliki luas wilayah 5,41 km 2 . III.1.1. Letak Geografis Kecamatan Medan Baru. Secara garis besar kawasan Medan Baru merupakan kawasan perkotaan yang bernuansa Lingkungan dan Saran Pendidikan namun demikian masih memiliki lahan yang dapat dimanfaatkan sebagai sarana kawasan pusat bisnis yang bernilai ekonomis, apalagi jika dapat dikembangkan secara profesional. Namun perkembangan wilayah menuntut lain, dimana laju pertumbuhan penduduk menuntut kebutuhan pokok terutama tempat tinggal dan prasarana sosial lainnya. Dalam rangka mengantisipasi lajunya pembangunan perkotaan yang semakin menyempit sehingga perlu adanya penataan ruang Kecamatan Medan Baru ke depan. Universitas Sumatera Utara Kondisi fisik Kecamatan Medan Baru secara geografis berada di Wilayah Barat Daya Kota Medan merupakan datarn secara sedang 5-10 m diatas permukaan laut dan berbatasan dengan Kecamatan : − Sebelah Utara : Kecamatan Medan Petisah − Sebelah Selatan : Kecamatan Medan Selayang − Sebelah Timur : Kecamatan Medan Polonia − Sebelah Barat : Kecamatan Medan Sunggal Salah satu faktor penting di wilayah kecamatan Medan Baru hampir 91 wilayahnya telah terbangun dan hanya 9 lagi merupakan lahan kosong, itupun hanya dapat dipergunakan sebagai lahan pekarangan perumahan penduduk dan sebagian lagi wilayahnya terserap oleh lahan Kompleks universitas Sumatera Utara USU, sehingga wilayah ini menjadi daerah yang subur dan primadona bagi dunia usaha yang berhubungan dengan pendidikan disamping aktivitas lainnya di Kecamatan Medan Baru. Kecamatan Medan Baru terdiri dari 6 Kelurahan dan 64 Lingkungan berada pada kawasan Perumahan Inti Kota, memiliki luas wilayah 5,41 km 2 , merupakan salah satu kecamatan yang memiliki wilayah terpadat di Kota Medan jika dibandingkan jumlah luas wilayah berbanding dengan jumlah penduduk yang ada di Kecamatan Medan Baru. Berikut ini Penulis tampilkan tabel data Kelurahan, luas wilayah, jumlah Lingkungan dan Nama Kepala Kelurahan : Universitas Sumatera Utara Tabel 3.1. Nama Kelurahan, Luas dan Jumlah Lingkungan, Nama Kepala Kelurahan di Kecamatan Medan Baru. No Kelurahan Luas Km 2 Jumlah Lingkungan Nama Lurah 1 Petisah Hulu 0,62 12 Baginda P.Siregar, AP. M.Si 2 Babura 0,79 13 Drs. Andi S. Harahap 3 Merdeka 0,98 13 Zainal Siregar 4 Darat 0,228 4 Rudi. F. Lubis, S.STP, M.Si 5 Padang Bulan 1,68 12 Drs. Marim Karo-Karo 6 Titi Rantai 1,06 10 Joni Sebayang. Total 5,41 64 Sumber Data : Kantor Kecamatan Medan Baru, Profil 2007 III.1.2. Letak Geografis Kelurahan Titi Rantai Berdasarkan Lampiran Surat Menteri Dalam Negeri No.414.3316PMD Tanggal 17 Februari 2007, Kelurahan Titi Rantai merupakan salah satu kelurahan yang ada di Kecamatan Medan Baru Propinsi Sumatera Utara. Secara geografis, Kelurahan Titi Rantai memiliki area seluas 107 Ha yang terdiri dari 10 lingkungan, dengan batas wilayah yaitu sebagai berikut : - Sebelah Utara berbatasan dengan : Kelurahan Padang Bulan - Sebelah Selatan berbatasan dengan : Kelurahan Beringin - Sebelah Barat berbatasan dengan : Kecamatan Medan Polonia - Sebelah Timur berbatatasan dengan : Kecamatan Medan Selayang Universitas Sumatera Utara III.1.2.1. Penduduk Menurut data Kelurahan Titi Rantai dalam angka tahun 2007, jumlah penduduk berjumlah 11656 jiwa, yang terdiri dari 5841 laki-laki dan 5815 perempuan, dengan jumlah Kepala Keluarga adalah 1437 KK. Adapun tabulasi data jumlah penduduk yang dilihat berdasarkan usia penduduk, tingkat pendidikan, mata pencaharian, pemeluk agama, dan menurut suku bangsa bisa dilihat di bawah ini : Tabel 3.2. Distribusi Penduduk Berdasarkan Usia Penduduk No Kelompok Umur Jenis Kelamin Jumlah Laki-laki Perempuan F 1 0-1 Tahun 400 475 875 7,51 2 1-3 Tahun 90 50 140 1,20 3 3-5 Tahun 20 25 45 0,39 4 5-12 Tahun 200 270 470 4,03 5 12-15 Tahun 101 104 205 1,76 6 15-18 Tahun 120 121 241 2,07 7 18-35 Tahun 1.005 1.050 2.055 17,63 8 35-45 Tahun. 