Penelitian yang Relevan KAJIAN PUSTAKA
46 dan Prestasi Belajar Kompetensi Dasar Persediaan yang diharapkan kurang
optimal. Prestasi Belajar Kompetensi Dasar Persediaan yang diraih oleh siswa
kelas XI AK 1 SMK YPE Sawunggalih juga belum maksimal. Hal tersebut dilihat dari nilai rata-rata kelas yang sebagian besar siswa belum mencapai
KKM. Terdapat beberapa permasalahan yang menyebabkan rendahnya prestasi belajar siswa, yaitu ketika proses pembelajaran berlangsung siswa
terlihat kurang antusias dan bosan dikarenakan model pembelajaran yang digunakan oleh guru belum sepenuhnya berpusat pada siswa. Hal ini
ditunjukkan dengan adanya kegiatan siswa di luar kegiatan pembelajaran, seperti berbicara di luar topik materi pembelajaran dengan teman sebangku,
tidur-tiduran dan kegiatan lain di luar pembelajaran, agar kegiatan belajar dapat terfokus pada tujuan pembelajaran dan prestasi belajar dapat
meningkat, perlu adanya pemilihan model pembelajaran yang tepat, sehingga akan membantu siswa dalam pemahaman materi yang diajarkan.
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw adalah model pembelajaran kooperatif dengan cara siswa belajar dalam kelompok kecil yang terdiri dari
empat sampai enam orang secara heterogen dan siswa bekerja sama saling ketergantungan positif dan bertanggung jawab secara mandiri. Di dalam
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw ini siswa dibagi menjadi kelompok asal dan kelompok ahli. Tiap anggota dalam kelompok asal
mendapatkan sub materi pelajaran yang berbeda-beda. Siswa yang mendapat sub materi sama berkumpul dalam kelompok ahli dan berdiskusi tentang
47 materi tersebut secara bersama-sama. Setelah siswa berdiskusi dengan
kelompok ahli, kemudian siswa kembali ke kelompok asal dan bergantian mengajar kan teman satu kelompok mereka tentang sub materi yang mereka
bahas di dalam kelompok ahli. Keberhasilan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw ditentukan oleh keberhasilan secara kelompok. Setiap anggota
kelompok bukan saja harus diatur tugas dan tanggung jawab masing-masing, akan tetapi juga ditanamkan perlunya saling membantu. Misalnya, yang
pintar perlu membantu yang kurang pintar. Siswa perlu dibantu mengatasi berbagai hambatan dalam berinteraksi dan berkomunikasi, sehingga setiap
siswa dapat menyampaikan ide, mengemukakan pendapat, dan memberikan kontribusi kepada keberhasilan kelompok. Peran guru dalam proses
pembelajaran hanya sebagai pengarah kegiatan belajar dan juga sebagai fasilitator yang selalu siap membantu ketika siswa mendapat kesulitan tentang
materi pelajaran. Model pembelajaran ini membuat siswa dapat saling berinteraksi antar teman, karena sering ditemukan kasus siswa merasa
kesulitan tetapi malu untuk bertanya pada guru. Peneliti dalam penelitian ini menggunakan Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe Jigsaw. Harapannya dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw ini, Motivasi Belajar Kompetensi Dasar Persediaan dan Prestasi
Belajar Kompetensi Dasar Persediaan dapat meningkat, karena dalam pembelajaran ini siswa dapat belajar secara berkelompok
yang memungkinkan mereka dapat saling berdiskusi dan bertukar pendapat,
48 sehingga dapat merangsang siswa untuk tertarik terlibat dalam proses
pembelajaran. Berdasarkan uraian tersebut, peneliti dapat menggambarkan skema
kerangka berpikir sebagai berikut :
Permasalahan yang ada Tindakan yang dilakukan Tujuan yang akan dicapai
Gambar 1. Diagram Kerangka Berpikir Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw