niat masyarakat untuk berurusan dengan birokrasi cukup tinggi, 13 orang atau 16,2 responden menyatakan hanya sedikit minat dan niat masyarakat untuk
berurusan dengan birokrasi, 7 orang atau 8,8 responden menyatakan selalu menghindar untuk berurusan dengan birokrasi di Kelurahan, 1 orang atau 1,3
responden menyatakan minat dan niat masyarakat untuk berurusan dengan birokrasi sangat tinggi.
1.9. Ketepatan Waktu Penyelesaian KTP Yang Di Urus.
Dari hasil penelitian diketahui bahwa 34 orang atau 42,5 responden
menyatakan penyelesaian KTP kadang tidak selesai tepat pada waktunya. Adanya ketidak tepatan dalam hal waktu penyelesaian KTP akan membuat masyarakat
kecewa dan ini merupakan indikator buruknya kualitas pelayanan yang diberikan pegawai kelurahan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 4.32 berikut ini.
Tabel 4.32. Distribusi Jawaban Responden Tentang Ketepatan Waktu Penyelesaian KTP
Yang Di Urus. No
Kategori Frekuensi
Persentase
1 Selalu Selesai Tepat Pada Waktunya
- -
2 Sering Selesai Tepat Pada Waktunya
1 1,3
3 Kadang Tidak Selesai Tepat Pada Waktunya
34 42,5
4 Jarang Selesai Tepat Pada Waktunya
14 17,5
5 Tidak Pernah Selesai Tepat Pada Waktunya
31 38,7
Jumlah 80
100
Sumber : Kuesioner 2008 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 34 orang atau 42,5 responden
menyatakan penyelesaian KTP kadang tidak selesai tepat pada waktunya, 31 orang atau 38,7 responden menyatakan penyelesaian KTP tidak pernah selesai
tepat pada waktunya, 14 orang atau 17,5 responden menyatakan penyelesaian
Universitas Sumatera Utara
KTP jarang selesai tepat pada waktunya, 1 orang atau 1,3 responden menyatakan penyelesaian KTP sering selesai tepat pada waktunya.
Keseimbangan jam kerja dalam setiap harinya sangat berpengaruh terhadap kualitas kerja yang dihasilkan karena dengan mengetahui waktu kerja
kita dapat mengetahui ukuran penyelesian tugas yang harus dikerjakan. Ketepatan waktu untuk menyelesaikan target pekerjaan merupakan indikator dari budaya
disiplin, sehingga diharapkan dengan hal tersebut tidak ada pihak lain yang merasa kecewa.
1.10. Permintaan Aparat Kelurahan.
Adanya peraturan dan ketentuan yang jelas dalam hal pengurusan KTP
akan menghindari adanya kesimpangsiuran dalam masyarakat. Dari hasil penelitian diketahui bahwa 33 orang atau 41,3 responden menyatakan kadang-
kadang aparat meminta persyaratan yang tidak ada sangkut pautnya dengan pengurusan KTP. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 4.33 dibawah ini.
Tabel 4.33. Distribusi Jawaban Responden Tentang Permintaan Aparat Kelurahan
Yang Tidak Ada Sangkut Pautnya Dengan Pengurusan KTP. No
Kategori Frekuensi
Persentase
1 Tidak Pernah Diminta
13 16,3
2 Jarang Diminta
15 18,7
3 Kadang Diminta
33 41,3
4 Sering Diminta
12 15,0
5 Selalu Diminta
7 8,7
Jumlah 80
100
Sumber : Kuesioner 2008 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 33 orang atau 41,3 responden
menyatakan kadang-kadang aparat meminta persyaratan yang tidak ada sangkut pautnya dengan pengurusan KTP, 15 orang atau 18,7 responden menyatakan
Universitas Sumatera Utara
aparat jarang meminta persyaratan yang tidak ada sangkut pautnya dengan pengurusan KTP, 13 orang atau 16,3 responden menyatakan aparat tidak pernah
meminta persyaratan yang tidak ada sangkut pautnya dengan pengurusan KTP, 12 orang atau 15,0 responden menyatakan aparat sering meminta persyaratan yang
tidak ada sangkut pautnya dengan pengurusan KTP, 7 orang atau 8,7 responden menyatakan aparat selalu meminta persyaratan yang tidak ada sangkut pautnya
dengan pengurusan KTP. Aparatur sebaiknya memberikan pelayanan sesuai dengan ketentuan yang
berlaku sehingga masyarakat tidak merasa terkesan dipersulit yang kadang pada akhirnya menimbulkan kekecewaan.
1.11. Kepuasan Dengan Pelayanan Yang Diberikan Oleh Aparat Kelurahan.