c. Teori Pembentukan Perilaku Penguatan.
d. Teori Penetapan Tujuan Goal Setting.
Untuk lebih jelasnya, berikut ini dipaparkan teori tentang motivasi yang dikemukakan di atas, yaitu sebagai berikut :
1. Teori Kepuasan Content Theory
Teori ini memusatkan perhatian pada faktor-faktor yang terdapat dalam diri individu yang menggerakkan, mengarahkan, mendukung dan
menghentikan perilaku individu. Teori yang termasuk dalam kategori teori kepuasan, yaitu :
a. Teori Kebutuhan dari Maslow.
Inti teori Maslow ialah bahwa kebutuhan manusia tersusun dalam suatu hirarki. Tingkat kebutuhan yang paling rendah ialah kebutuhan
fisiologis dan tingkat yang tertinggi ialah kebutuhan akan perwujudan diri self-actualization needs. Maslow mengklasifikasikan tingkat kebutuhan
tersebut dalam lima tingkatan yaitu sebagai berikut : Gibson, 1996:97 1.
Kebutuhan Fisiologis, yaitu kebutuhan yang bersifat materi atau sering disebut kebutuhan primer, seperti kebutuhan sandang, pangan dan
papan. 2.
Kebutuhan akan rasa aman, seperti kebutuhan akan keamanan jiwa dan harta.
3. Kebutuhan sosial, yaitu pentingnya penciptaan dan pemeliharaan iklim
kekeluargaan, kebersamaan dan kerjasama dalam kehidupan berorganisasi.
Universitas Sumatera Utara
4. Kebutuhan yang mencerminkan harga diri, yaitu kebutuhan yang
mencerminkan pengakuan atas harkat, martabat dan harga diri. 5.
Kebutuhan perwujudan diri, yaitu kesempatan untuk menimba ilmu dan pengetahuan baru serta memperoleh pendidikan, baik di dalam
maupun di luar organisasi. Hal yang tidak dapat di bantah bahwa mayoritas manusia bekerja
adalah disebabkan adanya faktor keterbatasan manusia itu sendiri. Oleh karena itu, manusia bekerjasama dengan orang lain untuk memenuhi
kebutuhannya dengan memasuki suatu organisasi. Apabila kebutuhan yang paling mendasar sudah terpenuhi, manusia akan meningkatkan kebutuhan
yang lebih tinggi lagi, misalnya kebutuhan akan keamanan dan kekayaan materi. Hal inilah yang menjadi dasar bagi Maslow unruk mengemukakan
teori hirarki kebutuhan sebagai salah satu sebab timbulnya motivasi untuk bekerja lebih giat dalam diri pegawai.
Teori Maslow ini mengasumsikan bahwa pegawai lebih dahulu memenuhi kebutuhan yang lebih pokok sebelum mengarah kepada
kebutuhan yang lebih tinggi. Apabila kebutuhan pegawai belum terpenuhi sama sekali maka itu berpotensi sangat berbahaya bagi para manager.
Kebutuhan yang tidak terpenuhi dapat menyebabkan frustasi, konflik dan ketegangan mental bagi para pegawai yang dapat menghambat kegiatan
organisasi.
