Ketepatan waktu dalam penyelesaian pekerjaan adalah merupakan faktor agar tercapainya kualitas kerja yang baik.
2. Kualitas Pelayanan Publik Kelurahan Titi Rantai, Variabel Y.
Untuk mengukur variabel kualitas pelayanan publik digunakan 3 indikator yaitu sikap melayani, efisiensi pelayanan, dan efektivitas pelayanan yang
seluruhnya diubah menjadi pertanyaan. Pada setiap pertanyaan diberikan lima alternatif jawaban dan kepada responden diminta untuk memilih salah satu dari
lima alternatif yang tersedia. Berdasarkan jawaban responden dari kuesioner yang disebarkan, maka
diperleh hasil sebagai berikut :
1.1. Pelayanan Aparat Kelurahan Mengikuti Petunjuk Yang Berlaku.
Seorang pegawai di lembaga pemerintahan diharapkan dapat melakukan tugasnya sesuai dengan petunjuk dan prosedur yang berlaku. Ada 39 orang atau
48,8 responden menyatakan pelayanan aparat kelurahan sering tidak sesuai dengan petunjuk dan prosedur yang berlaku. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat
pada tabel 4.24 berikut ini :
Tabel 4.24. Distribusi Jawaban Responden Tentang Pelayanan Aparat Kelurahan Telah
Mengikuti Petunjuk Prosedur Yang Berlaku. No
Kategori Frekuensi Persentase
1 Selalu Sesuai
2 2,5
2 Sering Sesuai
6 7,5
3 Kadang-kadang Sesuai
20 25,0
4 Sering Tidak Sesuai
39 48,8
5 Tidak Ada Petunjuk dan Prosedur Yang Diberikan
13 16,2
Jumlah 80
100
Sumber : Kuesioner 2008
Universitas Sumatera Utara
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 39 orang atau 48,8 responden menyatakan pelayanan aparat kelurahan sering tidak sesuai dengan petunjuk dan
prosedur yang berlaku, 20 orang atau 25,0 responden menyatakan pelayanan aparat kelurahan kadang-kadang sesuai dengan petunjuk dan prosedur yang
berlaku, 13 orang atau 16,2 responden menyatakan pelayanan aparat kelurahan tidak ada petunjuk dan prosedur yang diberikan, 6 orang atau 7,5 responden
menyatakan pelayanan aparat kelurahan sering sesuai dengan petunjuk dan prosedur yang berlaku, 2 orang atau 2,5 responden menyatakan pelayanan
aparat kelurahan selalu sesuai dengan petunjuk dan prosedur yang berlaku. Pelayanan yang tidak sesuai dengan petunjuk dan prosedur sering
menimbulkan kebingungan bagi masyarakat. Aparat seharusnya memberikan petunjuk yang jelas sehingga masyarakat dapat merasa puas.
1.2. Pelayanan KTP Yang Lancar Dan Tidak Berbelit-belit.
Dari hasil penelitian diketahui bahwa ada 34 orang atau 42,5 responden menyatakan aparat kelurahan kadang-kadang lancar dan kadang berbelit-belit
dalam memberikan pelayanan KTP. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 4.25 berikut ini :
Tabel 4.25. Distribusi Jawaban Responden Tentang Pelayanan KTP Yang Lancar Dan
Tidak Berbelit-belit Oleh Aparat Kelurahan. No
Kategori Frekuensi
Persentase
1 Selalu Lancar dan Tidak Berbelit-belit
2 2,5
2 Sering Lancar walau Berbelit-belit
9 11,3
3 Kadang Lancar dan Kadang Berbelit-belit
34 42,5
4 Sering Tidak Lancar dan Berbelit-belit
28 35,0
5 Tidak Pernah Lancar dan Berbelit-belit
7 8,7
Jumlah 80
100
Sumber : Kuesioner 2008
Universitas Sumatera Utara
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 34 orang atau 42,5 responden menyatakan aparat kelurahan kadang-kadang lancar dan kadang dengan proses
yang berbelit-belit dalam memberikan pelayanan KTP, 28 orang atau 35,0 responden menyatakan aparat kelurahan sering tidak lancar dan berbelit-belit
dalam memberikan pelayanan KTP, 9 orang atau 11,3 responden menyatakan aparat kelurahan sering lancar walau kadang berbelit-belit dalam memberikan
pelayanan KTP, 7 orang atau 8,7 responden menyatakan aparat kelurahan tidak pernah lancar dan selalu berbelit-belit dalam memberikan pelayanan KTP, 2 orang
atau 2,5 responden menyatakan aparat kelurahan selalu lancar dan tidak berbelit-belit dalam memberikan pelayanan KTP.
Dalam menjalankan aktivitas kantor, seorang pegawai harus memiliki tanggung jawab terhadap tugas yang dikerjakannya sebagai salah satu sikap
kepribadian pegawai yang baik.
1.3. Keberadaan Aparat Kelurahan Di Kantor.