Karakteristik Model Pembelajaran Kooperatif

38 e Model pembelajaran kooperatif merupakan suatu strategi yang cukup ampuh untuk meningkatkan prestasi akademik sekaligus kemampuan sosial, termasuk mengembangkan rasa harga diri, hubungan interpersonal yang positif, mengembangkan keterampilan memanage waktu dan sikap positif terhadap sekolah. f Melalui model pembelajaran kooperatif dapat mengembangkan kemampuan siswa untuk menguji ide dan pemahamannya sendiri, menerima umpan balik. g Interaksi selama kooperatif berlangsung dapat meningkatkan motivasi dan memberikan rangsangan untuk berfikir. 2 Keterbatasan model pembelajaran kooperatif a Untuk memahami dan mengerti filosofi model pembelajaran kooperatif memang butuh waktu. Sangat tidak rasional kalau kita mengharapkan secara otomatis siswa dapat mengerti dan memahami filsafat kooperatif learning, untuk siswa yang dianggap memiliki kelebihan, contohnya mereka akan merasa terhambat oleh siswa yang dianggap kurang memiliki kemampuan. Akibatnya, keadaan semacam ini dapat mengganggu iklim kerjasama dalam kelompok. b Ciri utama dari model pembelajaran kooperatif adalah bahwa siswa saling membelajarkan. Oleh karena itu jika tanpa peer teaching yang efektif, maka dibandingkan dengan pengajaran langsung 39 dari guru, bisa terjadi cara belajar yang demikian apa yang seharusnya dipelajari dan dipahami tidak pernah dicapai oleh siswa. c Penilaian yang diberikan dalam model pembelajaran kooperatif didasarkan pada hasil kerja kelompok. Namun demikian, guru perlu menyadari bahwa sebenarnya hasil atau prestasi yang diharapkan adalah prestasi setiap individu siswa. d Keberhasilan model pembelajaran kooperatif dalam upaya mengembangkan kesadaran kelompok memerlukan periode waktu yang cukup panjang, dan hal ini tidak mungkin dapat tercapai hanya dengan satu atau sekali kali penerapan strategi ini. e Walaupun kemampuan bekerja sama merupakan kemampuan yang sangat penting untuk siswa, akan tetapi banyak aktifitas dalam kehidupan yang hanya didasarkan pada kemampuan secara indiviudal. Oleh karena itu idealnya melalui model pembelajaran kooperatif selain siswa belajar bekerja sama, siswa juga harus belajar bagaimana membangun kepercayaan diri. Untuk mencapai kedua hal itu dalam model pembelajaran kooperatif memang bukan pekerjaan yang mudah.

e. Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

Menurut Rusman 2014:220, mengemukakan langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw sebagai berikut : 1 Siswa dikelompokkan dengan anggota + 4 orang. 40 2 Tiap orang dalam kelompok diberi materi dan tugas yang berbeda. 3 Anggota dari kelompok yang berbeda dengan penugasan yang sama membentuk kelompok baru kelompok ahli. 4 Setelah kelompok ahli berdiskusi, tiap anggota kembali ke kelompok asal dan menjelaskan kepada anggota kelompok tentang sub materi yang mereka kuasai. 5 Tiap kelompok ahli mempresentasikan hasil diskusi. 6 Pembahasan. 7 Penutup. Berdasarkan pendapat Rusman maka dapat ditarik kesimpulan bahwa langkah-langkah dalam Model pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw adalah siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok, tiap siswa dalam satu kelompok asal diberi bagian materi yang berbeda. Tiap kelompok terdiri dari kelompok ahli dan kelompok asal. Anggota dari kelompok yang berbeda yang telah mempelajari bagiansub materi yang sama bertemu dalam kelompok baru untuk mendiskusikan sub materi mereka. Setelah selesai diskusi sebagai kelompok ahli tiap anggota kembali ke kelompok asal dan bergantian mengajar teman satu kelompok mereka tentang sub materi yang mereka kuasai dan tiap anggota lainnya mendengarkan dengan saksama. Kemudian setelah selesai berdiskusi dengan kelompok masing-masing, tiap kelompok mempresentasikan ke depan kelas. Kegiatan diskusi diakhiri dengan membahas bersama guru. 41

f. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

Jigsaw Ibrahim dalam Abdul Majid 2013:184 mengemukakan bahwa dalam pelaksanaannya, Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihannya dari metode tersebut di antaranya adalah: 1 Dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk bekerjasama dengan siswa lain. 2 Siswa dapat menguasai pelajaran yang disampaikan. 3 Setiap anggota siswa berhak menjadi ahli dalam kelompoknya. 4 Di dalam proses belajar mengajar siswa saling ketergantungan positif. 5 Setiap siswa dapat saling mengisi satu sama lain. Selain memiliki kelebihan, Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw juga memiliki beberapa kelemahan, yaitu sebagai berikut : 1 Membutuhkan waktu yang lama. 2 Siswa yang pandai cenderung tidak mau disatukan dengan temannya yang kurang pandai dan yang kurang pandai pun merasa minder apabila digabungkan dengan temannya yang pandai, walaupun lama kelamaan perasaan itu akan hilang dengan sendirinya. Di dalam Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw terdapat kekurangan dan kelebihan. Hal tersebut membuktikan bahwa setiap model pembelajaran yang digunakan oleh guru tidak ada yang