Universitas Sumatera Utara
b. Teori Dua Faktor dari Herzberg
Teori dua faktor dikembangkan oleh Herzberg. Ada dua faktor tentang motivasi yaitu, faktor yang membuat orang tidak puas dan faktor
yang membuat orang puas hygiene-motivators Gibson, 1996:107. Adapun faktor yang memberi kepuasan kerja motivator antara
lain pengakuan, tercapainya tujuan, pekerjaan itu sendiri, pengembangan dan tanggung jawab. Sedangkan faktor yang menimbulkan ketidakpuasan
pegawai hygiene adalah kebijakan dan administrasi organisasi, pengawasan, kondisi kerja, gaji, hubungan dengan rekan sekerja,
kehidupan pribadi, status dan keamanan. Pada dasarnya faktor hygiene hanya bersifat mencegah
ketidakpuasan, bukan penyebab terjadinya kepuasan pegawai. Dengan demikian faktor hygiene ini bukanlah faktor utama penyebab motivasi
pegawai, tetapi jika tidak dipenuhi dapat menyebabkan ketidakpuasan. Hal yang dapat memotivasi pegawai adalah faktor motivator yang telah
disebutkan di atas. Herzberg Siagian, 2002:107 mengklasifikasikan pegawai dalam
dua golongan besar, yaitu mereka yang termotivasi oleh faktor intrinsik dan mereka yang termotivasi oleh faktor ekstrinsik. Faktor intrinsik adalah
faktor dari dalam diri manusia yang dapat berupa sikap, kepribadian, pendidikan, pengalaman, pengetahuan dan cita-cita. Sedangkan faktor
ekstrinsik adalah faktor dari luar diri manusia, yang dapat berupa gaya kepemimpinan seorang atasan, dorongan atau bimbingan seseorang.
Universitas Sumatera Utara
c. Teori Prestasi dari Mc. Clelland.
Menurut teori ini ada tiga macam kebutuhan yang perlu diperhatikan apabila pimpinan akan termotivasi para pegawai. Tiga macam
kebutuhan itu adalah : Gibson, 1996:111 1. Kebutuhan akan Prestasi Need for Achievement
Kebutuhan berprestasi adalah kebutuhan untuk selalu meningkatkan hasil kerja dan mutu kerjanya serta selalu ingin menonjol dikalangan
sesamanya. 2. Kebutuhan akan Afiliasi Need for Affiliation
Kebutuhan yang menjadi daya penggerak yang akan memotivasi semangat bekerja seseorang. Kebutuhan berafiliasi ini adalah kebutuhan
yang bersifat sosial, senang bergaul dengan sesama dan bersifat penolong terhadap sesama.
3. Kebutuhan akan Kekuasaan Need for Power Kebutuhan akan kekuasaan ini merangsang dan memotivasi gairah kerja
seseorang serta menggerakkan semua kemampuan demi mencapai kekuasaan atau kedudukan yang terbaik dalam organisasi.
d. Teori Tiga Tingkat Hirarki ERG dari Alderfer.
Teori ERG adalah teori motivasi kepuasan yang mengatakan bahwa individu mempunyai kebutuhan-kebutuhan akan Eksistensi E
Keterkaitan-Relatedness R dan Pertumbuhan-Growth G. Alderfer setuju dengan pendapat Maslow bahwa setiap orang
mempunyai kebutuhan yang tersusun dalam suatu hirarki. Akan tetapi, hirarki kebutuhannya hanya meliputi tiga perangkat kebutuhan, yaitu :
Universitas Sumatera Utara
1. Eksistensi : ini adalah kebutuhan yang dipuaskan oleh faktor-faktor
seperti makanan, air, udara, upah dan kondisi kerja. 2.
Keterkaitan : ini adalah kebutuhan yang dipuaskan oleh hubungan sosial dan hubungan antarpribadi yang bermanfaat.
3. Pertumbuhan : ini adalah kebutuhan dimana individu merasa puas
dengan membuat suatu konstribusi sumbangan yang kreatif dan produktif.
Penjelasan tentang motivasi ERG Alderfer menyediakan saran yang penting bagi para manajer tentangg perilaku. Jika diketahui bahwa
tingkat kebutuhan yang lebih tinggi dari seorang bawahan umpamanya pertumbuhan nampak terhalangi, mungkin karena kebijaksanaan
peruasahaan atau kurangnya sumber daya, maka hal ini harus menjadi perhatian utama manajer untuk mencoba mengarahkan kembali upaya
bawahan yang bersangkutan memenuhi kebutuhan akan keterkaitan atau kebutuhan eksistensi. Teori ERG mengisyaratkan bahwa individu akan
termotivasi untuk melakukan sesuatu guna memenuhi salah satu dari ketiga perangkat kebutuhan itu.
2. Teori Proses Process Theory