Gambaran Umum SMK YPE Sawunggalih

72 sebesar 75. Banyaknya siswa yang belum tuntas pada materi pokok penilaian persediaan periodik yaitu sebesar 62,50 atau 20 dari 32 siswa sedangkan untuk materi pokok penilaian persediaan perpetual sebesar 71,87 atau 23 dari 32 siswa. Hal tersebut menunjukkan bahwa prestasi belajar Akuntansi Keuangan khususnya pada kompetensi dasar persediaan secara individu siswa kelas XI AK 1 SMK YPE Sawunggalih Kutoarjo masih tergolong rendah. Dari observasi yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa metode pembelajaran yang digunakan guru adalah metode ceramah dan pemberian latihan. Pertama guru menjelaskan materi kemudian guru memberikan soal atau tugas kepada siswa agar siswa lebih mendalami materi yang telah disampaikan. Alasan guru menggunakan metode ceramah adalah karena metode ceramah merupakan metode yang mudah diterapkan dan sederhana karena tidak memerlukan peralatan-peralatan yang lengkap, berbeda dengan metode lain. Anggapan guru dengan menggunakan metode ceramah dapat membuat siswa paham pada materi yang disampaikan. Namun, berdasarkan observasi awal, pembelajaran dengan menggunakan metode ceramah secara terus menerus membuat siswa bosan, mengantuk dan proses pembelajaran masih berpusat pada guru, sehingga menyebabkan siswa kurang aktif dan kegiatan pembelajaran kurang optimal. Berdasarkan beberapa permasalahan tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa kegiatan pembelajaran Akuntansi Keuangan khususnya Kompetensi Dasar Persediaan di kelas XI AK 1 SMK YPE Sawunggalih memerlukan 73 suatu tindakan untuk meningkatkan Motivasi Belajar Kompetensi Dasar Persediaandan prestasi belajar siswa. Cara yang diusulkan oleh peneliti untuk meningkatkan Motivasi Belajar dan Prestasi Belajar Kompetensi Dasar Persediaan adalah dengan penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw melalui penerapan model pembelajaran ini, diharapkan mampu meningkatkan Motivasi Belajar dan Prestasi Belajar Kompetensi Dasar Persediaan siswa Kelas XI AK 1 SMK YPE Sawunggalih.

2. Siklus I

Pembelajaran Akuntansi Keuangan khususnya Kompetensi Dasar Persediaan dengan penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw siklus I dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan dengan materi pokok Sistem Periodik Fisik dalam Penilaian dan Pencatatan Persediaan. Pertemuan 1 Siklus I dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 15 Februari 2017 pada jam pelajaran keempat sampai jam keenam 09.05-11.35 dan pertemuan kedua pada hari Sabtu tanggal 18 Februari 2017 pada jam pelajaran ketiga sampai jam kelima 08.20-10.50. Adapun tahapan yang dilakukan sebagai berikut : a. Perencanaan Tahap perencanaan peneliti menyiapkan berbagai hal yang akan digunakan dalam penelitian dengan berdiskusi dan bekerjasama dengan guru. Kegiatan yang dilakukan peneliti pada perencanaan siklus I meliputi hal berikut : 1 Peneliti menyusun RPP dengan menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw materi pokok sistem periodik fisik dalam 74 penilaian dan pencatatan persediaan. Format RPP yang dibuat sesuai dengan kurikulum 2013 dengan silabus mata pelajaran Akuntansi Keuangan yang telah ada. RPP disusun untuk 2 kali pertemuan 6 x 45 menit. 2 Peneliti mempersiapkan materi pokok sistem periodik dalam penilaian dan pencatatan persediaan. Materi pokok ini membahas mengenai metode identifikasi khusus, metode rata-rata, metode FIFO, metode LIFO, metode persediaan dasar, dan metode taksiran. 3 Peneliti membagi materi ke dalam unit atau sub bagian materi tersebut menjadi empat bagian dan membuatnya dalam lembar ahli untuk setiap unit atau sub bagian materi pokok sistem periodik dalam penilaian dan pencatatan persediaan. Lembar ini menunjukkan kepada siswa unit mana yang menjadi konsentrasi belajarnya saat berada dalam kelompok ahli. Selain itu peneliti dan guru juga membuat soal diskusi yang nantinya akan didiskusikan dalam kelompok ahli agar siswa dapat lebih mendalami sub materi yang menjadi bagiannya. 4 Peneliti membuat soal yang telah didiskusikan dengan guru berupa pre test dan post test yang digunakan untuk mengukur prestasi belajar siswa ranah kognitif C1,C2, dan C3. Soal pre test dan post test ini dibuat berdasarkan kisi-kisi yang telah dibuat sebelumnya. 5 Peneliti membuat angket Motivasi Belajar Kompetensi Dasar Persediaan sebagai instrumen untuk menilai Motivasi Belajar Kompetensi Dasar Persediaan siswa.