500 679 1.179 10,11 9 45-60 Tahun. 1.605 1.200 2.805 24,06 10 60 Tahun Keatas 1.800 1.841 3.641 31,24 TOTAL 5.841 5.815 11.656 100 Sumber Data : Kantor Kelurahan Titi Rantai, Profil 2007 Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa mayoritas penduduk di Kelurahan Titi Rantai berada pada kelompok umur 60 tahun keatas yaitu berjumlah laki laki 1800 jiwa dan perempuan 1841 jiwa, jadi total semuanya 3641 jiwa 31,24. Sedangkan minoritas penduduk berada pada kelompok umur 3-5 tahun sebanyak Universitas Sumatera Utara laki-laki berjumlah 20 jiwa dan perempuan berjumlah 25 orang, jadi total jumlahnya yaitu 45 jiwa 0,39. Tabel 3.3. Distribusi Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan No Tingkat Pendidikan Jumlah F 1 Belum Sekolah 1.060 9,09 2 Tidak Pernah Sekolah 175 1,50 3 SDSederajat 470 4,03 4 SMP Sederajat 2.500 21,45 5 SMU Sederajat 4.571 39,22 6 Perguruan Tinggi 2.880 24,71 TOTAL 11.656 100 Sumber Data : Kantor Kelurahan Titi Rantai, Profil 2007 Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa mayoritas penduduk Kelurahan Titi Rantai mempunyai tingkat pendidikan SMUSederajat sebanyak 4571 jiwa 39,22 dan minoritas penduduk Tidak Pernah Sekolah sebanyak 175 jiwa 1,50. Universitas Sumatera Utara Tabel 3.4. Distribusi Penduduk Menurut Mata Pencaharian No Pekerjaan Jumlah F 1 Pegawai Negeri 4.425 37,96 2 BuruhSwasta 1.495 12,83 3 Pedagang 2.500 21,45 4 Penjahit 1.900 16,30 5 Dokter 150 1,29 6 Sopir 288 2,47 7 TNIPolri 240 2,06 8 Pengusaha 260 2,23 9 Dan lain-lain 398 3,41 TOTAL 11.656 100 Sumber Data : Kantor Kelurahan Titi Rantai, Profil 2007 Dari data diatas dapat diketahui bahwa mayoritas mata pencaharian penduduk Kelurahan Titi Rantai adalah Pegawai Negeri sebanyak 4425 jiwa 37,96. Dan minoritas mata pencaharian penduduk adalah Dokter sebanyak 150 jiwa 1,29. Tabel 3.5. Distribusi Penduduk Berdasarkan Agama No Agama Jumlah F 1 Islam 3.156 27,1 2 Kristen 5.165 44,3 3 Katolik 3.335 28,6 4 Budha,Hindu - - TOTAL 11.656 100 Sumber Data : Kantor Kelurahan Titi Rantai, Profil 2007 Universitas Sumatera Utara Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa mayoritas agama penduduk Kelurahan Titi Rantai adalah agama Kristen yang berjumlah 5165 44,3. Dan minoritas agama penduduk adalah beragama Islam yaitu sebanyak 3156 jiwa 27,1. Tabel 3.6. Distribusi Penduduk Berdasarkan Suku Bangsa No Suku Bangsa Jumlah F 1 Jawa 3.000 25,74 2 Karo 4.500 38,60 3 Batak 3.500 30,03 4 Lain-Lain 656 5,63 TOTAL 11.656 100 Sumber Data: Kantor Kelurahan Titi Rantai, Profil 2007 Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa mayoritas penduduk Kelurahan Titi Rantai bersuku bangsa Karo yaitu berjumlah 4500 jiwa 38,60. Dan minoritas penduduk adalah Lain-Lain yang berjumlah 656 jiwa 5,63. Universitas Sumatera Utara III.1.2.2. Susunan Struktur Organisasi Kelurahan Titi Rantai Sebagaimana dengan Kelurahan lain pada umumnya, maka struktur organisasi Kelurahan Titi Rantai adalah sebagai berikut : STRUKTUR ORGANISASI Gambar 3.1. Struktur Organisasi Kelurahan Titi Rantai Kaur Pemb. SEKRETARIS LURAH Kepling IX Kepling VIII Kepling VII Kepling VI Kepling V Kepling IV Kepling I Kepling X Kaur Kesra. Kaur Keu. Kaur Umum. Kepling III Kepling III Universitas Sumatera Utara III.1.2.3. Sistematika Penyusunan Kartu Tanda Penduduk KTP Gambar 3.2. Sistematika Penyusunan Kartu Tanda Penduduk KTP M A S Y A R A K A T Kepala Lingkungan Kelurahan Kecamatan Kependudukan Kecamatan Kelurahan Kepala Lingkungan Universitas Sumatera Utara

BAB IV PENYAJIAN DAN KLASIFIKASI DATA